Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)

Part 02

________

...4 tahun kemudian....

...🌀🌀...

Waktu, bulan, tahun. Begitu cepat berlalu. Kini Lola Elakshi berusia 19 tahun, Elakshi tengah mempersiapkan sekolah kembali untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi seperti berkuliah di Universitas yang terkenal yang berada di Luar Negeri. Namun sayang, saat dia sedang bersemangat ingin menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, Ayahnya yaitu Ararya di timpa musibah.

Waralaba terbesar yang di miliki Ararya yang hampir masuk ke seluruh pusat pasar yang berada di seluruh Dunia kini harus padam 20% mengalami kebangkrutan.

Walaupun Elakshi tidak dekat dengan Ayahnya Ararya, tapi Elakshi merasa cemas dan bingung harus berbuat apa karena ia tahu saat ini dia tidak mampu membantu Ararya.

Tubuh sedikit cacat, tamatan hanya lulusan SMA. Tidak memiliki pengalaman bekerja, dan jika ingin bekerja. Perusahaan mana yang akan menerima dirinya yang memiliki bekas luka di bagian tubuhnya yang tertutup baju gaun panjang sebatas betis, berlengan 3 siku yang selalu ia pakai.

Elakshi hanya diam di dalam kamar dengan tangan yang memegang 1 brosur pendaftar ke Universitas yang ingin ia tuju. Elakshi duduk di tepian ranjang, ia menundukkan pandangannya dengan kedua bola mata yang memerah menahan tangis air mata yang hendak keluar.

“Ayah. Maafkan aku karena tidak bisa membantu kamu di dalam kesulitan. Rasanya Elakshi ingin memeluk tubuh Ayah, namun Ayah tidak pernah mengizinkan Elakshi menyentuh sedikit saja kulit Ayah. Ayah. Elakshi pingin sekali menghapus jejak kesedihan yang sedang Ayah rasakan dan beban yang Ayah pikul sendiri selama ini.”

Saat Elakshi tengah memikirkan kesedihan yang di rasakan oleh Ararya, terdengar suara ketukan pintu dari luar pintu kamar miliknya.

Tok!

Tok!

Setelah ketukan pintu selesai, terdengar suara pembantu yang biasa melayani Elakshi.

“Makan malam sudah siap, nona muda sudah di tunggu di ruang makan oleh tuan Ararya.”

Elakshi mendongakkan wajahnya menatap langit-langit kamar yang dihiasi dengan lampu yang sangat indah serta dinding kamar yang berwarna merah muda.

Walau pun Ayah selalu menyalahkan aku atas kelahiranku yang membuat Ibu meninggalkannya untuk selamanya dan selalu berkata jika aku adalah anak pembawa sial buruk rupa.

Tapi Ayah tetap saja peduli dengan hal kecil, meski itu tidak di tunjukkan langsung oleh Ayah.

Gumam Elakshi di dalam hati sambil melangkahkan kaki kanannya berjalan menuju pintu kamar miliknya.

Kltak!

Saat pintu kamar terbuka terlihat pembantu rumah tangga masih menunggu di depan pintu kamar Elakshi.

Elakshi menolehkan wajahnya menatap bibi pembantu rumah tangga.

“Bibi. Apakah semua sudah berada di ruang makan keluarga?”

Bibi pembantu menganggukan kepalanya dengan wajah tersenyum.

Elakshi melangkah cepat menuruni anak tangga menuju ruang makan keluarga.

...Ruang makan keluarga....

...🙃🙃...

Ararya, Elakshi, Anna dan Qaila sedang duduk di meja makan dan menikmati makanan lezat dengan sangat hikmat dan tenang.

Setelah 30 menit mereka makan, Ararya yang baru selesai makan mengusap mulutnya dengan tisu menatap tajam wajah Elakshi.

Sedangkan Elakshi hanya membalasnya dengan senyuman. “Ayah.”

