08. Alisa Melawan

Ibu Rosi masih menatap Alisa dengan tajam, dia terus memperhatikan apa yang di pakai Alisa. Dia mendekat, memperhatikan kalung yang di pakai Alisa.

"Ini kalung mahal, kamu mempunyai kalung mahal itu dari mana Alisa?" tanya ibu Rosi.

"Sudah aku bilang, ini punya teman ma." jawab Alisa memegang kalung itu dengan erat.

Dia takut ibunya akan mengambilnya, dia lupa mengembalikan kalung itu pada Raya.

"Heh, teman? Teman siapa? Setahu mama kamu tidak punya teman, apa lagi memberikan kalung semahal itu." kata ibu Rosi lagi.

"Teman dia cuma Raya ma, gadis itu yang membantu si jelek ini pergi ke salon. Tapi aku yakin dia hanya meminjamkan saja." kata Alena masih sengit menatap Alisa.

"Raya? Raya siapa?" tanya ibu Rosi pada Alena.

"Sudahlah ma, lebih baik usir saja si Alisa ini. Dia tidak berguna juga di rumah ini." ucap Alena lagi.

"Biarkan saja, dia malam ini harus mencuci piring dan juga mengepel lantai atas. Mama tidak suka lantai kotor di atas. Alisa cepat kamu ganti bajunya dan juga cuci piring." kata ibu Rosi.

Alisa lega, dia pun mengangguk. Setidaknya kalung yang dia pakai tidak di ambil oleh ibunya, karena itu milik Raya. Lusa dia akan kembalikan ketika nanti bertemu di kampus.

Alisa pun pergi dari hadapan Alena dan ibu Rosi. Dia masuk ke dalam kamarnya yang ada di dekat dengan dapur paling ujung. Tepatnya itu gudang yang di sulap olehnya untuk di jadikan kamarnya.

Ibu Rosi menyuruhnya tidur di gudang belakang, karena dia kesal pada Alisa yang telah memecahkan pot bunga kesayangannya.

Setelah berganti pakaian, Alisa pergi ke dapur. Sebenarnya dia lapar, tapi dia akan mencuci piring lebih dulu. Baru selesai dia akan makan terlebih dulu sebelum nanti mengepel lantai atas.

_

Alena menunggu Alisa bangun di pagi ini, rupanya sejak tadi malam Alena belum puas dengan perlakuan ibunya pada Alisa.

Ketika Alisa keluar dari kamarnya, Alena sudah berdiri di depan pintu Alisa sambil memegang gayung berisi air. Dan Alisa keluar, air dalam gayung tersebut di guyurkan dengan cepat ke wajah Alisa.

Alisa kaget dengan siraman air ke wajahnya, dia mengusap wajahnya dan menatap Alena tajam. Dia kesal dan membentak Alena.

"Alena, kenapa kamu mengguyur air ke wajahku?" tanya Alisa pada Alena.

"Heh, untuk memastikan jika wajah jelekmu itu masih tetap sama seperti biasanya. Tapi nyatanya kamu memang jelek dan cacat. Gadis tidak tahu diri, seharusnya mama mengusirmu dari rumah ini. Aku benci sama kamu Alisa!" teriak Alena.

Entah kenapa sejak semalam, Alena selalu marah dan kesal pada Alisa. Dia selalu ingin menyiksa Alisa.

"Apa alasananya kamu membenciku? Aku saudaramu, tapi perlakuanmu padaku selalu tidak baik." ucap Alisa.

Dia berusaha melawan perlakuan Alena padanya.

"Jangan mimpi kamu bisa melawanku Alisa, kamu perempuan jelek dan membuat aku sial. Aku benci sama kamu!" teriak Alena.

"Kalau kamu benci sama aku, sebaiknya jangan dekat denganku." teriak Alisa mulai berani membentak Alena.

"Kamu berani membentakku, hah?!" teriak Alena sambil mendorong Alisa masuk ke dalam.

"Apa lagi ini? Kenapa selalu saja kamu membuat kakakmu marah Alisa." kata ibu Rosi membela anak kesayangannya.

"Alena yang memulai ma, dia menyiram wajahku dengan air." jawab Alisa.

"Kamu terlambat bangun pagi?" tanya ibu Rosi.

"Meski pun terlambat bangun, tapi pekerjaanku selesai semua sejak tadi malam ma." jawab Alisa membela diri.

"Tetap saja kamu terlambat bangun, makanya aku siram kamu dengan air agar kamu tahu kalau sekarang waktunya membuat sarapan untukku, aku lapar." ucap Alena.

