Malam menjelang pagi, seperti biasa pagi-pagi sekali Maya sudah bangun pagi menyikat gigi dan membasuh wajahnya agar terlihat segar. Setelah selesai Maya keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga menuju ke arah dapur.
Sesuai permintaan Nathan, Maya membuat kue untuk diberikan ke mommynya Nathan. Hampir setengah jam lebih Maya selesai membuat kue dan diletakkan di atas meja makan.
Selesai membuat kue Maya mulai membuka kulkas untuk membuat sarapan pagi bertepatan kedatangan mommynya.
" Kuenya sepertinya enak nih." Goda mommynya.
" Hehehe... buat ibunya kak Nathan Mom." Jawab Maya terkekeh-kekeh sambil mengeluarkan bahan-bahan masakan.
" Sepertinya kamu suka sama Nathan ya." Goda mommynya
" Sebenarnya sangat suka mom tapi Maya masih trauma mom." Jawab Maya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Jalani saja sayang, jodoh tidak akan kemana sayang seperti dengan Kevin memang bukan jodohmu tapi siapa tahu Nathan merupakan jodohmu." Ucap mommynya sambil mengusap punggung Maya agar mengurangi rasa sedih di hatinya.
" Amin mom." Jawab Maya.
" Mau masak apa sayang?" Tanya mommynya
" Maya ingin makan makanan yang berkuah mom." Jawab Maya
" Kebetulan mommy juga ingin makan makanan yang berkuah, mommy bantu ya." Ucap mommynya menawarkan diri.
" Tidak usah mom, biar Maya saja yang masak." Ucap Maya
" Ok." Jawab mommynya singkat.
Mommynya membalikkan badannya meninggalkan Maya di dapur menuju ke arah kamarnya sedangkan Maya mulai memasak. Setengah jam kemudian Maya sudah selesai memasak bersamaan kedatangan kepala pelayan.
" Maaf nona ada tamu mencari nona." Ucap kepala pelayan
" Siapa?" Tanya Maya bingung karena pagi-pagi sudah ada tamu.
" Aku sayang." Jawab Nathan yang tiba-tiba datang dari arah belakang Maya.
" Astoge, kak Nathan bikin aku kaget." Ucap Maya sambil mengusap dadanya dan membalikkan badannya.
Kepala pelayan langsung menunduk hormat dan pergi meninggalkan mereka berdua sedangkan Nathan melihat penampilan Maya yang baru tidur membuat burung perkututnya mulai bangun bagaimana tidak Maya menggunakan gaun tidur agak tipis, rambutnya yang panjang diikat ke atas menampilkan leher putih yang mulus di tambah lagi keringat yang keluar dari wajah dan leher Maya menambah kesan seksi.
" Masak apa Maya?" Tanya Nathan berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain sungguh otaknya langsung traveling membayangkan tubuh Maya tanpa sehelai benangpun.
" Masak soto." Jawab Maya
" Sepertinya enak, aku boleh numpang makan?" Tanya Nathan penuh harap sambil menatap mangkok.
" Pffftttt..." Maya menahan tawa
" Apa ada yang lucu?" Tanya Nathan
" Tidak ada, hanya saja kak Nathan bilang boleh numpang makan tentu saja lucu." Jawab Maya sambil tersenyum.
grep
" Senang banget ya ngetawain aku." Ucap Nathan sambil memeluk tubuh Maya.
" Ssstt... kak nanti orang tuaku datang." Ucap Maya panik sambil mendorong tubuh Nathan.
cup
" Hehehe maaf sayang, aku lupa." Jawab Nathan kemudian mengecup bibir Maya singkat kemudian melepaskan pelukannya.
q" Ehem.... " Panggil daddynya Maya berupa deheman di belakang Nathan
" Daddy." Panggil Maya sambil tersenyum malu.
" Om." Panggil Nathan sambil membalikkan badannya dan ikut tersenyum kikuk.
" Maya, kamu mandilah kita sarapan bersama." Ucap mommynya.
" Baik mom." Jawab Maya sambil berjalan meninggalkan mereka bertiga.
" Maaf om dan tante." Ucap Nathan setelah Maya pergi.
