Part 07
_______
...Pukul 07:00 pagi....
...😉😉...
Elakshi menyisir rambutnya, ia duduk di depan cermin hias. Ia meletakkan sisirnya di atas meja, ia terus menatap wajahnya. Tatapan kosong terlihat dari pantulan wajahnya.
Aswin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah menatap wajah Elakshi yang sedang melamun terpantul dari cermin hias.
Apa yang sedang ia pikirkan, apa gara-gara perlakuan aku yang tadi malam.
Tidak mungkin. Semua gadis pasti sering melakukan hal seperti itu kepada pria lain.
Sudahlah itu tidak penting, yang terpenting sekarang adalah aku merasa bersalah telah meninggalkan dirinya selama 1 minggu lamanya gara-gara ingin mencari tahu kebenaran bagaimana ia mendapatkan luka bakar itu.
Aku harus menghiburnya.
Gumam Aswin di dalam hati. Kedua kaki melangkah mendekati Elakshi. Tangan kanan meraih handuk yang ia pakai, kemudian melemparkan ke wajah Elakshi membuat Elakshi terkejut.
“Hem.” Dengus Elakshi pelan menolehkan wajahnya menatap Aswin yang tak memakai 1 helai benang yang melingkar di tubuhnya. Kedua tangan spontan menutup wajahnya. “Anda tidak sopan.” Elakshi berdiri, melilitkan kembali handuk di tubuh Aswin. “Pakai.”
Aswin mencengkram tangan Elakshi yang terlihat memerah menahan malu. “Agar tubuh kamu tetap terlihat bagus, aku ingin mengajak kamu berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Itu pun jika kamu mau. jelek.” Ajak Aswin mengulang kembali ucapan gengsi yang tidak bisa di hentikan nya.
Elakshi berdiri mematung menatap Aswin yang sedang berjalan mendekati lemari pakaiannya. Kedua tangan yang bersembunyi di balik gaun di kepal erat. Lagi dan lagi, Elakshi berpikir setelah ia keluar dari rumah dan menemukan pria yang kaya raya hidupnya akan berubah. Ternyata ia keliru, itu semua hanya harapan yang sulit untuk di gapai.
“Maaf. Aku tidak bisa, karena wanita jelek tidak pantas berjalan dengan seorang pria tampan. Terlebih lagi dia pria terkaya sampai di seluruh dunia.” Ucap Elakshi dengan nada sendu.
Aswin yang sudah selesai memakai baju mengepal tangan kanannya.
Apa ada yang salah dengan ucapanku.
Gara-gara gengsi, sulit bagiku untuk menarik ucapan yang menyebut wanitaku jelek. Sial.
Gumam Aswin di dalam hati.
“Aku permisi turun duluan.” Elakshi melangkah pergi meninggalkan Aswin yang berada di dalam kamar.
Aswin mengepal kedua tangannya, memukul meja hias.
Bruk!
Bruk!
“Bagaimana ini, aku membuatnya terluka lagi.”
Ddrtt!
Drrttt!
Ponsel Aswin yang berada di dalam saku celana bergetar. Ia meraih ponsel yang berada di dalam saku celananya. Kedua mata menatap layar ponsel, terlihat jelas siapa yang menelepon dirinya sepagi ini. Revival, orang kepercayaan dirinya.
Aswin mengangkat teleponnya.
📲 "Hallo. Ada kabar apa, sepagi ini kamu menelpon aku.” tanya Aswin yang berjalan mendekati jendela kamar yang terbuka lebar.
📲 "Presdir muda. Brosur nya sudah aku pesan dan nanti siang aku ingin mengambilnya.” Sahut Revival.
📲 "Bagus. Kerja yang bagus.” Sahut Aswin yang terlihat senang, badan memutar arah menatap keluar jendela. Ia melihat wanita yang ia sukai yaitu Elakshi sedang berjalan-jalan di taman depan rumah.
📲“Tapi bagaimana saya memberikan brosur nya kepada nona muda?” tanya Revival.
📲 “Aku siang ini ingin mengajak Elakshi ke pusat perbelanjaan, jadi kita bisa jumpa di sana. Dan kamu tahu tempatnya kan?” balas Aswin yang masih terus menatap Elakshi yang sedang bermain kupu-kupu.
📲 “Tahu Presdir.”
📲 “Tutup teleponnya, nanti siang aku kabarin kamu lagi setelah sampai di sana.” Sahut singkat Aswin yang langsung menaruh ponselnya ke dalam saku celana.
