Chapter 11

“Ck! Mulutmu itu memang tidak pernah bisa berkata yang baik-baik, tapi kau cukup perhatian juga padaku dengan sering memperhatikan penampilan aku yang buruk.” Sherin menggelengkan kepalanya, heran dengan sikap Iriana yang aneh.

“Aku cantik itu urusanku, aku kurus juga tubuhku sendiri. Bukan kau 'kan? Kenapa kau malah sibuk sendiri? Aku bertunangan dengan siapa juga itu urusanku, lalu kenapa kau malah menjelek-jelekkan aku di depan tunangan aku sendiri?” Sherin tertawa, seolah hal ini lucu baginya.

Iriana mengepalkan kedua tangannya, menahan geram dengan apa yang Sherin katakan. Tapi Sherin belum puas, ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Iriana yang jaraknya hanya dua meter dari dirinya.

“Lagipula apa aku punya masalah denganmu sampai kamu bicara begitu buruk tentangku di depan tunanganku? Atau ... Kamu sengaja?” Sherin tersenyum miring, ia menepuk pundak Iriana beberapa kali.

Iriana yang sejatinya tidak punya banyak kesabaran dan tidak tahan dengan hinaan langsung mengambil tangan Sherin dan mencengkeramnya dengan kuat. Matanya nyalang menatap Sherin, seperti tidak peduli kalau di sana ramai orang dan ada Ravin yang diam menonton pertunjukan, Iriana memajukan langkahnya.

Membuat Sherin memundurkan langkah, terus maju sampai mereka dekat dengan kolam renang. Sherin melirik sekilas, lalu kembali menatap Iriana dengan sedikit mendongak. Tinggi badan Iriana sedikit lebih tinggi dari Sherin.

“Kau mau mendorongku?” bisik Sherin.

“Kalau iya kenapa? Kau mau teriak? Sudah terlambat!” Iriana mulai melepaskan cengkeramannya, sedikit mendorong Sherin agar jatuh ke dalam kolam yang kira-kira sedalam dua meter.

“Tapi aku tidak mudah tertipu ... ” Sherin terkekeh lalu dengan cepat membalikkan keadaan.

Setelah tangannya lepas dari cengkeraman, Sherin balik mencengkeram pergelangan tangan Iriana, membalikkan tubuh mereka sehingga sekarang Iriana lah yang dekat dengan kolam. Sherin tersenyum sinis lalu mendorong Iriana yang mana membuat Iriana melotot kaget.

“Arrgghhh!!” Iriana berteriak sebelum benar-benar jatuh ke dalam kolam, berharap Sherin mau membantunya dengan mengulurkan tangan tapi Sherin malah dengan santai bersekedap di depan dada. Kemudian tersenyum miring.

Suara orang tercebur ke dalam kolam terdengar cukup keras, membuat banyak pasang mata menoleh ke arah Sherin. Tak terkecuali Ravin yang juga ikut terkejut. Refleks ia berdiri dari duduknya, melongo menatap Sherin.

“To-- Tolooongg!!!” teriak Iriana, mencoba menggapai apa saja yang bisa di gapai. Sherin masih berdiri diam, menonton pertunjukan menarik.

“Ada apa ini?” tanya seseorang yang datang tiba-tiba, Arvin mengamati sekeliling dan betapa terkejutnya melihat sang putri tenggelam di kolam. Ia mendekat.

“Kenapa kalian siam saja? CEPAT TOLONG PUTRIKU!!!” Arvin mencoba menggapai tangan Iriana, namun tak berhasil karena posisinya Iriana sedikit berada di tengah-tengah.

Mendengar teriakan Arvin, sontak membuat orang-orang yang sedang menikmati pesta ikut datang. Berkerumun di sekitar kolam renang untuk melihat apa yang terjadi.

“CEPAT TOLONG PUTRIKU!!” teriaknya lagi, seorang petugas keamanan atau satpam pun datang dan langsung menceburkan diri, menyelamatkan Iriana.

“Uhuk! Uhuk!!” Iriana terbatuk saat sudah di selamatkan. Seluruh tubuhnya basah membuat Iriana menggigil.

“Astagaaa ... Putriku, apa yang terjadi padamu ... ” Laras menangis memeluk Iriana, wanita itu baru saja datang karena mendapat laporan dari temannya kalau ada yang jatuh ke kolam, dan terkejut kala tahu yang jatuh adalah Iriana.

Laras mengambil handuk dari tangan seorang pelayan, membungkus tubuh putrinya yang kedinginan. Sedangkan Arvin, ia langsung menghampiri Sherin yang sudah berdiri di samping Ravin.

Tatapannya nyalang, tangannya terkepal menahan gejolak amarah. “Aku tahu pasti kaulah yang mendorong Iriana ke kolam, kenapa kau melakukan itu pada kakakmu sendiri, HAH?!”

Sherin memutar bola matanya, tapi kemudian ia melihat sekeliling, banyak orang di sini, dan terlihat kalau kakeknya dan kakek Ravin sedang menuju kemari, Sherin memasang tampang sedih.

