Sesuai janjinya kemarin, kini Raya mengajak Alisa pergi ke mall untuk membeli baju-baju untuk Alisa pakai di malam pengukuhan ketua BEM besok malam. Dia ingin Alisa tampil lebih cantik dari semuan gadis yang hadir di sana.
Baginya membantu sahabat yang kesusahan dengan penampilan dan gaya itu sangat mudah dan cepat, namun jika urusannya hati akan membutuhkan sangat lama dan waktu panjang.
Apa alasan Raya sangat antusias membantu Alisa hingga rela mengeluarkan banyak uang?
Hanya Raya yang tahu, saat ini dia sangat senang membantu Alisa. Baginya uang tidaklah penting, yang penting Raya bisa mewujudkan keinginannya merubah Alisa jadi lebih cantik dan membuat semua terpesona pada Alisa, terutama Richard yang selalu menghina Alisa atau kakak kembarnya, Alena.
Rupanya Raya punya masalah dengan Alena, tapi entah apa. Yang jelas, Alisa harus lebih cantik dari Alena, bahkan Raya punya banyak rencana untuk Alisa untuk mengalahkan Alena.
"Raya, kita mau kemana?" tanya Alisa setelah mereka menaiki mobil Raya.
"Aku sudah bilang kemarin, kita mau beli beberapa baju yang cocok untukmu, Alisa." jawab Raya dengan senyum misterinya.
Alisa menoleh ke arah Raya yang tersenyum tanpa melihat ke arahnya.
"Raya, apakah ini semua gratis?" tanya Alisa ragu.
Dia senang Raya membantunya menjadi gadis yang berbeda dan cantik, namun tidakkah dia curiga kenapa Raya mau membantunya bahkan rela mengeluarkan uang begitu banyak untuk perubahan penampilannya.
"Tentu saja gratis sayang, aku senang membantumu. Kamu tidak percaya?" tanya Raya.
"Bukann begitu, semua teman menjauhiku dan mengolok-olokku. Bahkan mereka kadang ingin mengerjaiku sampai mempermalukanku. Tapi kamu, mau membantuku semuanya. Bagiku ini sedikit aneh, aku senang kamu adalah sahabat yang tidak mau menjauh dariku dan mau berteman denganku. Tapi,... ini terlalu berlebihan Raya." ucap Alisa.
Dia hanya merasa tidak enak pada Raya, sejak kecil dia tidak pernah bergantung pada orang lain dan juga tidak menerima bantuan lebih besar. Jika ada yang membantunya, pasti menginginkan sesuatu.
"Alisa, aku tulus membantumu. Aku hanya kesal pada mereka yang sok cantik dan sok percaya diri. Apa lagi kakakmu, dia sangat sombong sekali. Aku hanya ingin kamu setara dengan mereka, kamu itu cantik namun hanya tertutup wajah yang cacat itu saja. Jika di rawat dan rajin pergi ke salon , maka wajah aslimu terlihat." kata Raya meyakinkan Alisa.
"Aku tidak enak denganmu, semua kamu yang membayar. Ke salon dan sekarang mau membeli baju untukku juga kamu yang bayar." ucap Alisa.
"Hahah, jangan khawatir Alisa. Aku menggunakan kupon yang aku kumpulkan setiap pergi ke salon, jadi kamu perginke salon itu gratis. Tidak bayar. Dan kita ke mall juga aku punya akumulasi bonus di kartu kreditku, sayang kalau tidak di gunakan. Lebih baik aku pakai untuk membeli baju-baju untukmu. Jadi sekarang, jangan ragu lagi ya. Semuanya bukan uangku yang membayar, semua gratisna. Hahah." ucap Raya sambil tertawa.
Alisa ikut tersenyum, jika memang seperti itu dia mau menerima bantuan dari Raya. Sejujurnya dia merasa tidak enak dengan Raya.
"Baiklah, aku terima semuanya. Terima kasih ya, Raya." ucap Alisa.
Raya tersenyum, dia mengacungkan jempolnya pada Alisa.
_
Sampai di mall, Raya langsung menarik tangan Alisa untuk segera masuk ke dalam outlete baju-baju mahal dan bagus. Mereka memilih baju yang cocok untuk Alisa, tak lupa pula Raya memilih baju untuknya juga.
"Alisa, kesini." teriak Raya.
Alisa yang sedang memilih baju dan melihat harganya jadi terpaku, sangat mahal. Dia pun mendekat pada Raya yang sedang memegang baju dan di peruntukkan Alisa.
"Alisa, ini di coba dulu bajunya. Menurutku sh cocok untuk kamu." kata Raya menempelkan baju itu pada Alisa.
"Ini terkalu mahal dan bagus, Raya. Aku tidak pantas pakai baju mahal begini." ucap Alisa.
"Sudah, ayo di coba dulu."
Raya mendorong Alisa untuk masuk ke dalam bilik percobaan, dia menunggu Alisa di depan bilik itu. Alisa ragu untuk mencobanya, namun dia tidak mau mengecewakan Raya yang sudah membantunya.
Lima menit Alisa selesai mencoba bajunya, dia keluar dan memperlihatkan baju yang dia pakai.
Raya terpukau, dia pun tersenyum. Memang pilihannya sangat pantas untuk Alisa.
