Alisa dan Raya sekarang sibuk dengan kuliah yang sedang mempersiapkan ujian semester genap. Mereka semua giat belajar, ada yang pergi ke perpustakaan kampus, ada juga yang belajar di taman.
Seperti sekarang, Alisa dan Raya pergi ke perpustakaan kampus untuk mencari bahan materi yang sudah di umumkan tentang kisi-kisi materi ujian.
"Alisa, kita ke taman aja yuk." ajak Raya pada Alisa yang sedang mencari buku referensi.
"Emm, aku belum dapat buku untuk baca di rumah. Minggu besok udah mulai ujian semester genap." kata Alisa.
"Aku ada buku yang kamu cari, kita ke taman aja. Aku mau bicara sesuatu sama kamu." ucap Raya lagi.
Dia ingin membicarakan kabar mengenai sebuah kontes di majalah nasional. Dan Raya mengajak Alisa untuk ikut kontes itu juga.
"Mau bicara apa? Di perpustakaan aja memangnya kenapa?" tanya Alisa lagi.
"Ngga enak, nanti pada lihat kita bicara serius dan agak kencang. Aku mau ngajak kamu ikutan kontes." jawab Raya.
"Kontes apa?" tanya Alisa penasaran.
"Udah yuk ke taman aja, nanti aku jelaskan sama kamu." jawab Raya.
"Ya udah nanti aku ambil satu buku lagi, terus kita ke taman." kata Alisa.
"Siip."
Keduanya pun mencari bukun yang di maksud Alisa, Raya membantu Alisa mencari buku yang di inginkannya. Setelah dapat mereka pun menuju ke kasir untuk meminjam buku yang tadi di carinya.
"Dua minggu ya kakak di kembalikan lagi." kata kasir yang memang masih anak SMA yang sedang magang di perpustakaan.
"Oke."
Lalu keduanya pun keluar dari perpustakaan menuju taman untuk membicarakan kontes yang tadi Raya sebutkan.
Raya dan Alisa mencari tempat yang agak sepi, agar pembicaraan tidak terdengar oleh orang yang memang sedang belajar juga di taman.
Mencari tempat duduk di kursi dan meja yanga saling berhadapan. Alisa meletakkan buku-buku ywng dia pinjam di perpustakaan tadi.
"Alisa, kamu mau ngga jadi model?" tanya Raya setelah keduanya duduk di kursi.
"Model?" tanya Alisa bingung.
"Iya, wajah kamu itu udah cantik juga mulus. Aku ingin kamu jadi model, bagaimana?" Raya menawarkan.
Dia berharap Alisa mau mengikuti sarannya. Dan Alisa tampak diam sambil membaca buku.
"Alisa, bagaimana? Kalau mau nanti aku daftarkan di sebuah agensi yang sedang mengadakan kontes mencari model baru." kata Raya dengan bersemangat.
"Tapi itu akan menyita waktuku untuk belajar, lagi pula mamaku pasti akan marah sama aku." kata Alisa.
"Alisa, kamu bilang mama kamu tidak suka sama kamu. Kamu juga mau pindah ke kontrakan kan? Nanti aku bantu." kata Raya lagi.
"Ah, iya. Aku lelah harus di perlakukan tidak adil sama Alena juga mama. Tapi aku belum punya alasan pergi dari rumah. Alena selalu mengusirku tapi mama tidak mau aku keluar." kata Alisa.
"Lho, kok aneh?"
"Mama mau aku terus mengurus rumah dan meladeni mereka jika makan malam. Aku yang masak, pembantu ada kalau aku kuliah sore pulang." jawab Alisa.
Raya menatap kasihan pada Alisa. Makanya dia ingin membantu Alisa merubah nasibnya jadi lebih baik. Dan sekarang ada kesempatan untuk mendapatkan itu.
"Eem, aku pernah menawarkan kamu pekerjaan di rumah. Untuk saat ini, aku hanya ingin mendaftarkan kamu ke kontes model iklan dulu. Kalau kamu gagak jadi model, kamu bisa bekerja di rumahku. Tapi kalau berhasil, aku yang akan jadi asisten managermu, bagaimana?" kata Raya.
"Apa sih, Raya. Kamu aja yang ikut kontes itu, kamu juga cantik kok." kilah Alisa.
"Alisa, wajah kamu itu menjual banget. Kalau masuk iklan pasti banyak yang suka. Ayo, coba dulu. Kalau gagal kamu bisa kok jadi gadis biasa lagi, tapi menurutku sayang kamu kalau ada kontes seperti ini." kata Raya lagi.
