Bunga malaikat? Sepertinya aku harus ikut mendiskusikan hal ini dengan kedua pangeran. Kali-kali saja bisa ikut membantu untuk mendapatkan bunga itu. Tapi, apakah tidak ada konsekuensi dari pencarian ini? Rain harus segera pergi meninggalkan Angkasa sehingga hanya Cloud lah yang berada di istana. Jika aku sendiri yang mencari bunga tersebut, apakah mereka akan mengizinkannya?
Aku penasaran. Sungguh penasaran. Saat ini kami harus segera berdiskusi untuk melangkah ke depannya. Harus ada yang dikorbankan demi kesembuhan raja. Andai saja Rain bisa membatalkan keberangkatannya, mungkin aku bisa pergi bersamanya untuk mencari bunga tersebut. Sedang Cloud tetap berjaga di istana. Entah bagaimana nantinya, aku lihat saja dulu keputusan mereka. Jika bisa kubantu, maka akan kubantu.
Malam harinya, di ruang keluarga raja dan ratu Angkasa, lantai tiga istana...
Malam telah datang ditaburi bintang yang berkilauan. Angin berembus pelan menandakan cuaca cerah dari hujan. Malam ini telah memasuki musim panas di Negeri Angkasa. Sebuah negeri yang mengukir sejarah akan cinta kedua pangerannya. Dan aku berada di tengah-tengah mereka.
Tak terasa waktu terus saja berlalu tanpa henti. Menit demi menit yang kulalui terasa begitu berarti saat mereka berada di sisiku. Terutama Rain yang paling sering bersamaku. Tapi tak bisa kupungkiri jika aku juga membutuhkan Cloud untuk mendampingiku. Tapi sayangnya dia tidak mempunyai banyak waktu untukku.
Aku mencoba mengerti. Mengerti tentang tugas dan tanggung jawab kedua pangeran. Jika dilihat sekilas, tentu saja Rain lebih banyak pengorbanannya untukku. Tapi aku tidak bisa melupakan Cloud dan membiarkan dia berlalu. Karena dia adalah cinta pertamaku. Dia juga yang membawaku ke istana ini. Dan dia telah mengakui sendiri jika ingin berganti posisi dengan Rain agar lebih mempunyai banyak waktu untukku. Tapi sayangnya hal itu tidak mungkin terjadi. Tugas mereka telah dibagi sesuai tanggung jawabnya masing-masing.
Pekerjaan Cloud amat banyak menyita waktu. Sejak pagi sampai petang dia lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Sesekali keluar itu pun untuk menghirup udara segar. Banyak sekali berkas dan dokumen yang harus ditanganinya. Laporan keuangan, laporan perdagangan baik dalam maupun luar negeri dipegang olehnya. Dan itu semua membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengeceknya. Aku sendiri pernah membantunya menginput data. Dan hanya mendikte saja harus sampai melewati petang. Benar-benar melelahkan.
Rain sendiri memiliki banyak waktu untukku karena jadwal pekerjaannya tidak seteratur Cloud. Pagi-pagi sekali dia berlatih bersama prajuritnya. Setelah itu tidak memiliki jadwal kerja lagi. Paling-paling hanya hilir mudik di sekitar istana untuk mengecek prajurit yang berjaga. Itu juga jika dia sedang ingin saja. Rain lebih banyak waktunya jika berada di istana. Tapi jika sudah keluar istana, maka jangan ditanya. Dia bahkan bisa tidak pulang berbulan-bulan lamanya.
Rain bekerja sama dengan Dave, Menteri Pertahanan Angkasa dalam membawahi semua prajurit dan alat perangnya. Sehingga dia lebih mudah mengatur para prajuritnya. Hanya pasukan khusus saja yang tidak dibawahi olehnya. Para pasukan khusus itu langsung dibawah perintah sang raja. Hanya sang raja lah yang dapat memerintah mereka.
Rain memiliki kepribadian bak bumi dan langit dengan Cloud. Dia orangnya mudah saja jika ingin menghukum seseorang yang melawan aturan. Tinggal mencabut pedang, menebasnya dan selesai. Rain tidak ingin ambil pusing dengan pekerjaannya.
