Ku apakan Gadis Ini

Reyhan berusaha untuk menyembunyikan kemarahannya, sekarang ini pikirannya sedang kalut karena melihat mantan kekasih yang sangat dia cintai menikah dengan orang lain. Dan apalagi hari ini adalah hari peringatan kematian Dinda. Dia harus berpura-pura biasa saja pada Jenny.

Di tengah perjalanan, Reyhan melaporkan misinya yang sudah berhasil menemukan puterinya Andreas. Walaupun sebenarnya misinya itu adalah sebuah kebetulan karena Jenny yang datang sendiri tanpa perlu dia menculiknya.

[Aku sudah menemukan anak Andreas, sekarang dia sedang bersamaku. Harus ku apakan gadis ini?]

Namun belum ada jawaban dari tetua.

Aku harus berjaga-jaga jangan sampai gadis ini kabur. kata hati Reyhan sambil menatap Jenny.

"Kenapa?" tanya Jenny ketika Reyhan tiba-tiba mendadak menghentikan mobilnya dan menatap Jenny seperti menahan amarah.

"Tidak apa-apa, hari ini aku mau ke makam adikku dulu. " jawab Reyhan dengan datar, dia menjalankan mobilnya kembali.

Jenny merasa bingung harus bilang apa pada Reyhan, dia tidak bisa mengganti atas kerusakan mobilnya yang benyok itu. Karena dia juga sekarang ini tidak ada tujuan pulang kemana, dia tidak memegang uang sepersen pun, dia sama sekali tidak ingin tinggal bersama ayahnya lagi karena ayahnya tidak bisa melindunginya dari Leon, dia pasti akan dipaksa bertemu Leon lagi walaupun Jenny menceritakan kejadian tadi ayahnya pasti tetap patuh pada Leon.

Apa aku harus kabur aja? Pikir Jenny, Tapi harus kabur kemana dengan tidak memegang uang satu ribu pun, sementara disini dia tidak memiliki teman atau kenalan.

Ya ampun, sial banget nasibku. Kenapa dompet dan handphoneku malah ketinggalan di mobil Leon? keluh hati Jenny.

Reyhan menepikan mobilnya di parkiran. "Kamu harus ikut denganku, aku harus berjaga-jaga siapa tau kamu berencana untuk kabur dariku. Aku tidak akan membiarkan kamu kabur sebelum kamu memberi aku uang 2 miliyar."

Jenny mengela nafas panjang, "Ah ya ampun, galak banget sih. Aku pasti ganti kok."

Jenny terpaksa ikut ke makam adiknya Reyhan. Jenny duduk di dekat Reyhan yang sedang menaburi bunga ke makam adiknya.

Reyhan menarik nafas berat,setiap berkunjung ke makam Dinda dia tidak bisa untuk menahan kesedihannya, hal yang paling membuatnya tersiksa adalah dia tidak bisa menemani adiknya saat sang adik merasa kesakitan menahan rasa sakit saat gagal jantungnya kambuh.

Kamu pasti kesakitan sekali Dek, maafkan kakak!

Kakak tidak bisa menjadi kakak yang Baik buat kamu!

Bahkan kakak Belum bisa mengabulkan semua permintaanmu. Maafkan kakak, Dhe.

Kamu pasti kesepian menunggu kakak pulang

Maafkan kakak!

Maafkan kakak!

Reyhan bisa membayangkan betapa sakitnya sang adik saat menghembuskan nafas terakhirnya sendirian di rumah. Hatinya sangat terpukul saat memikirkannya.

Jenny hanya terdiam melihat Reyhan yang sedang menundukkan kepala menahan rasa sedihnya, hatinya jadi tesentuh melihatnya.

Ternyata pria dingin itu bisa sedih juga, pasti dia sayang sekali pada adiknya. gumam hati Jenny.

Beruntung kemarin saat dia baru tiba di Indonesia, dia langsung mengunjungi makam ibunya.

Jenny memikirkan nasib sialnya lagi. Sekarang aku harus pulang kemana? Aku tidak ingin bertemu ayah dan Leon. Harus pergi kemana aku. Bagaimana aku cara mengganti mobil pria ini?

Setelah mereka berada di dalam mobil, Jenny mencoba untuk berkata jujur pada Reyhan dan siapa tau Reyhan mau meminjamkan uang padanya untuk pulang ke Singapura, walaupun kemungkinan kecil harapan, tapi siapa tau Reyhan akan meminjamkannya uang karena walaupun sikapnya dingin, tapi kelihatannya Reyhan sebenarnya pria baik.

"Aku mau bicara... "

Drttt... Drttt...

Reyhan mendengar ponsel bergetar, Reyhan malah fokus ke ponselnya karena ada balasan dari tetua.

[Kerja bagus! Jangan apa-apakan dulu dia sebelum saya pulang dari Australia, saya harus menetap disini selama satu bulan. Pastikan gadis itu tidak kabur. Kita akan berikan kejutan kepada Andreas dengan mengirim kepala anaknya agar dia merasa hancur , dan saat hari berkabung itu barulah kita serang markasnya. Untuk itu cari tahu dimana markas naga api. ]

Reyhan mengahela nafas berat membacanya, ada rasa kasihan juga kepada gadis disampingnya itu, tapi mau bagaimana lagi, itu adalah resikonya menjadi anak musuhnya. Dan Reyhan memang ingin sekali membunuh Andreas dengan tangannya sendiri.

Reyhan masih berpikir mau diapakan dulu gadis ini sambil menunggu tetua datang, haruskah dia menyanderanya dengan mengikat kaki dan tangan Jenny di markas agar dia tidak kabur? Tapi dia bukanlah seorang laki-laki yang tega berprilaku kasar seperti itu kepada wanita. Sekalipun dia menjadi Mafia , itu karena agar dia memiliki kekuatan untuk melawan Andreas.

Setelah misinya menghancurkan Andreas selesai, dia berencana akan kembali ke kehidupannya yang normal tanpa memiliki musuh, sesuai pesan Dinda kepadanya yang selalu bilang 'jika Dinda sudah tidak ada, tetaplah jadi kakak yang baik'.

Sementara itu... di tempat yang berbeda, Klara masih memikirkan pria yang menurutnya sangat mirip dengan Reyhan, mau dia menyembunyikan wajahnya seperti apa juga Klara pasti mengenali pria yang pernah dicintainya itu, "Siapa pria yang memakai topi hitam tadi? Apa dia Reyhan?"

Klara saat ini menjadi intel polwan yang jarang memakai seragam polisinya. Dia menjadi polisi karena berambisi ingin memastikan Reyhan membusuk dipenjara, namun sayangnya Reyhan telebih dulu keluar dari penjara sebelum dia jadi polisi.

"Reyhan, aku pastiikan kamu membusuk di dalam penjara! Aku tidak terima kamu keluar dari dalam penjara dengan begitu mudah, sementara aku harus kehilangan ayah untuk selamanya!" Mata Klara berkaca-kaca mengatakannya.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***