Mencari Dokter terbaik.

Part 06

________

Aswin sedang duduk di kursi besar ruang baca miliknya. Kaca mata menempel di wajah tampan, kedua tangan sedang sibuk mengetik di atas laptop.

Tok!

Tok!

“Masuk.” Sahut Aswin dari dalam ruangan.

Revival berjalan masuk ke dalam ruang baca, tangan memegang 1 buah tablet. Revival berdiri di samping kursi besar yang Aswin duduki. Tangan yang memegang tablet, mendekat sambil menunjukkan beberapa gambar orang setelah melakukan operasi kulit.

“Presdir muda. Ini adalah gambar beberapa hasil bedah operasi dari dokter professional yang berada di seluruh dunia. Dan saya juga sudah berbicara langsung dengan masing-masing dokter ahli bedah kulit di berbagai Negara. Mulai dari harga, masa perawatan untuk kembali ke 100 % dari kulit aslinya.”

“Aku pilih di LA. Kamu bisa hubungi dokter tersebut dan atur jadwal kapan bisa di mulai, dan satu lagi. Setelah kamu berhasil menghubungi dokter dan mengatur jadwal, aku ingin kamu berpura-pura memberikan sebuah brosur ke Elakshi dengan menyamar sebagai orang lain.” ucap Aswin menatap wajah Revival dengan wajah yang cukup serius.

Revival mengerutkan dahi. “Kenapa tidak Presdir saja yang memberitahu langsung kepada nona muda.”

Aswin menyandarkan tubuhnya, menatap lurus ke depan. “Aku sudah menghinanya, jadi tidak mungkin aku ucapkan secara langsung tentang hal ini. Jika aku berbicara secara langsung, aku takut melukai hatinya lagi. Jadi kamu kerjakan saja apa yang aku perintahkan.” Aswin menatap wajah Revival. “Kamu harus ingat. Buat isi dari brosur tersebut sebagus mungkin, agar ia tertarik untuk melakukan operasi itu. Untuk urusan yang lainnya aku sendiri yang akan melakukannya. Paham.”

Revival menundukkan pandangannya. “Paham. Kalau begitu saya permisi keluar dulu.”

“Tunggu. Ini jam berapa?” tanya Aswin.

Revival berdiri tegak menatap jam tangan yang berada di sebelah tangan kiri. “Pukul 09:00 malam. Ada yang harus saya lakukan lagi Presdir?” tanya Revival menatap wajah Aswin yang terlihat bingung.

“Aku ingin ke Villa. Aku merasa tidak enak meninggalkan dia sendiri, apa kabar wanitaku di sana. Apa dia baik-baik saja?" Tanya Aswin.

“Apa mau saya antar Presdir? Kabar nona muda sangat baik.” sahut Revival.

“Tidak perlu. Nanti aku sendiri saja yang ke sana, kamu selesaikan tugas yang aku bilang saja. Kalau bisa brosur nya besok sore atau malam sudah siap.” Aswin berdiri. “Aku mau bersiap dulu.”

Revival menundukkan sedikit wajahnya. “Baik. Presdir tenang saja.”

...Villa Presdir muda Aswin....

...🧐🧐...

Elakshi sedang duduk di ruang Tv, menonton film drama korea. Di bawah lantai dekat sofa sedang duduk bibi Resti, seperti sedang menemani Elakshi menonton Tv. Tawa canda terlepas dari bibir mereka saat melihat drama korea, bibi Resti menolehkan wajahnya menatap Elakshi yang sedang duduk di samping dirinya.

Pantes saja Presdir muda Aswin suka dengan gadis ini. Ternyata anaknya periang dan juga baik.

Kalau aku perhatikan gadis ini sebenarnya sangat cantik, tapi kenapa aku melihat ada beberapa bekas luka sepertinya sudah cukup lama membekas di tubuhnya.

Ah. Sudahlah, semoga gadis ini baik-baik saja di kemudian harinya.

Gumam bibi Resti di dalam hati, kedua mata menatap indahnya bola mata coklat dan bibir manis yang tersenyum indah menatap layar Tv yang sedang menyala.