Alisa mempertimbangkan ucapan Raya, dia menatap Raya yang sepertinya berharap Alisa jadi model.
"Tapi minggu depan sudah memasuki ujian semester, kita harus belajar agar dapat nilai tinggi." kata Alisa mencoba untuk menolak ajakan Raya.
"Aku percaya sama kamu, lagi pula kontes itu cuma sehari. Dan hari minggu ini, sebelum ujian di laksanakan. Dan pengumumannya setelah peserta udah di casting semua. Minggu ini kamu casting lalu minggu depannya pengumuman pemenang, ujian kan hanya satu minggu. Ayolah Alisa, aku sangat pengen kamu jadi model. Biar semua teman-teman yang sering mengejekmu, terutaka Alena akan terkejut dan mereka iri denganmu. Aku pikir ini caranya kamu berubah total, menjadi model adalah jalan terbaik untuk membungkam mulut mereka jika mereka tidak menghargai kami sebagai mahasiswa cerdas." kata Raya meyakinkan Alisa.
Sebagai sahabat, Raya mau Alisa mendapatkan pengakuan dan juga membuktikan kalau Alisa juga bisa cantik dan sukses.
"Baiklah, tapi aku tidak berharap untuk menang dalam kontes itu." kata Alisa.
"Baik, menang kalah itu sudah biasa. Jika kamu ngga berharap menang, biar aku yang berharap kamu yang menang. Mimpi itu tidak salah kan?" ucap Raya.
"Ya, terserah kamu." ujar Alisa malas.
"Pulang sekolah, kamu belajar sama teman aku yang pernah ikut kontes juga. Nanti dia kasih tahu bagaimana menjadi model dan cara-cara agar kamu bisa menang dalam kontes itu." kata Raya.
"Ngga usah deh, kamu banyak banget bantu aku. Aku semakin banyak hutang sama kamu, Raya."
"Kamu tenang aja, ada saatnya nanti kamu akan membalas kebaikanmu. Ya, meski aku ngga tahu kapan dan apa yang akan aku minta bantuanmu." kata Raya.
Alisa tersenyum, dia merasa sangat tidak enak dengan Raya. Alisa pikir memang ini jalan satu-satunya dia bisa lepas dari olok-olok juga perlakuan tidak adil dari ibunya dan kakaknya itu.
_
Minggu yang di tunggu, akhirnya tiba. Raya dan Alisa akan bersiap untuk pergi ke kontes pencarian model baru. Setiap hari Alisa belajar bagaimana menjadi model oleh teman Raya. Dan ternyata dia adalah seorang model yang lumayan terkenal juga.
"Ayo kita berangkat." ajak Raya ketika Raya menjemput Alisa di depan rumahnya.
"Tunggu sebentar ya, aku mau bawa beberapa baju untuk ganti di sana." kata Alisa.
"Eh, ngga usah. Aku udah siapkan baju, temanku juga dia mau meminjamkan baju untuk kamu kok. Jadi kamu tinggal berangkat ke kontes itu aja, nanti di sana temanku sudah menunggu kita. Ayo masuk." kata Raya.
"Raya, aku kok merasa kamu itu sengaja untuk memasukkan aku ke kontes model itu?" tanya Alisa merasa curiga.
"Haha, aku memang sengaja kamu untuk menjadi model. Biar semua tahu siapa model cantik Alisa itu. Sudah ayo, jangan curiga begitu. Memang aku salah kalau membantu sahabat yang sedang membutuhkan bantuan?" tanya Raya.
"Ngga sih, tapi kan..."
"Sudah, jangan banyak pikiran. Percayalah, aku benar-benar tulus membantu kamu untuk berubah." ucap Raya lagi meyakinkan Alisa.
Dan kini Alisa pun naik ke dalam mobil, mereka akan mendaftar kontes kecantikan yang akan menjadi model. Tanpa Alisa tahu, Raya sudah mendaftarkannya dalam kontes itu dan dia sangat yakin Alisa akan jadi model terkenal.
\=> jangan lupa like, komen dan favoritin novel ini yaa..😉😊😊
_
_
_
************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rozh
kalo aku sih, udah minggat jauh² hari tuh... masa dibedakan sama ibu karena jelek. untung hati alesya seluas samudra ya
2022-04-22
1
Maria Eka Kristiarini
Ada udang dibalik bakwan ga nih Thor...
2022-04-08
2
Dulmin
oke 😁
2022-03-25
0