Pelelangan

Part 04

______

Hari terus berlalu , hari ini adalah di mana acara pelelangan di selenggarakan. Ibu sambung Elakshi sebut saja tante Anna berjalan menuju kamar Elakshi. Kedua tangan memegang satu baju gaun, stocking hitam dan satu syal kecil. Langkah kaki tante Anna terhenti di depan pintu kamar Elakshi, bibir tebal berhias lipstick merah maroon menaik menatap baju gaun yang ia pegang.

Tok!

Tok!

Tante Anna mengetuk pintu kamar Elakshi. “Sayang. Ini tante, apa kamu sudah bangun?” panggil tante Anna lemah lembut dari depan pintu kamar Elakshi.

Klik!

Elakshi membuka pintu kamarnya, wajah datar melihat tante Anna yang berdiri tersenyum manis, kedua tangan memegang perlengkapan baju. Baju itu pasti buat di pakai untuk menghadiri acara pelelangan yang akan di adakan sore ini.

“Ada apa tante.” Tanya Elakshi singkat.

Tante Anna mengulurkan tangan yang memegang baju gaun, stocking dan syal. Wajah manis tante Anna memandang wajah cantik alami yang sedang berdiri di depan pintu. “Ini baju buat kamu. Buat kamu kenakan di acara nanti. Coba kamu pakai di depan tante.”

Elakshi mengambil baju tersebut. “Tidak perlu di coba tante, aku yakin baju pilihan tante tidak akan membuat tubuh aku tampak jelek di depan semua orang nanti.”

Tante Anna memeluk tubuh Elakshi. “Sayang. Maafkan tante dan Ayah kamu, kami terpaksa. Jika Ayah kamu tidak terlilit hutang dan lain sebagainya mungkin semua ini tidak akan terjadi.” Keluh tante Anna berlinang air mata.

Elakshi menghela nafas, tangan kanan membelai lembut punggung tante Anna. Elakshi tahu, jika ucapan yang terlontar dari bibir tante Anna itu hanya ucapan semata. Ucapan omong kosong agar ia tidak berpikir buruk dengan ibu sambungnya yaitu tante Anna. Terlebih lagi semua itu adalah ide dari tante Anna bukan dari Ararya. Ararya menyetujui semua rencana tante Anna karena Ararya sudah tidak ingin lagi melihat putrinya yang pembawa sial itu tinggal di dalam rumahnya.

“Tidak ada yang perlu di maafkan. Selagi kalian semua bahagia dengan semua ini, kenapa tidak di lakukan. Aku ikhlas dengan semua apa yang sedang terjadi kepadaku. Bukankah Ayah tidak menyukaiku? Sudahlah tante tidak perlu berkata seperti itu lagi.” Elakshi melepaskan perlahan pelukan tante Anna, tangan kiri Elakshi menyeka lembut pipi tante Anna yang basah. “Ayah saja tidak pernah menangisi diriku. Kenapa tante yang harus menangis. Hentikan tangisan itu, karena bisa merusak riasan mahal yang tante kenakan.”

Tante Anna tersenyum, menarik nafas panjang, menggenggam tangan kiri Elakshi. “Baik. Tante tidak akan menangis lagi. Sebelum kamu pergi ke acara pelelangan, tante ingin mengajak kamu ke salon nanti siang. Tante ingin mendadani kamu dan memberi sedikit kelembutan di kulit kamu yang bersih ini.”

Elakshi menggeleng. “Tidak perlu tante, aku punya perlengkapan itu semua. Tante simpan saja uang itu, karena kalian lebih membutuhkannya dari pada aku.”

“Tapi sayang. Tante tidak ingin kamu nanti terlihat buruk, tante ingin kamu terlihat lebih menarik dan cantik di pandang. Terlebih lagi nanti akan hadir Presdir muda yang terkenal kaya raya sampai ke seluruh dunia akan hadir.” Rayu tante Anna memaksakan Elakshi menuruti kemauannya, karena tante Anna berharap jika Presdir muda itu akan memilih Elakshi.

Elakshi menutup sedikit pintunya, hanya menyisahkan kepala yang mengulur ke luar menatap tante Anna yang masih berdiri di depan pintu. “Tidak perlu. Aku akan melakukan perawatan sendiri, dan biarkan aku sendiri sampai waktunya sudah tiba. Tante bisa memanggil aku.” Elakshi menutup pintu kamarnya.

Blam!

