Bab 16: Anak kembar bos

Pagi harinya Emma dan Stella berangkat kerja. Emma ikut menumpang di mobil Stella karena hari ini Stella ada jadwal di rumah sakit dan kebetulan arah jalan ketempat kerja mereka sama.

"Thanks ya Stell," ujar Emma setelah tiba di depan perusahaan tempat kerjanya.

"Aku akan menjemputmu pulang kerja nanti," tukas Stella.

"Eh, tidak perlu repot-repot Stell. Lagi pula aku tidak tau apakah pekerjaanku hari ini banyak atau tidak. Kamu pulang saja duluan," ujar Emma tidak ingin merepotkan sahabatnya itu.

"Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu, bye..." pungkas Stella.

Emma berjalan memasuki kantor, selama beberapa hari ini ia sudah cukup kenal dengan karyawan di divisi pemasaran.

Emma menaiki lift menuju ruangannya. Saat ia ingin menutup pintu lift tiba-tiba seseorang masuk ke dalam lift. Dan orang yang masuk itu adalah bosnya. Alhasil Emma berduaan di dalam lift bersama bosnya. Entah kenapa hari ini lift yang dinaikinya sepi.

"Kenapa bos naik lift karyawan ya, bukannya Pak Javier punya lift khusus," batin Emma. Keadaan di dalam lift hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan. Emma mencuri pandang pada Javier yang berdiri dengan tatapan mata yang terlihat fokus ke depan dan tangan berada di saku celananya.

Terdengar suara lift berdenting, pintu lift lalu terbuka.

"Saya duluan Pak," ucap Emma keluar dari dalam lift dan Javier hanya membalasnya dengan deheman.

"Dingin banget sih..." gumam Emma geleng kepala berjalan menuju ruangannya.

******

Siang harinya Emma sedang memantau pekerjaan anggotanya setelah selesai makan siang. Tiba-tiba ponselnya berdering.

"Saya angkat telepon dulu, kalian lanjutkan saja," ujar Emma mengangkat ponselnya.

"Ada apa Pak Carlos.." tanya Emma.

"Saya bisa minta tolong tidak Nona Emma?" ujar Carlos.

"Apa yang bisa saya bantu Pak?" tanya Emma.

"Begini, anak bos sedang ada disini. Mereka ingin bertemu dengan Pak Javier sementara ada rapat 5 menit lagi dan tidak bisa di ganggu. Anak-anak ngotot ingin menemuinya. Saya takut bos akan marah karena diganggu. Kamu bisa tidak membujuk mereka. Aku sudah mencobanya tapi mereka tidak mau. Aku takut mereka akan mengacaukan tempat ini karena kenakalannya," ujar Carlos. Beberapa hari ini ia sibuk menjadi sekretaris sementara Javier sebelum mendapatkan calon sekretaris yang baru.

"Bapak dimana sekarang?" tanya Emma.

"Di lantai 1 bagian resepsionis," jawab Carlos.

"Baiklah saya akan kesana," ujar Emma mematikan ponselnya.

"Kenapa Zio datang kesini ya, apa ada yang sangat penting.." gumam Emma berjalan menuju lift.

Setibanya di lantai 1, Emma melihat Carlos bersama dengan dua orang anak laki-laki yang posisinya membelakanginya. Emma kemudian menghampiri mereka.

"Oh..kamu sudah datang...saya titip mereka ya. Jangan sampai mengganggu meeting bos," ujar Carlos. Kedua anak itu berbalik dan melihat Emma. Zio tidak bersama mereka.

"Kalian bersama Nona Emma dulu, saya akan memberitahukan kedatangan kalian pada bos setelah rapat," ungkap Carlos.

"Saya titip mereka. Thanks ya.." ujar Carlos lalu pergi.

"Ternyata kalian kembar ya.." ujar Emma namun tidak dibalas oleh Leoncio dan Lucio. Ini pertemuan pertamanya dengan kakak-kakak Zio. Emma merasa kedua anak laki-laki di depannya itu berbeda dengan Zio.

"Kami mau sama daddy, kamu pergi saja.." ucap Leoncio sarkas melipat kedua tangannya. Emma yang melihat itu ingin tersenyum melihat tingkah bocah di depannya. Baginya mereka sangat lucu.

"Oke, tapi nanti ya.., Pak Javier sedang meeting. Kakak janji akan mengantar kalian menemui Pak Javier setelah meeting nya selesai," ucap Emma dengan senyumannya.

