Sore hari seperti biasa Maya sudah bangun dan menuruni anak tangga untuk memasak karena ke dua mertuanya dan ke dua adik iparnya menumpang di rumahnya membuat dirinya memasak agak banyak. Setengah jam kemudian dirinya selesai memasak, Maya menaiki anak tangga untuk membersihkan diri.
Lima belas menit kemudian Maya sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai. Maya menuruni anak tangga ke ruang makan dan melihat suaminya, ke dua mertuanya dan ke dua adiknya sedang makan dengan lahap.
Maya melihat semua masakannya sudah pindah ke piring mereka dan tidak menyisakan sedikitpun membuat Maya menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
( " Sabar Maya, orang sabar di sayang Tuhan." Ucap Maya dalam hati ).
Maya berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas hanya ada telur dan sayur. Maya terpaksa makan mie rebus karena bahan makanan sudah habis.
" Sayang, kamu masak mie instan ya? aku bikinin ya." Ucap Kevin tanpa dosa.
" Aku juga ya kak." Jawab ke dua adik iparnya.
" Kami juga mau." Jawab ke dua orang tuanya.
Ingin rasanya memukul mulut mereka serempak dengan menggunakan codet yang sedang dipegangnya tapi itu tidak mungkin. Maya hanya menganggukkan kepalanya tanpa bicara sedikitpun.
Sungguh dirinya sangat kesal karena masakan dihabiskan oleh mereka dan di tambah tanpa punya rasa malu sedikitpun meminta dibuatkan mie instan. Setelah setengah jam akhirnya Maya selesai memasak mie instan dan semuanya langsung makan selesai makan mie instan dan minum mereka langsung pergi tanpa memperdulikan piring-piring dan gelas-gelas kotor membuat Maya hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
( " Sepertinya aku harus kerja kalau tidak gaji suamiku mana cukup kalau mereka berempat menumpang di rumah ini." Ucap Maya dalam hati ).
Maya mencuci piring dan gelas yang menumpuk hingga setengah jam kemudian dirinya sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah tangga termasuk membersihkan meja makan.
Maya berjalan ke arah ruang keluarga dan melihat mereka sedang mengobrol. Maya duduk di samping suaminya dan mendengarkan keluarga suaminya mengobrol.
" Kakak sebentar lagi aku masuk SMA dan belum daftar sekolah, akhir bulan daftar ya kak." Pinta Rena
" Iya kak, aku juga akhir bulan daftar ya kak masuk SMP?" Pinta Rina
" Pinta sama ayah kalian dong kok minta sama kakak." Ucap Kevin yang merasa keberatan karena mana cukup gajinya jika menyekolahkan ke dua adiknya.
" Memang kamu tidak dengar apa yang ibu katakan? kalau perusahaan ayah dan rumah di sita bank!" kata ibunya dengan nada ketus.
" Tapi bu..." Ucapan Kevin terpotong oleh ibunya.
" Hei menantu tidak tahu diri, kamu jangan coba-coba meracuni anakku ya!!!" kata ibu mertuanya dengan nada naik satu oktaf.
" Maaf bu, saya kurang mengerti." Ucap Maya dengan nada bingung
" Jangan sok polos kamu, aku tahu kamu pasti mengerti kamu menghasut putraku agar pelit dengan keluarganya, ayo ngaku!!" Bentak ibunya.
" Ya ampun ibu, aku sama sekali tidak ada pikiran seperti itu." Ucap Maya
" Jangan bohong kamu!!" Bentak ibu mertuanya.
" Sudah cukup, baik akhir bulan ke dua adikku akan daftar sekolah." Ucap Kevin yang tidak suka ribut.
" Lain kali kamu tegas sama istrimu, ibu tidak suka kamu terlalu baik memperlakukan istrimu." Ucap ibunya sambil berdiri dan meninggalkan mereka.
Maya hanya bisa diam tanpa banyak bicara karena percuma saja sedangkan Kevin hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Aku sangat lelah mau istirahat." Ucap ayahnya.
" Aku juga kak." Jawab ke dua adiknya serempak
Kevin mengajak istrinya untuk istirahat di kamarnya sambil berbincang-bincang.
" Sayang, bagaimana kalau aku berkerja lagi?" Usul istrinya.
" Aku tidak setuju." Jawab suaminya dengan nada tegas.
" Masalahnya kalau aku tidak berkerja gajimu tidak akan cukup buat sehari-hari." Ucap Maya.
" Bukannya selama ini selalu cukup dan lebih." Ucap Kevin
" Kalau kita berdua memang cukup tapi kan ada keluargamu dan belum lagi di tambah ke dua adikmu yang sekolah." Ucap Maya menjelaskan.
" Memang benar, tapi aku tetap tidak setuju. Aku kepala rumah tangga cukup tidak cukup kamu harus bisa bikin cukup dan jangan protes." Ucap suaminya dengan nada tegas sambil berjalan ke arah ranjang untuk istirahat sedangkan Maya masih duduk di balkon menatap bintang di langit.
( " Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Maya dalam hati ).
Angin malam yang berhembus membuat Maya menutup pintu balkon dan berjalan ke arah ranjang. Maya melihat suaminya sudah tertidur dengan membelakangi dirinya.
( " Apakah aku salah Tuhan menikah dengan pria yang telah menjadi suamiku." Ucap Maya dalam hati ).
