Setiap dua minggu sekali Maya selalu merawat tubuh dan wajahnya di salon membuat wajahnya yang kusam kini sudah kembali seperti dulu bahkan lebih cantik. Maya berhasil melupakan apa yang dialaminya beberapa minggu yang lalu karena Maya tidak mau terlarut dalam kesedihan karena hidup akan berjalan terus terlebih mantan suaminya tidak pantas untuk ditangisi.
Maya sudah di terima berkerja di cabang perusahaan sebagai seorang sekretaris walau perusahaan cabang tapi Maya merasa betah bekerja terlebih semua orang baik padanya. Maya selalu bersikap dingin terhadap pria karena hatinya sudah tertutup untuk pria lain. Seperti biasa makan siang semua karyawan dan karyawati selalu makan siang di luar.
" Kita makan di restoran abcd yuk?" Ajak salah satu temannya
" Abcd? Restoran baru ya?" Tanya teman lainnya.
" Iya benar, katanya dari kemarin sampai besok ada promo diskon tiga puluh persen lumayan kan." Ucap temannya.
" Enak tidak?" Tanya temannya yang mulai tertarik.
" Enak donk, ayo kita pergi." Ajak temannya
" Maya ikut yuk?" Ajak temannya
" Aku bawa bekal, sayangkan kalau tidak di makan." Ucap Maya yang selalu bawa bekal.
" Sekali-kali makan di luar yuk." Ajak teman-temannya.
" Tapi bekalku?" Tanya Maya
" Buat aku saja, kamu makan sama teman-temanmu." Ucap Anto yang sudah lama menaksir Maya terlebih dirinya ingin mencoba masakan Maya.
"Tapi..." Ucapan Maya terpotong oleh teman-temannya.
" Ayolah Maya, kita makan bersama." Ajak teman-temannya.
" Baiklah." Jawab Maya yang merasa tidak enak hati dengan mereka.
" Nah gitu donk." Jawab mereka serempak
Mereka pergi meninggalkan perusahaan dengan menggunakan dua mobil menuju ke restoran abcd. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit mereka sudah sampai di restoran abcd. Mereka memesan makanan setelah selesai memesan makanan mereka kembali mengobrol.
Ketika sedang mengobrol terdengar suara keributan membuat para pengunjung menatap ke arah manager restoran yang sedang memarahi seorang gadis. Maya yang tidak suka pria berbuat semena-mena terhadap wanita membuat Maya berjalan ke arah mereka.
" Kamu kemarin tidak masuk kerja dengan alasan karena ibumu sakit sekarang adikmu. Aku tidak ingin tahu pokoknya sekarang kamu harus bernyanyi kalau tidak uang yang aku berikan aku minta semuanya." Ancam manager restoran.
" Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" Tanya Maya
" Maaf nona, gadis ini kami bayar untuk menghibur para pengunjung restoran dengan menyanyikan beberapa lagu tapi gadis ini dari kemarin tidak masuk sekarang minta ijin setengah hari dengan alasan adiknya sakit padahal kami sudah membayar setengahnya." Ucap manager keuangan.
" Bagaimana kalau aku yang menggantikannya?" Usul Maya
" Apakah nona bisa bernyanyi?" Tanya manager restoran.
" Lumayan." Jawab Maya singkat.
" Baiklah nona, sekarang nona naik ke panggung." Pinta manager restoran.
Maya hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan ke arah panggung. Maya membisikkan sesuatu ke telinga seorang pria yang memainkan musik.
" Kamu tunggu di sini jika suara nona jelek dan para pengunjung tidak suka maka kamu harus segera menggantikannya." Perintah manager restoran.
" Baik tuan." Jawab gadis itu sambil berdoa semoga suara Maya bagus karena jika bagus dirinya bisa pulang.
" Tes... tes... Perkenalkan nama saya Maya, saya akan menyumbangkan sebuah lagu dan saya harap kalian suka mendengarkan suara jelek saya." Ucap Maya merendah.
" Huuuuuu... Kalau jelek turun saja.. bikin kupingku jadi sakit!!!" Teriak satu pengunjung.
" Tahu nih." Jawab para pengunjung kecuali teman-temannya Maya hanya menutupi wajahnya karena malu.
" Kalau di pertengahan lagu bikin telinga para pengunjung sakit maka para pengunjung restoran bisa langsung menghentikan saya bernyanyi dan sekarang saya menyanyikan dengan judul Kenangan Terindah." Ucap Maya.
" Musik." Lanjut Maya
Musik pun mulai terdengar sedangkan para pengunjung sebagian menutup telinganya dan sebagian penasaran seberapa jeleknya suara Maya.
Kenangan Terindah
Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t'lah hilang darimu
Yang mampu menyanjungku
Selama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu untuk mengenang mu
Darimu (darimu), kutemukan hidupku
Bagiku (bagiku), kaulah cinta sejati
Yeah, huu, huu (darimu)
(Bagiku, engkaulah cinta sejati)
Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
'Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah
Oo-hoo, oo-hoo
Oo-hoo
Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
'Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah
Di bait pertama orang-orang yang menutup telinganya penasaran karena para pengunjung mendengarkan sambil memejamkan matanya seperti menikmati suara merdu.