Alisa mendengus kesal, wajahnya yang sekarang lebih bersih dan putih mulus tampak jelas terlihat berbeda di mata Alena. Dan itu semakin membuat Alena kesal Ingin dia mencakar wajah Alisa.

"Cepat kamu buatkan sarapan untuk Alena." kata ibu Rosi.

"Iya ma." ucap Alisa.

Dia lalu masuk ke dalam kamarnya lagi untuk mengganti bajunya yang basah karena siraman air tadi.

_

Kuliah sudah mulai aktif lagi setelah libur dua hari sejak malam pengukuhan ketua BEM baru itu. Alisa juga sudah mulai kuliah, pun juga Alena. Mereka berangkat ke kampus dengan berbeda kendaraan.

Alisa naik angkot sedangkan Alena naik mobil pribadinya. Alena yang selalu ingin menang sendiri dan tidak mau berbagi dengan adiknya. Dia sebenarnya malu mempunyai adik cacat seperti Alisa sejak dulu.

Dia selalu menjauh, bahkan kadang dia selalu mengerjai Alisa.

Dan Alisa sekarang lebih fokus pada kuliahnya, walaupun sejak malam itu Richard sekarang tidak pernah lagi mengerjai atau meledek Alisa. Dia bahkan secara sembunyi-sembunyi sering menatap Alisa dari jauh.

Wajah Alisa yang mulai terawat dan mulus, membuatnya banyak yang mau menyapanya. Tapi bagi Alena dan gengnya, Bela dan Santi selalu saja membulynya. Bahkan kerap kali jika Alisa pulang sendiri di pintu gerbang kampus kadang Santi menarik Alisa dan di bawa ke belakang gedung kampus.

Di sana Alisa di aniaya oleh Bela, Santi juga tidak ketinggalan Alena. Mereka sering juga menampar dan berkata kasar pada Alisa.

Mulanya Alisa diam saja, tapi dia kesal kenapa Alena dan teman-temannya terus saja mengolok bahkan suka menganiayanya.Kejadian itu sering terjadi di saat Alisa sedang sendiri.

Alisa kini berani melawan, dia sering menangkis tamparan Bela di pipinya. Atau bahkan Alena yang memukulnya.

"Kamu tidak bisa terus menerus memukulku Alena, apa salahku?" tanya Alisa kesal.

"Salahmu adalah membuat Richard jauh dariku. Aku benci sama kamu, Alisa."

"Itu bukan salahku, aku juga tidak peduli sama dia."

"Tapi dia diam-diam suka memperhatikanmu. Dan itu membuatku marah sama kamu, lebih baik kamu pergi dari kampus ini." kata Alena kembali memukul Alisa.

Dan Sebelum tangannya menempel di pipi Alisa, tangan Raya menarik tangan Alena dengan kasar. Mata tajamnya membuat Alena takut pada Raya.

"Kamu masih belum puas juga menyiksa adikmu hah?!" tanya Raya dengan keras.

"Apa urusanmu Raya? Dia saudaraku, jadi jangan ikut campur masalahku dengan gadis cacat ini."

"Alisa, aku sudah katakan sama kamu. Lawan kakak brengsekmu ini, dia hanya bisa menggertak saja. Bila perlu balas dia dengan mengguyur wajahnya itu dengan air comberan." ucap Raya pada Alisa.

Alisa diam, dia sebenarnya melawan tadi, tapi kedua sahabat Alena selalu saja menjaganya agar Alisa tidak bisa melawan.

"Kedua temannya ini yang membuat aku tidak bisa berkutik. Tapi baiklah, terima kasih atas saranmu Raya. Mulai sekarang aku akan melawan pada kakak kejam ini." kata Alisa.

"Bagus, maaf kalau aku tidak bisa bersama kamu terus. Tapi setidaknya, lawan dia agar kamu jangan tertindas terus."

"Tentu saja, aku ingin berubah jadi perempuan pemberani juga cantik. Agar semua orang tidak menindasku seperti mereka." kata Alisa lagi.

"Ayo kita pergi dari tempat ini. Biarkan mereka seperti itu, kita lihat apakah dia masih berani berbuat seenaknya saja sama kamu."

Setelah berbicara seperti itu, Alisa dan Raya pergi meninggalkan Alena dan kedua temannya. Alena mendengus kesal, dia benar-benar marah.

Entahlah, Alena seperti kesetanan jika melihat Alisa yang semakin hari semakin cantik saja.

