Chapter 3

Satu minggu di rumah sakit membuat Sherin merengek pada nenek Linda agar bisa pulang. Sesungguhnya ia tak menyukai aroma rumah sakit, tiga hari berada di tempat itu rasanya sudah membuat Sherin mual.

Jika pun sakit, Sherin yang dulu masih menjadi Prisha pasti akan memanggil dokter pribadi dan tidak akan mau pergi ke rumah sakit. Tapi sekarang keadaannya berbeda.

Sherin turun dari mobil di bantu oleh pelayan, nenek Linda dan kakek Haris mengikutinya dari belakang. Nama kakek Haris baru Sherin tahu saat mereka baru akan pulang dari rumah sakit.

Saat masuk, ternyata ia sudah di tunggu oleh keluarga bermuka dua, ada ibu tirinya dan ayah kandungnya. “Kalian sudah sampai?” Laras berdiri dan menghampiri Sherin, di wajahnya ada senyuman palsu yang hanya bisa dilihat oleh Sherin. Sherin berdecak.

“Bukankah aku sudah menyuruh kalian menjemput Sherin? Kami sudah menunggu sampai sore tapi kalian tak datang-datang.” Kakek Haris langsung duduk di sofa, Sherin mengerti kondisi kakek yang sudah tua. Sherin juga tahu, bahwa pemilik asli tubuh ini adalah cucu kesayangan kakek Haris dan nenek Linda.

“Maaf, Pa. Bukannya aku tidak mau menjemput Sherin, tapi pekerjaanku di kantor menumpuk,” Sherin mencibir dalam hati mendengar perkataan ayah kandungnya. Alasan!

“Huh!” kakek memalingkan wajah.

“Aduh, Pa. Jangan marah sama Mas Arvin, harusnya aku saja tadi yang menjemput Sherin, tapi aku sendiri sedang menemani putriku ... ” Laras mencoba membujuk kakek agar tak marah, setahu Sherin, menurut hasil penyelidikannya selama dua hari ini, kakek tidaklah menyukai Laras.

Tapi ia tidak tahu kalau ternyata Laras mempunyai seorang putri.

“Kenapa Mamah harus menjemput si Gendut? Dia 'kan bukan anak Mamah!” suara yang sangat Sherin kenali, ia menoleh dan betapa terkejutnya melihat Iriana ada di sini.

Siapa Iriana? Dia adalah selingkuhan Rainer, kekasih Prisha. Dan yang pasti adalah musuh Prisha di dunia hiburan. Wanita yang sangat Prisha benci. Lalu kenapa dia ada di sini? Satu pertanyaan muncul di benak Sherin.

“Nek! Dia siapa?” tanya Prisha pura-pura tidak tahu, keluarga ini menganggap Sherin amnesia, jadi ia harus menjalankan perannya sebagai pasien yang lupa ingatan. Sekaligus mencari tahu apa status Iriana di keluarga ini.

“Ck! Dia kakak tiri mu, tapi bukan putri kandung ayahmu!” ucap nenek Linda dengan nada kesal, Sherin terkejut mendengarnya, permainan takdir macam apa ini? Ia berpindah tubuh ke gadis jelek yang merupakan adik dari musuhnya sendiri.

“Ohh ... ternyata dia lupa ingatan? Hahaha ... Baguslah kalau begitu,” ucapannya membuat Sherin berkerut dahi bingung.

“Jaga ucapanmu! Harusnya kamu menghibur Sherin agar tidak memiliki beban pikiran yang mampu membuat ingatannya kacau ... ” desis kakek sedikit keras, Iriana berdecak kesal.

“Ah!! Buat apa aku menghiburnya? Bicara dengannya saja aku malas,” Iriana langsung melenggang pergi, Sherin menatap lurus ke arah wanita itu.

Ternyata watak asli Iriana adalah sombong sama seperti dirinya. Tapi Iriana bertingkah sombong hanya di rumah, kalau sedang di luar ia akan bersikap manis sampai bisa menjebak kekasihnya dalam lubang cinta yang penuh muslihat.

“LARAS!! Apa kamu tak pernah mengajarkan putrimu sopan santun?” bentak kakek, Laras menunduk takut.

“Maaf, Pa. Aku memang terlalu memanjakannya, setelah ini biar aku bicara padanya dan menasehatinya.”

“Sherin ... Lebih baik kamu istirahat di kamar, biar pelayan yang mengantarmu, sebentar lagi kami berdua akan pulang. Jaga diri baik-baik ... ” kata nenek Linda memandang Sherin penuh rasa sayang.

“Nenek tidak tinggal di sini?”

“Tidak! Jika kamu rindu kamu bisa meminta antar supir untuk datang ke rumah Nenek,” lalu nenek berbisik di telinga Sherin. “Aku dan kakekmu tidak bisa tinggal di sini, suasana di rumah ini tidak baik bagi kesehatan kakekmu!”

Sherin tergelak begitu mengetahui maksud dari ucapan nenek Linda yang sebenarnya. Sherin mengangguk dan di bantu oleh pelayan pergi ke kamar.

Samar-samar Sherin masih bisa mendengar ucapan di ruang tamu. “Jaga cucuku baik-baik, aku tahu selama ini kamu tak menyayanginya, tapi walaupun begitu dia juga tetap anakmu!” kata kakek Haris.

