Bab 4 : Tidak usah takut

"Da...da..Daddy.." ujar Fazio terbata saat melihat seorang pria dengan pakaian kantoran menghampiri mereka. Emma dan yang lainnya mengikuti arah tatapan mata Fazio.

"Tuan.." ujar Camala menundukkan kepalanya.

"Kita pulang..." ucap pria itu dingin dengan ekspresi wajah yang datar. Emma terpana melihat pria yang ada dihadapannya saat ini. Bagaimana tidak, pria itu sangat tampan bak dewa Yunani meskipun hanya menampilkan wajah datarnya sekarang. Emma menatap pria itu dari atas hingga kebawah. Satu kata untuknya, perfect. Begitulah dalam pikiran Emma.

"Daddy bilang pulang..., jangan pancing amarah ku disini," ucap Javier dengan nada suara sedikit tinggi saat Fazio tidak juga bergerak dari tempatnya. Anak itu sedang ketakutan. Javier menarik kasar tangan Fazio hingga Es krim yang ada di tangannya terjatuh.

"Pak..jangan kasar begitu dong, tangannya bisa sakit. Bagaimana bisa anda bertindak kasar seperti itu pada anak kecil, terlebih anak anda sendiri. Dia hanya meminta anda untuk menjemputnya," tukas Emma marah tidak tega melihat Fazio diperlakukan demikian. Pria itu berbalik dan menatap tajam Emma. Bukannya takut, Emma malah menatap geram ke arah pria itu seakan menantangnya. Pria itu menyadari wanita yang baru saja membentaknya ternyata memiliki nyali besar juga.

"Dia anak saya, kamu tidak perlu ikut campur," ucap Javier dingin. Tapi tunggu dulu, tatapan Javier mengarah pada bagian dada Emma yang menurutnya cukup besar. Diam-diam ia melirik bagian itu. Astaga..., pikiran Javier mulai liar sekarang. Apalagi baju yang Emma pakai menonjolkan lekuk tubuhnya.

"Kak..." panggil Fazio sendu berharap Emma membantunya.

"Tidak usah takut, bilang saja sama kakak kalau daddy mu memarahi mu nanti. Biar kakak yang menghajarnya," bisik Emma namun masih bisa didengar oleh Javier.

Fazio lalu pergi dibawa oleh Javier.

"Dasar laki-laki, giliran buat anak nomor satu, pas anak lahir tidak dipedulikan. Maunya yang enak-enak saja," gerutu Emma pelan namun masih bisa didengar dengan jelas oleh Javier. Entah kenapa ucapan wanita itu membuat Javier tertawa dalam hatinya.

Malam harinya Emma dan Stella duduk santai di ruang tamu. Keduanya sedang menonton salah satu tayangan TV yang mereka sukai. Emma juga sudah menceritakan kejadian saat Ia bertemu dengan Fazio di mall dan ayah Fazio yang berwajah datar dan dingin.

********************

Di akhir pekan, Emma pergi ke pantai karena merasa bosan di rumah sendirian. Untung saja pantainya tidak jauh dari tempatnya. Tadi malam sahabatnya itu pergi ke rumah pacarnya dan menginap disana. Tak lama kemudian taxi pesanannya datang menjemputnya. Setibanya di pantai Emma mengganti pakaiannya. Emma mengenakan dress pantai berwarna kuning dengan tali spaghetti dan tak lupa mengenakan sling bag. Penampilan Emma seperti ini membuat dirinya terkesan tampil cute dan sexy. Emma melihat pengunjung di pantai sangat banyak karena hari ini adalah weekend.

"Eitsss..tunggu dulu, Aku melupakan topi dan kacamata" ujar Emma memakai topi dan kacamatanya.

Emma kemudian berjalan menyusuri bibir pantai. Duduk di pasir pantai menikmati suasana pantai yang indah.

Riak gelombang yang berkejaran dan angin sepoi-sepoi membuat wanita itu enggan untuk beranjak pergi.

Satu jam kemudian Emma sudah duduk bersandar di kursi santai dibawah bentangan payung yang menaunginya. Sesekali Ia menyesap minumannya sembari menikmati pemandangan di depannya.

