" Mencari uang, bagaimana dengan Rina?" Tanya Rena memikirkan adik kesayangannya.
" Masih di ruangan ICU, dapat duitnya?" Tanya ibunya penuh harap
" Tidak." Jawab Rena berbohong karena dirinya tahu jika dirinya bilang iya maka uangnya akan direbut oleh ibunya yang mata duitan.
" Huh... punya anak tidak ada gunanya." Ucap ibunya dengan nada ketus.
" Sebagai orang tua seharusnya membiayai anak-anaknya bukannya memanfaatkannya." Ucap Rena dengan nada tak kalah ketus
" Kau..." Ucap ibunya sambil tangan kanannya di angkat ke atas
grep
" Ibu, ini rumah sakit lebih baik ibu pulang dari pada tinggal di sini." Usir Kevin sambil menahan tangan ibunya agar tidak menampar adiknya.
Ibunya menarik tangannya sambil menatap tajam ke dua anaknya dan pergi meninggalkan mereka berdua.
" Hiks... hiks.. kenapa kita mempunyai orang tua seperti itu kak yang hanya mementingkan diri sendiri." Ucap Rena sambil terisak.
grep
" Sssttt... Sudah jangan menangis." Ucap Kevin sambil memeluk adiknya.
" Seandainya kita bisa memilih aku tidak mau dilahirkan oleh mereka." Ucap Rena yang masih terisak dan membalas pelukan kakaknya.
" Begitu juga dengan kakak jika seandainya kakak bisa memilih kakak juga tidak ingin dilahirkan oleh mereka." Ucap Kevin sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air mata adiknya dengan menggunakan ke dua ibu jarinya.
" Kita ke ruang ICU kak." Ucap Rena
" Ayo." Jawab Kevin.
Mereka berdua ke ruang ICU dan melihat tubuh adiknya banyak selang membuat ke dua kakaknya sangat sedih.
Sudah sebulan Rina masih koma dan selama koma Kevin dan Rena bergantian menjaga Rina sedangkan ke dua orang tua mereka tidak pernah memperdulikan mereka.
Kevin sangat sedih ketika mengetahui Maya sudah tidak tinggal lagi di mansion. Penyesalan teramat dalam mengetahui orang yang dicintainya kini pergi entah kemana.
xxxxxxxxxxxx Flash Back Off xxxxxxx
" Akhhhhhhhh..... Kenapa semuanya jadi hancur seperti ini?? Teriak Kevin dengan nada frustasi sambil ke dua tangannya di rentangkan ke atas.
" Rumah tanggaku hancur gara-gara Bela dan gara?gara Bela rumah tangga orang tuaku juga hancur dan kini adik bungsuku sampai sekarang masih koma. Apakah ini karma buatku yang telah menyia-nyiakan istri sebaik Maya." Ucap Kevin
" Awas kamu Bela, gara-gara kamu keluargaku jadi berantakan." Ucap Kevin sambil menahan amarahnya.
Setelah puas berteriak di kegelapan malam Kevin berjalan ke arah motor yang tidak begitu jauh dari tempat dia berdiri. Kevin duduk di atas jok dan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah sakit untuk menjaga adik bungsunya.
Lima menit kemudian Kevin sudah sampai rumah sakit dan bertemu dengan Rena di ruangan ICU.
" Bagaimana dengan Rina?" Tanya Kevin
" Belum ada perubahan kak." Ucap Rena
Kevin menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap Rena.
" Rena, rumah kakak mau kakak jual dan kita di rumah kecil karena terlalu berat untuk biaya angsurannya belum lagi biaya perawatan Rina." Ucap Kevin
" Terserah kakak saja Rena nurut, oh ya kak ini ada cek tolong cairkan untuk melunasi cicilan motorku dan cicilan motor yang di pakai sama kakak. Jika nanti sisa bisa dipakai buat bayar perawatan." Ucap Rena sambil memberikan selembar cek ke Kevin.
" Tiga puluh lima juta, kamu dapat dari mana uang itu Rena?" Tanya Kevin sambil menerima cek tersebut.
" Aku meminjam uang ke temanku kak." Ucap Rena berbohong.
" Kamu jangan berbohong Rena, kakak tahu kamu berbohong atau tidak." Ucap Kevin
Rena menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi membuat Kevin mengusap wajahnya dengan kasar.
grep
" Maafkan kakak, gara-gara kakak kamu jadi seperti ini." Ucap Kevin sambil memeluk adiknya.
" Hiks... hiks... hiks... kakak, maafkan Rena kak." Ucap Rena sambil terisak.
" Sssttt sudah, kakak juga salah seharusnya sebagai kakak melindungi kalian berdua." Ucap Kevin sambil mengusap punggung Rena.
Rena melihat hari jemari Rina bergerak dan tidak lama membuka matanya.
" Rina, kamu sudah sadar." Ucap Rena sambil melepaskan pelukannya kemudian berjalan ke arah adiknya.
" Haus kak." Ucap Rina.
Rena memberikan minuman setelah meminum Rena meletakkan kembali gelas tersebut sedangkan Kevin hanya menatapnya tanpa bicara sedikitpun karena pikirannya kacau balau. Adiknya terpaksa jual diri di tambah kini mantan istrinya bersama pria lain secepat itukah melupakan dirinya.
Tidak berapa lama dokter datang dan memeriksa kesehatan Rina setelah beberapa saat dokter itu selesai memeriksa Rina dan dua hari lagi boleh pulang. Setelah selesai berbicara dokter itu pergi meninggalkan mereka.
" Rena, kamu pulanglah biar kakak yang menjaga Rina." Ucap Kevin
" Tidak kak Rena di sini saja." Ucap Rena
Akhirnya mereka bertiga tinggal di ruang perawatan kelas dua.
xxxxxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda Maya perlahan membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya.
" Aku di mana?" Tanya Maya melihat dirinya tidur di ranjang.
" Yang aku ingat pria mesum itu memelukku di dalam mobil terus aku menangis dan aku tidak ingat lagi." Ucap Maya.
Maya membuka selimutnya dan pakaiannya masih memakai pakaian yang sama hingga tidak berapa lama pintu kamar mandi terbuka. Maya melihat tuan Nathan memakai jubah handuk sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
" Pria mesum, kenapa aku di bawa ke sini?" Tanya Maya sambil turun dari ranjang
" Pria mesum, siapa aku?" Tanya tuan Nathan sambil menunjuk dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kasian juga ya kevin sm adik²ny,,mereka kyk gtu krn didikan yg salah,,smga aj mereka bisa berubah jd lbih baik 😔😔
2023-06-18
0
Asih Ningsih
kasihan banget nasib mereka gara2 orgtuanya anak2 yg jdi korban.tpi itu juga salahnya kevin menikahi maya hanya gara2 harta ya begitulah semua jdi hancur.
2023-02-28
0
Peni Sayekti
kevin dan keluarganya gak ada insaf2nya, selalu menyalahkan orang lain kayak nereka udah baik aja
2022-06-28
1