...Acara pelelangan....

...🤔🤔...

Pukul 05: 00 sore. Elakshi, Ayahnya yaitu Ararya, tante Anna dan adik tirinya Qaila sedang duduk di belakang pentas. Wajah gugup, kedua tangan di genggam di letakkan di atas pangkuannya Elakshi.

Wajah tertunduk malu, ia malu dengan pakaian yang ia kenakan. Pakaian yang di belikan oleh tante Anna, yang saat ini sedang di pakainya.

Baju gaun dengan panjang di bawah bokong, stocking hitam menutupi luka bakar yang berada di paha depan kanan/kiri, syal yang melingkar di jenjang leher yang putih menutupi bekas luka bakar di bagian lehernya. Sedangkan bagian lengan, hanya lengan kanan yang sedikit panjang ketat sampai ke siku. Lengan kiri terbuka, memperlihatkan kulit polos yang bersih dan bersinar.

Setelah hampir satu jam menunggu di belakang pentas. Akhirnya nama Elakshi di panggil untuk naik ke atas panggung. Elakshi berdiri, menatap wajah sang Ayah yang sedang sibuk dengan ponselnya. Elakshi berharap ada sedikit kesan terakhir yang akan di ucapkan Ayahnya, namun semua itu hanya harapan Elakshi.

Tante Anna menggenggam tangan Elakshi. “Jangan gugup.”

Elakshi hanya tersenyum, ia berbalik badan. Kaki terus melangkah, sedangkan hati, pikiran sudah hancur bersama langkah kaki yang akan naik ke atas panggung.

.

.

Ia berdiri di atas panggung, menatap satu persatu semua orang yang hadir. Terlihat jelas, hadir adalah pria kaya raya baik tua atau pun muda. Gendut, kurus, tinggi besar semua hadir di sana.

Elakshi menelan saliva nya, wajah dan tubuh menjadi gugup. Ia menundukkan pandangannya. Pingin menangis, namun itu tidak mungkin. Hanya satu harapannya, bertemu dengan pria kaya raya yang bisa merubah takdir hidupnya.

Dari sudut bangku tamu yang menghadiri acara tersebut, ada sesosok pemuda yang tidak kelihatan wajahnya karena tempat yang ia duduki tidak terkena cahaya lampu. Yang terlihat hanya seorang pemuda tampan, tinggi memakai jas rapih berdiri di samping kursi tersebut. Pria yang duduk terus memandangi wajah Elakshi.

Tangan kanan di letak di dagunya sambil mengusap pelan, bibir menaik. “Sangat indah.” Ucap pria tersebut memandang kedua bola mata coklat, rambut ikal bawah yang terurai panjang. Pria tersebut merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Elakshi.

Pria pembawa acara memegang mic, berdiri di tepian panggung menatap satu persatu tamu yang hadir. “Di sini sudah berdiri seorang wanita yang sangat cantik…..”

Pria yang duduk di bangku tamu undangan paling belakang mengulurkan tangan kanannya. “100,T. Aku mau wanita itu, dan hentikan penawaran kamu. Jangan biarkan ia berlama-lama berdiri di atas panggung, karena aku tidak mau banyak mata yang melihat keindahannya.”

Kedua bola mata Elakshi membulat menatap pria yang tak terlihat wajahnya karena tidak terkena cahaya lampu ruangan.

Siapa pria itu? tawarannya cukup tinggi hanya untuk diriku.

Siapa dia, dan kenapa ia bersembunyi di sudut sana.

Gumam Elakshi pelan, kedua mata terus mencari tahu siapa pemuda tersebut. Namun tidak bisa terlihat jelas.

...Ruangan kosong yang sempit....

...😟😟...

Elakshi, Ararya, tante Anna dan adik tirinya Qaila sedang duduk seperti menunggu seseorang. 10 menit lamanya menunggu, masuk seorang pria memakai jas hitam, tinggi, ganteng dan gagah. Tangan memegang 1 koper besar berdiri di samping Elakshi yang sedang duduk.

“Maaf. Anda siapa ya?” tanya tante Anna ingin mencari tahu siapa pria tampan yang berdiri di samping Elakshi.

Tangan kanan di letakkan di dada, tubuh sedikit menunduk. “Revival. Orang kepercayaan Presdir muda Aswin.” Revival berdiri tegap. “Tunggu sebentar, Presdir muda Aswin sedang menuju ke ruangan ini.”

