Chapter 7

“Ehem! Sekarang sudah sore, dari pada menunggu tidak jelas di sini lebih baik kau pulang atau aku akan mengantar,” Sherin melirik ke arah Kael.

“Aku bisa sendiri.”

Sherin mengangguk. “Memangnya kamu datang kesini hanya untuk duduk saja?

“Sebenarnya aku mau melihat kakakku, tapi masih banyak orang yang berkunjung. Padahal sudah tiga minggu tapi masih saja ramai.” Kael tersenyum kecut, ia baru beberapa kali ke sini dan itupun secara diam-diam. Bahkan tidak lebih dari lima belas menit, padahal Kael ingin menangis dengan puas di sana.

“Jadi sejak kapan kamu duduk di sini?”

“Sudah dari pagi ... ”

“Dari pagi?” Sherin melotot kaget, dari pagi? Kenapa masih betah duduk di sini? Apa tidak lelah? Apa Kael tidak makan?

“Kamu Bocah gila!” Sherin dengan cepat menarik lengan adiknya, di bawah guyuran hujan yang sudah mulai reda, Sherin menghentikan taksi yang lewat ketika mereka tiba di pinggir jalan besar.

“Kamu ini pemaksa!!” Kael mencoba memberontak, tapi ia kalah tenaga dengan Sherin. Akhirnya dengan terpaksa Kael ikut masuk ke dalam mobil bersama Sherin.

“Gara-gara kamu bajuku jadi basah ... ”

“Bajuku juga basah! Sudahlah, sama-sama basah tidak perlu di ributkan ... ” Sherin ikutan kesal.

“Pak! Jalan mawar blok empat nomor rumah dua belas,” ucap Sherin pada supir taksi yang dibalas anggukan kepala.

“Kamu-- Kamu bahkan tahu alamat rumah kakakku, kamu benar-benar penguntit!!” Kael terkejut mendengar ucapan Sherin saat Sherin menyebutkan alamat rumahnya dengan benar.

Dalam pikiran remaja itu Sherin benar-benar adalah seorang penguntit seperti yang dikatakan oleh Sherin tadi. Padahal rumah Prisha yang satu ini tidak banyak yang tahu. Selain manajer dan asisten serta pelayan dan supir tidak ada lagi yang mengetahuinya.

Sherin hanya diam tak menanggapi, penguntit tadi 'kan hanya sebuah alasan. Adiknya ini benar-benar mudah di bohongi, tapi tak apa, asal bisa mengantar adiknya pulang dengan selamat sudah cukup baginya. Ia tidak peduli dengan pikiran Kael mengenai ucapannya tadi yang seorang penguntit.

Dari pagi sampai sore Kael menunggu di depan gerbang makam, entah sudah makan atau belum, tentu ada rasa khawatir di hatinya. Walaupun tubuh ini bukanlah tubuh Prisha sang kakak kandung Kael, tapi jiwanya masih Prisha, salah satu alasan ia masih mencari adiknya satu-satunya.

Hujan semakin mereda, mobil terus melaju di jalanan yang lenggang. Tak banyak kendaraan yang lewat, karena hari sudah hampir malam. Perjalanan memakan waktu 25 menit, Sherin menghela napas, untung saja tidak terlalu jauh.

Mereka turun dari mobil, Sherin berdehem. “Bayar!” ucapnya membuat Kael menatapnya sinis.

“Bilang saja kamu mau tumpangan gratis!” Sembur Kael, Sherin mengangkat bahu tanda ucapan Kael itu benar. 'Kan sudah di jelaskan kalau isi dompet Sherin sudah kosong, remahan pun tak ada.

“Sudahlah, lebih baik kamu masuk, ganti pakaian dan cepat makan. Kamu bisa sakit kalau tetap memakai pakaian yang masih basah.”

Sherin mendorong Kael untuk cepat masuk ke dalam rumah berlantai tiga. Rumah bergaya Eropa modern. Dengan di dominasi cat berwarna putih dan emas di tempat tertentu.

Rumah ini di beli Prisha belum lama, sekitar dua tahun yang lalu. Uang hasil keringatnya sendiri setelah beberapa tahun bekerja di dunia hiburan. Tapi, Prisha pun tidak setiap hari menginap di rumah ini, Prisha selalu menginap di apartemen yang cukup jauh tempatnya dari sini.

“Kenapa kamu ikut masuk?!” Kael menahan langkah Sherin yang seperti tidak sadar sudah masuk terlalu dalam.

“Uhuk! Maaf, aku sedang mencari Meylin, bukankah kalian tinggal serumah? Lalu dimana Meylin sekarang?” Sherin mengamati sekeliling rumah mewah itu, mencari keberadaan seseorang.

