Chapter 14

Perasaan Sherin jadi campur aduk, mendengar kata-kata Anika yang cukup mengganggu pikirannya. Jika perusahaan menganggap Prisha hanya sebagian alat pencetak uang, apakah Anika juga punya pikiran seperti itu?

“Lalu apakah kamu juga menganggap Prisha sebagai alat pencetak uang?” tanya Sherin lirih, Anika dan Meylin menoleh dan menatap Sherin.

“Dulu pernah berpikir begitu, karena semua artis selalu menghasilkan uang untuk perusahaan. Tapi semakin lama dekat dengan Prisha aku tidak lagi memikirkan hal itu.”

Sherin mengangguk paham, sedikit lega hatinya mendengar perkataan Anika walaupun sempat menganggap dirinya sebagai mesin pencetak uang.

“Jadi aku beneran tidak boleh meminjam ponsel itu?” Sherin kembali bertanya, ia masih penasaran apakah foto dan video itu sudah di hapus atau belum.

“Kamu ini cuma orang asing, mau buat apa kamu pinjam ponsel itu?” kesal Anika.

“Kak, dia bilang ada video di ponsel itu tapi aku tidak tahu video apa. Dia juga bilang kalau dia itu kak Prisha, memangnya aku ini anak kecil? Mana mungkin 'kan kak Prisha hidup lagi,” adu Meylin, Anika menaikkan sebelah alisnya.

“Iya, mana mungkin Prisha hidup lagi. Atau jangan-jangan kamu itu orang gila yang kabur dari rumah sakit?” tuduh Anika pada Sherin yang mendengus kesal mendengar tuduhan itu.

“Aku seratus persen waras, aku cuma mau pinjam saja tidak boleh. Begini saja, apa kalian bisa mencarikan aku pekerjaan?” Sherin mengubah topik, mungkin jika ia memaksa tetap tidak akan mendapatkan ponsel itu. Lebih baik menanyakan pekerjaan agar tidak punya masalah keuangan.

“Ada, jadi Cleaning Service.”

“Cleaning Service?” Sherin melotot kaget. Mana mungkin ia mau jadi tukang bersih-bersih, pekerjaannya dulu sangat jauh dari urusan tukang bersih-bersih seperti itu, sang bintang terkenal tak pernah mengotori tangannya.

“Memangnya kenapa? Kamu tanya kerjaan ya sudah aku tawarkan,” Anika mengangkat bahu, Sherin menggeleng tidak mau.

“Aku mau jadi penyanyi,” celetuknya membuat Anika tertawa terbahak.

“Hahaha ... Dengan wajahmu yang begini tidak mungkin bisa jadi penyanyi,” ucap Anika menohok, Sherin mendengus kesal karena tahu apa yang di maksud Anika.

“Tapi aku punya suara yang bagus,” kilah Sherin, Anika menggelengkan kepalanya sambil berusaha menahan tawa yang tidak ingin berhenti.

“Jadi penyanyi bukan hanya dengan modal suara, tapi wajah juga prioritas utama. Dengan wajahmu yang punya bekas luka dan badanmu yang gemuk akan sulit mencari penggemar. Kebanyakan penggemar suka melihat fisik, buktinya Iriana yang suaranya tidak terlalu bagus bisa punya banyak penggemar dan mau di jadikan top internasional oleh perusahaan.”

...⚫⚫⚫...

Sepanjang perjalanan Sherin mencerna ucapan manajer Prisha itu, memang ada benarnya juga. Jika punya suara emas sekalipun tapi wajah tidak mendukung maka sulit untuk maju ke depan. Yang ada hanyalah mendapatkan cemoohan dari haters karena punya wajah yang jelek.

Jadi harus bagaimana Sherin mendapatkan pekerjaan? Dulu ia mudah maju dan menjadi terkenal karena punya wajah yang cantik serta suara emas yang amat merdu. Bahkan bakatnya tidak hanya menyanyi, memainkan alat musik dan berakting itu hal mudah bagi Prisha.

Sherin mengacak rambutnya, merasa pusing dengan kehidupan yang sekarang.

“Jangan suka bermimpi terlalu tinggi,” celetuk Meylin yang duduk di samping Sherin, sejak keluar perusahaan DY Entertainment, Sherin terus melamun dan menghela napas. Tentu ia tahu apa yang sedang di pikirkan gadis yang baru Meylin kenal itu.

“Kenapa?” Sherin menoleh menatap Meylin yang sedang mengemut permen, kesukaan Meylin sejak dulu.

“Kalau jatuh takutnya tak bisa bangkit lagi.”

Sherin lagi-lagi menghela napas. “Aku malah sudah merasa jatuh dan tidak bisa bangkit lagi,” ucapnya dengan nada seakan sudah tidak punya harapan.

“Sabar, masa depanmu masih panjang. Jangan mudah menyerah, tapi ya jangan suka mengkhayal terlalu tinggi,” Meylin menepuk pundak Sherin beberapa kali.