Adik tirinya Qaila berbisik. “Tampan sekali Ibu. Kenapa tidak aku saja Ibu pilih, kenapa harus wanita jelek itu.”

Tante Anna menyikut Qaila. “Diam kamu. Apa kamu sudah tidak waras, ingin di tawar seperti itu. Kamu itu cantik, jadi harus punya harga diri.” Tandas tante Anna.

Tap!

Tap!

Masuk seorang pria tampan, berkacamata hitam, jas panjang menempel di bahunya. Pria tampan tersebut duduk di bangku kosong yang berada di samping Elakshi. Pria tampan tersebut mengeluarkan beberapa lembar kertas putih. “Tolong di baca.”

Tante Anna mengambil kertas tersebut, kertas yang berisikan tentang perjanjian hak milik.

...Isi surat perjanjian tersebut....

...🧐...

...Saya Presdir muda Aswin Aryasatya ingin memberi imbalan kepada kedua orang tua Lola Elakshi sebesar 100 T, dengan syarat keluarkan nama Lola Elakshi dari daftar keluarga....

...Hari ini dan detik ini juga, Lola Elakshi resmi menjadi milik hak saya....

...Tidak ada yang boleh mengganggu Lola Elakshi lagi setelah ia menjadi milik saya seutuhnya....

Ararya menarik kertas yang di pegang tante Anna, dan menanda tanganinya langsung tanpa bertanya kembali. “Ini sudah saya tanda tangani, berikan saya uangnya agar saya bisa segera pergi.”

Revival segera membuka kopernya, sangat bersinar isi dalam koper tersebut. Terlihat jelas, susunan rapih uang baru dan di tengah tumpukan uang terdapat cek senilai 500 jt.

Tante Anna dan adik tirinya saling menatap, tersenyum manis menatap Elakshi. Adik tirinya memeluk dari belakang. “Kakak. Kamu jangan gugup karena semua akan baik-baik saja.”

“Ia sayang.” Sambung tante Anna.

Ayahnya berdiri, tangan kanan memegang koper. “Sebaiknya kita pulang.” Ucap Ayahnya melangkah pergi meninggalkan ruangan tanpa berpamitan kepada Elakshi.

Elakshi hanya diam tertunduk sedih, sampai detik terkahir di perjumpaan Ayah dan anak. Ayahnya Ararya sama sekali tidak berbicara kepadanya.

...Di dalam mobil....

...🚘🚘...

Aswin, Elakshi dan orang kepercayaannya Revival sedang mengendarai mobil mewah. Revival melajukan mobil menuju kediaman rumah Aswin.

Sepanjang perjalanan Elakshi hanya diam menatap jendela kaca mobil. Aswin yang duduk di samping Elakshi terus memandangi setiap inchi dari tubuh Elakshi, ia menelan saliva saat menatap bibir polos bergerak.

Aswin tidak mampu menahan hasratnya, ia menarik tubuh Elakshi. Memberi kecupan manis di bibir Elakshi. Elakshi hanya diam, ia tidak bisa berbuat apa pun karena Aswin telah memberi uang lebih untuk melunasi hutang Ayahnya.

Ciuman itu semakin liar, menjalar ke jenjang leher yang berhias syal. Aswin hendak membuka syal, namun Elakshi bersikeras menahan tangan Aswin. “Jangan di buka Presdir. Biarkan syal ini tetap di sini.”

“Kenapa? Apa yang sedang kamu tutupin.” Aswin mencengkram kuat pergelangan tangan Elakshi dengan sebelah tangan kekarnya. Sedangkan tangan yang satunya membuka syal yang berada di jenjang leher Elakshi.

Kedua mata Aswin membesar, menatap bekas luka bakar yang berada di jenjang leher Elakshi yang putih. Tangan Aswin juga menyingkap bagian rok, lengan yang panjang dan stocking yang di kenakan Elakshi. Benar saja terlihat semua bekas luka bakar yang membekas di bagian tubuh Elakshi.

Aswin menatap tajam wajah Elakshi yang tertunduk sedih. Tangan kana di kepal erat memukul dinding kaca mobil. “Jelek. Jelek. Jelek. Jelek.” Teriak Aswin yang sedang merasa kesal.

“Revival. Putar arah, jangan kembali ke rumah. Aku ingin wanita jelek ini tinggal di Villa. Cepat.” Bentak Aswin kepada Revival.

Revival memutar arah mobilnya menuju Villa yang di maksud Presdir muda Aswin.