" Tidak apa-apa dulu om seperti itu ketika muda." Ucap mommynya sambil tersenyum malu mengingat dulu waktu mereka berpacaran.
" Hanya pesan om kamu jangan membuat anak kami sedih." Ucap daddynya.
" Sedih kenapa om?" Tanya Nathan
" Sedih karena hatinya dipermainkan seperti mantan suaminya." Ucap daddynya.
" Om tenang saja, aku bukan pria seperti itu." Ucap Nathan dengan penuh keyakinan.
" Sambil menunggu Maya silahkan duduk." Ucap mommynya mengalihkan perhatiannya.
Mereka bertiga langsung duduk di kursi makan, Nathan duduk berhadapan dengan orang tua Maya dan hanya dibatasi oleh meja.
" Kuenya sepertinya enak, pasti Maya yang buat." Tebak daddynya.
" Benar dad, katanya buat calon mertuanya." Ucap mommynya.
" Maya pintar buat kue ya om." Ucap Nathan
" Maya nurunin bakatnya dari mommynya yang bisa bikin kue dan masakan karena itulah tubuh jadi gendut seperti ini." Ucap daddynya.
" Itu karena daddy malas berolahraga." Ucap istrinya.
" Sebenarnya daddy mau berolahraga tapi daddy malas kalau olahraga sendirian." Ucap suaminya.
" Bagaimana kalau Nathan temani om berolahraga?" Tanya Nathan menawarkan diri.
" Benarkah? Boleh... boleh.." Jawab daddynya bersemangat.
" Bagaimana kalau besok jam 5 pagi kita berolahraga." Ajak Nathan
" Apa tidak merepotkan nak Nathan?" Tanya daddynya
" Tidak om." Jawab Nathan
Tidak berapa lama datang Maya yang sudah memakai dress selutut dan berjalan ke arah Nathan dan duduk di sampingnya.
" Maaf lama." Ucap Maya
" Tidak apa-apa santai saja." Ucap Nathan
Mommynya Maya mengambil piring dan mengambilkan makanan untuk suaminya baru dirinya dilanjutkan oleh Maya mengambilkan piring dan mengamalkan makanan untuk Nathan baru buat dirinya. Tindakan mommynya Maya dan Maya tidak lepas dari pengelihatan Nathan dan Nathan tersenyum bahagia dan dirinya ingin cepat-cepat menikah dengan Maya.
Sebelum makan mereka berdoa terlebih dahulu kemudian mereka makan dalam diam sedangkan Nathan sangat menikmati masakan pertama buatan Maya rasanya sangat enak dan pas di lidah Nathan.
" Mau nambah lagi?" Tanya Maya ketika melihat piring Nathan sudah kosong.
" Kalau boleh." Jawab Nathan sambil tersenyum malu.
" Boleh donk." Jawab Maya sambil mengambil piring Nathan dan mulai mengisinya kemudian diberikan ke Nathan
" Terima kasih sayang." Jawab Nathan sambil tersenyum.
" Kak Nathan ada orang tuaku malu." Ucap Maya.
" Tidak apa-apa, dulu daddymu juga seperti itu di depan orang tuaku." Ucap mommynya
" Aish mommy, jangan buka kartu di depan mereka." Ucap suaminya.
Mereka bertiga langsung tertawa bersama kemudian melanjutkan kembali kegiatan sarapan bersama setelah dua puluh menit kemudian mereka sudah selesai makan. Maya membereskan piring-piring dan gelas kotor dengan di bantu mommynya sedangkan daddynya dan Nathan berjalan ke arah ruang keluarga.
Setelah lima belas menit mommynya dan Maya sudah selesai membereskan meja makan dan mencuci piring dan gelas. Mereka berdua berjalan ke arah ke ruang keluarga sambil Maya membawa kue buatannya.
Maya dan Nathan berpamitan sambil mencium tangan mommy dan daddynya Maya kemudian pergi meninggalkan mereka berdua menuju ke mansion milik orang tua Nathan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Asih Ningsih
bahagia lihat maya brsama nathan.
2023-02-28
0
ENDAH_SULIS
gunanya pelayan apa
2022-12-01
0
Santi Santi
iiish romatis bingitt. aku suka orang tua Maya pun welcome tentu ada pertimbangan untuk kebaikan maya.
2022-06-17
1