Meski aku tahu.

Part 16

______

Sesampainya di halaman kediaman rumah, Aswin mengulurkan kedua tangan kekar menggendong Elakshi turun dari mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah. Penjaga pintu yang berada di depan rumah segera membuka pintu saat melihat Aswin melangkah cepat menggendong tubuh Elakshi.

Elakshi yang berada di dalam gendongan menatap wajah Aswin yang begitu sangat serius. “Presdir. Sepertinya aku bisa jalan sendiri.” ucap Elakshi pelan. Ia merasa tidak enak dilihat pelayan dan penjaga dengan perlakuan Aswin yang menggendong dirinya masuk ke dalam rumah.

Aswin hanya diam, ia terus melangkah masuk ke dalam lift pribadi langsung masuk ke dalam kamar miliknya. Lift yang sudah di rancang khusus buat Aswin pribadi.

Ting!

Pintu lift terbuka. Aswin melangkah pergi mendekati ranjang yang cukup besar dan terlihat nyaman. Aswin meletakkan Elakshi di tepian ranjang. Aswin membuka jas yang di kenakan Elakshi. “Sebaiknya kamu mandi, dan aku akan membantu kamu membuka gaun ini.” Aswin berdiri, memepetkan tubuhnya di hadapan Elakshi yang duduk di tepian ranjang ia mendekatkan tubuhnya hingga menyentuh wajah Elakshi, kedua tangan kekar mencoba membuka resleting gaun.

Kedua mata Elakshi membulat, ia mendorong pelan tubuh Aswin. “Sa-saya bisa sendiri.”

“Baiklah. Kalau begitu kita mandi bareng saja, karena tubuh aku juga sangat gerah.” Aswin melepaskan baju kemeja yang di kenakannya.

Elakshi berdiri. “Kalau begitu aku mandinya nanti saja, setelah Presdir mandi aku akan mandi.” Ucap Elakshi gugup. Pikiran kotor melayang-layang di kepalanya. Yang benar saja ingin mandi bareng, apa semua pria berpikir kalau mandi bareng tidak akan terjadi apa-apa. Itulah yang ada di dalam benak Elakshi.

“Aku ingin menggosok tubuhmu yang lengket karena bekas minuman yang di buat para wanita aneh itu. Sudahlah jangan membantah.” Aswin menarik tangan Elakshi.

Kedua kaki Elakshi di tekan kuat, ia menahan tarikan Aswin yang menarik tangannya. Wajah gugup dan panik menjadi satu menatap wajah serius Aswin. Bibir tersenyum manis. “Presdir. Yang tumpah itu bagian depan, bukan bagian belakang. Sebaiknya aku saja yang menggosoknya, aku tidak mau terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi pada kita. Terlebih lagi kita belum menikah.”

Aswin menganggukan kepalanya. “Baiklah. Kamu mandi terlebih dahulu, aku akan menunggu di sini.” Aswin melepaskan genggaman tangannya.

“Terima kasih.” Elakshi segera berlari masuk ke dalam kamar mandi dengan wajah gugup dan panik, tangan kanan terus mengelus dada sampai masuk ke dalam kamar mandi.

Aswin merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dahi mengerut memikirkan ucapan Elakshi. “Kenapa harus menikah dahulu baru bisa melakukan hal yang lain. Banyak pasangan yang menikah tapi mereka saling berbagi kasih dan hal yang lebih dengan orang lain selain pasangannya. Apa bagusnya menikah jika itu terjadi.”

1 jam kemudian Elakshi keluar dari kamar mandi, ia melirik ke arah ranjang terlihat Aswin sudah tertidur lelap. Elakshi berjalan mendekati lemari pakaian khusus untuknya, betapa terkejutnya dirinya saat melihat jejeran baju tidur yang sangat tipis tergantung rapih dan beberapa masih ada yang berlebel.