Elakshi merenggangkan tubuhnya menaikkan kedua tangannya ke atas. “Aku sudah mulai mengantuk bibi.” Elakshi berdiri. “Bibi. Terima kasih sudah menemani aku nonton, aku permisi pamit ke atas dulu.” Ucap Elakshi yang sedikit pelan sambil tersenyum.

Bibi Resti berdiri, tubuh sedikit menunduk. “Nona muda tidak perlu berkata seperti itu. Apa perlu saya temani ke atas nona muda?” tanya bibi Resti.

Elakshi melambai. “Ah. Tidak usah.” Elakshi melangkah pergi. “Selamat malam bibi Resti.” Ucap Elakshi, kedua kaki terus melangkah naik ke atas anak tangga menuju kamar utama.

Bibi Resti membereskan rumah yang sedikit berantakan, setelah selesai semua pekerjaan rumah yang berantakan. Bibi Resti berjalan mendekati pintu, saat ingin mengunci pintu rumah bel berbunyi.

Ding!

Dong!

Bibi Resti membuka pintu Vila. “Presdir muda.” Ucapnya kaget, tangan kanan menunjuk ke arah anak tangga yang menuju kamar utama. “Sekitar 30 menit yang lalu, nona muda baru saja naik. Katanya ingin tidur.” Bibi Resti berbalik badan. “Saya bangunkan nona muda dulu, saya akan bilang jika Presdir muda sudah datang.”

Aswin meraih tangan bibi Resti. “Tidak perlu. Aku sudah mengantuk, jadi aku langsung istirahat saja. Bibi jangan lupa kunci pintunya.” Aswin berjalan menuju anak tangga.

Kedua kaki Aswin terhenti di depan pintu kamar, menarik nafas pendek. Tangan kanan membuka pintu kamar yang tak terkunci.

Klik!

Pintu kamar terbuka, terlihat jelas ada seorang gadis sedang tidur memakai baju piyama tipis menampakkan bagian dalam yang terpakai berwarna putih. Dahi Aswin mengerut, saat melihat tubuh indah tidak di tertutup selimut. Ia mengunci pintu kamar, melangkah besar di dalam kamar yang gelap mendekati ranjang.

“Pintu kamar tidak di kunci, tubuh tidak memakai selimut, baju piyama tipis. Nampak semua bagian dalam yang kamu pakai. Wanita ini begitu sepele, apa dia tidak takut ada orang lain yang menyentuh tubuhnya.” Gumam Aswin pelan, tangan meraih selimut yang masih terlipat rapih di ujung ranjang. Aswin menyelimuti tubuh Elakshi, saat selimut sampai di separuh badan.

Elakshi memutar posisi tidurnya menjadi terlentang. Kedua mata Aswin membulat, menatap ke dalam baju piyama tipis. Bekas luka bakar di bagian dada hingga pusar, meski baju piyama tipis menutupi tubuhnya. Tapi bekas itu bisa terlihat jelas. Kedua tangan menggenggam erat selimut yang sedang di pegang, dahi mengerut membuang wajah yang terlihat kesal mengingat rekaman suara bibi pembantu Elakshi mengenai luka bakar yang ia dapat.

Aswin menarik nafas panjang, ia naik dan duduk di tepian ranjang. kepala bibir mendekati telinga Elakshi dan berteriak. “Bangun jelek.” Setelah puas berteriak cukup kencang di telinga Elakshi, Aswin tertawa pelan.

Elakshi spontan duduk, kedua mata menjadi liar di dalam gelapnya kamar. Wajah gugup, kedua mata tak berkedip saat melihat ada seorang pria yang duduk di sampingnya. Elakshi menarik selimut, menutupi tubuhnya sampai ke wajah. Hanya menyisahkan kedua bola mata coklat. “Siapa kamu.”

Aswin berdiri, tangan kanan melonggarkan dasi. “Aku pikir tubuh kamu saja yang jelek. Ternyata pandangan kamu juga.” Aswin melemparkan dasi ke lantai, kemudian membuka 1 persatu kancing baju kemeja.

“Presdir.” Gumam Elakshi pelan. Elakshi membaringkan tubuhnya menutup semua bagian tubuh hingga menyisahkan rambut yang masih terlihat. “Aku sadar diri kalau aku jelek seperti monster, tapi aku juga tidak mau seperti ini. Jika tidak suka katakan tidak, agar aku tahu harus bertindak apa.” Ucap Elakshi lirih dari balik selimut.

