Eil melangkah dengan langkah yang pasti memasuki mansionnya. Dia sesekali mengedarkan pandangannya mencari sosok suami yang sejak tadi sudah mengganggunya dan menyuruhnya untuk segera pulang.
"Apa dia belum pulang?" pikir Eil. Wanita itu mempercepat langkahnya menuju dapur untuk mengambil air minum. Namun, matanya berbinar dan sudut-sudut bibirnya tertarik ke atas saat dia melihat punggung Nathan.
Grepppp... Nathan menghentikan aktifitasnya sesaat ketika merasakan sepasang tangan mungil memeluk perutnya. Namun saat mencium aroma mawar, dia kembali melanjutkan kegiatannya. Dia tahu betul tangan siapa yang sedang melingkari perut sixpack nya saat ini.
"Kau sedang apa suamiku," tanya Eil sambil menyenderkan kepalanya di punggung lebar sang suami.
"Aku sedang membuat sesuatu untukmu, pergilah! kau menggangguku saat ini."
Eil mendengus mendengar ucapan Nathan yang masih sama seperti sebelumnya. Dingin dan tidak perduli. Eil heran, apa kejadian semalam sebegitu tidak berartinya untuk Nathan sampai laki-laki itu tidak tergerak sama sekali. Ya walaupun memang Eil yang memulai duluan, tapi dia juga sudah mengorbankan kegadisannya kepada Nathan. Eil tidak takut dan tidak sungkan karena Nathan adalah suaminya. Tapi, apakah Nathan tidak menganggapnya sebagai seorang istri. Apa Nathan hanya melihatnya sebagai wanita nakal yang akan dengan mudah naik ke ranjang seseorang. Eil mengerucutkan bibirnya sesaat, namun, dia kembali tersenyum.
"Aku nyaman seperti ini Nathan, jangan melarang ku. Kau it suamiku, kenapa kau jahat sekali."
Nathan yang mendengar itu tidak menggubrish Eil sama sekali. Dia tetap fokus melakukan kegiatannya meskipun Eil menempelinya seperti prangko. Setiap Nathan bergerak, Eil akan mengikutinya. Persis seperti seorang anak balita yang takut di tinggal pergi mamanya.
Nathan beralih menuju meja yang ada kompor dan mulai memasak ikan salmon. Sambil menunggu ikannya matang, Nathan mengupas alpukat lalu mengirisnya dan menaruhnya di atas piring. Setelah semuanya selesai, Nathan menghidangkan semuanya di atas mini bar yang ada di dapurnya.
"Eil, lepaskan tanganmu!" titah Nathan berusaha untuk melepas tangan Eil yang masih enggan melepaskan pelukannya. Bukannya di lepas, Eil malah semakin menautkan tangannya dan tidak mau mendengar perintah Nathan sama sekali.
Srettttt.. Nathan melepas paksa tangan istrinya kemudian menggendong Eil dan mendudukkannya di kursi.
"Duduk dan makanlah!" ucap Nathan pada istrinya itu.
Eil tersenyum, dia sangat senang mendapat perlakuan seperti ini dari Nathan, meskipun nada suaranya dingin, tapi perlakuan dan perhatian yang Nathan tunjukan membuat hati Eil menghangat. Tapi... Eil mengerutkan keningnya saat melihat Nathan mengambil jus berwarna merah dan meletakkannya di samping piring yang berisi ikan salmon dan irisan alpukat.
"Jangan bilang itu jus cranberry, Nathan," ucap Eil saat menelisik semua menu yang di suguhkan suaminya.
Eil tentu saja tahu, alpukat, salmon, dan cranberry, adalah obat alami untuk mengurangi rasa nyeri pada organ intim wanita bahkan mencegah terjadinya isk (infeksi saluran kemih).
Nathan, laki-laki itu mengangkat kedua bahunya acuh, dia hanya sedang membantu Eil. Setelah seharian dia browsing, dan inilah hasil dari pencariannya itu. Nathan tahu, kalau semalam dia telah mengoyak tubuh bagian bawah Eil, dia hanya ingin bertanggung jawab. Sebagai laki-laki sejati, dia tidak mungkin hanya diam saja dan menikmati apa yang semalam di berikan Eil padanya.
"Makan saja! jangan protes! apa kau membutuhkan antibiotik?"
"Uhukkk.. Uhukkkk.. Eil tersedak saat meminum jus cranberry, yang telah di buatkan Nathan.
Nathan dengan sigap menepuk punggung istrinya dan menyodorkan segelas air. Eil menoleh dan menatap Nathan dengan tatapan horornya.
"Kau keterlaluan Nathan, kau pikir aku selemah itu? kau bangga dengan ukuran rudalmu? jadi sekarang kau mau mengejekku, iya?" Eil masih menatap Nathan. Sedangkan yang di tatap malah melengos pergi dari samping Eil dan kembali ke dapur.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya menawarkannya saja. Barangkali kau memang membutuhkannya," ucap Nathan sambil mencuci semua peralatan masak yang tadi dia gunakan.
