Juliet membuka matanya perlahan saat merasakan sesuatu menjalar di atas tubuhnya. Gadis itu terkejut ketika melihat Diego sedang menyesap bongkahan kenyal nya.
"Sir, apa yang Anda lakukan .. eugh!" Juliet ingin marah, namun, Diego langsung mencium rakus bibirnya. Begitu juga dengan tangan Diego yang tak tinggal diam.
"Sir, ini salah!" Juliet berkata dengan nafas terengah-engah setelah ciuman panas itu terlepas.
"Tidak ada yang salah, Juliet. Di jaman sekarang apa yang kita lakukan ini adalah hal biasa. Jadi, tidak usah gugup dan malu. Akui bahwa kau menyukainya!" Diego membalikkan tubuh Juliet, hingga duduk di atas pahanya.
Juliet terkejut karena aset Diego memasuki asetnya.
"Sir, saya risih!" Juliet ingin melepaskan penyatuan tersebut. Namun, Diego menahannya dengan cepat. Pria tampan itu malah memajukan pinggulnya membuat Juliet tersentak.
"Lakukanlah!" titah Diego membuat Juliet pun melakukan apa yang Diego minta. Mereka melakukannya di pagi hari dalam keadaan sama-sama sadar.
Otak Juliet yang pada dasarnya sudah kotor malah di bumbui dengan tindakan kotor Diego. Gadis cantik itu sering kali membayangkan dirinya melakukan olahraga panas itu dengan pasangan nya.
Bukan tanpa sebab Juliet membayangkan hal tersebut. Dia sudah sering melihat Diego bermain dengan para wanita bayarannya. Itulah sebabnya otak dan pikiran Juliet telah kotor.
Terlebih lagi para wanita di negaranya yang seusianya sudah dari dulu tak perawan lagi karena pasti sudah memberikan nya pada kekasih mereka.
Apa Juliet menyesalinya? Tentu saja tidak karena dia ingat bahwa semalam dirinyalah yang meminta pada Diego.
Lalu, bagaimana kalau Juliet tahu bahwa Diego menjebaknya? Entah apa yang akan di rasakan gadis cantik itu.
*
*
*
Tak terasa satu bulan berlalu setelah malam itu. Juliet merasa ada yang tak beres pada tubuhnya. Gadis cantik itu merasa selera makannya meningkat dan terkadang menginginkan hal yang tak pernah dia inginkan sebelumnya.
Contohnya nasi goreng, seumur hidup Juliet tak pernah memakan makanan khas Indonesia itu. Tetapi, entah mengapa saat dirinya melewati sebuah restoran Indonesia.
Perut Juliet minta diisi nasi goreng dan sudah satu Minggu Juliet hanya memakan nasi goreng sebagai menu makan malamnya.
Juliet terkejut saat melihat tanggal di ponselnya yang ternyata dirinya sudah melewati tanggal datang bulan nya.
"Aku harap yang aku pikirkan itu salah!" Juliet keluar dari apartemen nya pada malam hari untuk membeli tespek.
Saat tiba di apartemen Juliet segera menuju kamar mandi untuk mengetes urinnya.
"Tidak mungkin! Aku hamil … hiks …. Bagaimana ini?" Juliet menangis seraya menggenggam erat alat tes kehamilan itu.
"Apa Sir Diego mau bertanggung jawab? Benar, aku harus meminta pertanggungjawaban padanya!" Juliet bertekad ingin meminta Diego untuk menikahinya.
Agar anak dalam kandungan nya memiliki ayah. Juliet tak ingin sang anak lahir tanpa ayah. Gadis itu tak ingin bila anaknya nanti merasakan apa yang dia rasakan.
Betapa pahitnya hidup tanpa orang tua. Juliet tak ingin mengulangi kisah lama. Dari dulu dia sudah memimpikan sebuah keluarga harmonis.
"Sir, pasti mau bertanggung jawab! Benar, aku yakin itu!" Juliet tersenyum manis membayangkan Diego akan menikahinya.
Ternyata tidak hanya pada malam itu saja. Sudah berulang kali Diego dan Juliet melakukan hal terlarang itu. Di kantor, di hotel bahkan di dalam mobil.
Juliet sudah menjadi candu pada tubuh Diego begitu juga sebaliknya. Namun, sudah tiga hari ini mereka tidak melakukan hal itu. Sikap Diego juga berubah sangat dingin padanya.
Juliet tak tahu mengapa? Karena Diego seolah seperti menghindari dirinya.
*
*
*
Juliet mengetuk pintu ruangan Diego. Setelah di beri izin barulah Diego masuk ke dalamnya. Terlihat Diego sedang sibuk memeriksa berkas di atas mejanya.
"Sir, saya ingin membicarakan hal penting dengan Anda!" Juliet menggigit bibir bawahnya merasa gugup membuat Diego menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Apa?" tanya Diego dingin menatap Juliet yang berdiri di sampingnya.
"Ini." Juliet memberikan hasil laporan medis dari rumah sakit yang Juliet datangi semalam. Di dalamnya juga ada gambar USG janinnya.
Diego menatap datar gambar USG tersebut lalu tersenyum sinis ke arah Juliet.
"Kamu hamil?" tanya Diego santai membuat Juliet tersenyum lebar.
"Benar, Sir. Sudah tiga Minggu dan anak kita seh-."
"Apa maksud mu tadi? Anak kita? Yakin di dalam perut kamu itu anak aku?" Diego bertanya sinis menatap jijik Juliet membuat senyuman gadis itu pudar.
Bagaikan di tusuk ribuan jarum di ulu hatinya. Juliet merasa sesak mendengar pertanyaan Diego yang seolah mengatakan dirinya wanita murahan yang tidur dengan banyak pria.
"Apa maksud Anda, Sir?" tanya Juliet dengan bibir bergetar menatap Diego dengan bola mata memerah menahan tangis dan amarah.
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰🥰
Mau lagi? Ayo Vote!!
Salem Aneuk Nanggroe Aceh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Darsini Bbt
selalu mempertanyakan,,😤
2024-04-13
0
Titin Sampita
Minta disunat 2x kah Diego, enak aza sudah keperawanan diambil dengan cara tipu" jangan mengemis tanggung jawab pada manusia bastard percuma.
2024-01-15
1
Ila Lee
Diego jantan tk guna
2024-01-05
0