Balas Dendam Sang Mafia (Mencintaimu Atau Membunuhmu)

Cara Memuaskan

"Wanita itu ada dibelakang Tuan, dia tidak mau dibawa kesini padahal saya sudah memaksanya." ungkap madam Ve.

"Kenapa dia tidak mau datang kesinii? Bukan kah aku sudah menugaskanmu untuk mengajarkan bagaimana cara memuaskan laki-laki?" Leon begitu murka mendengarnya.

Leon mendengus kesal "Biar aku saja yang mengajarinya bagaimana caranya memuaskan pelanggan!"

"Tapi maaf Tuan gadis itu terus menangis.... "

Dengan emosi bos berusia 30 tahun itu pergi ke belakang. Tempat berkumpulnya para wanita malam, mata Leon liar mencari wanita yang baru dibelinya dua hari yang lalu, karena ayahnya tidak bisa melunasi hutangnya pada Leon.

Ternyata madam Ve mengikutinya, "Wanita itu ada di dalam Tuan."

Madam Ve menunjukkan sebuah kamar yang di dalamnya terdapat gadis berusia 20 tahun itu. Tanpa berpikir panjang Leon masuk ke dalam kamar, dia mengunci pintu kamar itu.

Gadis itu terperanjat melihat sosok pria menyeramkan datang ke kamarnya, "Siapa kau?"

Leon malah tertawa geli mendengar pertanyaan dari gadis itu, "Hahaha... kau bilang aku siapa? Tentu saja aku adalah orang yang paling berkuasa disini!"

Wanita itu sangat ketakutan, dia menyeka air matanya yang dari tadi menangis, tubuhnya sangat gemetaran, "Tuan, aku mohon tuan. Jangan siksa saya! Tolong lepaskan saya! Saya janji saya akan melunasi hutang ayah saya. Bukan kah kau orang baik? " Akhirnya wanita itu mengenali sosok Leon itu yang sering mondar mandir di televisi karena citranya yang sangat baik.

Leon menatap tajam pada gadis itu, memperhatikan disetiap lekuk tubuh wanita itu karena madam Ve sudah memakaikan gadis itu dengan pakaian yang sangat seksi.

"Tentu saja saya orang baik. Karena itu saya tidak akan menyiksamu, tapi saya akan memberikan kesenangan padamu yang membuatmu akan ketagihan." Leon membuka pakaiannya satu persatu sambil berjalan menghampiri gadis itu.

"Aku mohon Tuan, jangan lakukan itu. Aku mohon!" Wanita itu menangis terisak sambil berjalan mundur untuk menghindari Leon.

"Kau pilih saja mau melepaskan ke pera wanan mu itu denganku atau dengan pelanggan disini?" Leon memberikan dua buah pilihan pada gadis itu.

Tentu saja gadis itu tidak mau keduanya. Dia terus saja menggelengkan kepala, dia masih berusaha untuk menghindari Leon, "Aku mohon Tuan, jangan lakukan itu! Tolong biarkan aku pergi dari sini!"

"Hmm... baiklah itu artinya kamu memilihku." Leon langsung menyergap gadis itu dan menghampaskan tubuhnya ke atas kasur yang empuk.

"Aku tidak mau! Lepaskan aku!"Gadis itu berusaha untuk berontak, namun sialnya tenaga Leon memang sangat kuat.

" Aku akan mengajarimu bagaimana caranya memuaskan, bahkan kau juga akan sangat menikmatinya baby." Leon mengatkan itu seraya merobek pakaian gadis itu membuatnya telanjang bulat.

"Taun... mmmphh... "

Leon tak ingin lagi mendengar ucapan gadis itu, dia langsung menyumpalnya dengan mulutnya dengan meletakan kedua lengannya berada di atas kepala gadis itu hingga dua buah bongkahan di dada gadis itu terlihat dengan jelas dan menggiurkan.

Tanpa basa basi Leon langsung melahap dua bongkahan itu silih berganti.

"Tuan lepaskan aku!" Gadis itu berusaha untuk berontak, namun sialnya tubuhnya kini malah bertolak belakang dengannya. Badannya menggerinjal hebat saat Leon terus saja menghisap dan me lu mat dadanya. Memainkan pucuknya dengan lidahnya.

"Tuanhhh... " Gadis itu merasa prustasi karena bibir dan tubuhnya tak sejalan lagi, dia malah membusungkan dadanya agar Leon bisa bebas melahap su su nya itu.