“Iya, Pa.”

“Baiklah, aku pulang! Ingat pesanku ini. Kalau sampai aku mendengar dia kenapa-napa seperti kecelakaan kemarin, aku yang akan menghukum mu!!” Setelah itu Sherin tak lagi mendengar percakapan lain.

Sherin tiba di depan kamarnya, rupanya cukup jauh dan terletak di bagian belakang pojok lantai dua, dalam benak Sherin karena rumah ini besar maka kamarnya tak mungkin mengecewakan, tapi apalah daya, begitu memasuki kamar matanya langsung melebar mengetahui khayalannya terlalu berlebihan.

Apa ini? Pantas saja berada di tempat terbelakang, ternyata kamarnya kecil, sempit dan jelek. Hanya kamar berukuran 5×5, kasur buluk ukuran nomor dua, mana muat untuk tubuh melarnya saat ini.

Cat dinding yang sudah pucat, lemari dua pintu berwarna coklat yang warnanya sudah mulai luntur entah karena apa. Sherin merasa kamar ini layak dijadikan gudang dan tak pantas di sebut kamar.

“Ehem! Apa kamu yakin ini adalah kamarku?” Sherin menatap pelayan wanita separuh baya yang sedang menggandeng tangannya agar dia tak terjatuh karena kakinya yang masih sakit dan belum bisa berjalan lancar.

“Ya ampun, Non! Ternyata benar kata nyonya Linda kalau Non Sherin ini lupa ingatan? Biasanya Non Sherin manggil Mbok itu Ibu, tapi sekarang nggak.”

Eh? Sherin berdiri dengan kaku. Ia pikir pelayan ini tak akrab dengan pemilik tubuh asli. “Nama Ibu emangnya siapa?” Sherin merubah panggilannya seperti kata pelayan ini.

“Mbok namanya Tuti, biasanya yah Non Sherin suka ngeledek manggilnya Bu Tut, kayak barang udah mau rusak aja.”

Sherin tertawa mendengarnya, baru kali ini ia bertemu pelayan yang tidak kaku dengan majikan, malah seperti menganggap seperti anak sendiri. Jika saat kehidupannya masih menjadi Prisha, semua pelayan profesional, bertemu dengannya pun menundukkan kepala, tak seperti mbok Tuti ini.

“Tadi Non Sherin nanyain kamar yah? Ibu juga kesel sebenarnya, masa anak majikan tidur di tempat begini, tapi ya Ibu nggak bisa berbuat apa-apa, Ibu ini cuma pelayan. Ya udah, mendingan Non Sherin istirahat, nanti malam biar Ibu bawain makanan ke sini, Non jangan turun ke bawah ... ” Sherin hanya mengangguk, ia sudah duduk di tepi ranjang. Sedangkan mbok Tuti pergi keluar kamar meninggalkan dirinya sendiri.

Tiba-tiba ranjangnya berdecit, Sherin mendengus kesal, kalau begini tidurnya tidak akan nyenyak, malahan ia takut kalau ranjang ini ambruk karena berat badannya yang berlebihan.

Kali ini Sherin berpikir keras, kehidupannya saat ini lebih buruk dari yang ia kira, tidak jadi mati tapi sayangnya masuk ke dalam tubuh gadis gendut, menjadi anak orang kaya tapi kamar pun layak di sebut gudang bukan kamar.

Untuk merubah semuanya, Sherin harus memulai menurunkan berat badan. Di mulai dari hari ini, tak peduli walaupun kaki masih terasa nyeri, Sherin pelan-pelan melakukan olahraga.

Dua hari ia juga mencoba berkeliling rumah, rumah ini memang besar, di bagian belakang ada taman dan kolam renang, terdapat banyak kamar besar tapi Sherin hanya kebagian kamar yang cocok untuk di jadikan gudang.

Sherin meminta Bu Tuti merubah menu makanannya menjadi lebih teliti dan sehat, pagi dan malam ia akan melakukan olahraga di ruang khusus olahraga yang baru ia ketahui setelah berkeliling ke seluruh rumah.

Kaki yang terasa nyeri perlahan sembuh tak berbekas, kecuali luka di wajahnya yang sulit hilang. Beberapa hari di rumah Sherin benar-benar merubah kehidupan buruk Sherin yang dulu, dan membuatnya menjadi seperti Prisha yang sangat menjaga bentuk tubuh apalagi pola makan dan olahraga.

Satu hal yang membuat Sherin begitu syok adalah ketika melihat adanya kulkas di kamar dan saat di buka ternyata isinya hanya camilan yang bisa membuat tubuh gemuk jika terus menerus di konsumsi.

Akhirnya Sherin meminta Bu Tuti untuk mengeluarkan seluruh isi kulkas dan menggantikannya dengan jus buah dan susu.

Terpopuler

Comments

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

bagus jug jiwa yang mau perebuhan. dengan tubu yang besar

2022-04-27

0

Afshin

Afshin

Eh,, hapal kata butut juga thor... orang Sunda kah??

2022-04-02

0

Afshin

Afshin

Uuuhhhh... dasar kedongdong, luarnya aja bagus, isinya kusut😤

2022-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!