...Bersambung........

✨✨ Silahkan tinggalkan jejak 🤗🤗

Terpopuler

Comments

MommyAtha

MommyAtha

yah.. kenapa blg jelek sih presdir

2022-11-02

0

MommyAtha

MommyAtha

thor... kalau butuh bantuan buat ngitung duit, saya siap

2022-11-02

0

MommyAtha

MommyAtha

emot meresahkan ini

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah menikah.
2 Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3 Percakapan Tante Anna dan Ayah
4 Pelelangan
5 Isi rekaman suara.
6 Mencari Dokter terbaik.
7 Brosur operasi.
8 Mengumpulkan tekad.
9 Operasi dan kembali ke tanah air.
10 Tertusuk duri bunga mawar.
11 Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12 Kediaman Ararya
13 Usus buntu pecah.
14 Hotel mewah.
15 Pesta.
16 Meski aku tahu.
17 Kamu tetap Ayahku.
18 Aswin turun tangan.
19 Aku sudah muak
20 Kehebohan wartawan.
21 Qaila botak.
22 Mulai detik ini....
23 Kantor Sipil
24 Membuka segel
25 Restoran Mewah buat Elakshi.
26 Kalau soal itu aku tidak lelah
27 Insiden Pembukaan Restoran baru.
28 Sulit mengendalikan ketegangan.
29 Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30 Ceraikan wanita ini!
31 Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32 London.
33 Rooftop Aviary.
34 Apa pria itu menaruh dendam?
35 Coppa Club, Thames.
36 Aku akan bertanggung jawab besok.
37 Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38 Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39 Aku bukan seorang pecundang.
40 Tuan muda Andra terang-terangan.
41 Aku sangat mencintai kamu
42 London Eye
43 Pulang ke tanah air.
44 Tingkah konyol Elakshi
45 Elakshi berkelahi.
46 Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47 Kenapa aku yang dicueki
48 Apa yang di lakukan Tante Utllika
49 Elakshi di culik saat Revival pergi
50 Aswin sangat marah
51 Kemurkaan Aswin.
52 7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53 Apa kamu sudah siap?
54 Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55 Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56 Mau kemana kamu gadis ..
57 Apa aku harus memecat semua mereka!
58 Presdir. Kenapa Anda menangis?
59 Perkelahian mertua dan menantu.
60 Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61 Kenapa jenjang leher kamu.
62 Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63 Balas dendam yang tersalurkan.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ayah menikah.
2
Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3
Percakapan Tante Anna dan Ayah
4
Pelelangan
5
Isi rekaman suara.
6
Mencari Dokter terbaik.
7
Brosur operasi.
8
Mengumpulkan tekad.
9
Operasi dan kembali ke tanah air.
10
Tertusuk duri bunga mawar.
11
Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12
Kediaman Ararya
13
Usus buntu pecah.
14
Hotel mewah.
15
Pesta.
16
Meski aku tahu.
17
Kamu tetap Ayahku.
18
Aswin turun tangan.
19
Aku sudah muak
20
Kehebohan wartawan.
21
Qaila botak.
22
Mulai detik ini....
23
Kantor Sipil
24
Membuka segel
25
Restoran Mewah buat Elakshi.
26
Kalau soal itu aku tidak lelah
27
Insiden Pembukaan Restoran baru.
28
Sulit mengendalikan ketegangan.
29
Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30
Ceraikan wanita ini!
31
Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32
London.
33
Rooftop Aviary.
34
Apa pria itu menaruh dendam?
35
Coppa Club, Thames.
36
Aku akan bertanggung jawab besok.
37
Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38
Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39
Aku bukan seorang pecundang.
40
Tuan muda Andra terang-terangan.
41
Aku sangat mencintai kamu
42
London Eye
43
Pulang ke tanah air.
44
Tingkah konyol Elakshi
45
Elakshi berkelahi.
46
Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47
Kenapa aku yang dicueki
48
Apa yang di lakukan Tante Utllika
49
Elakshi di culik saat Revival pergi
50
Aswin sangat marah
51
Kemurkaan Aswin.
52
7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53
Apa kamu sudah siap?
54
Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55
Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56
Mau kemana kamu gadis ..
57
Apa aku harus memecat semua mereka!
58
Presdir. Kenapa Anda menangis?
59
Perkelahian mertua dan menantu.
60
Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61
Kenapa jenjang leher kamu.
62
Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63
Balas dendam yang tersalurkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!