Richard pun mendekat, dia berdiri di belakang Alisa. Tapi dia tidak tahu bahwa gadis berambut ikal di bawahnya dan memakai gaun pesta selutut dan sangat anggun itu adalah Alisa. Mata Richard berkeliling mencari Alisa, namun dia tidak menemukan Alisa di sana.
"Mana Alisa, apakah dia bersembunyi dari orang-orang agar tidak di permalukan?" ucap Richard sinis.
Raya, Alena serta dua sahabat Alena menatap Richard setelah mengatakan seperti itu. Mereka kini menatap Alisa yang diam dengan tenang, belum berbalik ke arah Richard yang ada di belakangnya.
Raya lalu mendekat pada Alisa yang masih diam di tempat, dia memegang pundak Alisa dan menatapnya penuh arti. Raya mengangguk pelan, lalu dia membalikkan tubuh Alisa menghadap Ruchard. Namun Alisa menahannya, dia memegang tangan Raya yang ada di pundaknya dan menggelengkan kepalanya.
"Kamu cari Alisa, Richard?" tanya Raya pada Richard.
"Ya, kemana dia? Bukankah dia selalu bersamamu? Apakah dia malu untuk datang ke acara ini?" tanya Richard penuh cibiran.
Semua yang ada di situ menatap Richard dan kembali menatap Alisa. Alena sendiri tersenyum sinis pada Alisa, dia juga merasa kesal pada perubahan Alisa yang berbeda.
Namun demikian, Alena hanya diam saja. Tidak memberitahu di mana Alisa, bahkan dia menunjuk ke arah lain.
"Alisa sedang bersembunyi darimu Richard, dia takut bertemu denganmu." jawab Alena menatap sinis pada Alisa yang masih belum berani membalikkan tubuhnya menghadap Richard.
"Benar sekali, baiklah. Aku akan pergi dari sini, tidak ada hiburan yang menarik selain mempermainkan Alisa si jelek itu. Hahaha.." katq Richard dengan tawa senangnya.
Dia hendak berbalik dan pergi dari para gadis itu, namun Raya menghentikan langkah Richard.
"Kamu mencari Alisa? Dia ada di hadapanmu, Richard." ucap Raya dengan keras.
Richard berhenti, dia lalu menoleh. Menatap gadis yang sedang membelakanginya sejak tadi. Wajah kesal Alena tampak sekali, dia ingin menarik tangan Raya tapi Raya menepisnya keras.
Kemudian Richard melangkah maju, menarik lengan gadis yang sejak tadi membelakanginya. Dia penasaran, siapa gadis itu. Apakah benar itu Alisa?
Alisa pun berbalik setelah tangan Richard menariknya pelan. Dan betapa terkejutnya Richard, dia terpaku melihat gadis di depannya itu. Dia melihat Alisa yang cantik dan anggun.
Dengan memakai gaun pesta mahal dan juga semua make up serta aksesoris mahal, membuat Richrad terpana. Salivanya tertelan sangat susah, matanya menatap Alisa lama dan tak berkedip.
"Dia Alisa, kamu bisa perhatikan baik-baik. Sekarang Alisa lebih cantik dari siapa pun yang hadir di acara ini." kata Raya penuh percaya diri.
Richard masih belum bisa menjawab, dalam hatinya memang mengakui kalau Alisa saat ini lebih cantik dari semua yang hadir di acara itu. Bahkan Alena kakaknya saja berbeda dengan Alisa. Cantiknya Alisa sebenarnya alami, namun karena wajahnya cacat saja jadi jelek.
"Richard, Alisa itu hanya cantik karena make up saja. Jika make upnya luntur, dia akan kembali jelek lagi, si buruk rupa lagi. Hah, jelek tetaplah jelek meskipun harus di dandani ke salon sekali pun." ucap Alena sinis.
Richard masih terpukau, dia tidak bisa berkata apa-apa. Matanya masih menatap Alisa yang cantik dan anggun.
"Alisa, ayo kita pergi. Tidak baik ada di sini dengan orang-orang syirik seperti mereka." ucap Raya sambil melirik ke arah Alena serta dua temannya Bela dan Santi.
Terang saja membuat Alena, Bela dan Santi geram dengan ucapan Raya. Alena menatap Alisa dengan tajam. Dia ingin membalas Alisa nanti di rumah, pikir Alena.
