Chapter 16

“Sherin?” sapa Iriana sedikit terkejut, pandangan matanya berpindah pada Ravin yang berada di samping Sherin.

“Kenapa?” tanya Sherin ketus, tangannya refleks memegang tangan Ravin dan mendekapnya erat. Hal itu membuat Ravin menoleh ke arah Sherin dengan sedikit bingung.

“Sejak kapan kamu suka belanja?” heran Iriana sambil menunjuk ke arah paper bag di tangan Sherin.

“Sejak kapan memangnya apa urusannya denganmu?” sinis Sherin, Iriana mendengus kasar karena sebal.

“Apa kamu tidak malu jalan dengan Ravin? Kamu tak melihat penampilanmu yang buluk ini? Kalau aku sih tentu saja malu apalagi Ravin sangat tampan dan kaya, sedangkan kamu? Miskin!” ejek Iriana.

Sherin semakin mengepalkan tangannya kuat, membuat jas yang di pakai Ravin sedikit kusut, tapi setelah itu senyum sinis terlihat di wajahnya.

“Kenapa harus malu? Aku jalan dengan tunangan ku sendiri, bukan selingkuhan ku. Memangnya kenapa kalau aku miskin? Aku punya tunangan yang punya banyak uang jadi, aku tinggal minta uangnya. Ya 'kan, Sayang?” Sherin melirik Ravin sambil tersenyum lembut.

Ravin tersentak, tak menyangka dengan jawaban Sherin apalagi saat melihat senyumannya. Sherin memang jarang tersenyum padanya dan baru kali ini Sherin memperlihatkan senyuman itu. Senyumannya terlihat tulus namun penuh dengan rasa benci dan luka, Ravin tak mampu berkata-kata selain mengangguk dan balas tersenyum.

Wajah Iriana terlihat merah padam menahan marah, Iriana tahu kalau Sherin sedang menyindir dirinya dan Rainer yang merupakan selingkuhan. Begitu juga dengan Rainer yang merasa tersindir dengan kata-kata Sherin.

“Sayang, adikmu ini apa tidak pernah di ajarkan sopan santun?” tanya Rainer dengan kesal.

“Apa kamu lupa kalau dia tidak punya ibu? Bagaimana bisa di ajarkan sopan santun? Dengan ayah dan ibuku saja dia suka melawan,” jawab Iriana dengan sedikit terkekeh.

“Heh! Kalian ini memang pasangan yang serasi, di bandingkan dengan aku harusnya kalian yang merasa malu dan perlu belajar sopan santun. Memangnya apa enaknya main belakang?” Sherin melepaskan dekapannya dari tangan Ravin, lalu menggenggam jemari Ravin dan mengajak pria itu untuk pergi dari sana.

“Kamu ... ” Iriana menunjuk ke arah Sherin yang sudah berjalan keluar, perasaannya saat ini amat kesal karena perkataan Sherin.

“Sudahlah, biarkan saja. Lagian kenapa harus kamu yang memulai duluan?” Rainer mencoba menenangkan Iriana dengan mengelus punggung wanita itu.

“Kamu harusnya bantu aku, tapi kamu malah diam saja!” kesal Iriana.

Rainer tak lagi menanggapi ucapan Iriana yang sedang mengoceh, ia mencoba mengalihkan perhatian Iriana dengan mengajak wanita itu berjalan masuk ke dalam Mall dari pada membalas ocehan yang sudah pasti akan berujung pada pertengkaran.

...⚫⚫⚫...

Lagi, Sherin masuk ke dalam mobil dengan membanting pintu sampai membuat Ravin tersentak. Ravin menoleh ke arah Sherin yang sedang bersedekap dan mengembus napas berkali-kali.

“Mobilku mahal, jangan sampai kamu merusaknya karena kamu tidak akan bisa menggantinya,” celetuk Ravin.

Sherin melirik Ravin lalu berkata, “Aku bisa mnggantinya.”

“Mengganti dengan apa? Kamu saja tidak punya uang.”

“Tidak perlu uang, dengan tubuhku saja sudah cukup,” ucap Sherin dengan nada menggoda, tangannya terulur mengusap dada Ravin lalu naik ke leher Ravin dan mengelus jakun Ravin yang naik turun.

Napas Ravin terasa berat, dengan susah payah ia menelan ludah. Ravin menepis jemari lentik itu, ia berdehem sambil menampilkan ekspresi kesal. “Kamu bukan tipeku dan aku tidak berselera... ” ucapnya, tapi suara Ravin sudah terdengar berat.

“Oh ya? Jadi selera mu yang seperti apa?” Sherin bertanya dengan senyuman manis yang sengaja di buat menggoda.

“Tentunya cantik dan seksi, berisi dan bukan seperti kamu,” celetuk Ravin.

“Cantik, seksi dan berisi? Kamu tenang saja, aku bisa memenuhi syarat itu ... ” Sherin mengangguk mantap, terlihat bercanda walaupun Sherin serius. Serius menjadi cantik maksudnya. Jangan salah paham.

