Setelah acara memotong kue, Juliet menyuruh Abraham dan Adam untuk membuka kado yang dia berikan. Kedua anak kembarnya itu membuka kado tersebut.
Betapa bahagianya Adam dan Abraham ketika melihat sebuah komputer besar yang selama ini mereka impikan. Adam dan Abraham sangat menyukai game, mereka ahli di bagian itu.
Juliet yang sering memperhatikan gerak-gerik anak-anaknya yang sangat menyukai game dan ahli di bidang itu pun berniat memberikan hadiah komputer.
Sebagai seorang ibu Juliet tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya. Jika memang Adam dan Abraham mempunyai bakat di bidang game, maka dengan senang hati Juliet akan mendukungnya.
Juliet adalah wanita modern dengan otak yang cerdas. Dia tahu bahwa di zaman sekarang game dijadikan sebagai pekerjaan yang berpenghasilan oleh sebagian orang.
Juliet juga tahu bahwa ada olimpiade tentang game. Juliet ingin kedua anak-anaknya itu tak ingin tanggung dalam bermimpi. Bila mereka menyukai bermain game, maka Juliet akan menuntun kedua anaknya itu agar bisa menghasilkan uang melalui game.
Memiliki pengalaman hidup yang pahit dan sudah terbiasa bekerja sedari kecil membuat Juliet ingin mendidik kedua anaknya secara perlahan agar tahu apa itu garam kehidupan.
Juliet menyayangi keduanya, dia sanggup membiayai sekolah dan kebutuhan anak-anaknya. Akan tetapi, Juliet tak bisa selalu bersama anak-anaknya. Dia ingin Adam dan Abraham mandiri tanpa bergantung pada siapa pun.
"Waw … mommy! Apa ini sungguh untuk kami?" tanya Adam dan Abraham serempak dengan sorot mata berbinar.
Juliet menganggukkan kepalanya dengan senyuman manis terpasang di wajah cantiknya.
"Sungguh, Sayang. Mommy tahu kalau kalian diam-diam bermain game, 'kan! Mommy tahu bahwa cita-cita kalian ingin menjadi gamer profesional dan mommy dukung itu! Asalkan, kalian mampu membagi waktu mana belajar dan mana waktu bermain!" jelas Juliet panjang lebar membuat senyuman Twins A semakin lebar.
"Kami janji, Mommy! Akan menjadi anak baik dan belajar dengan giat. Kami juga janji akan menjadi gamer hebat yang punya banyak uang agar mommy tidak usah capek bekerja. Tidak akan ada lagi yang memarahi mommy nanti kalau kami punya banyak uang! Benarkan, Abraham?" Adam berkata dengan nada menggebu-gebu dan mata berbinar.
"Benar! Nanti waktu kami besar, kami akan membuat mommy seperti ratu bank!" jawab Adam dengan sungguh-sungguh membuat Juliet tertawa mendengarnya.
"Kok jadi ratu bank, Sayang?" tanya Juliet heran.
"Iya, ratu bank! Biar nanti mommy bisa tidur dalam kasur yang terbuat dari uang dan apa yang mommy inginkan mudah mommy beli! Tidak seperti sekarang, mau beli cat bibir saja, mommy tidak bisa karena harus beli susu untuk kami!" jawab Abraham polos membuat hati Juliet terasa sesak.
Benar kata Abraham, dia tidak bisa main asal beli ini itu untuk kebutuhannya. Dia harus memprioritaskan kebutuhan anak-anaknya. Bahkan, untuk membeli skincare saja Juliet tak mampu.
Selama ini hidup Juliet sangatlah pas-pasan. Karena tiap bulan mereka harus membayar kontrakan rumah dan kredit mobil mini nya.
"Maafkan mommy ya, Sayang! Mommy janji akan bekerja lebih keras lagi agar bisa membuat kalian hidup lebih baik lagi!" Juliet memeluk tubuh mungil kedua anaknya itu.
"Jangan terlalu keras bekerja, Mom! Sudah Adam bilang kalau kami tidak butuh susu dan vitamin. Cukup air putih saja sudah membuat kami senang!" Adam mengecup pipi Juliet membuat wanita itu hanya bisa menahan air matanya.
Tak dapat di pungkiri bahwa Juliet sangat bersyukur bisa memiliki anak yang dewasa dan tak banyak menuntut seperti Adam dan Abraham. Mereka terlalu pengertian untuk anak seusia mereka.
"Mommy hanya ingin yang terbaik untuk kalian, Sayang!" Juliet berucap pelan seraya terus memeluk kedua anaknya itu.
Abraham mengepalkan tangannya erat. Entah mengapa dia tiba-tiba teringat akan ayahnya. Apa benar pria itu masih hidup? Lalu di mana dia sekarang? Kenapa membiarkan mereka hidup pas-pasan seperti itu.
Lihat aja kalau nanti ketemu! Abraham akan buat Daddy menyesal karena telah menelantarkan kami batinnya berjanji.
*
*
*
Empat pria tampan sedang mandi di pemandian air panas. Mereka tak memakai sehelai kain pun, mereka menikmati hangatnya air tersebut.
"Ck, lihatlah punya kalian semua sangat kecil! Punya ku lebih panjang dan lebih besar!" Diego membanggakan aset pribadinya membuat Max, Alex dan Damian berdecih.
"Percuma besar dan panjang kalau dia seperti balok mati!" ejek Max membuat wajah Diego memerah padam karena sahabatnya itu mengejek kelemahannya.
"Kau!"
"Itu karma untuk mu! Karena ulah mu seorang wanita hilang mahkota nya, karena mu juga seorang wanita harus malu karena hamil di luar nikah!" sindir Alex membuat Diego mengeraskan gerahamnya.
"Apa maksud mu, Al?" tanya Diego dengan suara yang amat dingin.
*
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰🥰
Mau up lagi kah? Ayo langsung vote dan komentar nya.
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Darsini Bbt
ya benar
2024-04-13
1
Wirda Nurul Rezkiani
💄🤣🤣🤣
2023-12-03
1
Astri
semoga anak juliette sukses membuat ibunya kaya raya biar gak d rendahkan lagi
2023-08-31
1