Kontes model sudah berlalu, Alisa menunggu pengumuman pemenang. Dan pemenangnya akan menjadi model iklan di berbagai produk yang sudah di siapkan oleh panitia kontes.
Raya sangat antusias, dia yakin Alisa akan jadi pemenanngnya. Dan hari pengumuman kontes pun tiba. Raya sangat cemas juga berharap Alisa menang juara satu.
"Alisa, pasti kamu menang." kata Raya dengan semangat.
"Aah, aku ngga berharap menang juga kok." kata Alisa biasa saja.
"Aku yakin kamu menang deh." kata Raya lagi.
Alisa hanya menggoyangkan pundaknya saja, dia kembali melanjutkan membacanya. Dan tak lama ponsel Raya berdering kencang, dia lalu mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera di sana.
"Halo?"
"Halo, apakah ini benar nomor saudara Alisa?"
"Dari siapa ini?"
"Saya Icha dari agensi model yang mengadakan kontes minggu kemarin. Dan kami memberitahukan kalau Alisa menjadi pemenang kontes model iklan yang kami cari. Anda bisa menghubungi managemen kami langsung di kantor." kata yang bernama Icha.
Wajah Raya berbinar, senyumnya mengembang lalu melirik ke arah Alisa.
"Oke, nanti kami akan datang ke kantor agensi untuk menandatangani kontrak selanjutnya."
"Baik kantor buka dari pagi sampai sore hari ya. Terima kasih."
"Terima kasih kembali."
Klik
Raya memasukkan kembali ponselnyanoe dalam tas dan dia menatap Alisa dengan senyum mengembang senang, membuat Alisa heran dengan tingkah Raya itu.
"Ada apa, kamu senyum-senyum begitu?" tanya Alisa heran.
"Kamu akan jadi model terkenal Alisa, aku sudah katakan dari dulu." kata Raya masih dengan senyum mengembang.
"Ada apa sih? Kok aneh banget kamu tuh." kata Alisa.
"Tadi aku dapat telepon dari agensi pencarian model itu, dan kamu tahu Alisa?"
"Apa sih, Raya. Kamu membuat aku bingung."
"Kamulah jadi pemenangnya, kamu juara satunya dan nanti siang kita akan ke kantor agensi untuk menanda tangani kontrak iklan majalah juga media online." jawab Raya penuh semangat.
"Apa? Yang benar?"
"Iya, ayo pulang kuliah kita ke kantor agensi itu." kata Raya.
"Tapi...."
"Udah, yang penting kamu nurut sama aku. Sekarang aku manager kamu, Alisa. Dan mulai besok kamu akan di kontrak iklan make up dan pakaian." kata Raya lagi.
"Terserah kamu aja, yang penting aku ngga mau kuliahku terganggu."
"Jangan khawatir, biar aku yang membuat jadwal untukmu. Yang penting kamu harus siap jadi model dan terkenal, agar nanti semua akan melihat kamu takjub dan kagum Alisa. Ini saatnya kamu menunjukkan bakatmu di bidang modeling." kata Raya memberi semangat dan dorongan agar Alisa bisa merubah dirinya menjadi orang yang di kagumi dan di hormati.
"Baiklah Raya, benar katamu. Aku harus merubah diriku menjadi orang berguna dan juga di kagumi. Mereka yang sering membulyku akan terpana dan terpesona melihatku." kata Alisa dengan penuh percaya diri.
Memang inilah jalannya untuk menjadi lebih baik dan terkenal. Dia ingin di akui oleh dunia dan membuktikan bahwa Alisa si buruk rupa dan berwajah cacat kini berubah jadi gadis yang cantik dan terkenal.
_
Sepulang kuliah Alisa dan Raya pergi ke agensi untuk mengambil hadiah dan juga tanda tangan kontrak. Alisa senang, dia mendapatkan hadiah sepuluh juta dan juga sepeda motor juga di tambah kontrak model iklan beberapa kali.
"Besok sudah mulai pemotretan ya, Alisa. Karena yanv punya produk pengen secepatnya di luncurkan produknya ke masyarakat." kata ibu Renita bagian agensi yang menaungi Alisa.
"Oke bu, besok kami akan datang tepat waktu." jawab Raya.
Ibu Renita hanya tersenyum, dia mengerti kalau Alisa masih bingung meski dia senang dapat hadiah.
"Kamu tahu berapa kontrak kerja yang kamu dapatkan?" tanya ibu Renita pada Alisa.
"Saya tidak tahu bu, karena saya masih baru ya mungkin kecil." jawab Alisa.
"No, kontraknya sangat besar bayarannya. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini, dan berusaha semaksimal mungkin ya Alisa." kata ibu Renita pada Alisa.
"Baik bu." jawab Alisa.
Kini Alisa percaya diri kalau dirinya mampu menjadikan dirinya model profesional meski baru pertama kali mendapatkan kontrak. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan pekerjaan sebagai model baru.
"Aku senang sekarang kamu lebih percaya diri." kata Raya pada Alisa.
"Ya, mungkin jalanku untuk bangkit. Terima kasih ya Raya, jika bukan karena dukunganmu entah akan jadi apa aku nanti." kata Alisa.
Raya memeluk Alisa dengan hangat, dia benar-benar senang Alisa benar-benar mau berubah dan siap menghadapi tantangan selanjutnya. Karena tantangan Alisa akan lebih berat lagi selain teman kampus juga Alena dan ibunya.
