Hari berganti hari, dan tak terasa lima tahun sudah kita bersama. lambat laun aku mulai tersadar dan merasakan cinta Sam yang hangat mulai melelehkan hatiku yang telah lama membeku. Aku ingin membalas cinta Sam yang sangat indah, namun saat aku mencoba membuka hatiku, bayang bayang masa laluku mulai menghantuiku. Aku tidak ingin hidup sebagai Reina yang dahulu, aku ingin membuang cintaku, aku tidak ingin tersakiti lagi. Lebih baik aku hidup seperti ini, aku tahu aku egois, aku yang tidak memberikan hatiku pada Sam tapi Sam terus memberiku cinta. Aku hanya takut semua akan terulang kembali seperti dahulu.
Hari ini tepat lima tahun pernikahan kami, bagiku itu tidak penting, banyak pasangan yang tidak pernah merayakan hari prnikahan mereka, tidak hanya aku, namun Sam tidak seperti itu, setiap momen yang pernah dilewati bersamaku, Sam ingin mengulang dan memperingati momen itu sebagai momen yang membahagiakan, berbeda sekali denganku bukan? tiba tiba dering ponselku membubarkan lamunanku, saat aku melihat ke layar pnselku ternyata Sam yang menelponku, aku sudah bisa menebak apa yang akan dikatakannya padaku.
“Halo... Rein, kamu ingatkan sekarang hari apa?”
aku bisa membayangkan raut wajah Sam yang berbicara karena nadanya terdengar seperti orang yang sangat bahagia.
“hmm”
jawabku singkat,
“kita dinner di luar yaa.. aku sudah reservasi restoran yang enak untuk malam nanti”
seperti dugaanku, Sam ingin kami merayakan ulang tahun pernikahan kami.
“Oke”
jawabku singkat,
“aku jemput jam lima yaa, dandan yang cantik sayang, love you”
Sam langsung menutup telepon setelah mengatakan itu, karena dia tahu kalau aku tidak mungkin membalas pernyataannya tadi.
Sudah lima jam berlalu sejak Sam menelponku tepat pukul sepuluh pagi tadi dan saatnya aku bersiap siap. Pergi makan malam bersama Sam tidak perlu dandan terlalu berlebihan, apapun yang kupakai bagaimanapun caraku ber make up, Sam tetap hanya akan memandangku, namun tidak mungkin aku melakukan itu, setelah semua yang dia lakukan untukku, hanya sekedar ber make up yang cantik saja tidakkah bisa ku lakukan? saat aku mulai bersiap ponselku berdering lagi dan kali ini bukan Sam yang menghubungiku namun Meli, sahabat dekatku. Meli menelponku dengan panggilan video.
“Hai Rein. Bagaimana kabarmu? Aku sangat merindukanmu”, ucap Meli dalam panggilan video yang sedang berlangsung
Satu satunya orang yang berdiri disampingku saat masa tersulitku dahulu adalah Meli. aku kembali merindukan masa laluku yang selalu ceria bersama Meli dan Rey.
Tiba tiba air mataku kembali mengalir ketika hatiku menyebutkan nama Rey, nama yang sudah ku kubur rapat rapat bersama seluruh kenangan didalamnya. Aku memalingkan wajahku dari Meli, Meli melihatku dengan bingung.
“Rein.. Ada apa? Aap aku salah bicara? Ada apa?.”
terlihat jelas bahwa Meli sangat khawatir kerena tiba tiba aku menangis ketika kami sedang berbicara. Meli yang awalnya bingung menjadi paham mengapa aku menangis.
“Rein, mau sampai kapan? hidupmu bahkan lebih baik dari sebelumnya Rein, kamu memiliki suami yang sangat menyaynagimu meskipun kamu tak pernah mencintainya, kamu memiliki anak yang cantik, hidupmu nyaman. Apa lagi? lupakan Rey, hidupmu sekarang adalah bersama Sam.”
Aku tersentak dengan kata kata Meli. dia ingin aku melupakan Rey dengan mudahnya? Aku kembali melihat Meli dengan kemarahan yang terpancar di wajahku.
“Mel, kamu tau perjuanganku untuk melupakan Rey tapi aku tak bida bahkan, sampai sekarang aku tetap tidak bisa Mel, aku pun lelah hidup seperti ini, hidup dengan segala kepalsuan namun aku tak pernah bisa mencintai Sam dan itu tidak akan terjadi sampai kapanpun”
aku mengatakannya dengan serius dan tegas didepan Meli. Meli hanya bisa menatapku, Tatapannya seperti menyerah kepadaku.
“Baiklah.. terserah kamu kali ini Rein, yang pasti aku sudah memperingatkanmu berkali kali, Rey masa lalu kamu, Rey sudah...”
Tak sampai hati Meli melanjutkan kata katanya karena melihatku makin tersiksa dengan semua ini.
“Rein.. maaf.. akutak bermaksud.. Maksudku kamu yang sekarang adalah milik Sammy, coba cintai dia walaupun sedikit, Sammy pantas mendapat cinta dari kamu Rein walau itu butuh waktu.”
Meli mencoba menenangkanku, aku mencoba kembali tenang dan berbicara dengan kepala dingin.
“Ren.. dengarkan aku, kamu akan menyesal untuk kedua kalinya kalau kamu tidak memilih untuk mencinai Sam, aku tahu kamu sakit dan takut namun lebih baik melangkah dari pada tidak sama sekali.. see you Rein”
Meli mengakhiri panggilan video kami, hari ini aku benar benar berantakan, apakah aku bisa menghadapi Sam dengan wajah dan penampilan seperi ini?