Wajah Aswin berubah suram. Kedua tangan bergerak cepat melepaskan baju dan celana hingga menyisahkan boxer. Aswin berjalan mendekati ranjang, menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elakshi.

Aswin meraih kedua tangan Elakshi, menggenggam kedua pergelangan tangan menjadi satu di letakkan di atas kepala Elakshi. Aswin menindih tubuh Elakshi. “Siapa yang bilang kamu itu Monster.”

Elakshi membuang wajah sedihnya. “Tidak ada. Tapi aku bisa merasakan dari tatapan mereka yang menatapku.” Ucapnya lirih.

Aswin mengeratkan genggamannya, wajahnya mendekati wajah Elakshi. Bibir mendekati bibir Elakshi dan memberikan kecupan lembut membuat Elakshi terlena. Saat kecupan itu liar menjelajahi isi dalam bibir Elakshi yang membuat jantungnya berdegup kencang.

Elakshi memberontak, menggigit bibir bawah Aswin. Aswin menghentikan perbuatannya, jempol tangan kanan mengusap lembut bibir bawah yang berdarah. “Ternyata kamu suka main gigit.”

Elakshi duduk, wajah panik melihat darah yang keluar dari bibir bawah Aswin. tangan kanan meraih bibir yang terluka. “Maaf. Aku tidak bermaksud untuk membuat Anda terluka.”

Aswin merebahkan tubuhnya di samping Elakshi. “Kali ini aku maafkan.” Aswin meraih selimut, menyelimuti tubuhnya.

Elakshi menyingkap selimut, kedua kaki berdiri di samping ranjang, tangan meraih bantal miliknya. “Terimakasih telah memaafkan aku, Presdir. Aku permisi tidur di sofa.” Elakshi berjalan mendekati sofa panjang yang berada di dalam kamar.

“Siapa yang menyuruh kamu tidur di sofa. Aku bilang kembali ke sini, sebelum aku benar-benar marah.” Bentak Aswin.

“Wanita jelek tidak pantas tidur bersama dengan pria tampan.” Sahut Elakshi pelan tak memperdulikan bentakan Aswin. Kedua kaki terus melangkah mendekati sofa. Elakshi meletakkan bantal di sofa panjang, ia merebahkan tubuhnya.

Wajah Aswin menjadi suram, ia bangkit, berjalan tanpa mengenakan baju. Terlihat dada kotak-kotak bak roti sobek mendekati sofa panjang di mana Elakshi sedang tertidur. Kedua tangan kekar menggendong tubuh mungil membawanya ke atas ranjang.

“Apa yang Anda lakukan. Turunkan..turunkan aku.” berontak Elakshi memukul-mukul dada kekar bak roti sobek.

Aswin menjatuhkan Elakshi di atas ranjang. “Aku sudah bilang, jangan sampai aku marah.” Tangan kiri Aswin mencengkram kembali kedua pergelangan tangan Elakshi, meletakkan di atas kepala.

Elakshi panik, ia memberontak. “Anda mau apa? Apa yang ingin Anda lakukan? Di mata Anda, aku hanya wanita jelek. Jadi jangan coba-coba berbuat yang tidak pantas.” Ucap Elakshi dengan suara gemetar.

Aswin membungkam bibir Elakhsi, tangan kanan menjalar ke bagian paha. Hingga terdengar suara khas dari dalam bibir yang di bungkam, membuat Aswin semakin bersemangat.

Tangan menjalar ke bagian alat vital, membuat Elakshi membulatkan kedua bola matanya. Kedua kaki memberontak.

Aswin mengerutkan dahinya, melepaskan ciuman, kedua mata menatap jari tengah yang berdarah segar. “Perasan, jari ini belum masuk. Tapi kamu kenapa berdarah.” Tanya Aswin panik.

“Sakit. Perut aku sakit. Apa Anda tidak tahu jika aku sedang memakai pembalut. Aku sedang mens.” Ucap Elakshi pelan, dengan wajah yang sedikit lega. Benar saja sangat lega, karena ia masih bisa mempertahankan kesuciannya.

“Sial.” Aswin bangkit, berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar.

...Bersambung.........

