18. Richard Terpesona Pada Alisa

Richard

Hari ini Alisa berangkat kuliah, dalam satu minggu dia kosongkan jadwalnya untuk kuliah full. Raya tidak keberatan, karena memang Alisa harus menyelesaikan kuliahnya dulu dan bisa meneruskan karirnya di dunia modeling.

Karena Alisa banyak sekali meninggalkan jam mata kuliah karena kesibukannya sebagai model terkenal, pihak kampus juga menyarankan Alisa masuk di kelas karyawan saja, yaitu sore hari berangkatnya.

Meski Alisa keberatan, tapi dia akhirnya mau juga kuliahnya sore hari di samakan dengan kuliah karyawan yang waktunya juga hanya bisa di sore hari ketika pulang kerja.

"Aku ngga apa-apa sih sore hari, jadi aku nisa santai juga kuliah." kata Alisa suatu hari ketika pihak kampus memberinya pilihan.

"Baiklah, terserah kamu. Memang kuliah reguler pagi tidak bisa kamu kejar juga, dan akan mempengaruhi nilai kamu nantinya. Mending ambil kuliah karyawan. Yang penting kamu dapat pendidikan tinggi kan?" kata Raya.

"Ya, kamu benar." jawab Alisa.

Dan setiap hari Alisa berangkat kuliah di sore hari, kadang dia juga datang terlambat jika pulangnya jam enam sore, maka dia akan meminta tugas dari dosen yang di tinggalkannya.

Dan selama satu minggu ini memang Alisa menjadwalkan kalau jam empat harus selesai syuting atau pemotretan, karena minggu ini juga dia sedang mengikuti ujian semester. Dulu dia tidak mengikuti ujian karena banyaknya job dan pekerjaan, jadi selama satu semester Alisa tidak mengikuti perkuliahan seperti biasa.

Sore ini Alisa berangkat ke kampus sendiri, dia terburu-buru mau masuk ke dalam kelasnya karena tujuh menit lagi dosen akan masuk.

"Alisa!"

Panggil Richard yang sengaja menunggu Alisa datang.

Sepulang dari kantor, Richard sengaja menuju kampus dan menunggu Alisa datang. Dia juga baru tahu kalau jadwal kuliah Alisa berubah jadi sore hari dan masuk ke kelas karyawan.

Alisa menoleh, dia berhenti sejenak dan melihat siapa yang memanggilnya. Senyum tipis dia kembangkan, namun dia mengingat waktu jam kuliah segera di mulai.

Richard mendekat pada Alisa, senyum Richard juga mengembang manis. Membuat Alisa merasa aneh, baru kali ini Richard tersenyum padanya.

"Ada kamu memanggiku?" tanya Alisa yang melirik jam di pergelangan tangannya.

"Bisa kita bicara? Aku ingin tanya tentang waktu itu kamu bicarakan." kata Richard.

"Aku tidak tahu kapan punya waktu luang, pulang dari kampun aku ada pemotretan." ucap Alisa.

Richard menghela nafas kecewa, dia tahu Alisa tidak punya banyak waktu.

"Aku antar pulang nanti sepulang kuliah ini." kata Richard buru-buru mengucapkan.

Karena dia masih sangat penasaran dengan cerita Alisa dulu.

"Kamu kan sudah menemukan siapa gadis yang menolongmu, tanya saja sama dia tentang kejadian itu " kata Alisa menyindir.

"Maafkan aku, ternyata aku salah. Makanya aku selalu mencarimu untuk meminta cerita tentang kejadian itu. Please Alisa." kata Richard seperti memohon.

Alisa menghela nafas panjang, dia diam menatap Richard yang sepertinya memang ingin mengetahui tentang kejadian kebakaran itu.

"Baiklah, nanti aku kana kasih tahu kamu waktuku yang senggang." kata Alisa.

"Oke, terima kasih. Tapi aku minta nomor ponselnu boleh?" tanya Richard lagi, berharap Alisa mau memberinya nomor ponselnya.

"Sini ponsel kamu." kata Alisa tanpa di duga Richard.

Richard buru-buru mengambil ponselnya dan memberikannya pada Alisa. Dia tersenyum senang, Alisa mengambil ponsel Richard dan mengetikkan beberapa nomornya di sana.

"Nih, udah. Maaf aku buru-buru karena mau ujian." ucap Alisa lagi.

"Terima kasih ya, tapi ini benarkan nomor kamu?" tanya Richard memastikan jika itu nomor Alisa.

"Itu nomor togel." ucap Alisa sambil berlalu dan tersenyum lucu.