#Jangan lupa kasih like, vote dan rate nya para readers tercinta. Trims

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngat

2024-04-07

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

bisa Gus Emma mengasuh 2 anak kembar itu. 😂🙏😍

2024-02-21

2

Ukhty Nur Siahaan

Ukhty Nur Siahaan

Cium dong anak bosny it
mewakilin aku
hehehe

2024-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mutasi kerja
2 Bab 2 : Bertemu kembali
3 Bab 3 : Bocah imut
4 Bab 4 : Tidak usah takut
5 Bab 5: Pantai
6 Bab 6: Hari pertama bekerja
7 Bab 7: Taman
8 Bab 8: Permintaan Zio
9 Bab 9: Zio punya mommy
10 Bab 10: Ruang kerja Javier
11 Bab 11: Ruang meeting
12 Bab 12: Lupa
13 Bab 13: Jangan pecat saya
14 Bab 14: Terjatuh
15 Bab 15: Makan di rumah mommy
16 Bab 16: Anak kembar bos
17 Bab 17: Si kembar
18 Bab 18: Javier marah
19 Bab 19: Temani mereka!
20 Bab 20: Ketiduran
21 Bab 21: Jadi sekretaris
22 Bab 22: Makan siang
23 Bab 23: Zio rindu mommy
24 Bab 24: Mengantar berkas
25 Bab 25: Kamu ikut saya
26 Bab 26: Curahan hati Leoncio
27 Bab 27: Supermarket
28 Bab 28: I Like your lips
29 Bab 29: Kedatangan Zio
30 Bab 30: Cumi bakar Zio
31 Bab 31: Instagram
32 Bab 32: Bertemu dengan client
33 Bab 33: Tidak suka jamur
34 Bab 34: Tidak punya kekasih
35 Bab 35: Zio jatuh
36 Bab 36: Rumah Javier
37 Bab 37: Kakak di pihak kalian
38 Bab 38: Saling menyayangi
39 Bab 39: Tidur di rumah Javier
40 Bab 40: Tenggorokan kering
41 Bab 41: Tidur atau dicium
42 Bab 42: Sarapan bersama
43 Bab 43: Pakaian baru
44 Bab 44: Sayang juga tidak keberatan
45 Bab 45: Di dalam mobil
46 Bab 46: Mau kemana sayang
47 Bab 47: 8 ronde
48 Bab 48: Bunyi bel rumah
49 Bab 49: Apa kamu sedang menggodaku
50 Bab 50: Menu utama
51 Bab 51: Hidangan pembuka yang enak
52 Bab 52 : Sudah puas memandangnya?
53 Bab 53: Miami
54 Bab 54: Daddynya gak di cium?
55 Bab 55: Apa kamu tergoda?
56 Bab 56: Sepertinya Javier menyukai mu?
57 Bab 57: Zio mau punya adik
58 Bab 58: 5 menit lagi
59 Bab 59: Enak saja kamu bocah
60 Bab 60: Mengungkapkan perasaan
61 Bab 61: Menolak
62 Bab 62: Tertidur
63 Bab 63: Kalah dari bos
64 Bab 64: Kedatangan orang tua Emma
65 Bab 65: Cemburu
66 Bab 66: Cemburu dan Marah
67 Bab 67: Diterima
68 Bab 68: Sakit
69 Bab 69: Javier manja
70 Bab 70: Otak demam Javier
71 Bab 71: Kecupan Penambah Semangat
72 Bab 72: Apartemen
73 Bab 73: You Look So Gergeous
74 Bab 74: Acara amal
75 Bab 75: Bermalam di Apartemen
76 Bab 76: Aku Milikmu
77 Bab 77: Tingkah aneh Javier
78 Bab 78: Berkunjung Ke Denver
79 Bab 79: Mencoba Suasana Baru
80 Bab 80: Kembalinya Caroline
81 Bab 81: Masakan Caroline
82 Bab 82: Kepolosan Zio
83 Bab 83: Jangan Tidur Dulu
84 Bab 84: Menceritakan
85 Bab 85: Tidak Ingin Menjadi Penghalang
86 Bab 86: Kedatangan Xander
87 Bab 87: Kita Selesai
88 Bab 88: Wedding
89 Bab 89: Tidak Akan Membiarkanmu Tidur
90 Bab 90: Lelah
91 Bab 91: Kepergok
92 Bab 92: Rencana honeymoon
93 Bab 93: Kembali Lebih Cepat
94 Bab 94: Tidak Tahan Berjauhan
95 Bab 95: Belanja Perlengkapan Baby
96 Bab 96: Anak yang Perhatian
97 Bab 97: Mengidam
98 Bab 98: Baby Bri
99 Bab 99: Like Father
100 Bab 100: Jangan Menggodaku Sayang
101 Bab 101: End
