Setelah pulang dari restoran, Richard masih berada di kantornya. Memikirkan apa yang ucapkan Alena, benarkah Alisa menjual dirinya pada lelaki hidung belang?
Tapi apa urusannya dengannya? Bukankah dia tidak menyukai Alisa. Tapi, sekarang dia malah sering memperhatikan Alisa dari jauh.
"Ah, sial. Kenapa aku seperti ini." gumam Richard.
"Ada ada tuan?" tanya Jo yang masih berada di ruangannya.
"Siapa yang bicara denganmu?" tanya Richard ketus pada Jo.
Jo memicingkan matanya, lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti apa yang di tanyakan bosnya itu. Dia tadi mendengar Richard bicara sendiri, tapi dia hanya memastikan kalau dia tidak sedang di ajak bicara oleh Richard.
Kembali Richard mengingat kejadian sepuluh tahun silam ketika terjadi kebakaran pabrik milik ayahnya, dia berusaha keluar dari pabrik yang sudah membesar apinya. Dan tanpa di duga, ada seorang gadis lewat dan menarik tangannya untuk membantunya keluar dari tempat kebakaran tersebut.
Dia hanya ingat gadis yang menariknya dari tempat kebakaran itu membawa dua gelang di tangannya yang sedang di genggamnya. Karena kuatnya tarikan itu, membuat gelang satu yang di pegang oleh gadis kecil itu terjatuh di depan Richard.
Hingga Richard di tolong dan di bawa oleh petugas pemadam kebakaran, dengan cepat Richard membawa satu gelang yang jatuh itu dan menggenggamnya erat.
Sedangkan gadis yang menolongnya itu, entah bagaimana nasibnya.
Richard seperti sedang menonton film masa lalu di otaknya, dia membayangkan wajah gadis itu yang cantik alami. Tiba-tiba dia ingat gadis yang pernah menolongnya.
Dan dengan cepat, Richard mengambil sesuatu dari laci meja kerjanya. Ya, sebuah gelang kecil seukuran tangan gadis yang pernah menolongnya. Gelang kenangan yang menjadi sejarah hidupnya sampai sekarang dia hidup karena gadis pemilik gelang tersebut.
"Di manakah gadis pemilik gelang itu?" gumam Richard sambil memandangi gelang itu.
Dia mencoba memakai gelang tersebut, ternyata bisa di pakai meski kekecilan. Namun Richard memaksa untuk memakainya. Dia akan terus memakainya hingga menemukan gadis pemilik gelang itu.
Meski belum tentu gadis yang dia cari berada di kampus yang sama dengannya, tapi di coba apa salahnya. Pikir Richard.
"Tuan, gelang anda kekecilan." kata Jo melihat gelang yang di pakai Richard.
"Aku tahu, tapi gelang ini akan menunjukkan siapa pemiliknya. Aku akan memakainya dan membawanya kemana saja, siapa tahu aku menemukan pemiliknya. Karena dia juga mempunyai gelang yang sama dengannya.
"Sepertinya gelang itu mempunyai sejarah bagi anda tuan Richard." kata Jo lagi.
"Tentu, ini sangat berharga bagiku. Gelang ini yang telah menyelamatkanku dari musibah kebakaran pabrik papa sepuluh tahun silam." kata Richard masih memperhatikan gelangnya.
"Apakah sudah pasti pemilik gelang itu ada di kampus anda?" tanya Jo lagi.
"Aku hanya mencoba saja beberapa hari memakai gelang ini ke kampus. Siapa tahu ada yang menyadarinya dan memberitahu kalau dialah pemilik gelang ini." jawab Richard.
Jo membenarkan ucapan Richard. Memang harus di coba, apakah ada yang mengakuinya atau ada yang mengaku-ngaku nantinya.
"Tuan, bagaimana jika ada yang mengaku-ngaku kalau gelang itu adalah miliknya?" tanya Jo.
"Aku tidak akan percaya, karena pemilik gelang ini punya dua. Satunya aku simpan karena terjatuh, dan satu lagi itu pasti dia juga memilikinya. Aku ingat betul gelangnya ada dua dan jatuh ketika menolongku, jadi aku ambil gelangnya." jawab Richard.
Masih memperhatikan gelang yang di pegangnya, dia mengingat wajah gadis penolongnya yang cantik dan senyumnya itu membuat Richard mengingat seseorang, siapa ya?
Richard lupa, senyuman yang sering dia lihat di kampus adalah milik Alisa sama dengan gadis penolongnya di waktu kejadian itu. Mungkin karena perbedaan usianya, atau karena Richard jarang melihat senyuman Alisa lagi.
_
Sesuai rencananya, Richard memakai gelang itu, memang warnanya hanya putih biasa Namun itu sangat mencolok bagi siapa saja yang berpapasan dengan Richard.
Tangan kiri yang mengenakan gelang sengaja dia goyangkan ketika dia berjalan menuju kelasnya. Agar menarik perhatiannya dan melihat serta menanyakan gelangnya.