Para pengunjung yang menutup telinganya sangat rapat melepaskan ke dua tangannya dan mereka langsung malu karena tadi menghina Maya, semua orang bertepuk tangan dan memuji suara Maya.
" Terima kasih sudah mendengarkan suara jelek saya." Ucap Maya sambil menundukkan kepalanya kemudian turun dari panggung.
" Lagi.... lagi... lagi..." Teriak para pengunjung.
Maya menatap ke arah manager restoran dan Maya melihat sorot mata bantuannya untuk menyetujui permintaan para pengunjung. Maya terpaksa membalikkan badannya dan berjalan ke arah panggung.
Maya kembali menyanyikan dua lagu setelah itu Maya kembali ke tempat duduknya dimana teman-temannya sedang duduk.
" Gi*a suaramu merdu banget." Puji Temannya
" Iya, aku juga ngga nyangka banget." Ucap teman-teman lainnya.
" Jangan di puji nanti aku terbang, aku lapar mau makan dulu." Ucap Maya
Maya memakan makanan yang sudah mulai dingin itu sedangkan teman-temannya yang tadi merekam suara merdu melalui ponselnya mendengarkan kembali lewat handset. Lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan salah satu dari mereka memanggil pelayan untuk membayar makanan pesanan mereka.
" Maaf nona, kata manajer restoran semua makanan tidak perlu di bayar karena teman nona telah membantu kami bernyanyi." Ucap pelayan restoran.
" Maaf kami tidak mau menerimanya, ini uangnya." Ucap Maya sambil memberikan lima lembar uang warna merah.
" Tapi nona ini kebanyakan." Ucap pelayan
" Anggap saja uang tips dari kami." Jawab Maya sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu luar dan diikuti oleh teman-temannya.
" Maya kenapa makan gratis kamu menolaknya?" Tanya salah satu temannya.
" Gaji para pelayan restoran kecil, kalau aku menerimanya maka gaji para pelayan akan semakin kecil. Betapa teganya aku melakukan hal itu." Ucap Maya
" Dari mana kamu tahu?" Tanya temannya penasaran.
" Tebak saja, apalagi di mana-mana namanya pemilik restoran tidak mungkin mau rugi dan mereka hanya mengobarkan karyawannya." Ucap Maya.
Merekapun mengerti kemudian mereka pergi meninggalkan restoran tersebut dan tanpa sepengetahuan Maya seorang pemuda tampan menatap Maya dari bernyanyi dan mendengarkan semua percakapan Maya dengan teman-temannya.
" Menarik." Ucap pemuda tampan tersebut sambil tersenyum nyaris tidak terlihat sambil menatap Maya meninggalkan tempat restoran tersebut.
" Maya nanti kami ganti uangnya di kantor saja ya sudah siang soalnya." Ucap salah satu temannya sambil naik ke dalam mobil.
" Tidak usah aku yang traktir kalian." Ucap Maya
" Benar nih, terimakasih Maya semoga kamu bahagia selalu." Ucap teman-temannya.
" Amin." Jawab Maya
Dua mobil itupun melaju ke perusahaan hingga dipertengahan jalan mereka melihat dua orang bodyguard berkelahi dengan empat orang preman dan salah satu dari bodyguard memegang anak kecil yang menangis dengan tubuh gemetaran.
" Berhenti, aku mau nolongin anak kecil itu." Pinta Maya
" Tapi kita nanti terlambat dan aku tidak bisa berkelahi." Ucap temannya
" Ya benar yang ada kita babak belur." Ucap teman yang lainnya.
" Mending babak belur kalau kita semua di jual bagaimana?" Tanya teman lainnya sambil bergedik ngeri.
" Aku bisa berkelahi, hentikan mobilnya nanti aku kembali ke kantor naik taksi." Ucap Maya yang tidak tega anak kecil menangis.
Temannya menghentikan mobilnya dan Maya pun turun dari mobil.
" Kalian kembalilah ke kantor nanti bos marah jika kalian terlambat." Ucap Maya sambil berjalan ke arah mereka.
" Ok." Jawab mereka serempak
bugh
duag
bruk
Maya langsung menyerang salah satu preman yang ingin menyentuh anak kecil tersebut dengan cara memukul dan menendang membuat preman tersebut langsung ambruk. Maya melawan kembali preman ke dua sedangkan ke dua bodyguard yang mendapatkan bantuan ikut memukul dan menendang para preman hingga babak belur.
" Terima kasih nona, mereka berempat adalah preman yang ingin menculik nona kecil kami." Ucap salah satu bodyguard tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Lisa Halik
jodoh kah tu maya
2024-02-28
0
Ita rahmawati
apakah opa nathan juga duda dn ank yg ditlg maya it ankny 🤔🤔
2023-06-18
0
Asih Ningsih
waao thebest banget kmu maya.
2023-02-28
0