Mereka pulang kambali pulang, besok mereka akan datang lagi untuk melakukan pemotretan juga syuting untuk iklan di sosial media dan majalah.
_
Sudah satu bulan Alisa menjadi model iklan baru, tapi namanya mulai melejit ketika dia membintangi sebuah iklan kosmetik ternama. Wajahnya yang terlihat natural meski beberapa kali melakukan perawatan sebelumnya, juga senyum yang manis serta membuat orang terpana menjadikan iklan kosmetik jadi lebih laris di pasaran. Di buru oleh masyarakat yang melihat iklan Alisa.
Wajahnya selalu muncul di setiap iklan tutub dan juga di sebuah aplikasi.
Semua teman kampus merasa kagum dengan pencapaian Alisa yang dalam sebulan sudah menjadi model iklan terkenal.
"Sekarang kamu sudah terkenal Alisa." kata Raya.
"Ya, aku sekarang terkenal. Dan aku sudah punya uang sendiri dan rumah sendiri. Kini aku lebih bebas, tidak ada lagi yang menyuruhku untuk cuci piring dan baju. Apa lagi di suruh memasak untuk makan malam." ujar Alisa.
Mereka kini sedang menunggu bagian casting dan pengarahan yang akan mengarahkan gaya juga memberikan bagaimana berbicara dalam promo pruduk Alisa untuk sebuah iklan shampo. Raya menanda tangani kontrak sesuai persetujuan Alisa. Meski dia kini jadi asisten Alisa, dia senang bisa selalu bersama Alisa.
"Anda sudah siap nona Alisa?" tanya petugas bagian casting dan pengarahan.
"Sudah mas." jawab Alisa.
Dia merapikan bajunya di bantu Raya untuk merapikan penampilannya. Rambut yang jadi asetnya saat ini di rawat dengan baik dan teratur, karena sekarang dia membintangi iklan shampo.
Dan kini Alisa membintangi iklan yang akan di masukkan ke televisi di setiap jeda iklan pada acara televisi.
Semakin hari Alisa semakin sibuk dengan tawaran dan syuting iklan, juga dia di minta untuk mengikuti pameran pakaian di sebuah event peragaan busana wanita.
Bulan demi bulan Alisa menjadi model terkenal, kadang dia juga membintangi film mini seri sebagai peran pembantu yang sering muncul di setiap sin nya.
Dan kini dia sedang libur dari kegiatan syuting, dia berencana ingin memgunjungi rumah ibunya. Ada rasa rindu di hati Alisa.
"Kamu yakin mau mengunjungi ibu dan kakakmu?" tanya Raya pada Alisa.
"Ya, kenapa memangnya?"
"Ya ngga kenapa-kenapa, hanya saja kamu yakin mereka akan menerima kamu?"
"Aku yakin mama akan menerimaku, meski pun Alena akan marah padaku." kata Alisa.
"Ya terserah kamu, nanti aku akan menunggu di mobil aja."
Setelah berdiskusi, mereka pun pergi ke rumah ibu Rosi. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, mereka mempekerjakan supir pribadi yang sudah berusia lima puluhan dan setia.
Raya yang memenuhi semua kebutuhan Alisa, terkadang Alisa sendiri aneh pada Raya. Kenapa bukan dia saja yang jadi model atau dia ikut jadi model dengannya. Kenapa mau jadi asistennya, Alisa sering bertanya tapi jawaban Raya selalu membingungkan Alisa.
Mau tidak mau akhirnya Alisa diam saja dengan apa yang di lakukan Raya untuknya, entah apa yang akan Raya minta dari balas budinya itu. Alisa tidak tahu, dia hanya ingin menikmati masa tenarnya saat ini.
Mobil berhenti di depan halaman rumah besar, Alisa turun dari mobil dan Raya hanya menunggu saja di dalam mobil.
Alisa masuk sebelumnya dia mengetuk pintu. Dia melihat ibu Rosi sedang memasak, dan rasanya dia kangen dengan masakan ibunya. Sudah lama sekali dia tidak merasakan masakan ibunya.
"Mama?" sapa Alisa ragu.
Ibu Rosi menoleh, dia melihat Alisa yang sedang berdiri agak jauh di belakangnya.
"Mau apa kamu kemari?" tanya ibu Rosi ketus.
Sikapnya masih tetap sama seperti dulu, Alisa sedih. Ternyata berubah maupun tidak bagi ibu Rosi Alisa adalah gadis jelek di banding Alena.
"Lebih baik kamu pergi Alisa, buat apa kamu pulang ke rumah. Mama tidak sudi kamu pulang lagi ke rumah!" kata ibu Rosi ketus.
Alisa masih diam, rasa rindu dengan masakan mamanya dan juga padanya kini hilang, dia diam dan menghela nafas panjang.
Lalu Alisa pun berbalik dan pergi dari rumah ibu Rosi, dia akan berlibur di rumah saja dengan Raya.
_
_
_
\=> jangan lupa like and komen derta tekan love ya untuk dukung author receh ini...😉😉😊😊
******************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Upik Yupi
Kok ada ya ibu model kayak gtu...
2022-05-01
0
Rozh
aduh Alyssa.... ngapain juga pulang.... kan di usir tuh😤😤😤
2022-04-22
1
Dulmin
amazing
2022-03-25
0