102 Extra part 1: Ratu Drama
103 Extra Part 2 : Tambah Anak
104 Extra Part 3
105 Extra Part 4
106 New Novel.
107 baru
108 Pengumuman
109 Novel baru lagi
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 : Mutasi kerja
2
Bab 2 : Bertemu kembali
3
Bab 3 : Bocah imut
4
Bab 4 : Tidak usah takut
5
Bab 5: Pantai
6
Bab 6: Hari pertama bekerja
7
Bab 7: Taman
8
Bab 8: Permintaan Zio
9
Bab 9: Zio punya mommy
10
Bab 10: Ruang kerja Javier
11
Bab 11: Ruang meeting
12
Bab 12: Lupa
13
Bab 13: Jangan pecat saya
14
Bab 14: Terjatuh
15
Bab 15: Makan di rumah mommy
16
Bab 16: Anak kembar bos
17
Bab 17: Si kembar
18
Bab 18: Javier marah
19
Bab 19: Temani mereka!
20
Bab 20: Ketiduran
21
Bab 21: Jadi sekretaris
22
Bab 22: Makan siang
23
Bab 23: Zio rindu mommy
24
Bab 24: Mengantar berkas
25
Bab 25: Kamu ikut saya
26
Bab 26: Curahan hati Leoncio
27
Bab 27: Supermarket
28
Bab 28: I Like your lips
29
Bab 29: Kedatangan Zio
30
Bab 30: Cumi bakar Zio
31
Bab 31: Instagram
32
Bab 32: Bertemu dengan client
33
Bab 33: Tidak suka jamur
34
Bab 34: Tidak punya kekasih
35
Bab 35: Zio jatuh
36
Bab 36: Rumah Javier
37
Bab 37: Kakak di pihak kalian
38
Bab 38: Saling menyayangi
39
Bab 39: Tidur di rumah Javier
40
Bab 40: Tenggorokan kering
41
Bab 41: Tidur atau dicium
42
Bab 42: Sarapan bersama
43
Bab 43: Pakaian baru
44
Bab 44: Sayang juga tidak keberatan
45
Bab 45: Di dalam mobil
46
Bab 46: Mau kemana sayang
47
Bab 47: 8 ronde
48
Bab 48: Bunyi bel rumah
49
Bab 49: Apa kamu sedang menggodaku
50
Bab 50: Menu utama
51
Bab 51: Hidangan pembuka yang enak
52
Bab 52 : Sudah puas memandangnya?
53
Bab 53: Miami
54
Bab 54: Daddynya gak di cium?
55
Bab 55: Apa kamu tergoda?
56
Bab 56: Sepertinya Javier menyukai mu?
57
Bab 57: Zio mau punya adik
58
Bab 58: 5 menit lagi
59
Bab 59: Enak saja kamu bocah
60
Bab 60: Mengungkapkan perasaan
61
Bab 61: Menolak
62
Bab 62: Tertidur
63
Bab 63: Kalah dari bos
64
Bab 64: Kedatangan orang tua Emma
65
Bab 65: Cemburu
66
Bab 66: Cemburu dan Marah
67
Bab 67: Diterima
68
Bab 68: Sakit
69
Bab 69: Javier manja
70
Bab 70: Otak demam Javier
71
Bab 71: Kecupan Penambah Semangat
72
Bab 72: Apartemen
73
Bab 73: You Look So Gergeous
74
Bab 74: Acara amal
75
Bab 75: Bermalam di Apartemen
76
Bab 76: Aku Milikmu
77
Bab 77: Tingkah aneh Javier
78
Bab 78: Berkunjung Ke Denver
79
Bab 79: Mencoba Suasana Baru
80
Bab 80: Kembalinya Caroline
81
Bab 81: Masakan Caroline
82
Bab 82: Kepolosan Zio
83
Bab 83: Jangan Tidur Dulu
84
Bab 84: Menceritakan
85
Bab 85: Tidak Ingin Menjadi Penghalang
86
Bab 86: Kedatangan Xander
87
Bab 87: Kita Selesai
88
Bab 88: Wedding
89
Bab 89: Tidak Akan Membiarkanmu Tidur
90
Bab 90: Lelah
91
Bab 91: Kepergok
92
Bab 92: Rencana honeymoon
93
Bab 93: Kembali Lebih Cepat
94
Bab 94: Tidak Tahan Berjauhan
95
Bab 95: Belanja Perlengkapan Baby
96
Bab 96: Anak yang Perhatian
97
Bab 97: Mengidam
98
Bab 98: Baby Bri
99
Bab 99: Like Father
100
Bab 100: Jangan Menggodaku Sayang
101
Bab 101: End
102
Extra part 1: Ratu Drama
103
Extra Part 2 : Tambah Anak
104
Extra Part 3
105
Extra Part 4
106
New Novel.
107
baru
108
Pengumuman
109
Novel baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!