My Wife Is A Military
Kenalkan ini karya author paling seru yah. 🤭
Cerita ini mengandung makna hubungan yang tak sesuai dengan hati.
Update setiap hari yah....🤗
Sebelum baca, jangan lupa favorite Like and Vote. Kita saling mendukung.. dan sama sama berkarya.
Happy reading...🥰
💞💞💞💞💞💞💞💞💞
"Ambu, aku berangkat yah?" pamit Tio bersalaman pada Evi ibunya, orang tua satu satunya yang masih tersisa dimuka bumi ini.
Tio mencium punggung tangan Evi untuk mengemban tugas negara disalah satu daerah konflik sebagai perawat pilihan.
Perawat yah, bukan Dokter, hehehe.
"Ingat, jangan deket deket sama wanita lain. Kamu sudah Ambu dan Abah nikahkan!" jelas Evi mengingatkan Tio.
"Iiighs, iya. Ambu jangan bahas bahas nikah yah. Aku nggak mau bahas pernikahan saat ini. Berapa kali aku gagal menjalin hubungan, karena Ambu bilang aku udah nikah sama cewek yang aku bawa kerumah, tapi wujud istriku sampai detik ini aku nggak pernah lihat Ambu!" godanya pada puncak hidung Evi.
"Ck kamu jangan gatel aja. Kayak ulet nangka!" kekeh Evi menjawab candaan Tio.
"Iya Ambu sayang, yang penting aku pergi selama tiga bulan, Ambu harus jaga kesehatan. Jangan capek capek apalagi strees. Yah, kangenin aku saja," kekeh Tio.
"Hmmm," jawab Evi melepas kepergian putra satu satunya itu.
Brum brum brum...
Mobil dinas sudah menjemput Tio didepan rumah keluargannya. Tio memeluk Evi, seragam putihnya sempat basah karena deraian air mata sang ibu.
Tio mengusap bahu Evi agar jangan menangisi kepergiannya.
"Ini hanya tiga bulan Ambu. Bukan tiga tahun," bisik Tio pada Evi.
"Tetep weeeh Ambu kangen hikz," isaknya.
Tio mengusap airmata sang ibu, mengecup keningnya kemudian berlalu meninggalkan kediamannya.
Disisi lain, tiga gadis cantik menuju lokasi yang menakutkan bagi mereka.
"Iiighs, kalau gue mati deluan doain gue yah guys. Taburin bunga setiap hari, nyanyiin gugur bunga saat pemakaman," kekeh Deny sahabat Tia menuju lokasi mereka.
Ya, Tia, Deny dan Uli akan berangkat ke daerah konflik selama tiga bulan. Mereka bertiga adalah Kowad Pasukan Elite.
Tia berpangkat Mayor karena meliki otak yang sangat genius dalam mengatur strategi. Dia wanita anggun jika di kantor, tapi menjadi macan asia jika berada dilapangan.
Tiga dara muda negeri ini sangat berani dalam menghadapi pertempuran. Mereka ditugaskan hanya karena tidak ada yang bisa menaklukkan musuh di daerah konflik itu. Ditambah kurangnya tenaga wanita untuk menyelamatkan ibu dan anak di daerah konflik tersebut. Setidaknya bisa menjadi guru untuk anak anak yang tidak beruntung di daerah tersebut.
⏳✈️Mereka melakukan perjalanan lebih kurang dua jam 45 menit. Tia, Deny dan Uli turun dari pesawat tempur menuju bedeng yang telah disiapkan warga.
"Silahkan mba. Semoga bisa beristirahat," jelas kepala desa meninggalkan tiga wanita itu didalam kamar pengap dan sempit.
"Iya Pak, terimakasih," ucap Tia, Deny, dan Uli secara serempak.
Kepala desa berlalu meninggalkan tiga gadis itu, menuju kediamannya. Suara jangkrik dan sahutan cicak saling menyapa kehadiran tiga dara dari pasukan elite. Mereka hanya beristirahat sambil duduk dipinggir kasur, mesti berjaga jaga di sekeliling kamar.
"Kita gantian aja kalau mau tidur," ucap Tia pada Deny dan Uli.
"Siap," ucap Deny.
"Gue kemaren beli ini lhoo Ul,"
Tia menunjukkan sempi seri terbaru yang dia punya.
"Lo beli dimana Ti? bagus, lebih kecil dari yang kemaren," senyum Uly melihat sempi seri terbaru milik Tia.
"Bokap gue yang ngasih. Gue terima aja," jelasnya terkekeh.
"Iya, lupa gue. Bokap lo kan Jendral," kekeh Uly ngeledek Tia yang tengah bersandar didinding kayu.
"Enak aja lo. Bokap gue maaah Jendral doang, tapi kolot," curhat Tia pada Uli dan Deny.