Di sini, dia tidak bisa bertindak seenaknya saja karena ramai oleh orang-orang yang hadir. Cap sebagai mahasiswa cantik dan populer. Alena mendengus kesal.
Lalu Alisa dan Raya pergi meninggalkan Richard yang masih terpaku, belum bisa berkata apa-apa. Apa lagi mau membuly Alisa.
"Alena, ayo kita joget aja di depan. Udah ramai itu, gue pengen joget nih." ucap Bela yang sejak tadi sudah mulai menggerakkan badannya.
"Lo aja sana, gue masih kesal dengan gadis jelek itu. Bisa-bisanya dia berdandan cantik begitu, dari mana uang untuk pergi ke salon. Dan bajunya juga mahal, apa lagi itu kalung sama antingnya, kesal gue." Alena terus mencerocos tanpa sadar Richard masih ada di sana.
"Lo pikir cuma lo yang harus tampil cantik?" ujar Richard dengan sinis.
Dia lalu pergi meninggalkan Alena yang masih di sana dengan wajah kesalnya. Dia kaget Richard bicara seperti itu.
_
Malam terus merangkak semakin larut. Waktu juga berputar lebih cepat dan sekarang menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi suasana acara pengukuhan BEM itu semakin ramai, setelah banyak hiburan dan juga ajang perkenalan antar mahasiswa beda fakultas.
Para dosen dan penanggung jawab acara membubarkan diri dari tempat acara. Mereka lebih memilih di dalam kantor dosen dan juga sebagian ada yang sudah pulang.
Alisa dan Raya banyak sekali yang ingin mengajak berkenalan, sedangkan Richard dari jauh memperhatikan Alisa yang tertawa atau tersenyum pada laki-laki yang mengajaknya berbicara atau bercanda.
Semua gerak gerik Alisa, Richard perhatikan. Ada rasa tertarik dalam hatinya, ingin dia juga mendekat pada Alisa. Namun rasa gengsinya masih besar.
Dia mengakui kalau Alisa itu cantik, bahkan jika tidak di make up pun cantik alami. Asal wajah yang cacat itu di lakukan perawatan agar tersamarkan atau hilang sama sekali.
Richard masih memperhatikan Alisa dari jauh, tidak terlalu jauh. Namun hanya terhalang orang-orang yang sedang berdiri dan berjoget di depan pqnggung acara.
Alisa menoleh ke arah Richard yabg sejak tadi menatapnya karena kagum, dia tersenyum manis pada Richard. Sontak saja Richard jadi salah tingkah dengan senyuman Alisa, wajahnya menoleh ke arah lain agar dia tidak ketahuan Alisa yang terus menatapnya.
Dan jantung Richard tiba-tiba berdetak kencang, dia susah mengontrol dirinya. Dia kembali menatap Alisa, namun sialnya Alisa masih menatap ke arahnya. Dan itu semakin membuat Richard salah tingkah.
Dia pun membuang nafas kasar, dia ketuahuan Alisa telah mencuri pandang padanya. Wajahnya tiba-tiba menegang karena malu.
Dan terlihat Alisa tertinduk dan tersenyum, dia lalu kembali bercanda dengan teman-teman barunya lagi. Richard pun kemabli menatap Alisa lagi, lalu dia pergi dari tempat duduknya. Menetralkan detak jantungnya yang sejak tadi tidak mau berhenti.
"Sial! Kenapa gue jadi begini?" gumam Richard.
Dia melonggarkan dasi yang sejak tadi masih setia menempel di lehernya. Nafasnya tiba-tiba terasa lega sengan dasi yang melonggar itu. Rambutnya dia sugar dengab jari karena bingung apa yang akan dia lakukan.
"Kenapa jadi Alisa yang membuat gue seperti orang gila begini?" gumam Richard lagi.
Dan akhirnya dia lalu menuju ke parkiran dan berniat pulang. Hatinya benar-benar kacau malam ini, semula ingin mempermalukan Alisa malah berbalik dirinya yang terpesona dengan penampilan Alisa yang berbeda malam ini.
_
_
_
******************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Sari Acho
nyesal lue richard
2022-05-12
0
Rozh
udahlah... sebenarnya kau itu cinta dia, dari dia jelek sampai cantik🤣🤣😤😤😤
2022-04-20
2
Aerik_chan
Terjebak sendiri sama perasaan lo kan Richard...
jangan lupa mampir " Presdir Kamu Akan Menyesal
2022-03-17
2