Setelah berfikir selama dua hari akhirnya Radeska memutuskan keputusannya dengan mantap. Diapun memanggil Mommy dan Laiv ke ruang tamu untuk membicarakannya.
“Nak, ada apa? Apa yang akan kamu biacarakan?”tanya Mommy yang sudah duduk di ruang tamu bersama Laiv melihat anaknya yang terlihat gelisah.
“Mom, ayo kita pindah ke kota lain ya. Kita mulai lagi dari awal”kata Radeska mantap memberanikan dirinya.
Sebenarnya Ratu sudah memprediksikan hari ini akan terjadi. Karena dia tidak tega melihat Radeska yang beberapa ini terlihat uring-uringan dan gusar diapun hanya pasrah mengiayakan ajakan Radeska. Apalagi dia berpikir jika terus di kota ini dia tidak bisa melupakan Ragaska dan ditambah lagi dia selalu di gunjingkan oleh teman-temannya dulu walaupun tidak semua tapi membuat hatinya sakit. Mereka selalu menggunjingkan dan menghina tentang mereka yang mengalami kebangkrutan. Dia tidak mau menambah beban anaknya saat ini karena dia percaya apa yang sudah diputuskan Radeska itu yang terbaik. Radeska beralih menatap Laiv adiknya.
“Laiv maukan ikut kakak dan Mommy pindah?”tanya Radeska. Melihat wajah Kakakknya yang senduh membuat Laiv tidak berani menolak diapun manarik nafas panjang dan mengangguk.
Berat untuk Laiv meninggalkan kota ini yang sudah dicintainya, teman-teman beladirinya dan juga balapannya. Tapi karena Radeska dia harus rela melepaskan semuanya. Dia juga tau beban berat yang harus dipikul kakaknya setelah kematian Daddynya. Dia tidak mau menambah beban kakaknya memikirkan penolakannya nanti.
“Baiklah, Mommy dan Laiv beberes besok ya kita akan pergi dengan mobil 2 hari lagi beristirahatlah”kata Radeska legah karena tidak ada penolakan dari keduanya. Setelah mereka beranjak dari ruang tamu Radeska memutuskan untuk ke kamar mommynya untuk menenangkannya dan kemudian ke kamar Laiv.
Toktok suara pintu di ketuk
"Kakak boleh masuk Dek?”tanya Radeska
“Ia Kak”terdengar jawaban dari kamar. Radeska membuka pintu kamar Laiv terlihat Laiv lagi melipat pakaiannya dan mengaturnya di koper.
“Kamu tidak apa-apa kan dek?”tanya Radeska yang sudah memeluk Laiv.
“Ia Kak, selama ada Kak Rades, aku gak apa-apa”kata Laiv mengertakan pelukannya menyandarkan kepalanya di dada bidang milik
kakaknya.
“Kamu tau kan kakak sayang banget sama kamu”kata Rades mencium kening Laiv dan kembali meletakan dagunya di kepala Laiv. Sedangkan Laiv hanya bisa mengangguk menikmati aroma tubuh Kakakknya.
“Kak apa aku boleh cinta sama Kakak?”tanya Laiv masih memeluk Kakaknya, Rades tercekat berusaha menenangkan dirinya.
“Tentu saja sayang aku Kakakmu”kata Radeska berusaha terdengar tenang.
“Aku berharap Kakak bukan Kakakku”kata Laiv sangat pelan tapi masih bisa di dengar Radeska. Radeska hanya mempererat pelukannya dan memejamkan matanya menghirup bau wangi rambut Laiv.
Dipikirannya saat ini apakah benar Laiv mencintainya sama seperti dia mencintai Laiv?. Kalau benar dia sangat senang mengetahuinya. Itu artinya cintanya tidak beretepuk sebelah tangan. Tapi untuk saat ini dia tidak akan egois, mommynya akan shock kalau mendengar pernyataan Radeska nanti kalau Radeska jujur.
Untuk sementara dia akan membiarkan seperti ini dulu sampai akhirnya semuanya bisa tenang dan dia akan mencoba membujuk Mommynya pelan-pelan agar mau mengerti nanti hubungannya dengan Laiv.
Pagi-pagi mereka sudah siap. Barang-barang yang dibawa sudah rapih dikardus dan sudah mulai diangkat ke mobil box yang sudah dari tadi terparkir di depan pintu. Setelah selesai, Radeska menitip kunci rumah yang baru kepada pak
Agus orang kepercayaan Ragaska agar nanti setibanya disana Pak Agus yang membereskan semua barang dirumah yang baru karena mobil box akan jalan duluan. Tentunya Pak Agus sudah tau alamat rumah yang baru sehinnga Radeska tidak perlu khawatir.