Richard pun ikut tersenyum, dia pandangi nomor Alisa itu. Lalu di simpan dengan nama Alisa. Baru setelah selesai dia pulang untuk beristirahat.

_

Satu minggu setelah Richard meminta nomor ponsel Alisa, kini dia berani menelepon Alisa di waktu malam. Karena jika siang hari Alisa pasti sibuk. Atau pagi hari sebelum berangkat ke kantornya.

"Halo, siapa ini?" suara serak Alisa menandakan bahwa dia baru bangun tidur.

"Aku Richard, kamu baru bangun?" tanya Richard merasa bersalah telah membangunkan Alisa di pagi hari.

"Emm, ya. Jam berapa ini Raya?" tanya Alisa masih belum sadar kalau yang menelepon adalah Richard.

Richard tersenyum lucu, dia merasa Alisa menggemaskan meski pun hanya di telepon saja.

"Apa kamu ada jadwal syuting hari ini?" tanya Richard mencoba mencari waktu Alisa.

"Kan kamu yang tahu jadwal aku. Tapi seingatku hari ini jadwal siang hari baru bisa ke agensi."

"Bisakah jam sembilan bertemu?"

"Emn, ya. Aku juga ingin ketemu kamu dan ngobrol banyak, kangen rasanya bisa ngobrol lama denganmu."

Richard diam, entah kenapa dia jadi ingin segera bertemu Alisa. Meski Alisa tidak sadar yang dia telepon bukan Raya.

"Baiklah, jam sembilan aku jemput kamu?"

"Ya, aku akan bangun jam delapa nanti. Ingatkan aku ya."

"Haha, ya. Aku akan meneleponmu lagi untuk mengingatkanmu."

Klik.

Senyum Richard mengembang, merasa lucu dengan Alisa yang masih belum sadar dengan suara bariton Richard di telepon.

_

Kini Alisa dan Richard sudah berada di sebuah taman. Sesuai ucapannya di telepon, Richard menjemput Alisa di rumahnya.

Alisa sendiri kaget, kenapa Richard yang menjemputnya. Setelah di jelaskan dia merasa malu sekali.

Sekarang mereka di taman, sengaja Richard memgajak di taman agar Alisa tidak di kejar wartawan atau di gosipkan dengannya.

"Kamu mau tanya apa?" tanya Alisa.

"Aku ingin kamu ceritakan tentang kejadian sebelum pabrik itu kebakaran dan setelahnya." jawab Richard.

"Kenapa kamu tanya sama aku?"

"Tapi dulu kamu kan yang bercerita kalau kamu tahu tentang kebakaran sepuluh tahun lalu, aku mohon ceritakan awal kamu tahu kebakaran itu." kata Richard.

Alisa menatap Richard, lalu menghela nafas panjang. Dia kemudian bercerita tentang kebakaran sepuluh tahun silam yang dia tahu saja. Seterusnya atau sebelumnya tidak dia ceritakan. Namun Alisa sempat melihat orang yang membawa jirigen masuk ke dalam pabrik lewat jalan belakang di waktu malam itu, karena dia sedang melintas di daerah itu.

Richard mendengarkan Alisa bercerita, dia sangat serius menatap dan mendengarkan Alisa bercerita. Sampai tidak sadar mulutnya bergumam kecil mengatakan Alisa sangat cantik. Matanya tidak lepas dari menatap Alisa, hatinya terus saja memuja dan memuji Alisa sangat cantik.

Ketika Alisa menatap balik Richard, dia kaget dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Jika wajah mulus Alisa yang ketahuan seperti itu, maka rona merah jelas terlihat.

"Jadi seperti itu yang aku tahu, itu terserah kamu apakah mau percaya dengan ceritaku atau tidak." kata Alisa mengakhiri kalimatnya.

Richard menunduk, ada beberapa yang dia ingat dari ucapan Alisa. Ada juga yang entah masuk ke telinganya dan di simpan, karena dia sejatinya sedang mengagumi Alisa.

Dan tiba-tiba saja, jantungnya berdetak ketika Alisa membalas tatapannya kali ini.

"Richard, apa kamu tahu kalau memang di sengaja. Tapi entahlah, aku pikir kebakaran itu di sengaja." kata Alisa.

"Emm, ya. Aku akan cari tahu siapa yang tega membakar pabirk papa sampai papa dan mama juga ikut terbakar waktu itu." kata Richard lirih.

