Prisha atau yang saat ini di panggil Sherin menatap bingung pada semua orang asing di sekitarnya. Matanya terus berkeliling ke sana kemari mencari seseorang yang mungkin di kenali, namun sayangnya tak ada satupun wajah dari mereka yang Prisha kenal.
Situasi apa ini?!
Ingin rasanya Prisha berteriak, tapi ia tak mempunyai tenaga. Kepalanya masih pusing dan ia juga merasa kalau wajahnya di perban di beberapa bagian.
“Duduk ... ” ucap Prisha lirih, wanita tua yang sama sekali tak Prisha kenal pun dengan cepat membantu dirinya duduk.
“Ah! Sini biar Nenek bantu ... ” katanya dengan cepat membantu Prisha duduk. Mendengar itu satu yang Prisha pahami, ternyata wanita tua itu di panggil nenek.
Setelah Prisha bisa duduk walaupun kurang nyaman, Prisha mencoba memahami situasi. Seingatnya semalam ia mengendarai mobil dan mengalami kecelakaan. Dan sekarang sudah ada di rumah sakit, harusnya Anika dan Meylin ada di sini, tapi kemana mereka berdua?
“Sebenarnya kalian siapa?” tanya Prisha lagi. Semua orang yang ada di sana pun ikut terheran sekaligus kaget.
“Ya ampun! Apa anak ini benar-benar lupa ingatan?” Nenek asing itu lagi yang bersuara.
“Kamu siapa?” kesabaran Prisha hampir habis, ia bertanya sejak tadi tapi tak ada satu orangpun yang menjawab.
Nenek itu menutup mulutnya yang menganga. “Ya Tuhan, Suamiku! Cucu kita benar-benar lupa ingatan. Sherin, aku Nenekmu, Nenek Linda kesayanganmu ... ” Nenek Linda hampir mengeluarkan air matanya, tentu hal itu membuat Prisha semakin kebingungan.
“Siapa Sherin? Nenek Linda siapa? Aku tidak kenal. Anika!! Meylin!! Kalian dimana?” Prisha memanggil dengan suara cukup keras, meski harus merasakan kepalanya yang sakit setelah berteriak.
“Huhuhu ... Dia bahkan tak mengenal dirinya sendiri. Kepalanya terbentur apa sampai dia melupakan semuanya?” Nenek itu malah menangis, astaga ... Ini ada apa sebenarnya? Prisha semakin bingung.
Tiba-tiba matanya melirik ke bawah, seketika melotot mengetahui bahwa ini seperti bukan tubuhnya. Tubuh ini melar sedangkan tubuhnya langsing. Apa yang terjadi?
“Cermin!! Berikan aku cermin!!” pinta Prisha sedikit takut, Nenek Linda dengan sigap mengambil sebuah cermin yang kecil dari dinding rumah sakit.
Prisha menerima dengan cepat, ia menatap wajahnya sampai tiba-tiba berteriak.
“AARGGHHH ... ” Prisha menaruh kembali cermin itu, dadanya berdebar hebat. Apa yang barusan ia lihat? Itu bukan dirinya.
“Siapa gadis jelek ini?” tanya Prisha menatap semua orang yang ada di sana.
“Wajah jelek apa, Nak? Itu wajahmu! Wajahmu sendiri, Sherin.” Nenek Linda sudah berhenti menangis, wanita tua itu mendekati Prisha dan menatap cucunya bingung.
“BUKAN!! Wajahku tidak jelek, aku cantik! Mana mungkin setelah kecelakaan aku bisa tiba-tiba menjadi jelek?” Prisha sedikit emosi, kenapa situasinya jadi begini?
“Ah! Memang benar setelah kecelakaan kamu bertambah aneh, sejak dulu wajahmu begini. Walaupun jelek kamu tak pernah protes,” ucap nenek Linda, Prisha semakin frustasi karena hal yang tak masuk akal kini terjadi pada dirinya.
“Kenapa bisa begini? Sebenarnya aku ini kenapa?” Prisha mengacak rambutnya pusing hingga membuat beberapa bagian tubuhnya terasa sakit.