"Di kampus kamu ada pembelanya Alisa, tapi di rumah. Kamu akan aku buat cacat lagi wajahmu, awas aja kamu Alisa." ucap Alena.

Santi dan Bela hanya mencibirkan mulutnya, bukan meledek Alena. Tapi Alena malah beranggapan salah.

"Kalian meledekku?" tanya Alena kesal.

"Hei, siapa yang meledek?"

"Mulut kalian yang meledek gue."

"Sudahlah, ayo kita pergi. Gue lapar."

Lalu ketiganya pergi dari tempat itu menuju kantin untuk mencari makan siang.

Sedangkan Alisa dengan Raya kini ada di dalam kelas. Raya kasihan sekali sama Alisa, dia membayangkan jika di rumah pasti Alena lebih berkuasa pada Alisa.

"Lo harus bisa melawan, Alisa. Dia seenaknya aja sama kamu, belum lagi itu dua temannya. Tapi kamu jangan takut, di kampus aku akan selalu membantumu." kata Raya.

"Iya terima kasih ya. Aku juga berusaha melawan tadi, tapi dua temannya itu selalu menjaga tanganku." jawab Alisa.

"Lalu, kalau di rumah apa ibumu tidak membantumu?"

"Mereka sama saja, kadang aku lelah. Tapi mau tinggal di mana jika aku pergi dari rumah itu."

"Aku akan cari kontrakan untukmu, dan kamu sementara bisa bekerja di rumahku. Nanti aku bayar." kata Raya dengan antusias.

"Emm, boleh aku pikirkan dulu?"

"Ya, kamu boleh memikirkan dulu."

Keduanya kini kembali belajar tentang materi selanjutnya yang akan masuk beberapa menit lagi.

_

_

_

***************

Terpopuler

Comments

Ruby Jane

Ruby Jane

terlalu lemah.. mls kali apalgi bakal jodph sama ricard.. iyuuhhh

2024-05-22

0

Rozh

Rozh

hmmmm

2022-04-20

1

Nur Aeni

Nur Aeni

kurang greget alisa melawannya..

2022-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 01.Alisa Dan Alena
2 02. Bertemu Richard
3 03. Alisa Ingin Berubah
4 04. Alisa Yang Cantik
5 05. Malam Yang Di Tunggu
6 06. Richard Terpesona
7 07. Alena Kesal
8 08. Alisa Melawan
9 09. Richard Terhasut
10 10. Gelang Kenangan
11 11. Pemilik Gelang
12 12.Alisa Bercerita
13 13. Richard Mencari Tahu
14 14. Mendaftar Jadi Model
15 15. Alisa Model Terkenal
16 16. Richard Mendekati Alisa
17 17. Alena Yang Iri
18 18. Richard Terpesona Pada Alisa
19 19. Richard Jatuh Cinta
20 20. Dalang Kebakaran Itu
21 21. Maafkan Aku Alisa
22 22. Perasaan Richard
23 23. Mencari Bukti
24 24. Klaim Asuransi
25 25. Barang Bukti
26 26. Syuting Dengan Alena
27 27. Persaingan
28 28. Symonesta Stars
29 29. Teman Baru
30 30. Gosip
31 31. Richard Cemburu
32 32. Melaporkan tuan Rendra
33 33. Alisa Menjadi Saksi
34 34. Di Kejar Wartawan
35 35. Rencana Licik Alena
36 36. Raya Dan Alisa
37 37. Acara Talk Show
38 38. Ibu Rosi Datang
39 39. Cerita Simon Barata
40 40. Raya Cari Tahu
41 41. Gagalnya Alena
42 42. Mahal Sekali
43 43. Semangat Alena
44 44. Karena Rindu
45 45. Belum Juara
46 46. Jalan-Jalan
47 47. Penyambutan Alisa
48 48. Obrolan Dalam Mobil
49 49. Alena Kembali berulah
50 50. Perlu Bodyguard?
51 51. Perubahan Sikap Alena
52 52. Terjebak Sendiri
53 53. Dendam Berkepanjangan
54 54. Thomas Dan Raya
55 55. Menepati Janji
56 56. Makan Di Pinggir Jalan
57 57. Ciuman Dadakan
58 58. Simon Mau Di Terapi
59 59. Pertemuan Terakhir
60 60. Takut Kehilangan
61 61. Bunga Cinta Raya
62 62. Jason Nugraha
63 63. Pekerjaan Sampingan
64 64. Sang Terapis Simon
65 65. Universary Pernikahan
66 66. Kejutan Yang Membahagiakan
67 67. Siasat Alena
68 68. Jebakan Untuk Alisa
69 69. Di Tolong Thomas
70 70. Laki-Laki Sejati
71 71. Berita Heboh
72 72. Raya Bercerita
73 73. Berunding
74 74. Seperti Biasanya
75 75. Bayaran Alena
76 76. Bos Baru
77 77. Kucing Dan Tikus
78 78. Simon Bertemu Alena
79 79. Harapan Alena
80 80. Mencoba Merayu Simon
81 81. Pelampiasan Alena
82 82. Pemanggilan Model
83 83. Pemecatan Model
84 84. Mangsa Baru
85 85. Menculik Alisa
86 86. Detik-Detik Penangkapan Alena
87 87. Ibu Rosi Yang Bingung
88 88. Maafkan Mama, Alisa
89 89. Mengunjungi Alena
90 90. Melamar
91 91. Menikah
92 92. Honey Moon
Episodes

Updated 92 Episodes

1
01.Alisa Dan Alena
2
02. Bertemu Richard
3
03. Alisa Ingin Berubah
4
04. Alisa Yang Cantik
5
05. Malam Yang Di Tunggu
6
06. Richard Terpesona
7
07. Alena Kesal
8
08. Alisa Melawan
9
09. Richard Terhasut
10
10. Gelang Kenangan
11
11. Pemilik Gelang
12
12.Alisa Bercerita
13
13. Richard Mencari Tahu
14
14. Mendaftar Jadi Model
15
15. Alisa Model Terkenal
16
16. Richard Mendekati Alisa
17
17. Alena Yang Iri
18
18. Richard Terpesona Pada Alisa
19
19. Richard Jatuh Cinta
20
20. Dalang Kebakaran Itu
21
21. Maafkan Aku Alisa
22
22. Perasaan Richard
23
23. Mencari Bukti
24
24. Klaim Asuransi
25
25. Barang Bukti
26
26. Syuting Dengan Alena
27
27. Persaingan
28
28. Symonesta Stars
29
29. Teman Baru
30
30. Gosip
31
31. Richard Cemburu
32
32. Melaporkan tuan Rendra
33
33. Alisa Menjadi Saksi
34
34. Di Kejar Wartawan
35
35. Rencana Licik Alena
36
36. Raya Dan Alisa
37
37. Acara Talk Show
38
38. Ibu Rosi Datang
39
39. Cerita Simon Barata
40
40. Raya Cari Tahu
41
41. Gagalnya Alena
42
42. Mahal Sekali
43
43. Semangat Alena
44
44. Karena Rindu
45
45. Belum Juara
46
46. Jalan-Jalan
47
47. Penyambutan Alisa
48
48. Obrolan Dalam Mobil
49
49. Alena Kembali berulah
50
50. Perlu Bodyguard?
51
51. Perubahan Sikap Alena
52
52. Terjebak Sendiri
53
53. Dendam Berkepanjangan
54
54. Thomas Dan Raya
55
55. Menepati Janji
56
56. Makan Di Pinggir Jalan
57
57. Ciuman Dadakan
58
58. Simon Mau Di Terapi
59
59. Pertemuan Terakhir
60
60. Takut Kehilangan
61
61. Bunga Cinta Raya
62
62. Jason Nugraha
63
63. Pekerjaan Sampingan
64
64. Sang Terapis Simon
65
65. Universary Pernikahan
66
66. Kejutan Yang Membahagiakan
67
67. Siasat Alena
68
68. Jebakan Untuk Alisa
69
69. Di Tolong Thomas
70
70. Laki-Laki Sejati
71
71. Berita Heboh
72
72. Raya Bercerita
73
73. Berunding
74
74. Seperti Biasanya
75
75. Bayaran Alena
76
76. Bos Baru
77
77. Kucing Dan Tikus
78
78. Simon Bertemu Alena
79
79. Harapan Alena
80
80. Mencoba Merayu Simon
81
81. Pelampiasan Alena
82
82. Pemanggilan Model
83
83. Pemecatan Model
84
84. Mangsa Baru
85
85. Menculik Alisa
86
86. Detik-Detik Penangkapan Alena
87
87. Ibu Rosi Yang Bingung
88
88. Maafkan Mama, Alisa
89
89. Mengunjungi Alena
90
90. Melamar
91
91. Menikah
92
92. Honey Moon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!