"Aku minta maaf bisa menceritakan semuanya sekarang sama kamu, kupikir kamu tidak akan mencarinya dan bukan kamu orangnya." kata Alisa lagi.

"Ya, terima kasih ya. Emm, Alisa bolehkah aku mengantarmu pergi ke tempat syuting dan ke kampus setiap hari?" tanya Richard menawarkan.

"Eh? Itu tidak perlu. Aku ada supir yang akan mengantarku pulang dan ke tempat kerja atau ke kampus." jawab Alisa.

"Please Alisa, sebagai permintaan maafku sama kamu yang dulu sering mengejekmu." ucap Richard.

"Heh, kamu mau mendekatiku karena aku sudah seperti sekarang?" tanya Alisa sinis.

"Tidak, tapi aku benar-benar ingin mengantarmu. Dan juga kita pernah ada kedekatan dulu kan?" kata Richard mencari alasan.

"Aku tidak tahu. Kamu juga sibuk dengan perusahaanmu. Kalau kamu mengantarku, siapa yang akan mengurus perusahaanmu nanti? Sedangkan jadwal kerjaku tidak tentu." kata Alisa.

"Aku akan meneleponmu dulu, jika pagi sebelum jam tujuh aku bisa. Atau sore mengantarmu berangkat kuliah pun bisa. Mau kan?"

"Terserah kamu, aku mau ke tempat kerjaku sekarang."

"Ya, aku antar kamu ke tempat syuting."

"Baiklah. Tapi lain kali kalau bertemu jangan di taman, di restoran atau ke kafe." ucap Alisa bercanda.

"Haha, maaf. Aku hanya tidak mau kamu di gosipkan yang tidak benar, sekarang kamu model terkenal. Pasti banyak wartawan yang mengincarmu." kata Richard.

Alisa tersenyum, dia mengerti apa yang di katakan Richard. Dan itu pun membuat dia nyaman. Mereka pun masuk ke dalam mobil Richard menuju tempat syuting Alisa.

_

_

_

\=> jangan lupa like and komen ya..😉😉😊😊

Terpopuler

Comments

Rozh

Rozh

pendekatan nih🤣🤣🤣🤣😁😁😁😁

2022-04-22

1

Dulmin

Dulmin

modus richard

2022-04-04

0

Zully

Zully

suka Alisa

2022-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 01.Alisa Dan Alena
2 02. Bertemu Richard
3 03. Alisa Ingin Berubah
4 04. Alisa Yang Cantik
5 05. Malam Yang Di Tunggu
6 06. Richard Terpesona
7 07. Alena Kesal
8 08. Alisa Melawan
9 09. Richard Terhasut
10 10. Gelang Kenangan
11 11. Pemilik Gelang
12 12.Alisa Bercerita
13 13. Richard Mencari Tahu
14 14. Mendaftar Jadi Model
15 15. Alisa Model Terkenal
16 16. Richard Mendekati Alisa
17 17. Alena Yang Iri
18 18. Richard Terpesona Pada Alisa
19 19. Richard Jatuh Cinta
20 20. Dalang Kebakaran Itu
21 21. Maafkan Aku Alisa
22 22. Perasaan Richard
23 23. Mencari Bukti
24 24. Klaim Asuransi
25 25. Barang Bukti
26 26. Syuting Dengan Alena
27 27. Persaingan
28 28. Symonesta Stars
29 29. Teman Baru
30 30. Gosip
31 31. Richard Cemburu
32 32. Melaporkan tuan Rendra
33 33. Alisa Menjadi Saksi
34 34. Di Kejar Wartawan
35 35. Rencana Licik Alena
36 36. Raya Dan Alisa
37 37. Acara Talk Show
38 38. Ibu Rosi Datang
39 39. Cerita Simon Barata
40 40. Raya Cari Tahu
41 41. Gagalnya Alena
42 42. Mahal Sekali
43 43. Semangat Alena
44 44. Karena Rindu
45 45. Belum Juara
46 46. Jalan-Jalan
47 47. Penyambutan Alisa
48 48. Obrolan Dalam Mobil
49 49. Alena Kembali berulah
50 50. Perlu Bodyguard?
51 51. Perubahan Sikap Alena
52 52. Terjebak Sendiri
53 53. Dendam Berkepanjangan
54 54. Thomas Dan Raya
55 55. Menepati Janji
56 56. Makan Di Pinggir Jalan
57 57. Ciuman Dadakan
58 58. Simon Mau Di Terapi
59 59. Pertemuan Terakhir
60 60. Takut Kehilangan
61 61. Bunga Cinta Raya
62 62. Jason Nugraha
63 63. Pekerjaan Sampingan
64 64. Sang Terapis Simon
65 65. Universary Pernikahan
66 66. Kejutan Yang Membahagiakan
67 67. Siasat Alena
68 68. Jebakan Untuk Alisa
69 69. Di Tolong Thomas
70 70. Laki-Laki Sejati
71 71. Berita Heboh
72 72. Raya Bercerita
73 73. Berunding
74 74. Seperti Biasanya
75 75. Bayaran Alena
76 76. Bos Baru
77 77. Kucing Dan Tikus
78 78. Simon Bertemu Alena
79 79. Harapan Alena
80 80. Mencoba Merayu Simon
81 81. Pelampiasan Alena
82 82. Pemanggilan Model
83 83. Pemecatan Model
84 84. Mangsa Baru
85 85. Menculik Alisa
86 86. Detik-Detik Penangkapan Alena
87 87. Ibu Rosi Yang Bingung
88 88. Maafkan Mama, Alisa
89 89. Mengunjungi Alena
90 90. Melamar
91 91. Menikah
92 92. Honey Moon
Episodes