Lucu memang, seperti anak kecil yang sedang memamerkan gelang yang baru di beli. Richard tersenyum tipis, dia merasa konyol dengan tingkahnya.
Akhirnya dia pun berjalan seperti biasa, memasuki kelasnya dan duduk di bangku miliknya. Tidak ada yang sadar jika Ruchard memakai gelang hari ini. Yang di lihat mereka terutama teman perempuan adalah wajah Richard yang semakin hari semakin tampan terlihat.
Sedangkan Alisa seperti biasa, dia juga masuk ke dalam kelasnya, lebih baik sekarang Alisa hanya di lihat saja oleh teman-temannya. Tidak di ejek atau di kerjai seperti biasanya.
Raya tersenyum pada Alisa dan melambaikan tangan agar cepat duduk di bangku sebelahnya.
"Alisa sini." ucap Raya.
Alisa pun tersenyum, dia menuju bangku yang berada di sebelqh Raya. Dia duduk dan meletakkan tasnya.
"Kamu cantik banget Alisa." ucap Raya.
Raya kagum, dia melihat Alisa sudah pandai merias dirinya dengan baik. Setiap inci wajah Alisa di perhatikan, agar Raya bisa menilai apakah ada yang salah dengan riasan wajah Alisa.
"Ada apa sih, kok lihatin aku seperti itu terus" tanya Alisa heran.
"Hahah, aku terkesima dengan penampilanmu sekarang. Kamu cantik banget, dan udah pandai dandan ya. Sempurna." kata Raya masih dengan kekagumannya.
Alisa tersenyum saja, teman-teman yang mendengar percakapan itu pun menoleh ke arah Alisa. Benar, Alisa sangat cantik.
_
Waktu memasuki jam istirahat, kebetulan kelas Alena dan Alisa itu berbeda. Kelas Alena agak jaih dari kelas Richard.
Dan Richard kini sedang mengobrol dengan Sandy teman kelasnya di kantin, mereka membicarakan bisnis yang kebetulan keduanya adalah CEO perusahaan.
Alena memasuki kantin, seperti biasa dia mendekat pada Richard dan Sandy yang sedang mengobrol. Dia memperhatikan tangan Richard yang memakai gelang. Alena mengingat gelang itu tidak asing baginya.
Ya, gelang yang dulu di berikan oleh ayahnya. Gelang kembar yang satu punya Alena dan satunya punya Alisa. Tapi, kenapa Richard memakai gelang yang sama? pikir Alena.
"Richard, kamu memakai gelang? Tumben?" tanya Alena heran.
"Iya, kenapa memangnya?" tanya Richard penuh selidik.
"Emm, aneh aja. Lo cowok tapi pakai gelang seperti cewek." jawab Alena masih mempethatikan gelang itu.
"Ini gelang kenangan, jadi gue harus memakainya. Kenapa lo melihat gelang gue seperti itu?" tanya Richard lagi sembari menyelidiki.
"Oh, aku juga sepertinya punya gelang seperti itu." jata Alena pelan.
"Lo yakin?"
"Sepertinya, mungkin besok gue pakai deh kalau masih ada." kata Alena lagi.
Richard masih memperhatikan Alena yang ragu apakah dia mempunyai gelang yang sama sepertinya atau tidak.
Jam istirahat pun habis, semua masuk ke dalam kelas masing-masing. Richard masih memikirkan ucapan Alena. Dia ingin melihat apakah benar Alena menpunyai gelang satunya?
_
Waktu terus berjalan, hari terus berganti. Alena mencari gelang yang sama seperti Richard gunakan di pergelangan tangannya. Dan dia menemukannya di laci meja riasnya.
"Aaah, akhirnya ketemu juga gelangnya." ucap Alena.
Dia lalu menggunakan gelang itu meski agak kekecilan, dia berpikir meski kekecilan akan tetap di gunakan agar bisa di katakan berpasangan dengan Richrad. Senyumnya mengembang, dia lalu berangkat ke kampus seperti biasanya.
Dan di kampus, Richard benar-benar menunggu Alena. Dia ingin melihat apakah benar Alena mempunyai gelang yang sama dengannya. Lama Richard menunggu, dia masih berada di luar meski jam kuliah sudah masuk.
Dan tak berapa lama, Alena lewat. Richard melihat tangan sebelah kiri Alena, dia memperhatikan gelang yang di pakai Alena. Dan benar saja, tiba-tiba jantungnya berdetak kencang.
"Benar, Alena memakai gelang itu." gumam Richard masih menatap pergelangan tangan Alena.
Tidak salah lagi. Gelang yang di gunakan Alena memang benar sama dengan yang dia gunakan. Jadi, yang menolongnya pada saat kebakaran itu adalah Alena?
_
_
_
*******************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rozh
pasti sebenarnya Alyssa itu.... kan gelang kembar
2022-04-20
1
Nur Aeni
waah, gelang siapa ya??
2022-03-21
1
Zully
gelang Alisa itu
2022-03-21
0