Aswin berbalik badan, ia berjalan melangkah pergi dari kamar. Aswin terus berjalan menuruni anak tangga.
Bibi Resti menunggu Aswin di bawah tangga. “Presdir muda ingin saya buatkan minuman apa?” tanya bibi Resti menundukkan sedikit pandangannya.
Tangan kanan di letakan di saku celana, langkah kaki berhenti di samping bibi Resti. Wajah menatap pintu Vila yang terbuka lebar. “Apakah Elakshi sudah sarapan?”
“Belum. Kata nona muda, ingin menunggu Presdir siap pakaian baru makan bersama.” jawab bibi Resti.
“Kalau begitu panggil dia, aku akan menunggunya di ruang makan.” Sahut Aswin.
“Baik. Saya permisi.” Bibi Resti melangkah pergi keluar memanggil Elakshi yang berada di taman depan.
...Di ruang makan....
...🤗🤗...
Elakshi hanya diam sambil menikmati santap sarapan pagi tanpa menghiraukan Aswin yang sedari tadi diam menatap dirinya.
Aswin meraih sapu tangan, mengusap lembut bagian bibir bawah. Ia menatap Elakshi, ia menarik nafas pendek. “Nanti temani aku ke pusat perbelanjaan. Jika kamu tidak nurut, maka aku akan menghukummu.”
Elakhsi mengangguk. “Ia.” Ucapnya pelan.
Elakshi kembali menikmati makanan yang masih ada di atas piringnya, ia tidak ingin membuat makanan itu mubazir terbuang sia-sia. Mulut terus mengunyah tapi hati berbicara.
Katanya aku wanita jelek. Tapi kenapa selalu ingin dekat denganku?
Awas saja, suatu hari nanti aku akan membalaskan perkataan kamu yang menyakitkan itu.
Gumam Elakshi di dalam hati.
Drrrt!
Drrtt!
Ponsel Aswin bergetar, ia meraih ponsel yang berada di samping tangan kanannya. Ia menatap layar, melihat Revival sedang memanggil. Ia meraih ponsel, kedua mata melirik Elakshi yang baru saja selesai makan. Aswin berdiri, meraih ponsel yang terus berdering. Ia berjalan ke teras depan Vila, mengangkat panggilan dari Revival.
📲 “Maaf mengganggu Presdir. Saya ingin katakan jika brosur nya ternyata sudah siap dan sudah bersama saya.” ucap Revival memberitahu.
📲 “Kerja bagus, nanti jika kamu berhasil memberikan kepada Elakshi. Aku akan menaikan gaji kamu 3 kali lipat bersama bonus tambahan lainnya.” Jawab Aswin dengan semangat.
📲 “Yang benar, Presdir. Kalau begitu terimakasih.” Ucap Revival.
📲 “Apa pernah aku ingkar janji. Kamu tutup teleponnya, karena aku akan segera ke pusat perbelanjaan yang aku maksud. Aku tunggu kamu di sana.” Sahut Aswin mengakhiri panggilan telepon.
...Di pusat perbelanjaan mewah....
...🌟🌟...
Elakshi dan Aswin sedang berjalan-jalan di dalam pusat perbelanjaan mewah. Semua mata pengunjung melihat Aswin dan Elakshi yang jalan berdekatan. Elakshi memalingkan wajahnya menatap wajah Aswin yang terlihat santai tanpa menghiraukan pandangan yang menatap mereka. Menatap rendah Elakshi.
Pria tampan ini begitu cuek dengan pandangan orang, dia juga tidak malu jalan denganku. Tapi kenapa dia selalu berkata aku wanita jelek, sebenarnya apa yang ada di dalam pikirannya.
Gumam Elakshi di dalam hati.
Kedua kaki mereka terus melangkah, sampai di depan butik baju yang berjejer susunan baju mewah dan elegan. Kedua kaki Aswin terhenti. “Ayo masuk.” Ajak Aswin singkat.
Elakshi diam, kedua kaki berjalan masuk mengikuti Aswin dari belakang. Kedua mata coklat melihat ke kanan/kiri. Sambil berjalan tangan Elakshi mengulur, menyempatkan diri menyentuh setiap baju yang tergantung rapih di setiap rak pajangan. Kedua kaki Aswin terhenti di jejeran baju gaun yang terlihat sesuai untuk tubuh Elakshi.