Updated 92 Episodes

1
01.Alisa Dan Alena
2
02. Bertemu Richard
3
03. Alisa Ingin Berubah
4
04. Alisa Yang Cantik
5
05. Malam Yang Di Tunggu
6
06. Richard Terpesona
7
07. Alena Kesal
8
08. Alisa Melawan
9
09. Richard Terhasut
10
10. Gelang Kenangan
11
11. Pemilik Gelang
12
12.Alisa Bercerita
13
13. Richard Mencari Tahu
14
14. Mendaftar Jadi Model
15
15. Alisa Model Terkenal
16
16. Richard Mendekati Alisa
17
17. Alena Yang Iri
18
18. Richard Terpesona Pada Alisa
19
19. Richard Jatuh Cinta
20
20. Dalang Kebakaran Itu
21
21. Maafkan Aku Alisa
22
22. Perasaan Richard
23
23. Mencari Bukti
24
24. Klaim Asuransi
25
25. Barang Bukti
26
26. Syuting Dengan Alena
27
27. Persaingan
28
28. Symonesta Stars
29
29. Teman Baru
30
30. Gosip
31
31. Richard Cemburu
32
32. Melaporkan tuan Rendra
33
33. Alisa Menjadi Saksi
34
34. Di Kejar Wartawan
35
35. Rencana Licik Alena
36
36. Raya Dan Alisa
37
37. Acara Talk Show
38
38. Ibu Rosi Datang
39
39. Cerita Simon Barata
40
40. Raya Cari Tahu
41
41. Gagalnya Alena
42
42. Mahal Sekali
43
43. Semangat Alena
44
44. Karena Rindu
45
45. Belum Juara
46
46. Jalan-Jalan
47
47. Penyambutan Alisa
48
48. Obrolan Dalam Mobil
49
49. Alena Kembali berulah
50
50. Perlu Bodyguard?
51
51. Perubahan Sikap Alena
52
52. Terjebak Sendiri
53
53. Dendam Berkepanjangan
54
54. Thomas Dan Raya
55
55. Menepati Janji
56
56. Makan Di Pinggir Jalan
57
57. Ciuman Dadakan
58
58. Simon Mau Di Terapi
59
59. Pertemuan Terakhir
60
60. Takut Kehilangan
61
61. Bunga Cinta Raya
62
62. Jason Nugraha
63
63. Pekerjaan Sampingan
64
64. Sang Terapis Simon
65
65. Universary Pernikahan
66
66. Kejutan Yang Membahagiakan
67
67. Siasat Alena
68
68. Jebakan Untuk Alisa
69
69. Di Tolong Thomas
70
70. Laki-Laki Sejati
71
71. Berita Heboh
72
72. Raya Bercerita
73
73. Berunding
74
74. Seperti Biasanya
75
75. Bayaran Alena
76
76. Bos Baru
77
77. Kucing Dan Tikus
78
78. Simon Bertemu Alena
79
79. Harapan Alena
80
80. Mencoba Merayu Simon
81
81. Pelampiasan Alena
82
82. Pemanggilan Model
83
83. Pemecatan Model
84
84. Mangsa Baru
85
85. Menculik Alisa
86
86. Detik-Detik Penangkapan Alena
87
87. Ibu Rosi Yang Bingung
88
88. Maafkan Mama, Alisa
89
89. Mengunjungi Alena
90
90. Melamar
91
91. Menikah
92
92. Honey Moon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!