"Waaah, kamu cantik banget pakai baju itu. Oke, aku ambil baju itu dan nanti kita pilih lagi yang lainnya." kata Raya.
"Milih lagi?"
"Iya, untuk ganti-ganti. Memangnya satu aja cukup?"
"Ya, bagi aku sih cukup."
"Ngga, nanti kita beli tiga baju dan dua baju santai untukmu." kata Raya.
"Eh, banyak banget. Satu aja juga cukup kok buat aku." kata Alisa.
"Udah, ngga apa-apa. Aku lagi senang hari ini, pokoknya kamu harus terima apa yang aku kasih. Oke?" ucap Raya.
Alisa pasrah, kemudian dia mengangguk pelan. Raya tersenyum senang, dia kembali menarik tangan Alisa dan berkeliling mencari baju yang lainnya. Tak lupa juga membeli sepatu untuk persiapan malam itu dan beberapa alat make up juga.
Setelah lama berkeliling outlete, kini Raya dan Alisa sudah menenteng beberapa barang belanjaan. Dan kini keduanya merasa lapar dan masuk ke dalam restoran cepat saji. Mereka makan sambil mengobrol tentang malam pengukuhan nanti.
"Jadi nanti kita akan ke salon lagi untuk di make up lagi." kata Raya mengunyah chiken.
"Ke salon lagi? Mau apa?" tanya Alisa heran.
"Alisa, kamu harus di make up lagi biar tambah cantik. Kamu akan datang ke acara malam itu, jadi harus ke salon dan di dandani yang cantik." jawab Raya.
"Tapi kemarin siang kita sudah ke salon, kenapa harus ke salon lagi." kata Alisa masih bingung dengan Raya.
Raya menghela nafas panjang, ternyata Alisa masih belum mengerti kalau tadi siang itu hanya perawatan saja. Bukan memoles wajah dengan male up agar lebih cantik.
"Pokoknya besok kita akan ke salon lagi, dan jangan lupa kuliah nanti di bawa baju yang sudah kita beli ini. Malamnya kita langsung ke kampus, aku ngga sabar dengan acara besok malam. Bagaimana ya nanti semua melihat perubahan penampilanmu." ucap Raya.
Alisa tersenyum, dia masih malu jika harus tampil beda di acara itu. Tapi Raya terus saja memberinya semangat agar percaya diri dan tidak perlu takut apa lagi malu.
"Kamu tenang aja, Alisa. Aku akan ada bersama kamu, sekali pun nanti Alena akan mencibirmu." ucap Raya.
"Ya, terserah kamu aja. Aku ikut apa kata kamu." jawab Alisa.
Lagi pula semua modal dari Raya, jadi dia menurut apa yang di katakan Raya.
"Nah, gitu dong. Aku senang kamu mau mendengarkan aku. Orang pintar juga butuh penampilan yang cantik dan menarik, kamu punya wajah cantik Alisa.
_
Esok harinya, sore hari sepulang dari kuliah. Alisa dan Raya pergi lagi ke salon langganan Raya. Tapi sebelumnya mereka spa dan perawatan wajah dan kulit lebih dulu, baru setelah beberapa jam wajah Alisa dan Raya di make up sesuai permintaan Raya dengan make up natural tapi tetap cantik dan anggun.
Baju, sepatu dan tas yang kemarin di beli juga di bawa dan di pakai sekalian. Raya membawa beberapa perhiasan untuk mempercantik penampilan Alisa.
Dan lihatlah, Raya sangat kagum dan terpukua dengan penampilan Alisa. Dengan rambut tergerai dan sedikit di buat ikal bagian bawahnya, membuat Alisa semakin anggun dan cantik. Apa lagi baju yang di pakai juga sangat pas di tubuh Alisa.
"Waaaah, Alisa! Kamu sangat cantik banget. Aku sampai kaget, benarkah itu kamu?" ucap Raya dengan membelalakkan matanya karena kagum dengan penampilan Alisa.
"Kamu jangan berlebihan, Raya. Ini hanya baju dan make up aja yang membuat aku berbeda." kata Alisa merendah.
"Ya, justru itu. Kamu harus tetap di rawat wajahnya agar cantiknya terlihat dan semua akan mengagumimu, Alisa." ujar Raya.
"Sudahlah, jangan memujiku terus. Aku jadi malu." kata Alisa lagi.
"Sebentar, aku ambil beberapa perhiasan untuk menyempurankan penampilanmu. Pasti lebih cantik lagi." kata Raya.
Dia mengambil tasnya dan membuka kotak perhiasan yang dia bawa dari rumahnya. Sengaja memang dia bawa untuk Alisa. Perhiasan kalung dan anting kecil dia pakaikan pada Alisa, dan Raya sangat puas dengan penampilannya.
"Perfect! Sekarang ayo kita buat satu kampus mengagumimu, Alisa." ucap Raya.
Dan kini Alisa serta Raya siap pergi ke kampus dengan penampilan berbeda dan sempurna malam ini.
_
_
_
**************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
мєσωzα
raya baiknya itu tulus kan?
agak takut sama orang yg baiknya sedikit over kaya gini 😥
2022-11-07
0
Sari Acho
nyesal kmu richard mghina alisha
2022-05-12
0
Rozh
semoga deh perubahan Alyssa, Richard gigit jari
2022-04-20
1