“Dia tidak ada saat ini, belum pulang! Lebih baik kamu pulang saja, jangan sampai ada orang yang melihat dan akan memukulku karena membawa seorang wanita jelek ke rumah ... ” Kael mengibaskan tangannya, mengusir Sherin pergi.

Sherin berdecak kesal, jika Kael bukan adiknya maka sudah Sherin beri kepalan lima jari dari kedua tangannya. Sherin benar-benar baru menyadari sifat asli adiknya ini, suka berteriak, pemarah dan sangat menyebalkan. Satu hal lagi, omongan Kael sangat tajam, sampai mampu melukai harga diri lawan bicara.

“Iya! Aku pulang, kamu jangan lupa makan yang banyak.” Sherin sudah melangkah pergi tapi kemudian berhenti dan berbalik.

“Apa lagi?” tanya Kael.

Sherin menggaruk belakang kepalanya. “Aku tak punya uang untuk naik taksi ... ”

“Kamu ini tidak tahu malu! Baru kenal saja sudah berani minta uang. Aku berdoa supaya kedepannya tidak akan bertemu denganmu lagi ... ” Dengan kesal Kael membuka dompetnya dan mengambil sebuah kartu.

Sherin menerima dengan senang hati, tak sia-sia dulu ia memberi banyak kartu pada Kael. Ada gunanya juga ternyata.

“Walaupun kamu jadi menyebalkan, aku tidak masalah ... ” ucap Sherin lalu pergi dari rumah Kael. Dengan kartu ini ia tidak akan kekurangan uang.

Sherin berhasil pulang ke rumah dengan selamat, tak ada hambatan setelah ia mendapatkan kartu dari Kael. Tapi sialnya ia malah bertemu dengan Iriana di depan pintu masuk.

“Lihatlah adikku ini, dari pagi sampai malam baru pulang. Entah apa yang dia lakukan di luar sana,” ucap Iriana dengan nada sedikit keras, tentu hal itu mengundang perhatian ayah dan ibunya.

“Sherin? Dari mana saja kamu? Kenapa jam segini baru pulang?” Arvin bertanya saat sudah ada di hadapan Sherin. Mereka bertiga menghalangi di depan pintu seolah tidak memperbolehkan Sherin untuk ikut masuk.

“Aku dari mana itu urusanku, bukan kalian. Minggir!!” Sherin mencoba menerobos masuk tapi tak berhasil.

“Pah! Dia itu belum lama keluar dari rumah sakit tapi sudah berani keluar sampai malam. Walaupun dia jelek dan gendut, tetap saja bahaya keluar sendiri.”

Entah ucapan Iriana itu membela atau malah sebaliknya. Sherin tak peduli. Yang penting ia sudah berhasil pulang ke rumah dan bisa tidur walaupun di kamar buluk. Mengingat itu, Sherin harus secepatnya mencari solusi agar kedepannya bisa mendapatkan kamar yang lebih baik.

“Iya, Sherin, apa yang di bilang kakakmu itu benar. Lain kali jangan suka main terlalu malam,” Laras ikut bicara, Sherin memutar bola matanya. Sungguh mereka keluarga yang baik, mau mengingatkan dirinya tapi sayang Sherin tidak terharu.

“Sudah tahu aku baru pulang, kenapa kalian malah berdiri di depan pintu? Apa sengaja tidak ingin membiarkan aku masuk?”

Naik satu oktaf, kesabaran Sherin hampir habis. Ia tidak suka jika ada orang yang sengaja menghalangi dirinya.

“Ah iya! Kami lupa, kamu masuklah dan langsung ke kamar, jangan keluar lagi, sudah malam.”

Sherin berdecak melihat Laras sok perhatian. Ketika sudah ada jalan untuk masuk, Sherin segera masuk tanpa menoleh ke arah tiga orang yang sangat suka bersandiwara.

Ketika di kamar, Sherin melihat pantulan wajahnya di cermin, ia meraba bekas luka di wajahnya, lukanya tidak besar, tapi sangat mengganggu. Sherin teringat dengan dokter spesialis kulit kenalannya. Mungkin saja dia mau membantu.

Tapi Sherin juga baru ingat, ia tak mempunyai uang. Tamparan keras untuk dirinya, dulu ia sangat kaya dan sekarang jadi miskin. Takdir seperti sedang mempermainkan dirinya. Beruntung sebelum sukses Sherin yang masih menjadi Prisha pernah merasakan apa itu miskin.

Sehingga saat keadaan seperti sekarang ini ia tidak stres dan menjadi gila karena miskin.

Terpopuler

Comments

Risna Murni

Risna Murni

kan ada kakek&neneknya

2022-04-30

0

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

kurus kan lagi badan kamu, biar kan hal lain

2022-04-27

0

Afshin

Afshin

Remahan😂kayak remahan rangginang di kaleng khong guan sheril?🤣

2022-04-02

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!