Aku sendiri lebih menyukai kelemahlembutan Cloud. Tapi, jika dilihat dari pengorbanannya, tentu saja Rain tetaplah nomor satu. Kedua pangeran seperti Yin dan Yang dalam putaran kehidupan. Saling melengkapi tapi tidak dapat bersatu. Sedang aku seolah menjadi jembatan bagi keduanya. Menyatukan perbedaan yang ada. Dan hal itu harus kujaga sepenuhnya. Aku tidak boleh mengkhianati titah sang raja.
Raja Sky telah memercayakan kedua putranya padaku. Namun, saat ini dia tengah ditempa musibah tak terduga. Raja keracunan, yang entah siapa meracuninya. Sampai saat ini aku masih berusaha mencari tahu. Tapi nyatanya, belum juga kutemukan jawabannya.
"Kita harus segera mencari bunga malaikat untuk menyelamatkan ayah, Rain. Tidak ada jalan lain."
Cloud membuka pembicaraan malam ini. Dia duduk di sisi kananku sambil membuka peta dunia yang dibawanya. Kami berada di ruang keluarga kerajaan yang berada di lantai tiga istana. Sedang raja dibiarkan beristirahat dengan para tabib yang menjaganya. Yang Mulia sama sekali belum tersadarkan sehingga hal itulah yang membuat kami berkumpul di ruang ini untuk membicarakan langkah selanjutnya.
"Bunga malaikat. Apa kau tahu persis ada di mana bunga itu?" tanya Rain kepada Cloud. Kami duduk di sofa ruangan, melingkari meja kaca yang mewah.
Cloud melihat ke arah Rain yang duduk di seberangnya. "Tabib mengatakan hanya ada dua negeri yang memiliki bunga itu. Tapi kedua negeri jaraknya jauh dari Angkasa. Sedang tubuh ayah ditaksir hanya mampu bertahan satu minggu dari sekarang. Setelah itu ayah tidak dapat tertolong lagi."
Ap-apa?!!
Saat itu juga aku terkejut bukan main. Tak menyangka jika batas waktunya akan secepat ini. Satu minggu. Waktu yang begitu singkat untuk mencari bunga malaikat itu.
Ya Tuhan, bagaimana mungkin kami bisa mendapatkan bunga itu hanya dalam waktu kurang dari satu minggu?
Saat itu juga aku mulai merasa pesimis. Jika kedua negeri yang memiliki bunga itu jauh, dengan cara apa agar kami bisa cepat sampai ke sana? Sedang di sini belum mempunyai pesawat untuk berpergian jauh. Hanya ada kapal cepat yang kemampuannya juga terbatas. Bahkan jarak dari Angkasa ke Asia saja membutuhkan waktu sekitar sembilan jam perjalanan. Kabar ini tentu saja menyesakkan pikiran.
Rain menghela napasnya. "Aku rasa hal ini ada kaitannya dengan keberangkatanku. Sepertinya ada pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai Angkasa menjadi negeri besar. Bisa saja ada penyusup yang masuk ke istana menggunakan seribu wajahnya. Ini hanya sebatas dugaanku. Tapi hal itu mungkin saja terjadi." Rain mengungkapkan pendapatnya.
"Saat ini aku tidak memikirkan hal itu dulu, Rain. Aku ingin menyembuhkan ayah terlebih dahulu. Entah bagaimana caranya." Cloud fokus ke penyembuhan sang raja.
Rain mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu aku akan meminta bantuan panglima tinggi di perbatasan untuk ikut menyelidiki hal ini. Kau fokus saja terhadap penyembuhan ayah. Kita bagi tugas mulai dari sekarang." Rain bersedia mengurus sebagian masalah kerajaan.
Cloud mengangguk. Dia tampak merenungi hal ini. Dia kemudian menoleh ke arahku yang duduk di sampingnya. "Ara, ada hal yang ingin kukatakan padamu. Ini mengenai bunga malaikat yang dikatakan oleh tabib." Cloud meminta izin terlebih dahulu padaku.
Entah apa yang akan dikatakan olehnya, aku menunggu saja. Semoga aku bisa membantunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Elder FR
nama baru😂
2022-07-25
0
Rain4ever
hidup rain!!!!!
2022-07-01
0