“Baju apaan ini.” Matanya juga beralih ke susunan segitiga yang terlipat rapih, ia membuka satu persatu dan semuanya terlihat kurang bahan. “Bagaimana cara memakainya. Ah. Sudahlah, pakai saja.”

Elakshi memakai baju tidur tipis dan segitiga yang aneh. Wajah Elakshi terlihat letih, ia berjalan mendekati Aswin yang sudah terlelap tidur tanpa membuka kedua sepatu pansus miliknya. Elakshi membuka sepatu pansus milik Aswin, membenarkan posisi tidur dan menyelimutinya.

Elakshi juga naik ke atas ranjang, setelah semua kejadian yang terjadi di pesta membuat Elakshi lelah dan ingin tidur.

...Pukul 06:00 pagi....

...🥴...

Elakshi yang baru siap mandi di kagetkan oleh suara pelayan yang mengetuk pintu kamar mereka.

Tok!

Tok!

“Nona muda. Ibu Anda dan adik Anda datang berkunjung.”

“Tante Anna.” Gumamnya pelan. Elakshi melangkah menuju pintu, ia membuka pintu kamar. Elakshi berdiri di depan pintu kamar menatap pelayan yang menundukkan pandangan. “Tolong sajikan minuman. Setelah aku selesai memakai baju, aku akan turun.”

“Baik, nona muda.” Sahut pelayan.

Elakshi menatap kepergian pelayan, dahi mengerut saat mendengar kunjungan mendadak yang tak biasa. Elakshi menarik nafas pendek, ia tidak ingin berpikir hal aneh sepagi ini. Elakshi kembali masuk ke dalam kamar dan segera memakai pakaian.

.

.

.

.

.

Elakshi menyambut hangat Ibu sambungnya yaitu tante Anna dan adik tirinya, meski ia tahu mereka itu tidak baik. Elakshi tetap menyambut hangat, di pikirannya hanya satu. Setiap manusia pantas mendapatkan kesempatan kedua untuk merubah dirinya.

Elakshi duduk dengan anggun di sofa yang kosong. Elakshi tersenyum manis menatap wajah tante Anna dan adik tirinya. “Ada apa….”

Belum sempat Elakshi bertanya, tante Anna bersujud, kedua tangan memegang kaki Elakshi. Wajah tertunduk, cairan bening menetes. “Elakshi. Tante mohon sama kamu, tolong berikan tante uang 100 jt buat biaya pengobatan Ayah kamu.”

Tante Anna menangis tersedu-sedu membuat para pelayan menatap Elakshi dan tante Anna. Elakshi merasa tidak nyaman, ia memegang kedua lengan tante Anna mengajaknya kembali duduk. “Buat apa uang sebanyak itu, bukan nya biaya Ayah sudah di tanggung bersih oleh Presdir.”

Tante Anna menolehkan wajahnya menatap Qaila, adik tiri Elakshi. Mata saling bermain satu sama lain tanpa sepengetahuan Elakshi. Tante Anna kembali menangis. “Hiks!hiks. Pengobatan dan perawatan setelah operasi asam lambung Ayah kamu membutuhkan biaya yang besar, bukan itu saja makan juga harus selalu sehat dan bergizi sampai benar-benar pulih.”

“Ia. Kakak saja yang jarang berkunjung ke rumah, jadi kakak tidak tahu apa-apa dengan Ayah.” Sambung Qaila.

Elakshi memalingkan wajahnya yang terlihat kurang bersahabat. Tangan kanan yang bersembunyi di balik gaun mengepal erat.

Ternyata manusia seperti kalian tidak pernah berubah, jika harta dan uang yang kalian incar dengan cara kotor maka kalian akan hancur suatu saat nanti.

Apa kalian pikir aku bodoh.

Aku tahu sewaktu Ayah operasi, Presdir sudah memberikan uang sebesar 500 jt. Dan kini kalian ingin meminta 100 jt lagi.

Kalian pikir aku ladang uang yang bisa kalian petik seenaknya. Baiklah. aku akan menuruti kemauan kalian kali ini.

Dan buat kamu adik tiriku, sejak kapan kamu pandai berbicara seperti itu.

Gumam Elakshi di dalam hati. Elakshi ingin meluapkan amarahnya, tapi ia sadar semua itu akan sia-sia jika tidak ada bukti yang kuat untuk membongkar semua ha yang terlihat ganjil. Elakshi berdiri. “Kalau gitu. Aku permisi.”

Elakshi melangkah pergi menuju ruang baca milik Aswin. Elakshi masuk ke dalam ruang baca, wajah bingung dan sedikit malu menatap wajah Aswin yang menatap kedatangan dirinya. Ia merasa malu ingin meminta uang yang cukup banyak untuk keluarganya. Di satu sisi ia juga sadar jika Ayahnya masih dalam masa pemulihan, meski ia tahu ada hal ganjil dari tante Anna tapi untuk saat ini Elakshi tidak bisa berbuat apa sebelum ia memastikan jika Ayahnya sudah sembuh dan buat apa uang sebanyak itu.

“Ada apa?” tanya Aswin saat melihat wanita terlihat bingung.

“Boleh tidak aku meminta uang 100 jt, buat biaya pengobatan Ayah.” Tanya Elakshi terbatah-bata. Kedua tangan di genggam erat di depan dengan jari-jari tangan yang sedikit bermain.

Aswin mengambil cek, menulis dan menandatangi cek tersebut. Dengan tenang Aswin memberikan cek yang sudah tertulis jumlahnya sesuai keinginan Elakshi.

“Boleh bodoh, tapi jangan terlalu idiot. Boleh baik, tapi tidak usah terlalu baik sehingga dengan mudahnya di injak-injak. Jika tidak cepat di selesaikan maka akan terus berlanjut seperti ini. Aku bisa membantu kamu untuk mencari tahu tentang kebenaran, asal kamu memberikan aku izin.”

“Terima kasih. Presdir, aku pamit keluar dulu untuk memberikan cek ini kepada mereka.” Ucap Elakshi dengan nada rendah tanpa memberi jawaban atas ucapan Aswin.

...Di ruang tamu....

...🤔...

Elakshi mengulurkan tangan memberikan cek yang sudah tertulis jumlahnya. “Ini uang yang tante minta.”

Tante Anna dan Qaila melihat satu sama lain, kedua mata membesar dengan mulut yang terbuka lebar. “Wah.” Ucap mereka serentak. Tante Anna segera mengambil cek tersebut. “Sampaikan ucapan terimakasih tante sama Presdir. Kalau begitu tante dan adik kamu permisi pulang dulu.”

“Hati-hati ya.” Elakshi melambaikan tangannya.

Tante Anna dan Qaila yang sedang berjalan menuju pintu keluar menatap cek yang sedang di pegang tante Anna. Rasa tidak percaya mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak ternyata semuda itu.

“Ibu. Lihat, uang sebanyak ini akan kita apakan?” bisik Qaila.

“Hus. Apa kamu tidak bisa diam, kita masih berjalan di dalam rumah Presdir muda. Jika suara kamu sampai kedengaran orang lain bisa gagal kita mendapatkan uang sebanyak ini kembali.” Sahut tante Anna yang berbisik.

“Maaf. Elakshi itu memang bodoh, apa dia tidak tahu jika Ayahnya sudah sembuh.” Bisik Qaila kembali.

Tante Anna menarik rambut Qaila berjalan cepat keluar dari kediaman rumah Presdir Aswin.

...Bersambung.........

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

dasar nenek lampir sama ular

2022-04-15

0

Tiara Amelia

Tiara Amelia

Bagis kali lha kata-katanya🤗

Semangat kak😆💪

2022-03-23

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Aku ucapkan Terimakasih 🤗 yang sebesar-besarnya buat para pendukung dan Author lainnya..😘

Semoga kita selalu sehat dan di permudah dalam segala hal yang positif.😉😉

2022-03-04

4

lihat semua
Episodes
1 Ayah menikah.
2 Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3 Percakapan Tante Anna dan Ayah
4 Pelelangan
5 Isi rekaman suara.
6 Mencari Dokter terbaik.
7 Brosur operasi.
8 Mengumpulkan tekad.
9 Operasi dan kembali ke tanah air.
10 Tertusuk duri bunga mawar.
11 Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12 Kediaman Ararya
13 Usus buntu pecah.
14 Hotel mewah.
15 Pesta.
16 Meski aku tahu.
17 Kamu tetap Ayahku.
18 Aswin turun tangan.
19 Aku sudah muak
20 Kehebohan wartawan.
21 Qaila botak.
22 Mulai detik ini....
23 Kantor Sipil
24 Membuka segel
25 Restoran Mewah buat Elakshi.
26 Kalau soal itu aku tidak lelah
27 Insiden Pembukaan Restoran baru.
28 Sulit mengendalikan ketegangan.
29 Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30 Ceraikan wanita ini!
31 Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32 London.
33 Rooftop Aviary.
34 Apa pria itu menaruh dendam?
35 Coppa Club, Thames.
36 Aku akan bertanggung jawab besok.
37 Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38 Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39 Aku bukan seorang pecundang.
40 Tuan muda Andra terang-terangan.
41 Aku sangat mencintai kamu
42 London Eye
43 Pulang ke tanah air.
44 Tingkah konyol Elakshi
45 Elakshi berkelahi.
46 Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47 Kenapa aku yang dicueki
48 Apa yang di lakukan Tante Utllika
49 Elakshi di culik saat Revival pergi
50 Aswin sangat marah
51 Kemurkaan Aswin.
52 7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53 Apa kamu sudah siap?
54 Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55 Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56 Mau kemana kamu gadis ..
57 Apa aku harus memecat semua mereka!
58 Presdir. Kenapa Anda menangis?
59 Perkelahian mertua dan menantu.
60 Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61 Kenapa jenjang leher kamu.
62 Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63 Balas dendam yang tersalurkan.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ayah menikah.
2
Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3
Percakapan Tante Anna dan Ayah
4
Pelelangan
5
Isi rekaman suara.
6
Mencari Dokter terbaik.
7
Brosur operasi.
8
Mengumpulkan tekad.
9
Operasi dan kembali ke tanah air.
10
Tertusuk duri bunga mawar.
11
Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12
Kediaman Ararya
13
Usus buntu pecah.
14
Hotel mewah.
15
Pesta.
16
Meski aku tahu.
17
Kamu tetap Ayahku.
18
Aswin turun tangan.
19
Aku sudah muak
20
Kehebohan wartawan.
21
Qaila botak.
22
Mulai detik ini....
23
Kantor Sipil
24
Membuka segel
25
Restoran Mewah buat Elakshi.
26
Kalau soal itu aku tidak lelah
27
Insiden Pembukaan Restoran baru.
28
Sulit mengendalikan ketegangan.
29
Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30
Ceraikan wanita ini!
31
Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32
London.
33
Rooftop Aviary.
34
Apa pria itu menaruh dendam?
35
Coppa Club, Thames.
36
Aku akan bertanggung jawab besok.
37
Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38
Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39
Aku bukan seorang pecundang.
40
Tuan muda Andra terang-terangan.
41
Aku sangat mencintai kamu
42
London Eye
43
Pulang ke tanah air.
44
Tingkah konyol Elakshi
45
Elakshi berkelahi.
46
Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47
Kenapa aku yang dicueki
48
Apa yang di lakukan Tante Utllika
49
Elakshi di culik saat Revival pergi
50
Aswin sangat marah
51
Kemurkaan Aswin.
52
7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53
Apa kamu sudah siap?
54
Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55
Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56
Mau kemana kamu gadis ..
57
Apa aku harus memecat semua mereka!
58
Presdir. Kenapa Anda menangis?
59
Perkelahian mertua dan menantu.
60
Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61
Kenapa jenjang leher kamu.
62
Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63
Balas dendam yang tersalurkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!