Bab 9: Zio punya mommy

"Itu artinya Zio tidak akan pernah punya mommy dong. Hiks..hiks..hiks.." Zio mulai menangis. Emma yang mendengarnya langsung memeluk Zio. Ia tidak bermaksud membuat Zio menangis seperti ini. Tapi permintaan Zio sangat sulit untuk diturutinya.

"Sebenarnya Nyonya sudah meninggal saat usia tuan muda masih 6 bulan nak. Sejak saat itu, anak-anak tidak pernah lagi mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Mengenai perkataan tuan muda, tidak usah terlalu dipikirkan nak. Nanti juga dia akan melupakannya," ucap Camala.

"Sa..saya tidak tau jika mommy Zio sudah meninggal Bibi. Kasihan sekali anak-anak yang ditinggalkan diusia mereka yang masih kecil pada saat itu," ujar Emma merasa kasihan.

"Zio..lihat kakak dong.., jangan nangis ya. Nanti ketampanannya berkurang kalau Zio menangis terus" ujar Emma menghapus air mata Zio. Anak itu menggelengkan kepalanya.

"Apa kakak marah dengan Zio sekarang? Apa kakak tidak akan mau bertemu dengan Zio lagi?" ujar Zio takut Emma tidak akan mau bertemu dengannya lagi.

"Hei....kakak tidak marah kok, jangan menangis lagi ya," ucap Emma menoel hidung mancung Zio.

"Itu artinya Zio bisa panggil kakak mommy?" tanya Zio lagi. Emma kira Zio tidak akan meminta hal itu lagi. Tapi sudahlah, biarkan saja anak itu memanggilnya mommy. Asalkan Zio senang.

Emma kemudian menganggukkan kepalanya. Zio langsung berdiri dan melompat-lompat ditempatnya karena senang.

"Hore...Zio punya mommy, Zio akan bilang sama teman-teman Zio disekolah besok," ucapnya gembira.

"Bibi Camala senangkan Zio punya mommy," ujarnya pada Camala.

"Tentu saja nak, Bibi senang," balas Camala.

"Zio sayang mommy.." ucap Zio mengecup pipi Emma lalu memeluknya dengan erat seakan tidak ingin Emma pergi.

"Mommy juga sayang Zio..." balas Emma merasa sedikit aneh menyebut kata mommy.

Waktu semakin sore, mereka akhirnya memilih untuk kembali kerumah. Karena arah jalan untuk pulang ke rumah mereka sama, Emma ikut menumpang dengan Zio.

"Mommy duluan ya sayang...hati-hati dijalan, besok harus semangat di sekolah" ucap Emma mencium kepala Zio.

"Ok mom," balas Zio mencium pipi Emma.

"Bibi, paman..kalau begitu Emma turun duluan," ucap Emma pamit.

"Iya nak.., terimakasih untuk hari ini," balas Camala.

Malam ini Javier pulang lebih lama dari kantor karena pekerjaannya akhir-akhir ini cukup banyak. Suasana di dalam rumahnya terlihat sepi. Javier melangkahkan kakinya menuju lift rumahnya. Setibanya di depan kamarnya, Javier menghentikan langkah kakinya. Javier berjalan menuju kamar putra bungsunya. Entah kenapa ia ingin melihat anaknya itu. Javier sangat jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya setelah kematian istrinya.

"Ceklekkkk..." pintu kamar terbuka. Javier berjalan mendekati Fazio yang sudah tertidur di atas ranjangnya. Javier menaruh tas kerjanya diatas nakas kemudian duduk tepat di samping Fazio. Menatap wajah pulas putranya. Tak lama kemudian ia merapikan selimut Fazio dan mengambil ponsel yang ada ditangannya. Anak itu tidur dan lupa menyimpan ponselnya. Javier tampak mengernyitkan kedua alisnya tatkala melihat foto yang ada di ponsel Fazio. Ada beberapa foto wanita yang sama di ponselnya.

"Kenapa Aku merasa pernah melihat wanita ini," batin Javier melihat foto wanita yang sedang tersenyum bersama Fazio. Anak itu terlihat bahagia di dalam foto tersebut.

"Dan kenapa anak ini terlihat begitu dekat dengan wanita ini. Apa yang terjadi sebenarnya?" batinnya.

Terpopuler

Comments

Bilal Khan

Bilal Khan

tambah menarik nihh cerita

2024-04-18

0

Hevi Agustina

Hevi Agustina

ljt

2024-04-13

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mutasi kerja
2 Bab 2 : Bertemu kembali
3 Bab 3 : Bocah imut
4 Bab 4 : Tidak usah takut
5 Bab 5: Pantai
6 Bab 6: Hari pertama bekerja
7 Bab 7: Taman
8 Bab 8: Permintaan Zio
9 Bab 9: Zio punya mommy
10 Bab 10: Ruang kerja Javier
11 Bab 11: Ruang meeting
12 Bab 12: Lupa
13 Bab 13: Jangan pecat saya
14 Bab 14: Terjatuh
15 Bab 15: Makan di rumah mommy
16 Bab 16: Anak kembar bos
17 Bab 17: Si kembar
18 Bab 18: Javier marah
19 Bab 19: Temani mereka!
20 Bab 20: Ketiduran
21 Bab 21: Jadi sekretaris
22 Bab 22: Makan siang
23 Bab 23: Zio rindu mommy
24 Bab 24: Mengantar berkas
25 Bab 25: Kamu ikut saya
26 Bab 26: Curahan hati Leoncio
27 Bab 27: Supermarket
28 Bab 28: I Like your lips
29 Bab 29: Kedatangan Zio
30 Bab 30: Cumi bakar Zio
31 Bab 31: Instagram
32 Bab 32: Bertemu dengan client
33 Bab 33: Tidak suka jamur
34 Bab 34: Tidak punya kekasih
35 Bab 35: Zio jatuh
36 Bab 36: Rumah Javier
37 Bab 37: Kakak di pihak kalian
38 Bab 38: Saling menyayangi
39 Bab 39: Tidur di rumah Javier
40 Bab 40: Tenggorokan kering
41 Bab 41: Tidur atau dicium
42 Bab 42: Sarapan bersama
43 Bab 43: Pakaian baru
44 Bab 44: Sayang juga tidak keberatan
45 Bab 45: Di dalam mobil
46 Bab 46: Mau kemana sayang
47 Bab 47: 8 ronde
48 Bab 48: Bunyi bel rumah
49 Bab 49: Apa kamu sedang menggodaku
50 Bab 50: Menu utama
51 Bab 51: Hidangan pembuka yang enak
52 Bab 52 : Sudah puas memandangnya?
53 Bab 53: Miami
54 Bab 54: Daddynya gak di cium?
55 Bab 55: Apa kamu tergoda?
56 Bab 56: Sepertinya Javier menyukai mu?
57 Bab 57: Zio mau punya adik
58 Bab 58: 5 menit lagi
59 Bab 59: Enak saja kamu bocah
60 Bab 60: Mengungkapkan perasaan
61 Bab 61: Menolak
62 Bab 62: Tertidur
63 Bab 63: Kalah dari bos
64 Bab 64: Kedatangan orang tua Emma
65 Bab 65: Cemburu
66 Bab 66: Cemburu dan Marah
67 Bab 67: Diterima
68 Bab 68: Sakit
69 Bab 69: Javier manja
70 Bab 70: Otak demam Javier
71 Bab 71: Kecupan Penambah Semangat
72 Bab 72: Apartemen
73 Bab 73: You Look So Gergeous
74 Bab 74: Acara amal
75 Bab 75: Bermalam di Apartemen
76 Bab 76: Aku Milikmu
77 Bab 77: Tingkah aneh Javier
78 Bab 78: Berkunjung Ke Denver
79 Bab 79: Mencoba Suasana Baru
80 Bab 80: Kembalinya Caroline
81 Bab 81: Masakan Caroline
82 Bab 82: Kepolosan Zio
83 Bab 83: Jangan Tidur Dulu
84 Bab 84: Menceritakan
85 Bab 85: Tidak Ingin Menjadi Penghalang
86 Bab 86: Kedatangan Xander
87 Bab 87: Kita Selesai
88 Bab 88: Wedding
89 Bab 89: Tidak Akan Membiarkanmu Tidur
90 Bab 90: Lelah
91 Bab 91: Kepergok
92 Bab 92: Rencana honeymoon
93 Bab 93: Kembali Lebih Cepat
94 Bab 94: Tidak Tahan Berjauhan
95 Bab 95: Belanja Perlengkapan Baby
96 Bab 96: Anak yang Perhatian
97 Bab 97: Mengidam
98 Bab 98: Baby Bri
99 Bab 99: Like Father
100 Bab 100: Jangan Menggodaku Sayang
101 Bab 101: End
102 Extra part 1: Ratu Drama
103 Extra Part 2 : Tambah Anak
104 Extra Part 3
105 Extra Part 4
106 New Novel.
