" Sesama manusia harus saling tolong menolong." Ucap Maya sambil duduk berlutut agar sejajar dengan anak kecil tersebut.
" Hallo cantik, jangan menangis ya semua penjahatnya sudah babak belur dipukul sama tante." Ucap Maya sambil mengusap rambutnya.
grep
" Hiks.. hiks... hiks.. Mommy... Dita takut.... Jangan tinggalkan Dita... hiks... hiks.." Ucap Dita sambil terisak dan memeluk Maya dengan erat.
" Mommy?" Tanya ulang Maya dengan nada bingung sambil mendorong perlahan tubuh Dita.
Dua orang bodyguard yang mendengar ucapan Dita sangat terkejut pasalnya Dita tidak pernah mau berdekatan dengan wanita lain selain keluarga bosnya.
" Mommy, sudah lupa sama Dita? Huaaaaaa..." Ucap Dita sambil menangis histeris sambil melepaskan pelukannya.
" PENGAWAL, TANGKAP WANITA ITU!!" Teriak pemuda tampan itu tiba-tiba datang.
Ke dua bodyguard dan Maya langsung memalingkan wajahnya ke arah pemuda tampan tersebut dan di belakang pemuda tampan tersebut berdiri seorang bodyguard kemudian mereka bertiga saling menatap.
" APA KALIAN TIDAK MENDENGARKAN PERINTAHKU!!!" Bentak pemuda tampan itu lagi.
" Huaaaaaa... Daddy galak.... " Nangis Dita semakin bertambah kencang.
grep
Maya yang tidak tega melihat anak kecil menangis langsung menggendongnya dan memeluknya kemudian berdiri. Maya membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah pemuda tampan tersebut.
" Sstttt... Dita cantik jangan menangis lagi ya." Ucap Maya dengan nada lembut.
" Mommy, hiks... hiks... Mommy jangan ninggalin Dita lagi." Mohon Dita sambil terisak.
" Tidak sayang, tante tidak akan ninggalin Dita." Ucap Maya sambil mengusap punggung Dita.
" Kok tante? mommy." Protes Dita dan menghentikan tangisannya.
" Iya... iya mommy." Jawab Maya sambil menahan tawa karena tadi terisak dan tiba-tiba berhenti terisak.
Pemuda tampan tersebut menatap ke arah dua orang bodyguard seakan meminta penjelasan. Dua orang bodyguard yang mengerti arti tatapan bosnya membuat salah satu dari bodyguard mengerti dan membisikkan sesuatu ke pemuda tampan tersebut. Pemuda tampan itupun merasa sangat bersalah terhadap Maya karena telah mencurigai Maya.
" Maaf sayang, mommy pergi ke kantor, Dita ikut sama ke dua paman ya?" Pinta Maya yang baru teringat jika dirinya terlambat berkerja.
" Tapi nanti sore mommy pulang ke rumah kan?" Tanya Dita penuh harap.
" Iya mommy akan pulang, sekarang Dita sama ke dua paman dulu ya?" Pinta Maya sambil menyerahkan Dita ke arah salah satu bodyguard.
" Baik mommy." Ucap Dita sambil tersenyum.
" Anak pintar." Jawab Maya sambil mengusap rambut Dita dengan lembut.
Maya membalikkan badannya dan berjalan melewati pemuda tampan itu dengan cuek karena dirinya sangat kesal di bentak oleh pemuda tampan tersebut dan dengan sengaja Maya menyenggol pemuda tampan itu sambil melambaikan tangannya ke arah taksi yang akan lewat.
grep
" Biar aku yang antar." Ucap pemuda tampan tersebut yang tidak terpengaruh dengan senggolan Maya sambil menahan tangan Maya.
" Tidak perlu, aku bisa naik taksi." Tolak Maya sambil menarik tangannya dengan kasar kemudian masuk ke dalam taksi mereka meninggalkan mereka.
( " Baru kali ini aku di tolak oleh seorang wanita biasanya tanpa aku minta dengan senang hati melakukan apa yang tidak aku minta dan itu membuatku merasa jijik.... Sungguh menarik." Ucap pemuda tampan itu dalam hati ).
" Maaf tuan kemana kita sekarang?" Tanya salah satu bodyguard yang merangkap sebagai sopir.
" Kalian berdua antar Dita pulang dan kamu, antar aku ke kantor cabang dulu." Ucap pemuda tampan tersebut.
" Baik tuan." Jawab bodyguard tersebut.