Setelah Radeska selesai memasukan koper mereka kedalam mobil dia pun berjalan mendekati Laiv dan Mommynya langsung merangkul dari belakang. Mereka bertiga menatap rumah yang ada dihadapan mereka. Rumah yang penuh kenangan masa kecil bersama Daddynya. Setelah puas menatap rumah mewah itu Radeska mengajak mommy dan Laiv untuk masuk kemobil karena perjalanan yang mereka tempuh masih 6 jam.
Di perjalanan mereka hanya bisa diam sibuk dengan pemikiran masing-masing. Terlihat mommy yang memilih untuk tidur di kursi penumpang disamping Radeska yang menyetir sedangkan Laiv menatap keluar jendela sambil mendengarkan musik. Setelah berkendara 2 jam tiba-tiba dari arah berlawanan terlihat mobil yang oleng dengan kecepatan diatas rata-rata. Walaupun Radeska berusaha menghindar tapi tetap tidak bisa. Tabrakan pun tak terhindarkan.
Laiv terbangun dirumah sakit beberapa hari kemudian di sampingnya ada Pak Agus yang sedang duduk.
“Non sudah sadar?”tanya Pak Agus legah sedangkan Laiv hanya bisa menatapnya. Pandangannya masih buram semua badannya masih terasa sakit. Terakhir yang diingatnya mobil mereka tabrakan dengan mobil yang ada didepan dan seketika pandangannya menjadi gelap. Seketika Laiv langsung teringat kakak dan mommynya.
“Pak gimana Mommy dan Kak Rades?”tanya Laiv sedangkan pak Agus hanya bisa tertunduk dan terdiam. Melihat tingkah Pak Agus yang seperti itu mebuat jantung Laiv berdetak sangat cepat dia sadar pasti ada hal buruk yang terjadi.
“Ya Tuhan cobaan apalagi ini?”batin Laiv
“Maaf non, nyonya meninggal ditempat sedangakan den Radeska kata dokter koma”kata Pak Agus menetesan air mata.
JEDERRRR!!!
Dunia Laiv langsung runtuh seketika, Laiv menangis sejadi-jadinya dia histeris memanggil nama mommynya dan kakaknya. Kenapa Tuhan begitu tidak adil kepadanya. Setelah Daddynya kini Mommy sedangkan Kakaknya saat ini masih koma. Apakah Tuhan membenci Laiv sampai memberikan cobaan yang begitu beratnya. Setelah Laiv tenang pak Agus membawa Laiv ke ruangan perawat Radeska menggunakan kursi roda.
“Kak ini Laiv”kata Laiv ketika sudah berada di samping ranjang Radeska dan langsung menggenggam tangannya dan meletakkan di pipinya sambil menatap Radeska.
“Kakak bangun dong, Laiv gak tau harus bagaimana sekarang kak. Mommy udah
pergi sama Daddy. Mommy gak sayang Laiv”kata Laiv yang sudah menangis lagi. Dia melihat banyak alat dan selang yang terpasang ditubuh kakaknya.
“Kak please, Laiv takut sendiri, hanya Kakak satu-satunya yang Laiv punya. Laiv sayang Kakak”kata Laiv lirih. Airmata deras mangalir di wajahnya yang cantik.
“Pak Agus kenapa Kakak belum bangun juga, apa Kakak gak mau mengurus Laiv?”tanya Laiv menatap Pak Agus.
"Tidak non, den Rades itu sayang sama non Laiv. Pasti den Rades bangun. Non yang sabar yang yang kuat"Kata Pak Agus mencoba menghibur Laiv. Sedangkan Laiv masih terus menangis. Pak Agus tidak tega melihat keadaan Laiv sangat ini yang hancur.
"Kasihan non Laiv diumurnya yang masih begini dia harus mengalami kejadian pahit ini"Kata pak Agus dalam hatinya.
Jangan lupa di vote dan like ya teman-teman. Karena sekecil apapun vote yang kalian berikan sangat berarti untukku.
Makasihhh ❤️❤️❤️
---------------------------------------------------
Marikita lebih dekat lagi : @Lalunaloony
Terimakasih sudah membaca cerita ini teman-teman . Maaf kalau banyak kekurangan dan masih ada typo untuk itu aku mohon kalau ada kritik dan saran silahkan di comment. Agar lebih baik lagi kedepannya ❤️❤️😘😘😘
Dan untuk alur saat ini alurnya lambat semoga kalian tidak bosan.
Jangan lupa juga di vote, like, comment dan dishare yaa hehehe, tapi kalau tidak keberatan
Makasihh 💐💐
Semoga kalian bahagiaa ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments