Kini mereka sudah sampai di rumah sakit dan berjalan ke ruang informasi untuk menanyakan ruangan di mana Rina di rawat namun seseorang memanggilnya.
" Ibu." Panggil Rena.
Ibunya dan Kevin membalikkan badannya dan melihat Rena berjalan ke arah mereka.
grep
" Ibu Rina hiks... hiks..." Tangis Rena
" Rina kenapa?" Tanya ibunya panik.
" Rina mengalami koma bu... hiks... hiks... hiks ..." Ucap Rena sambil terisak.
" Maaf dengan nyonya Vero." Panggil seorang perawat.
" Iya benar ada apa?" Tanya Vero ibunya Kevin, Rena dan Rina.
" Ibu harus membayar uang DP rumah sakit ke bagian administrasi." Ucap perawat tersebut.
" Baik, saya akan ke sana." Ucap Vero
" Baik nyonya dan maaf saya permisi dulu." Ucap perawat itu.
Perawat itu pun pergi meninggalkan mereka sedangkan kepala Vero bertambah pusing memikirkan biaya rumah sakit.
" Ibu hanya punya uang satu juta dan pasti kurang." Ucap Vero.
" Makanya ibu jadi orang jangan boros." Omel Kevin
" Biasanya dulu ibu foya-foya kamu tidak marah." Ucap Vero merasa tidak bersalah sedikitpun.
" Itu dulu sekarang sudah tidak bisa lagi." Ucap Kevin dengan nada kesal
" Sudahlah bu, kak lebih baik kita memikirkan bagaimana cara membayarnya." Ucap Rena yang merasa kesal dengan ibunya yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
" Kakak akan menjual mobil kakak dan juga menjual motor milik ayah serta Rina." Ucap Kevin
" Terus kamu naik apa?" Tanya ibunya
" Pakai motor ibu." Ucap Kevin
" Apa??? Ibu tidak mau." Tolak ibunya dengan nada kesal.
" Terus kita bayarnya pakai apa? apalagi semua cicilan juga belum di bayar gara-gara ibu memakainya." Omel Kevin
" Kamu kenapa sih nyalahin ibu terus." Ucap ibunya dengan nada kesal.
" Sudah berhenti, semua orang menatap kita." Ucap Rena.
Ibunya dan Kevin menatap ke arah sekelilingnya dan memang benar semua orang sedang menatapnya membuat Kevin sangat kesal dengan ibunya yang sangat egois. Kevin langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
" Ibu aku mau pergi." Ucap Rena yang sangat kesal dengan ibunya.
" Mau kemana?" Tanya ibunya
" Mau nyari uang buat bayar rumah sakit." Ucap Rena sambil berjalan meninggalkan rumah sakit dan tidak memperdulikan panggilan ibunya.
Ibunya sangat kesal dan berjalan ke ruangan administrasi untuk membuat administrasi.
" Saya mau bayar DP tapi saya baru ada uang satu juta sisanya lagi di ambil oleh anak saya bolehkah?" Tanya ibunya Kevin
" Baik, tapi kami minta jangan lama membayarnya." Ucap petugas administrasi
Ibunya Kevin menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan tersebut setelah mendapatkan kuitansi tanda bukti kalau dirinya baru membayar satu juta rupiah.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda Rena menghubungi temannya setelah beberapa menit mengobrol Rena memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak kemudian pergi sesuai apa yang dikatakan.
Kini Rena sudah sampai di sebuah hotel bintang tiga dan mencari kamar nomer 345 setelah menemukan Rena mengetuk pintu tersebut. Setelah beberapa saat pintu itu terbuka dan mempersilakan Rena untuk masuk. Rena sangat gugup tapi demi adiknya dirinya terpaksa melakukannya.
" Buka semua pakaianmu." Ucap pria paruh baya itu dengan nada dingin.
Dengan tangan gemetar Rena membuka semua pakaiannya begitu pula dengan pria paruh baya itu yang pantas di sebut kakek membuka pakaiannya hingga polos tanpa sehelai benangpun.