Terpopuler

Comments

Bilal Khan

Bilal Khan

lanjut

2024-04-18

0

𝖘𝖍𝖆𝖋𝖆.𝐳𝐭𝐫𝐲

𝖘𝖍𝖆𝖋𝖆.𝐳𝐭𝐫𝐲

Omg

2024-04-12

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mutasi kerja
2 Bab 2 : Bertemu kembali
3 Bab 3 : Bocah imut
4 Bab 4 : Tidak usah takut
5 Bab 5: Pantai
6 Bab 6: Hari pertama bekerja
7 Bab 7: Taman
8 Bab 8: Permintaan Zio
9 Bab 9: Zio punya mommy
10 Bab 10: Ruang kerja Javier
11 Bab 11: Ruang meeting
12 Bab 12: Lupa
13 Bab 13: Jangan pecat saya
14 Bab 14: Terjatuh
15 Bab 15: Makan di rumah mommy
16 Bab 16: Anak kembar bos
17 Bab 17: Si kembar
18 Bab 18: Javier marah
19 Bab 19: Temani mereka!
20 Bab 20: Ketiduran
21 Bab 21: Jadi sekretaris
22 Bab 22: Makan siang
23 Bab 23: Zio rindu mommy
24 Bab 24: Mengantar berkas
25 Bab 25: Kamu ikut saya
26 Bab 26: Curahan hati Leoncio
27 Bab 27: Supermarket
28 Bab 28: I Like your lips
29 Bab 29: Kedatangan Zio
30 Bab 30: Cumi bakar Zio
31 Bab 31: Instagram
32 Bab 32: Bertemu dengan client
33 Bab 33: Tidak suka jamur
34 Bab 34: Tidak punya kekasih
35 Bab 35: Zio jatuh
36 Bab 36: Rumah Javier
37 Bab 37: Kakak di pihak kalian
38 Bab 38: Saling menyayangi
39 Bab 39: Tidur di rumah Javier
40 Bab 40: Tenggorokan kering
41 Bab 41: Tidur atau dicium
42 Bab 42: Sarapan bersama
43 Bab 43: Pakaian baru
44 Bab 44: Sayang juga tidak keberatan
45 Bab 45: Di dalam mobil
46 Bab 46: Mau kemana sayang
47 Bab 47: 8 ronde
48 Bab 48: Bunyi bel rumah
49 Bab 49: Apa kamu sedang menggodaku
50 Bab 50: Menu utama
51 Bab 51: Hidangan pembuka yang enak
52 Bab 52 : Sudah puas memandangnya?
53 Bab 53: Miami
54 Bab 54: Daddynya gak di cium?
55 Bab 55: Apa kamu tergoda?
56 Bab 56: Sepertinya Javier menyukai mu?
57 Bab 57: Zio mau punya adik
58 Bab 58: 5 menit lagi
59 Bab 59: Enak saja kamu bocah
60 Bab 60: Mengungkapkan perasaan
61 Bab 61: Menolak
62 Bab 62: Tertidur
63 Bab 63: Kalah dari bos
64 Bab 64: Kedatangan orang tua Emma
65 Bab 65: Cemburu
66 Bab 66: Cemburu dan Marah
67 Bab 67: Diterima
68 Bab 68: Sakit
69 Bab 69: Javier manja
70 Bab 70: Otak demam Javier
71 Bab 71: Kecupan Penambah Semangat
72 Bab 72: Apartemen
73 Bab 73: You Look So Gergeous
74 Bab 74: Acara amal
75 Bab 75: Bermalam di Apartemen
76 Bab 76: Aku Milikmu
77 Bab 77: Tingkah aneh Javier
78 Bab 78: Berkunjung Ke Denver
79 Bab 79: Mencoba Suasana Baru
80 Bab 80: Kembalinya Caroline
81 Bab 81: Masakan Caroline
82 Bab 82: Kepolosan Zio
83 Bab 83: Jangan Tidur Dulu
84 Bab 84: Menceritakan
85 Bab 85: Tidak Ingin Menjadi Penghalang
86 Bab 86: Kedatangan Xander
87 Bab 87: Kita Selesai
88 Bab 88: Wedding
89 Bab 89: Tidak Akan Membiarkanmu Tidur
90 Bab 90: Lelah
91 Bab 91: Kepergok
92 Bab 92: Rencana honeymoon
93 Bab 93: Kembali Lebih Cepat
94 Bab 94: Tidak Tahan Berjauhan
95 Bab 95: Belanja Perlengkapan Baby
96 Bab 96: Anak yang Perhatian
97 Bab 97: Mengidam
98 Bab 98: Baby Bri
99 Bab 99: Like Father
100 Bab 100: Jangan Menggodaku Sayang
101 Bab 101: End
102 Extra part 1: Ratu Drama
103 Extra Part 2 : Tambah Anak
104 Extra Part 3
105 Extra Part 4
106 New Novel.
107 baru