“Aduh, Sayang ... Kamu jangan banyak bergerak, kamu baru saja sadar.” Nenek Linda mencoba menghentikan Prisha yang masih mengacak-acak rambutnya.
“Nek, sebenarnya kenapa aku bisa ada di sini?” Dari pada, bingung lebih baik Prisha bertanya, ia akan mencari sendiri jawaban dengan otaknya karena percuma jika bertanya siapa mereka akan semakin panjang dan tidak akan menemukan jawaban yang Prisha inginkan.
“Bagaimana ini?” Nenek Linda bertanya pada kakek tua yang sedang duduk di sofa dengan santai, selain kakek di sana ada pria yang mungkin usianya hampir separuh baya. Dan seorang wanita dengan tatapan benci mengarah pada Prisha.
“Ceritakan saja agar dia lebih tenang. Aku akan menelpon dokter ke sini, takutnya Sherin mengalami masalah yang serius.” Nenek Linda mengangguk.
“Dua hari yang lalu kamu mengalami kecelakaan. Mobilmu di tabrak oleh mobil milik Prisha.”
“Apa!!” Prisha menutup mulutnya, ternyata mobil yang ia tabrak adalah mobil dari pemilik asli tubuh ini.
“Ka-- Kalian mengenal Prisha?” tanya Prisha atau yang saat ini harus kita panggil Sherin.
“Huh? Ya ampun Sherin, Sebenarnya otakmu ini terbentur ban mobil ya? Siapa yang tidak kenal Prisha? Dia adalah artis yang selalu naik daun tiap tahunnya. Nenek akui suaranya memang sangat bagus, tapi Nenek juga tidak menyukainya karena sikapnya yang terlihat sombong, dingin bahkan pelit senyum. Dia banyak yang suka tapi banyak yang benci juga. Bukankah kau penggemarnya?”
Uhuk!!
Tidak tahu bagaimana Prisha harus menanggapinya, entah harus tersenyum atau dengan ekspresi marah karena secara tidak langsung Nenek Linda ini telah menjelekkan dirinya. Nenek Linda pun tidak tahu, bahwa dia menjelekkan Prisha di depan cucunya tapi jiwanya sudah di ganti oleh Prisha.
Dan apa kata nenek Linda tadi? Sherin adalah penggemarnya? Ini hebat, Prisha masih merasa beruntung karena pindah ke tubuh penggemarnya sendiri dan bukan haters, hanya saja tubuh dan wajah ini yang membuat Prisha merasa kecewa.
“Lalu bagaimana keadaan Prisha sekarang?” Satu pertanyaan yang mengganjal di otak Prisha atau Sherin. Jika jiwanya pergi ke tubuh lain maka bagaimana dengan tubuh Prisha sang penyanyi terkenal? Dan kemana perginya jiwa Sherin yang asli?
“Cucuku ... Kenapa kamu malah mengkhawatirkan perempuan sombong itu? Sedangkan kamu saja masih babak belur begini dan kamu semakin jelek!!”
Ughh!! Apa nenek Linda ini tidak bisa mengontrol sedikit ucapan jeleknya? Tapi Prisha masih bisa bersabar walaupun di katai jelek, sombong dan pelit senyum. Sebenarnya dia cantik, tubuh ini saja yang jelek.
“Iya iya, Nek. Aku 'kan cuma bertanya.”
“Nenek dengar beritanya kalau si sombong itu sudah meninggal bahkan ketika masih tergeletak di dalam mobil,” ucap Nenek Linda, jelas saja hal itu membuat Prisha atau Sherin terkejut bukan main.
Su-- Sudah meninggal? Prisha tak pernah membayangkan hal itu akan terjadi. Pertama ia mendapat penghargaan di hari ulang tahunnya, lalu berniat memberi kejutan pada sang kekasih malah ia diselingkuhi tepat di malam ulang tahunnya dan ia melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Lalu ia mengalami kecelakaan mobil dan hal itu membuat jiwanya berpindah ke tubuh gadis obesitas, sedangkan tubuh aslinya sudah di makamkan?