Aku mendengar suara langkah kaki dan suara pintu terbuka, Sam adalah laki laki yang tepat waktu, ketika ia bilang akan menjemputku jam lima maka ia akan datang tepat pukul lima. Aku melihat wajah dan penampilanku di cermin.
“tidakkah ini cukup untuk hari ini? apa hanya ini yang bisa kuberikan untuk Sam?”
tok.. tok.. tok... aku mendengar pintu kamar diketuk saat aku menoleh kebelakang aku melihat Sam datang dengan membawa serangkaian mawar yang indah, senyuman manis terpancar di wajah tampan Sam, aku ingin mencintai pria ini, namun setiap kali aku ingin melangkah perasaan takut itu kembali muncul. ada apa dengan ku, mengapa tubuhku bergerak sendiri? aku menghampiri Sam dan menciumnya, aku ingin memulai hari bersama laki laki ini, laki laki yang tetap mencintaiku meskipun aku tidak mencintainya, laki laki yang terus menungguku selama apapun itu, aku ingin memulai kembali bersamanya.
aku melepaskan ciumanku dari Sam dan memalingkan wajahku darinya. Sam melihatku dengan tatapan yang sangat bahagia, Sam mendekat dengan senyumannya yang hangat dan membelai rambutku, Sam memelukku erat sambil menangis. Aku bisa melihat cinta di wajahnya, aku bisa merasakan ketulusan dalam pelukannya, laki laki ini sangat mencintaiku, kini saatnya aku membalas semua cinta yang pernah kurasakan. Meli benar, Rey hanya masa laluku dan saat ini aku menghadapi dunia bersama suamiku Sammy. Sam melepaskan pelukannya dari ku, Sam memegang erat kedua lenganku seakan akan tak percaya dengan apa yang baru saja ku lakukan.
“Rein... ini.. maksudnya.. aaa..aaku..”
Sam tidak bisa berkata kata, air mata terus mengalir dipipinya, aku membelai dan menyeka air mata Sam dengan penuh kasih sayang yang selalu dia dambakan dariku.
“Maafkan aku, setelah lima tahun kita menikah, aku..”
air mata juga mengalir dari mataku, tak kuat ku melanjutkan kata kataku, apakah keputusanku benar, kuakui aku mulai mencintainya, aku luluh, aku membiarkan diriku terbawa oleh kasih sayang yang diberikan Sam.
“Rein, aku tak pernah meminta banyak dari mu, kamu mulai mencintaiku saja itu sudah lebih dari cukup untuk saat ini.”
Sam sangat mengerti keadaanku, aku bersyukur laki laki yang kunikahi sebaik ini dan sesempurna ini aku tidur dipelukan Sam ambil tersenyum seperti tidak percaya kalau hari ini akan terjadi, aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam, aku bangun dari pelukan Sam dan melihat ke arah Sam sambil membuka besar besar bola mataku.
“Sam, kita tidak berangkat? Ini sudah jam tujuh”
aku berdiri dan langsung mengambil tas, namun saat aku berdiri Sam menahan langkahku dan menarik tanganku yang membuatku jatuh ke pangkuannya, aku terkejut karena wajah kita sangat dekat, aku tidak pernah melihat wajah Sam sedekat ini sebelumnya, mengapa aku baru menyadari kalau suamiku sangat tampan?.
“sudah ku cancle Rein.”
Sam kembali tersenyum dan menempelkan keningknya ke keningku, aku tak ingin menghindarinya lagi.
“aku mau melewati malam ini berdua denganmu Rein”
akankah aku menghindar untuk kali ini, jantungku berdetak makin lama makin kencang, tidak, aku masih belum siap kali ini. Saat aku memejamkan mata aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirku. Sam mencium bibirku yang membuatku lemah tak berdaya, Sam seakan akan menguasaiku kali ini, lalu ia melepaskan ciumannya dariku dan memandangku juga membelaiku dengan lembut, Sam kembali mendekatkan wajahnya
“apakah aku boleh menyentuhmu?”
Sam menginginkan hal yang lebih lagi, Sam ingin menunjukkan cintanya dengan cara yag berbeda, aku hanya tersenyum tipis dan membelai rambutnya
“maaf, tapi aku belum siap untuk ini, aku butuh lebih banyak waktu.”
Aku melihat raut wajah Sam yang sedikit kecewa dengan jawabanku, namun Sam tetap menghormati keputusanku, Sam benar benar laki laki yang sangat baik, dia menghargaiku sebagai seorang istri dan seorang wanita, aku ingin mengabulkan keinginannya, namun aku masih benar benar belum siap untuk melangkah lebih jauh dari ini. Sam membenarkan posisi duduknya seperti semula dan tersenyum kearahku dan mencium keningku
“aku yang minta maaf, aku bilang kalau aku tidak akan meminta banyak dari mu, tapi aku malah menginginkanmu lebih, maaf Rein”
Perasaanku semakin mendalam kepada Sam, suamiku yang baik, tampan dan sangat menghargaiku ini, aku masih tidak percaya aku menikahi laki laki s,esempurna ini. Aku terus menatap wajah suamiku yang tertidur pulas tepat di sebelahku, sekali lagi aku bertanya pada diriku sendiri, apakah pilihan untuk mencintai Sam ini tepat? aku takut. sangat takut. membayangkannya saja membuatku merinding.
.
.
.
.
Hai semua.. Terimakasih yaa sudah baca novel ini. kalau kalian suka bisa di like dan kasi saran yaa. Saran apapun asal membangun dari kalian sangat penting loh.. 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Aprilina
thor kalau sam tidak pernah menyentuh rain terus mira anaj siapa ????
2022-05-15
1