“Jejeran baju ini cocok buat kamu. Kamu pilih baju di sini saja, setelah puas kamu bebas pilih yang mana.”
“Tapi Presdir….”
“Sudah jangan banyak membantah.” Tandas Aswin dengan nada pelan.
Elakshi hanya diam, ia tidak ingin membuat Aswin marah dan mempermalukan dirinya di tempat umum. Elakshi menuruti perkataan Aswin, langkah penuh ragu berjalan mendekati jejeran baju yang tergantung di rak.
Melihat Elakshi sibuk memilih baju di jejeran rak. Aswin perlahan berjalan, meninggalkan Elakshi yang sedang fokus memilih pakaian. Aswin memutar arah kakinya masuk ke dalam toilet yang berada di dalam butik yang cukup besar tersebut.
Aswin mengambil ponsel yang terletak di dalam saku celananya, menekan kontak nama Revival.
📲 “Apa kamu sudah sampai.” Tanya Aswin berbisik.
📲 “Saya sudah di dalam Presdir, saat ini saya sudah melihat nona muda.” Sahut Revival berbisik.
📲 “Bagus. Silahkan kerjakan tugas terakhir kamu, semoga berhasil.” Sahut Aswin mengakhiri teleponnya.
.
.
.
Di sisi lain. Merasa ada yang kurang, Elakshi melihat ke kanan/kiri. Ia bingung saat melihat Aswin tidak ada di belakangnya. Ia terus mencari Aswin, wajah gugup dan panik. Perasaan campur aduk, ia merasa apakah Aswin akan meninggalkan dirinya dengan cara seperti ini. Cara yang berbeda seperti Ayahnya lakukan kepadanya, tapi dengan tujuan yang sama.
Saat Elakshi melihat ke kanan/kiri ingin mencari tahu ke mana Aswin pergi, ia tidak memperhatikan sekeliling. Dari arah yang berlawanan ada seorang pemuda memakai masker berjalan cepat mendekati Elakshi dan menyenggol dadanya. Tabrakan pun tak bisa di hindari, membuat baju yang Elakshi pegang terjatuh di atas lantai.
Saat ingin mengambil baju yang terjatuh di atas lantai, Elakshi melihat ada brosur yang berukuran kecil terjatuh di atas bajunya. Tangan Elakshi meraih brosur tersebut dan membacanya.
...Isi brosur....
...🧐🧐...
Khusus 1 orang saja, ada operasi bedah kulit gratis di LA. Biaya penerbangan, makan, hotel dan perawatan sampai benar-benar kembali ke 100% bentuk aslinya di tanggung pihak A.A. Jika berminat segera hubungi nomor di bawah ini, jangan tunggu lama-lama.
Keindahan kulit, tubuh kita yang menentukan orang lain yang menikmati. Jika kita cantik dan terawat, kita tidak akan di hina oleh orang lain lagi.
Kalau ada yang menghina kita saat kita jelek, maka buktikan kepada orang itu bahwa kita mampu menjadi cantik.
Elakshi melambaikan tangan yang memegang brosur tersebut, ia ingin mengembalikan brosur nya kepada pemuda yang baru saja menjatuhkannya. Tapi Elakshi tidak bisa menemukan pemuda tersebut, pemuda yang tiba-tiba menghilang bagai hantu.
“Operasi kulit gratis.” Gumam Elakshi pelan menatap brosur yang berukuran kecil, kedua mata melihat ke kanan/kiri tapi kedua tangan fokus melipat rapih brosur nya dan memasukkan ke dalam tas.
“Apa yang kamu simpan.” Tanya Aswin yang mengagetkan Elakshi.
“Ti-tidak ada.” Sahut Elakshi gugup.
Pria ini tidak boleh mengetahui jika aku menyimpan brosur operasi kulit. Aku ingin membuat ia membayar atas ucapannya yang selama ini berkata aku ini wanita jelek.
Aku harus operasi dan aku juga akan buktikan kepada Ayah dan yang lainnya jika aku bisa merubah takdirku secara perlahan, merubah diriku yang dulunya bertubuh buruk kini sudah cantik.
Aku harus mengambil kesempatan ini. Tapi bagaimana caranya aku pergi dari pria aneh ini.
Gumam Elakshi di dalam hati, kedua mata coklat menatap wajah Aswin yang sibuk memilih pakaian buat Elakshi.
...Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Yen Lamour
Wah, bruntung bgt kamu revival 🥺
2022-02-27
0