108 Pengumuman
109 Novel baru lagi
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 : Mutasi kerja
2
Bab 2 : Bertemu kembali
3
Bab 3 : Bocah imut
4
Bab 4 : Tidak usah takut
5
Bab 5: Pantai
6
Bab 6: Hari pertama bekerja
7
Bab 7: Taman
8
Bab 8: Permintaan Zio
9
Bab 9: Zio punya mommy
10
Bab 10: Ruang kerja Javier
11
Bab 11: Ruang meeting
12
Bab 12: Lupa
13
Bab 13: Jangan pecat saya
14
Bab 14: Terjatuh
15
Bab 15: Makan di rumah mommy
16
Bab 16: Anak kembar bos
17
Bab 17: Si kembar
18
Bab 18: Javier marah
19
Bab 19: Temani mereka!
20
Bab 20: Ketiduran
21
Bab 21: Jadi sekretaris
22
Bab 22: Makan siang
23
Bab 23: Zio rindu mommy
24
Bab 24: Mengantar berkas
25
Bab 25: Kamu ikut saya
26
Bab 26: Curahan hati Leoncio
27
Bab 27: Supermarket
28
Bab 28: I Like your lips
29
Bab 29: Kedatangan Zio
30
Bab 30: Cumi bakar Zio
31
Bab 31: Instagram
32
Bab 32: Bertemu dengan client
33
Bab 33: Tidak suka jamur
34
Bab 34: Tidak punya kekasih
35
Bab 35: Zio jatuh
36
Bab 36: Rumah Javier
37
Bab 37: Kakak di pihak kalian
38
Bab 38: Saling menyayangi
39
Bab 39: Tidur di rumah Javier
40
Bab 40: Tenggorokan kering
41
Bab 41: Tidur atau dicium
42
Bab 42: Sarapan bersama
43
Bab 43: Pakaian baru
44
Bab 44: Sayang juga tidak keberatan
45
Bab 45: Di dalam mobil
46
Bab 46: Mau kemana sayang
47
Bab 47: 8 ronde
48
Bab 48: Bunyi bel rumah
49
Bab 49: Apa kamu sedang menggodaku
50
Bab 50: Menu utama
51
Bab 51: Hidangan pembuka yang enak
52
Bab 52 : Sudah puas memandangnya?
53
Bab 53: Miami
54
Bab 54: Daddynya gak di cium?
55
Bab 55: Apa kamu tergoda?
56
Bab 56: Sepertinya Javier menyukai mu?
57
Bab 57: Zio mau punya adik
58
Bab 58: 5 menit lagi
59
Bab 59: Enak saja kamu bocah
60
Bab 60: Mengungkapkan perasaan
61
Bab 61: Menolak
62
Bab 62: Tertidur
63
Bab 63: Kalah dari bos
64
Bab 64: Kedatangan orang tua Emma
65
Bab 65: Cemburu
66
Bab 66: Cemburu dan Marah
67
Bab 67: Diterima
68
Bab 68: Sakit
69
Bab 69: Javier manja
70
Bab 70: Otak demam Javier
71
Bab 71: Kecupan Penambah Semangat
72
Bab 72: Apartemen
73
Bab 73: You Look So Gergeous
74
Bab 74: Acara amal
75
Bab 75: Bermalam di Apartemen
76
Bab 76: Aku Milikmu
77
Bab 77: Tingkah aneh Javier
78
Bab 78: Berkunjung Ke Denver
79
Bab 79: Mencoba Suasana Baru
80
Bab 80: Kembalinya Caroline
81
Bab 81: Masakan Caroline
82
Bab 82: Kepolosan Zio
83
Bab 83: Jangan Tidur Dulu
84
Bab 84: Menceritakan
85
Bab 85: Tidak Ingin Menjadi Penghalang
86
Bab 86: Kedatangan Xander
87
Bab 87: Kita Selesai
88
Bab 88: Wedding
89
Bab 89: Tidak Akan Membiarkanmu Tidur
90
Bab 90: Lelah
91
Bab 91: Kepergok
92
Bab 92: Rencana honeymoon
93
Bab 93: Kembali Lebih Cepat
94
Bab 94: Tidak Tahan Berjauhan
95
Bab 95: Belanja Perlengkapan Baby
96
Bab 96: Anak yang Perhatian
97
Bab 97: Mengidam
98
Bab 98: Baby Bri
99
Bab 99: Like Father
100
Bab 100: Jangan Menggodaku Sayang
101
Bab 101: End
102
Extra part 1: Ratu Drama
103
Extra Part 2 : Tambah Anak
104
Extra Part 3
105
Extra Part 4
106
New Novel.
107
baru
108
Pengumuman
109
Novel baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!