“Ehem! Perjalanan selanjutnya kemana? Atau lebih baik pulang saja?” Ravin mulai menyalakan mesin mobil, tak lupa memakai sabuk pengaman terlebih dahulu.

“Jangan! Antarkan aku ke salon dulu baru setelah itu kita pulang ... ” ucap Sherin setelah tawanya berhenti, ada air mengembun di sudut matanya dan perutnya sedikit sakit.

“Ck! Apa belanja saja tidak cukup?”

“Tidak! Lagian kamu yang menawarkan jadi aku tidak akan menolak 'kan?” Sherin menaik-turunkan alisnya memandang Ravin yang sedang fokus menyetir.

“Jangan menampilkan ekspresi seperti itu di depan ku!” gerutu Ravin, kemudian ia tercenung sebentar untuk memikirkan sesuatu yang mengganjal di benaknya.

“Sepertinya kamu sangat membenci kakakmu ... ” celetuk Ravin, Sherin menoleh sebentar lalu berpaling lagi.

“Cih! Dia bukan kakakku,” decak Sherin.

Kenyataannya memang begitu, Iriana hanyalah kakak tiri bagi Sherin yang tidak punya hubungan darah. Apalagi bagi Prisha yang saat ini berada dalam tubuh Sherin, mana mungkin dia sudi punya kakak seperti Iriana yang sudah jelas telah menghancurkan dirinya.

Apalagi saat melihat Rainer bersama dengan Iriana, sungguh hatinya merasa tidak rela jika pasangan itu hidup dengan bahagia. Sherin merasa dulu ia terlalu bodoh sampai bisa jatuh cinta dengan pria brengsek seperti Rainer, dan sekarang Sherin tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Cinta yang dulu mendominasi di hati Sherin kini berubah jadi benci yang begitu dalam. Cintanya yang begitu besar telah di sia-siakan oleh Rainer hanya demi wanita seperti Iriana. Hati Sherin yang kini telah mati berjanji tidak akan membiarkan pasangan itu hidup damai.

Sekarang mereka telah sampai di salon, semenjak percakapan terakhir antara Sherin dan Ravin, Sherin tak lagi mengeluarkan suara dan lebih memilih diam sambil menatap keluar jendela. Ravin menyadari ada yang salah dengan Sherin tapi ia diam saja dan pura-pura tidak tahu.

“Tunggu sebentar, setelah selesai kita langsung pulang,” kata Sherin saat mereka baru keluar dari mobil hendak masuk ke salon.

Ravin mengangguk tanpa menjawab, sambil menunggu Sherin yang melakukan perawatan kecantikan ia duduk di ruang tunggu sambil bermain ponsel. Tapi lama-lama Ravin merasa kesal karena hampir dua jam Sherin tak juga selesai.

“Kenapa aku harus menuruti wanita ini?!” sesal Ravin, ia pun berdiri dari duduknya karena merasa pegal.

“Kalau tahu begini lebih baik pulang saja!” desisnya.

Tak lama setelah itu tirai ruang tunggu terbuka, Ravin menoleh dan terpaku pada satu tempat. Matanya mengamati penampilan Sherin yang berubah sembilan puluh derajat.

“Bagaimana?” tanya Sherin sambil berjalan mendekati Ravin.

Ravin belum merespon, ia masih mematung menatap Sherin dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Sherin telah berganti pakaian dan menjadi memakai pakaian yang tadi ia pilih. Pakaian dengan lengan tanggung dan panjangnya di bawah lutut berwarna periwinkle, ungu kebiruan. Padahal hanya asal memilih karena merasa gaunnya bagus, tapi tidak di sangka ternyata sangat cocok di tubuh Sherin. Di tambah hairstayle yang mengubah rambut Sherin jadi bentuk curly dan sedikit di beri warna.

Namun sayangnya ada pengganggu yaitu bekas luka di wajah Sherin susah untuk di tutupi.

“Lumayan,” ucap Ravin setengah memuji, Sherin tersenyum tipis hampir tak terlihat.

“Bajunya cantik tapi bukan orangnya,” seketika senyum tipis itu luntur.

“Karena wajahmu masih ada bekas luka, tapi kamu jangan khawatir. Aku punya kenalan seorang dokter yang mungkin bisa menyembuhkan lukamu. Jangan salah paham, aku menawari hal ini karena kamu calon istriku, jadi jangan punya pikiran berlebihan. Aku tidak mau nanti jika menikahi wanita yang jelek,” lanjutnya tapi sedikit salah tingkah, Sherin yang mendengar itu tentu saja sangat senang.

“Terimakasih,” Sherin berucap dengan menampilkan senyuman termanisnya, seketika itu Ravin kembali terpaku. Cantik, pikirnya.

Terpopuler

Comments

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

gambarnya cukup kurus dan seksi. ko bilang jelik

2022-04-27

0

Fahira Albey

Fahira Albey

makin seru ceritanya

2022-04-17

0

Afshin

Afshin

widiihhhh... seleramu bagus banget thor... Kesannya anggun, elegan tapi simple. Eaa.... 😆

2022-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!