"Cih, aku ini seorang dokter Nathan, kalau aku membutuhkannya. Aku tidak perlu memintanya darimu," Eil bersungut marah, tapi dia kembali melanjutkan makannya sampai semua makanan yang ada di piring habis.
Nathan berjalan mendekati Eil, lalu mengambil piringnya, "Besok aku yang akan membuatkan sarapan untukmu, aku akan membuatkan susu kedelai dan salad buah."
"Jangan bilang buah apel, alpukat dan cranberry," ucap Eil. Dia turun dari kursi lalu berjalan mendekati Nathan sambil meminum jusnya.
Nathan mencondongkan tubuhnya mengikis jarak di antara wajahnya dan wajah istri kecilnya. "Bingo," ucap Nathan tepat di depan bibir sang istri.
Byuuuurrrr... Eil menyemburkan jus cranberry, membuat wajah Nathan merah semua.
"Hahahah, kau sangat lucu Nathan, Hahaha," Eil terus menertawai Nathan yang sedang mengusap wajahnya dengan ekspresi yang Eil sudah yakin bahwa suaminya itu sedang marah.
"Kau sengaja huh?" tanya Nathan, "baiklah, kau ingin bermain denganku." Nathan mengambil busa sabun cuci piring lalu menempelkannya di pipi dan di hidung Eil.
"Hahaha, kau seperti badut Eil, sangat cantik," ucap Nathan sambil tertawa. Eil mematung untuk sejenak. Dan kemudian dia berjalan ke arah wastafel lalu melakukan hal yang sama kepada Nathan. Kejadian itu terus berlanjut sampai baju yang di pakai keduanya basah karena selain bermain busa sabun, mereka juga bermain air.
"Nathan aku lelah," ucap Eil sambil memegangi perutnya.
"Cih, kau lemah," ejek Nathan.
"Kau! ucap Eil. Wanita itu hendak berlari dan ingin memukul suaminya. Namun, karena lantainya licin, Eil terpeleset dan.....
Brukkkkk... Eil terjatuh dengan sangat keras.
"Seharusnya kau lebih berhati-hati Eil, kenapa kau sangat ceroboh," Nathan berbicara tepat di depan wajah Eil.
Jika di lihat dari teropong, posisi mereka saat ini adalah, Nathan memangku Eil di kedua pahanya. Ya kerena sebelum Eil jatuh, Nathan meraih tangan Eil dan dia menjatuhkan dirinya lebih dulu supaya bokong Eil tidak langsung bersentuhan dengan lantai.
Eil membuka matanya saat mendengar suara maskulin sang suami. Manik matanya langsung bertemu dengan manik mata Nathan yang kini sedang menatapnya. Pandangan Eil lama-lama turun menuju hidung, lalu turun lagi sampai ke bibir.
Cup. Eil memejamkan matanya saat dia berhasil mendaratkan bibirnya di bibir Nathan. Dia mengangkat tangannya lalu mengalungkannya di leher sang suami. Semakin lama, Nathan yang pada awalnya hanya menerima kini mulai memberi, tangannya sudah beralih ke tengkuk dan ke dada sang istri. Suara erangan dan suara de sah an semakin terdengar, suasana malam yang begitu hening, kini di hiasi suara-suara merdu yang berasal dari bibir dua sejoli yang sedang memadu kasih.
"Apa kau baik-baik saja?" bisik Nathan di telinga Eil dengan suara yang sedikit serak.
Eil dengan susah payah mengangguk.
"apa kau harus menanyakannya dalam situasi seperti ini," gumam Eil dalam hati.
Nathan meraih pinggang Eil lalu mengaitkan kedua kaki Eil di belakang pinggangnya.
"Peluk aku dengan erat Eil!" ucap Nathan ketika dia mulai berdiri dan berjalan menuju lantai atas mansionnya.
Eil menurut. Nathan tersenyum kemudian kembali melahap bibir Eil dengan ganas.
Blammm.. Nathan menendang pintu kamarnya saat dia berhasil masuk. Langkahnya terhenti tepat di samping ranjang king size miliknya. Dengan perlahan Nathan membaringkan Eil masih dengan bibir keduanya yang menyesap satu sama lain.
Dan malam itupun terus berlanjut sampai keduanya merasa puas akan penyatuan yang mereka lakukan untuk kesekian kalinya.
To Be Continued.
Hai reader jangan lupa like dan komennya ya. Thank You 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
SHADOW
Remuk tuh si eil gonta ganti posisi🤣
2022-05-22
1
SHADOW
hahaa🤣
2022-05-22
1
Pramita K
blammm pintu tertutup adegan membuat adik junior 🤣
2022-05-16
1