Prisha sulit mencerna semua apalagi menerima kenyataan tak mengenakkan ini. Tiba-tiba kepalanya berputar dan ia jatuh pingsan saat itu juga. Nenek Linda yang duduk di sampingnya berteriak khawatir.
“Sherin!!! Ya ampun Pak Tua, kemana dokter yang kamu telpon itu? Kenapa belum juga sampai?”
.
.
.
Tiga hari berlalu, kondisi Sherin sudah mulai pulih walaupun pipi bagian kanan masih di perban. Tapi ia sudah leluasa dalam bergerak. Tiga hari ini pula Sherin memulihkan kondisi mentalnya yang terguncang akibat kenyataan yang ia terima.
Dan tiga hari ini juga, Sherin mencoba mengenal setiap anggota keluarga barunya. Yang kemarin mengobrol panjang dengannya adalah nenek dari pemilik asli tubuh yang di tempati Prisha saat ini, lalu ada kakek tua yang ternyata adalah suami nenek Linda.
Pria tua separuh baya itu adalah ayah kandung Sherin dan wanita jelek yang menatap benci ke arahnya adalah ibu tiri Sherin. Kemana ibu kandungnya? Yang ia tahu kalau ibu kandung Sherin sudah meninggal sejak lama.
Silau matahari menembus jendela rumah sakit, panas di luar tak berpengaruh dalam ruangan yang ber-AC. Sherin duduk di ranjang rumah sakit dengan infus masih di tangan kirinya.
“Nek, apa aku boleh pinjam ponsel?” tanya Sherin dengan tatapan memohon, sudah tiga hari tak memegang ponsel karena tak di perbolehkan. Sherin merasa hari ini kondisinya sudah pulih jadi harusnya sudah boleh bermain ponsel.
Nenek Linda mengangguk, lalu mengambil ponsel milik beliau dan memberikannya pada Sherin.
“Terimakasih, Nek.” Sherin menampilkan senyuman termanisnya. Di katai pelit senyum membuat Sherin merasa harus merubah diri dan mungkin ia harus menjadi baik agar cap sombong tak melekat pada dirinya.
Sherin membuka ponsel, cukup bagus ponselnya, nenek-nenek memakai apel setengah gigit keluaran terbaru. Satu kebenaran yang Sherin berhasil dapat, keluarga ini ternyata orang kaya.
Sherin langsung mencari berita tentang kematian Prisha, baru menulis namanya saja sudah ada banyak topik yang muncul. Di mulai dari penghargaan lima hari yang lalu sampai kecelakaan mobil berita pemakamannya yang di laksanakan tiga hari yang lalu tepat ia baru sadarkan diri di tempat ini.
Matanya menatap sendu ponsel, cairan bening keluar dari sudut matanya. Takdir macam apa ini? Sherin tidak tahu apakah takdirnya buruk atau tidak. Dalam semalam banyak kejadian menimpa dirinya, sampai hal tak masuk akal terjadi padanya.
Prisha sang bintang bersinar kini tak ada lagi, di bacanya beberapa artikel yang menyebutkan kalau seluruh penggemar Prisha merasa sangat terpukul atas kepergiannya. Bahkan setiap hari pemakaman Prisha selalu ramai orang sampai buket bunga penuh di berbagai sisi makam.
Sherin tak kuasa membacanya. Sherin mengepalkan tangan, semua ini terjadi karena kekasih brengseknya dan selingkuhannya itu, Sherin semakin membenci mereka berdua, Sherin berharap ada kesempatan untuknya balas dendam. Tapi satu hal yang kini memukul mentalnya, tubuh dan wajah ini sungguh harus di rubah.
Berat badan berlebihan dan bekas luka yang sulit hilang. Sherin ingin menangis rasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Jupilin Kaitang
roh nya pindah ke tubu lain ya. harap tubuh barunya bisa cantik dan baik
2022-04-27
0
RaraMo
lah pindah badan gak tuh 🤣🤣🤣
2022-04-07
1
Afshin
ngakak thor.😂😂
2022-04-02
1