Kini mereka berdua tanpa sehelai benangpun membuat pria paruh baya itu menatap tubuh mulus Rena seperti ingin memangsa terlebih melihat tubuh Rena gemetaran membuatnya tersenyum devil.
bruk
Pria paruh baya itupun mendorong Rena ke arah ranjang hingga tubuh Rena terlentang. Pria paruh baya itupun menaiki tubuh Rena dan tanpa pemanasan burung perkutut milik pria paruh baya itu masuk ke dalam sangkar awalnya sangkar nya sangat sulit dimasuki namun dihentakkan ke tiga burung perkututnya berhasil masuk ke dalam kandangnya.
Teriakan kesakitan di bagian privasinya tidak diperdulikan karena merupakan alunan melodi indah. Segala gaya dilakukan hingga hampir satu jam burung perkututnya mabuk dan mengeluarkan muntahannya ke dalam kandangnya.
" Aku sangat puas terlebih kamu masih virgin tenang saja aku akan membayar seperti apa yang dikatakan oleh temanmu." Ucap pria paruh baya itu sambil menarik burung perkutut miliknya dari kandangnya dan memindahkan tubuhnya ke arah samping.
Rena terdiam dalam hatinya ingin menjerit dan memaki mantan kakak iparnya karena gara-gara kakak iparnya dirinya terpaksa melakukan ini dan dirinya berjanji untuk membalas dendam pada Maya.
" Aku akan memberikan uang tambahan jika kamu berada di atas dan aku di bawah." Ucap pria paruh baya itu setelah satu jam terdiam.
Pria itu terlentang sedangkan Rena sambil menahan rasa perih bagian privasinya berusaha menaiki tubuh pria tersebut dan berusaha memasukkan burung perkutut milik pria paruh baya itu agar masuk ke kandangnya.
Pria paruh baya itu memegang pinggul Rena dan menggoyangkannya membuat pria itu merem melek menahan rasa nikmat luar biasa hingga setengah jam kemudian keluarlah laharnya dan sengaja dimasukkan ke dalam rahim Rena.
Pria paruh baya itu menarik burung perkututnya dan berjalan dengan santai menuju ke kamar mandi sedangkan Rena berusaha bangun dan memakai pakaiannya hingga sepuluh menit kemudian pria paruh baya itu keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang menutupi burung perkututnya.
" Ini cek 35 juta dan 5 juta cash karena aku sangat puas, jika kamu hamil aku tidak perduli apa kamu pelihara atau kamu gugurkan yang pasti aku tidak akan bertanggung jawab." Ucap pria paruh baya itu sambil melemparkan cek tersebut ke arah Rena dan mengenai tubuhnya.
Rena mengambil cek tersebut dan menyimpannya di dalam tas kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan muka dan pergi meninggalkan kamar tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata.
Kini Rena sudah sampai di rumah sakit dan bertemu dengan ibu dan kakaknya yang masih berdebat.
" Kamu gi*a, menjual mobilmu dan dua motor. Motor kesayanganku yang baru dua bulan aku pakai sekarang kamu yang pakai." Ucap ibunya dengan kesal.
" Ini semua salah ibu, kenapa ibu boros? Apa ibu punya uang untuk membayar semua cicilan hah!!!" Bentak Kevin sambil berjalan ke arah administrasi untuk membayar biaya perawatan Rina.
" Punya anak tiga tidak ada gunanya, tidak bisa membahagiakan aku." Ucap ibunya dengan nada kesal.
Dirinya tidak perduli orang menatapnya karena dirinya masih kesal.
" Darimana kamu Rena?" Tanya ibunya ketika melihat putri keduanya sedang menatapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kyk mna ankny mau bner babonny aj gila 🤦♀️🤦♀️
2023-06-18
0
Asih Ningsih
ibuk reno mana ada anak2mu adabyg brguna sedangkan dirimu aja jdi ibuk gak bisa memberi contoh yg baik apalg anakmu yg menjual dirinya hanya untuk mendptkn uang kalian akan brtambah hancur.
2023-02-28
0
Yunah Mar
ibu nya kevin kaya nya ga tau kalau si maya anak orang kaya,kalau tahu ga mungkin nyuruh kevin cerai ama maya,iya kan thorrr
2022-06-14
0