“Aku bukan anak kecil!” kata Sherin.

Meylin menatap Sherin heran lalu berkata, “Dih! Siapa yang anggap kamu anak kecil?”

“Ya sudah, tolong antarkan aku pulang.”

Meylin mendelik, seenaknya saja Sherin meminta di antar pulang, memangnya mereka sudah kenal lama? Sherin ini tidak tahu malu, pikir Meylin.

“Keinginan terakhir hari ini,” Sherin berucap sebelum Meylin menolak, kali ini Meylin yang mendengus kesal.

“Tadi sudah bilang keinginan terakhir, tapi masih minta lagi. Memangnya aku ini jin?” kata Meylin sambil melipat tangan di depan dada, bibirnya mengerucut tanda kesal tapi hal itu malah membuat Sherin tertawa melihat wajah lucu Meylin.

Akhirnya setelah beberapa kali bujukan Meylin luluh dan mau mengantar Sherin pulang. Menyebutnya alamat rumah pada supir taksi. Sherin akan pulang ke tempat nenek Linda, karena belum berpamitan untuk ke rumah Arvin.

Walaupun sejujurnya Sherin ingin tetap di rumah nenek karena kasurnya empuk.

“Terimakasih traktirannya,” Sherin melambaikan tangan pada Meylin yang memandang dirinya kesal. Lalu mobil melaju meninggalkan halaman rumah nenek, Sherin berbalik dan mulai berjalan dengan hati sedikit bahagia.

Ia baru merasakan bagaimana rasanya di traktir seseorang, dan ternyata sedikit menyenangkan. Dulu, saat menjadi Prisha, ia yang selalu mentraktir karena punya banyak uang tapi sekarang kebalikannya. Ia tak punya uang dan butuh traktiran.

Tiba di dalam rumah sudah di sambut oleh orang-orang yang duduk di sofa, senyum Sherin mengembang melihat kakek dan nenek barunya tapi seketika hilang di gantikan raut wajah suram.

Sherin memandang ke arah Ravin kesal, adanya pria itu membuat mood Sherin jadi berantakan. Kekesalannya pada Ravin karena ucapannya tadi malam membuat Sherin menyimpan sedikit benci untuk pria yang statusnya adalah tunangannya.

“Sherin pulang, Nek.” Sherin mendekati nenek Linda yang duduk di sofa, di tangan nenek ada sebuah benda yang Sherin tidak tahu apa itu, nenek tersenyum menatap cucunya.

“Nenek pikir kamu pulang malam ... ”

Sherin menggeleng. “Aku tidak ada alasan untuk pulang malam. Oh ya, kenapa dia ada sini?” Sherin menunjuk ke arah Ravin.

“Tadi Kakek yang menyuruh Ravin datang, kakek ingin kalian pergi berdua agar bisa saling kenal. Pernikahan memang tidak buru-buru tapi hanya dua bulan, waktunya pas-pasan.”

Sherin menggeleng tegas. “Tapi Sherin baru pulang ... ” ucap Sherin mencari alasan, ia tidak mau pergi berdua dengan Ravin, Karena Sherin tidak mau di cemooh lagi.

“Sebentar saja, sebentar lagi waktunya makan siang jadi kalian bisa pergi makan siang bersama di luar. Lalu jalan-jalan baru pulang ... ” kali ini nenek yang bicara, Sherin masih menggeleng tanda tidak mau.

“Aku mau bantu Nenek saja,” Sherin menunjuk ke alat yang ada di tangan nenek, bentuknya bulat dan ada kain yang terjepit di sana.

“Kamu tidak akan bisa membantu Nenek menyulam. Memegang jarum saja kamu tidak pernah,” Sherin menunduk kecewa, rupanya menyulam dan tentu saja dia tidak tahu bagaimana caranya.

“Tapi, aku-- ” belum sempat Sherin menyelesaikan ucapannya, kakek tiba-tiba teriak.

“Ya Tuhan, dadaku sakit. Apa aku akan masuk rumah sakit lagi?” keluh kakek tapi pura-pura, Sherin refleks melihat sang kakek yang memegang dadanya sambil menunduk.

“Kakek 'kan baru sembuh ... ” ucap Sherin heran.

“Sherin, jika kamu tidak menuruti Kakek, mungkin kakek akan sakit lagi,” Kakek meringis menahan sakit walaupun bohongan.

Sherin mengerucutkan bibirnya, ia tahu kakek sedang akting. Mana mungkin bisa tiba-tiba sakit dada. Tapi karena kakek terus mendesak dengan terpaksa Sherin menurut, pergi berdua dengan Ravin yang Sherin benci.

Terpopuler

Comments

Um_bell29

Um_bell29

😂😂bagus kek, dukung terus cucumu. Senjata terampuh itu emang👍

2022-03-17

2

Lee

Lee

Next update lg kak

2022-03-14

0

LeoRani

LeoRani

kalau ia, boleh deh aku gantiin prisha (pencetak uang)

2022-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!