Terpopuler

Comments

MommyAtha

MommyAtha

rasain lu

2022-11-02

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

semoga aswin benar benar sayang pada alekshi

2022-04-15

0

Ana Yulia

Ana Yulia

Aku dah masukan ke favorit ❤️, lanjutkan 💪❤️🌹

2022-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Ayah menikah.
2 Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3 Percakapan Tante Anna dan Ayah
4 Pelelangan
5 Isi rekaman suara.
6 Mencari Dokter terbaik.
7 Brosur operasi.
8 Mengumpulkan tekad.
9 Operasi dan kembali ke tanah air.
10 Tertusuk duri bunga mawar.
11 Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12 Kediaman Ararya
13 Usus buntu pecah.
14 Hotel mewah.
15 Pesta.
16 Meski aku tahu.
17 Kamu tetap Ayahku.
18 Aswin turun tangan.
19 Aku sudah muak
20 Kehebohan wartawan.
21 Qaila botak.
22 Mulai detik ini....
23 Kantor Sipil
24 Membuka segel
25 Restoran Mewah buat Elakshi.
26 Kalau soal itu aku tidak lelah
27 Insiden Pembukaan Restoran baru.
28 Sulit mengendalikan ketegangan.
29 Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30 Ceraikan wanita ini!
31 Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32 London.
33 Rooftop Aviary.
34 Apa pria itu menaruh dendam?
35 Coppa Club, Thames.
36 Aku akan bertanggung jawab besok.
37 Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38 Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39 Aku bukan seorang pecundang.
40 Tuan muda Andra terang-terangan.
41 Aku sangat mencintai kamu
42 London Eye
43 Pulang ke tanah air.
44 Tingkah konyol Elakshi
45 Elakshi berkelahi.
46 Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47 Kenapa aku yang dicueki
48 Apa yang di lakukan Tante Utllika
49 Elakshi di culik saat Revival pergi
50 Aswin sangat marah
51 Kemurkaan Aswin.
52 7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53 Apa kamu sudah siap?
54 Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55 Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56 Mau kemana kamu gadis ..
57 Apa aku harus memecat semua mereka!
58 Presdir. Kenapa Anda menangis?
59 Perkelahian mertua dan menantu.
60 Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61 Kenapa jenjang leher kamu.
62 Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63 Balas dendam yang tersalurkan.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ayah menikah.
2
Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3
Percakapan Tante Anna dan Ayah
4
Pelelangan
5
Isi rekaman suara.
6
Mencari Dokter terbaik.
7
Brosur operasi.
8
Mengumpulkan tekad.
9
Operasi dan kembali ke tanah air.
10
Tertusuk duri bunga mawar.
11
Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12
Kediaman Ararya
13
Usus buntu pecah.
14
Hotel mewah.
15
Pesta.
16
Meski aku tahu.
17
Kamu tetap Ayahku.
18
Aswin turun tangan.
19
Aku sudah muak
20
Kehebohan wartawan.
21
Qaila botak.
22
Mulai detik ini....
23
Kantor Sipil
24
Membuka segel
25
Restoran Mewah buat Elakshi.
26
Kalau soal itu aku tidak lelah
27
Insiden Pembukaan Restoran baru.
28
Sulit mengendalikan ketegangan.
29
Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30
Ceraikan wanita ini!
31
Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32
London.
33
Rooftop Aviary.
34
Apa pria itu menaruh dendam?
35
Coppa Club, Thames.
36
Aku akan bertanggung jawab besok.
37
Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38
Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39
Aku bukan seorang pecundang.
40
Tuan muda Andra terang-terangan.
41
Aku sangat mencintai kamu
42
London Eye
43
Pulang ke tanah air.
44
Tingkah konyol Elakshi
45
Elakshi berkelahi.
46
Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47
Kenapa aku yang dicueki
48
Apa yang di lakukan Tante Utllika
49
Elakshi di culik saat Revival pergi
50
Aswin sangat marah
51
Kemurkaan Aswin.
52
7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53
Apa kamu sudah siap?
54
Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55
Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56
Mau kemana kamu gadis ..
57
Apa aku harus memecat semua mereka!
58
Presdir. Kenapa Anda menangis?
59
Perkelahian mertua dan menantu.
60
Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61
Kenapa jenjang leher kamu.
62
Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63
Balas dendam yang tersalurkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!