Pemuda tampan tersebut berjalan ke arah mobil dan bodyguard yang merangkap sebagai sopir membuka pintu mobil agar pemuda tampan tersebut masuk ke dalam mobil. Sopir itupun mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke kantor cabang.
Tiba - tiba ponselnya berdering pemuda tampan tersebut mengambil ponselnya di balik saku jasnya dan melihat kakak kesayangannya menghubungi dirinya.
" Hallo kak Aleandro." Panggil pemuda tampan tersebut.
" Nathan, kakak dengar kamu menembak ketua mafia hingga ma*i dan kamu di angkat sebagai ketua mafia baru." Ucap Aleandro
" Iya kak benar." Jawab Nathan
" Kalau ada kesulitan kasih tahu kakak." Ucap Aleandro
" Iya kak." Jawab Nathan.
tut tut tut tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak oleh kakak kesayangannya.
" Aish kakak nyebelin banget." Gerutu Nathan sambil menyimpan kembali ponselnya.
Di dalam taksi Maya sangat kesal dengan pria yang membentaknya.
" Tampan sih tampan tapi arogant ingin sekali rasanya itu mulut aku plester." Gerutu Maya sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat menahan emosinya.
" Maaf, nona bicara apa? saya tidak dengar?" Tanya sopir taksi.
" Maaf saya lagi kesal dengan seseorang." Ucap Maya
Sopir taksi itu hanya bisa menganggukkan kepalanya.
( " Gadis itu kenapa memanggilku mommy? dan pria itu ternyata adalah daddynya. Apakah istrinya kabur karena suaminya galak kayak singa? Kenapa anaknya cantik tapi daddynya kayak singa 🦁? Jangan sampai aku bertemu dengan pria arogant itu lagi.. Tapi aku bingung kenapa pas anak buahnya membisikkan sesuatu dia ngga bentak aku lagi? Terus berinisiatif ingin mengantarku? Apa merasa bersalah? Akhhhhhhhh... Buat apa aku pikirin karena yang terpenting sekarang aku terlambat ke kantor, siap-siap dimarahin bos deh." Keluh Maya dalam hati sambil memijat keningnya yang pusing*** ).
Dua puluh menit kemudian taksi tersebut berhenti di kantor tempat di mana Maya berkerja kemudian Maya membayar taksi tersebut dengan satu lembar warna merah.
" Nona kembaliannya." Panggil sopir tersebut.
" Buat bapak saja." Jawab Maya sambil berlari masuk ke dalam kantor dengan langkah cepat namun baru saja bokongnya hendak mencium kursi dirinya di panggil oleh bosnya dengan tatapan tajam.
" Maya, keruangan saya cepat!!" Perintah bosnya.
" Baik nona Poppy." Jawab Maya pasrah.
Maya berjalan ke arah ruangan bosnya dengan jantung berdebar-debar bukan karena jatuh cinta melainkan kena omelan nona Poppy maklum nona Poppy sudah berusia tiga puluh lima tahun belum juga menikah dan jika ada karyawati cantik dan berpacaran maka nona Poppy akan sering memarahinya.
Maya menutup pintu ruangan nona Poppy kemudian berjalan ke arah nona Poppy yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan arogant.
brak
" Kamu tahu apa kesalahanmu!!" Bentak nona Poppy sambil menggebrak mejanya
" Saya tahu nona, maafkan saya." Ucap Maya sambil menundukkan kepalanya.
" Maaf katamu??? Jangan mentang-mentang kamu pintar bisa mengerjakan semua pekerjaan yang aku berikan kamu seenaknya saja bebas melakukan apa saja. Memangnya perusahaan ini nenek moyangmu Hah!!!" Bentak nona Poppy sambil menatap tajam ke arah Maya yang masih berdiri di depannya hanya di batasi oleh meja.
Maya hanya diam sambil tersenyum walau hatinya ingin sekali menutup mulut bosnya pakai plester.
" Jangan senyum!! Senyuman mu bikin mataku sakit!!!" Bentak nona Poppy kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
KaylaKesya
hahhahahaa🤣 Aku suka maya.semangat Thor 💪😇❤️
2024-04-28
0
Asih Ningsih
tutup mulutnya itu maya biar gak semena2 ama karyawannya.sekli2 biar bos kasih pelajaran klu di pihak yg benar.
2023-02-28
1
Umi Abi
aku suka thor karakter nya maya, tegas ga cengeng jago bela diri lagi
2022-06-15
0