"Kenapa lagi? bukannya kemaren udah kelar masalah dengan si Doni? cowok lo yang kere dan nggak ada penghasilan itu," kekeh Uli menggoda Tia.
"Iiighs seneng banget ngegodain gue. Kan gue nggak tau. Jadi santai aja," tawa Tia pecah membangunkan seisi rumah.
Tiba tiba,
Dor dor dor....
Terdengar suara tembakan dari luar kamar, mengenai lengan Deny yang tengah terlelap sambil duduk.
"Auuuugh Tuhan, sakitnya," isak Deny.
Tanpa menunggu lama Tia dan Uli membawa Deny ke klinik terdekat.
Dor dor dor...
"Tunduk!" teriak salah satu pria tegap.
Tia menyesiasati sekelilingnya, sambil membopong Deny menuju rumah sakit terdekat. Tiga gadis itu memang hanya menggunakan baju kaos coklat dan celana panjang hitam tanpa menggunakan atribut kesatuan. Tia membawa Deny, sementara Uli menunggu di luar rumah sakit berjaga jaga dengan seorang pria dari kesatuan yang berbeda.
Tia memanggil Dokter atau perawat yang bertugas malam itu.
"Mas, tolong selamat kan teman saya!" tegas Tia pada pemuda kaku seperti maliakat subuh itu.
"Maaf mba! Saya bukan Dokter. Tunggu Dokter aja sampai besok pagi," tegas Pria itu kembali ke posisi semula.
Kreeek Kreeek...
Tia mengokang sempi terbarunya mengarahkan pada pria sekaku malaikat pencabut nyawa itu.
"Lo kerjain, atau gue dor sekarang!" sarkas Tia menatap pria itu langsung mengambil peralatan untuk melakukan tindakan.
Tia menatap name tag bertuliskan Tio di dada pria dingin itu.
"Hmmm cepat lakukan, sebelum warga bangun!" tegas Tia.
"I i iya mba, kalian ini ternyata preman warga sini yah?" tanya Tio pada Tia tanpa menatap.
"Diam aja. Nggak usah ngurusin kami. Cepat keluarkan pelurunya," tegas Tia.
"Hmm ini bakal sakit lhoo. Kasihan temennya," ucap Tio.
"Lakukan saja!" sarkas Tia.
"Hmmm," Tio hanya mendehem, tanpa melihat Tia kembali. Mereka saling mengutuk satu dan lainnya didalam hati masing masing.
Tia menunggu Deny hingga pukul 04.00 dini hari waktu setempat.
Uli masih berada diluar bersama pria dari kesatuan berbeda.
"Semoga Deny nggak apa apa deh," batin Uli menatap jam yang melingkar ditangan kanannya.
🪖🪖🪖🪖🪖🪖🪖🪖
Sebelum kita lanjut ke cerita, kita kenalan dulu yah... buat cuci mata sampai bersih...🤭
Nama: Sersan Deny Angraini
Usia: 25 tahun
Pekerjaan: Kowad Pasukan Elite TNI AD
Status: Single
Karakter: Baik, perhatian dan keras kepala
Berdarah Sunda
Hubungan dengan karakter lain: Sahabat satu kesatuan Tia.
Nama: Letkol Uli Artha
Usia: 27 tahun
Pekerjaan: Kowad Pasukan Elite TNI AD
Status: Single
Karakter: Baik, perhatian dan egois
Berdarah Sunda
Hubungan dengan karakter lain: Sahabat satu kesatuan Tia.
Nama: Mayor Cut Mutia Atmaja/ Tia
Usia: 25 tahun
Pekerjaan: Kowad Pasukan Elite TNI AD
Status: Single
Karakter: Keras kepala, baik, perhatian.
Berdarah Aceh Sunda
Hubungan dengan karakter lain: Istri dari Bambang Sulistio/ Tio dari perjodohan kawin gantung. Putri dari Jendral Aditya Atmaja.
Nama: Bambang Sulistio/ Tio
Usia: 26 tahun
Pekerjaan: Perawat pasukan elite
Status: Single
Karakter: Keras kepala, penyayang, egois dan perhatian.
Berdarah Sunda
Hubungan dengan karakter lain: Suami dari Cut Mutia/ Tia dari perjodohan kawin gantung.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Semoga suka dengan visualnya, mohon dukungan Like dan Vote pada karya ku, jangan lupa comment yah...🙏
Setidaknya kalian penyemangatku!
Tarimokasih, khamsiah, hatur nuhun....🤗🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
G-Dragon
visualnya tampan Thor...
2022-05-21
0
SHADOW
jir kopasus😅
2022-05-09
1
Ufika
waw wajah babang Tio😍😁
2022-04-14
1