107 baru
108 Pengumuman
109 Novel baru lagi
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 : Mutasi kerja
2
Bab 2 : Bertemu kembali
3
Bab 3 : Bocah imut
4
Bab 4 : Tidak usah takut
5
Bab 5: Pantai
6
Bab 6: Hari pertama bekerja
7
Bab 7: Taman
8
Bab 8: Permintaan Zio
9
Bab 9: Zio punya mommy
10
Bab 10: Ruang kerja Javier
11
Bab 11: Ruang meeting
12
Bab 12: Lupa
13
Bab 13: Jangan pecat saya
14
Bab 14: Terjatuh
15
Bab 15: Makan di rumah mommy
16
Bab 16: Anak kembar bos
17
Bab 17: Si kembar
18
Bab 18: Javier marah
19
Bab 19: Temani mereka!
20
Bab 20: Ketiduran
21
Bab 21: Jadi sekretaris
22
Bab 22: Makan siang
23
Bab 23: Zio rindu mommy
24
Bab 24: Mengantar berkas
25
Bab 25: Kamu ikut saya
26
Bab 26: Curahan hati Leoncio
27
Bab 27: Supermarket
28
Bab 28: I Like your lips
29
Bab 29: Kedatangan Zio
30
Bab 30: Cumi bakar Zio
31
Bab 31: Instagram
32
Bab 32: Bertemu dengan client
33
Bab 33: Tidak suka jamur
34
Bab 34: Tidak punya kekasih
35
Bab 35: Zio jatuh
36
Bab 36: Rumah Javier
37
Bab 37: Kakak di pihak kalian
38
Bab 38: Saling menyayangi
39
Bab 39: Tidur di rumah Javier
40
Bab 40: Tenggorokan kering
41
Bab 41: Tidur atau dicium
42
Bab 42: Sarapan bersama
43
Bab 43: Pakaian baru
44
Bab 44: Sayang juga tidak keberatan
45
Bab 45: Di dalam mobil
46
Bab 46: Mau kemana sayang
47
Bab 47: 8 ronde
48
Bab 48: Bunyi bel rumah
49
Bab 49: Apa kamu sedang menggodaku
50
Bab 50: Menu utama
51
Bab 51: Hidangan pembuka yang enak
52
Bab 52 : Sudah puas memandangnya?
53
Bab 53: Miami
54
Bab 54: Daddynya gak di cium?
55
Bab 55: Apa kamu tergoda?
56
Bab 56: Sepertinya Javier menyukai mu?
57
Bab 57: Zio mau punya adik
58
Bab 58: 5 menit lagi
59
Bab 59: Enak saja kamu bocah
60
Bab 60: Mengungkapkan perasaan
61
Bab 61: Menolak
62
Bab 62: Tertidur
63
Bab 63: Kalah dari bos
64
Bab 64: Kedatangan orang tua Emma
65
Bab 65: Cemburu
66
Bab 66: Cemburu dan Marah
67
Bab 67: Diterima
68
Bab 68: Sakit
69
Bab 69: Javier manja
70
Bab 70: Otak demam Javier
71
Bab 71: Kecupan Penambah Semangat
72
Bab 72: Apartemen
73
Bab 73: You Look So Gergeous
74
Bab 74: Acara amal
75
Bab 75: Bermalam di Apartemen
76
Bab 76: Aku Milikmu
77
Bab 77: Tingkah aneh Javier
78
Bab 78: Berkunjung Ke Denver
79
Bab 79: Mencoba Suasana Baru
80
Bab 80: Kembalinya Caroline
81
Bab 81: Masakan Caroline
82
Bab 82: Kepolosan Zio
83
Bab 83: Jangan Tidur Dulu
84
Bab 84: Menceritakan
85
Bab 85: Tidak Ingin Menjadi Penghalang
86
Bab 86: Kedatangan Xander
87
Bab 87: Kita Selesai
88
Bab 88: Wedding
89
Bab 89: Tidak Akan Membiarkanmu Tidur
90
Bab 90: Lelah
91
Bab 91: Kepergok
92
Bab 92: Rencana honeymoon
93
Bab 93: Kembali Lebih Cepat
94
Bab 94: Tidak Tahan Berjauhan
95
Bab 95: Belanja Perlengkapan Baby
96
Bab 96: Anak yang Perhatian
97
Bab 97: Mengidam
98
Bab 98: Baby Bri
99
Bab 99: Like Father
100
Bab 100: Jangan Menggodaku Sayang
101
Bab 101: End
102
Extra part 1: Ratu Drama
103
Extra Part 2 : Tambah Anak
104
Extra Part 3
105
Extra Part 4
106
New Novel.
107
baru
108
Pengumuman
109
Novel baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!