Maya yang tidak bisa tidur membuka ponsel dan iseng-iseng membuka aplikasi noveltoon untuk membaca novel karena Maya sangat suka membaca novel terutama tentang cerita Mafia karangan Yayuk Triatmaja yang menjadi idolanya.
( " Apa aku bikin novel saja ya? Kan lumayan kalau dapat duit buat tambah-tambahan." Ucap Maya dalam hati ).
Maya mulai membuat novel, karangan pertamanya sudah berhasil di kirim dan sedang menunggu lulus review hingga di bab ke tiga belum juga lulus review. Maya iseng membuat lagi tapi tetap sama membuat Maya sempat frustasi.
Maya membuat kembali novel dengan total tiga novel dan masing-masing empat bab karena lelah Maya meletakkan ponselnya dan berbaring di ranjang.
Esok harinya Maya membeli roti keliling untuk sarapan pagi.
" Kok sarapan roti sih!" Omel ibu mertuanya.
" Maaf Bu nanti siang kita baru makan siang." Ucap Maya.
" Huh punya menantu nyebelin banget." Ucap ibunya dengan nada ketus.
Maya hanya diam dan berjalan ke arah meja makan. Mereka semua sarapan roti tawar dengan selai yang di simpan di kulkas.
Satu Tahun Kemudian
Setiap hari Maya diperlakukan seperti seorang pelayan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sedangkan ibu mertuanya dan ke dua adiknya enggan membantunya.
Maya selalu bersabar dan tidak pernah mengeluh, setiap malam tanpa sepengetahuan suaminya Maya membuat cerita novel dan dirinya sangat senang karena penghasilan dari novel bisa membayar semua kebutuhan sehari-hari bahkan membayar cicilan motor ke dua orang tuanya dan juga ke dua adiknya.
Maya yang dulu sangat cantik dan merawat tubuhnya kini menjadi kusam dan tidak menarik lagi karena dirinya tidak ada waktu untuk merawat tubuhnya. Hingga suatu hari ibu mertuanya datang dengan membawa seorang gadis yang sangat cantik.
" Sayang kamu kenal dengan Bela kan?" Tanya ibunya sambil duduk di ruang keluarga.
" Kenal donk Bu, diakan cinta pertamaku." Ucap Kevin tanpa memperdulikan perasaan Maya.
" Kak Bela, artis papan atas dan foto model, cantik dan seksi dan banyak orang-orang yang tergila - gila dengan kak Bela karena kecantikan kak Bela." Puji ke dua adiknya Kevin
" Hallo sayang." Panggil Bela sambil mendorong tubuh Maya hingga terjatuh ke lantai dan duduk di samping Kevin.
Kevin tersenyum dan memeluk Bela tanpa memperdulikan perasaan Maya yang sangat hancur. Maya langsung berdiri dan meninggalkan mereka menuju ke kamarnya.
" Hiks... hiks.. hiks... kalian semua jahat padaku padahal aku baiknya seperti apa dengan kalian." Ucap Maya sambil terisak.
Hati Maya sangat hancur membuat Maya menangis sambil memeluk bantal guling karena lelah Maya tertidur. Tengah malam Maya terbangun dan melihat suaminya tidak ada di sampingnya.
" Mungkin suamiku sedang minum di dapur." Ucap Maya tanpa curiga.
" Aku juga haus, mau minum dulu." Ucap Maya
Maya keluar kamarnya kemudian berjalan menuruni anak tangga sayup-sayup terdengar suara aneh karena penasaran Maya berjalan ke arah ruang keluarga dan matanya membulat sempurna melihat Bela berada di bawah sedangkan Kevin berada di atas tanpa menggunakan sehelai benang pun sedang melakukan hubungan suami istri.
" Kak Kevin!!!" Teriak Maya
Sepasang yang bukan pasangan suami istri tersebut sangat terkejut dan adik kecil Kevin langsung di tarik kemudian berjalan ke arah Maya dengan tatapan membunuh.
plak
" Jangan sekali-kali teriak di depanku!!" Bentak Kevin sambil menampar pipi kanan Maya untuk pertama kalinya.
plak
" Ini hukuman karena kamu mengganggu kesenangan kami." Ucap Kevin naik satu oktaf sambil menampar pipi kiri Maya.
Ke dua sudut bibir Maya mengeluarkan darah segar. Maya hanya menatapnya dengan tatapan tajam.
" Aku punya dua pilihan jika kamu memilih wanita itu maka ceraikan aku tapi jika kamu tidak ingin bercerai maka usir wanita itu." Ucap Maya dengan nada tegas sambil menatap tajam ke arah suaminya.
Maya sangat marah sekaligus sangat kecewa dengan sikap suaminya membuat Maya menatap Kevin dengan tatapan membunuh.
" Kau berani melototi aku hah!!! bahkan menyebutku dengan kata kamu!!!" Bentak Kevin sambil tangannya di angkat ke atas bersiap menampar kembali Maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Lisa Halik
mmmm
2024-02-28
0
Ita rahmawati
ternyta si kevin suami durjana,,kykny dri awal emg udh direncanakan deh,,beli rmh aj mnta atas nmany 😏😏😠😠
2023-06-18
0
Asih Ningsih
tu kan apa yg aku katakan beneran trjadi maya udh tinggalin aja tu laki2 yg gak tau diri.kmu cima di peralat aja ama kevin.
2023-02-28
0