“Aku-- Aku, memang aku yang mendorong kak Iri, tapi aku tidak sengaja ... ” ucapnya dengan nada pura-pura menahan tangis.

“Tidak sengaja bagaimana? Kau 'kan bisa menolong kakakmu tapi kau diam saja!!” hardiknya geram, tangan terasa gatal ingin menampar.

“Menolong bagaimana? Aku 'kan tidak bisa berenang, kalau aku menolong nanti aku jatuh bagaimana?” Sherin sudah mulai mengeluarkan air mata. Saat itu juga kakek Haris, kakek Faris dan nenek Linda sampai.

“Kenapa sejak tadi ada ribut-ribut?” tanya kakek Haris.

“Ya ampun Sherin, kenapa kau menangis?” Nenek Linda mendekat, mengusap bahu Sherin yang bergetar.

“Pah, Sherin mendorong Iriana sampai jatuh ke kolam, lihat sekarang Iriana kedinginan,” tunjuk Arvin ke arah Iriana saat ini berada, di temani Laras masih duduk di pinggir kolam renang.

“Tapi aku tidak sengaja, Kek! Kak Iri duluan yang memulai,” kilah Sherin.

“Iriana tidak mungkin membuat masalah duluan, pasti kau yang telah memprovokasi 'kan?” Arvin masih tidak percaya.

Dalam hati Sherin mengumpat, mengeluarkan kata-kata kasar untuk Arvin. “Hiks ... aku tidak berbohong.”

Tiba-tiba kakek Faris menyela. “Diam! Biar aku tanya sendiri pada Sherin.”

“Sherin, apa benar bukan kau yang mendorong Iriana?” tanya kakek Faris.

Sherin menggelengkan kepalanya. “Aku memang mendorong kak Iri, tapi aku tidak sengaja. Tadi dia duluan yang mau mendorong aku jatuh, aku tidak bohong. Kalau kalian masih tidak percaya, kalian bisa tanya Mas Ravin, padahal kak Iriana juga tadi menggoda Mas Ravin. Aku tentu kesal, tapi aku tidak sengaja, kenapa Papah malah lebih percaya dengan kak Iri?” Sherin menangis histeris, walaupun sebenarnya hanya akting belaka.

Sherin memeluk lengan Ravin, yang mana membuat Ravin sedikit tersentak. Tapi diam-diam Ravin menahan senyum, tak menyangka Sherin bisa mengatasi masalah ini. Selain berhasil memberi Iriana pelajaran, Sherin juga berhasil menarik simpati orang-orang di sekitar.

Cukup pintar! batin Ravin.

“Kau dengar? Sherin bilang tidak sengaja. Di sini ramai orang, tidak mungkin Sherin akan berbohong. Sherin itu putrimu, tapi kau malah sama sekali tidak percaya padanya,” ucap kakek Faris, Arvin bungkam.

“Gadis itu tidak berbohong, tadi aku melihat kejadiannya, wanita itu duluan yang mencari masalah, dia mengganggu gadis itu yang sedang duduk bersama tunangannya,” celetuk seorang wanita yang adalah tamu di acara ini.

“Aku juga lihat, bahkan wanita itu menghina gadis ini di depan tunangannya lalu membawa Sherin ke pinggir kolam,” timpal yang lain, tentu hal itu membuat Sherin tersenyum menang. Bersorak dalam hati tapi masih terisak.

“Aku sudah bilang aku tidak berbohong, tapi Papah tetap tidak percaya ... ” Sherin menambah bensin di atas api.

“Kau tenang saja, kau tidak salah dalam hal ini. Biar kakek yang bilang pada ayahmu,” kakek Haris bersuara, setelah itu Sherin berhenti menangis. Ia mengusap air mata di pipinya dengan hati yang sangat bahagia.

Arvin di salahkan atas masalah ini karena tidak percaya dengan perkataan putrinya sendiri. Acara kembali berlanjut meski ada sedikit insiden. Orang-orang yang berkumpul pun mulai pergi, meninggalkan Sherin dan Ravin sendiri.

Ravin sedikit menunduk, mendekatkan mulutnya ke arah telinga Sherin lalu berucap, “Kau licik!” bisiknya sambil tersenyum.

Sherin tersentak ketika merasakan embusan napas Ravin di telinganya, rasanya tiba-tiba panas. Tapi ia tutupi dengan pura-pura berdehem.

“Bukan licik, tapi pintar agar tidak mudah terjebak!” ucap Sherin melirik Ravin sekilas lalu pergi.

Terpopuler

Comments

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

jangan mau dinjak lagi sama kaka tiri, tubuh yang kamu guna itu sudah cukup menderita ulah ayah ibu tiri juga kaka tirinya, dibai kan dalam rumah sendiri

2022-04-27

1

Nur Syahidah Wanikma

Nur Syahidah Wanikma

habat ..... semngat kak aku pengen jadi kayak srhrin yng sekarang gk muda di tinds knp hrus mengala bia mbis melawn

tp

2022-04-18

1

Mayya_zha

Mayya_zha

hebat sherin.

2022-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!