Saat mendengar Elakshi memanggil Ararya, bukan jawaban yang baik atau sahutan yang lembut terdengar dari mulut Ayah tercinta. Ararya justru membentak Elakshi dengan sangat kuat hingga terdengar seisi rumah dan membuat orang yang berada di dalam rumah terkejut bukan main.

“Jangan pernah kamu panggil aku dengan sebutan Ayah. Kau tidak pantas memanggilku dengan sebutan Ayah. Ingat karena kau terlahir di dunia ini, wanita yang aku cintai telah meninggalkan aku dan sekarang bisnis yang aku perjuangkan hingga berpuluh-puluh tahun harus mengalami kegagalan itu semua gara-gara kamu, dasar anak pembawa sial buruk rupa.”

Bibi pembantu yang biasa melayani Elakshi hanya diam. Tante Anna, anaknya Qaila dan pembantu lainnya juga hanya bisa diam mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Ararya.

Elakshi hanya diam, mengepal kedua tangan yang bersembunyi di bawah meja makan. Wajahnya tertunduk sedih dengan kedua mata yang berlinang air mata. Bibirnya bergetar menahan tangis yang tak mampu di bendung lagi. Ia menolehkan wajah yang terlihat basah menatap wajah Ararya.

“Apa salah Elakshi kepada Ayah? Apa Elakshi mau kehilangan seorang Ibu yang telah berjuang melahirkan Elakshi. Apa Elakshi juga mau jika usaha atau waralaba yang Ayah pertahankan dan Ayah perjuangkan itu bangkrut.”

Elakshi berdiri dengan kedua tangan yang di kepal kuat berada di balik baju dress indah miliknya.

“Tidak ada anak pembawa sial Ayah. Jika setiap masalah yang terjadi kepada Ayah dan keluarga kita, semua semata takdir yang di berikan oleh Tuhan kepada kita semua.

Walaupun Ayah sangat membenciku. Aku tetap menyayangi Ayah dan jika ada yang bisa aku pertaruhan agar bisnis Ayah bisa kembali lagi, aku juga akan bersedia meski aku mempertaruhkan diriku sendiri.”

Dengan kedua mata yang basah Elakshi berbalik badan berlari cepat meninggalkan ruang meja makan keluarga.

Ararya mengepal tangan kanannya menggebrak meja makan.

Braaak!

Braakk!!

“Dasar anak yang tidak tahu di untung.”

Ararya berteriak sangat kencang dan sangat kuat di meja makan keluarga.

Qaila yang ketakutan bersembunyi di balik badan tante Anna.

“Ibu. Ayah sangat mengerikan, ini semua gara-gara anak itu membuat Ayah sangat marah.” Gumam pelan Qaila.

Tante Anna meletakkan telapak tangan kananya di atas rambut Qaila, “Sebaiknya kamu ke kamar dulu, biar Ibu yang di sini dan menenangkan Ayah Ararya.”

Qaila berdiri melangkahkan kaki kanannya meninggalkan ruang makan keluarga.

Tante Anna berjalan sedikit mendekati Ararya, tante Anna berdiri tepat di belakang kursi Ararya dengan kedua tangan yang mengulur panjang di letakkan di kedua bahu yang tegang milik Ararya.

Anna memijat lembut kedua bahu yang tegang milik Ararya, seperti sedang berusaha ingin menenangkan hati dan suasana yang sedang tegang.

“Suamiku. Aku tahu kamu sangat tidak menyukai putri kamu Elakshi, tapi kamu tidak boleh seperti itu di hadapan Qaila. Saat melihat kamu marah seperti ini Qaila sangat ketakutan dan aku takut jika dia berpikiran kamu adalah Ayah sambung yang sangat kejam bagi anak-anaknya.”

Ararya menggenggam tangan tante Anna, menariknya hingga tante Anna duduk di atas pangkuan Ararya. Ararya menatap wajah tante Anna dengan penuh kecemasan.

“Anna. Aku takut jika aku bangkrut dan itu akan membuat kamu dan Qaila akan hidup susah nantinya. Aku tidak ingin kehilangan kamu seperti aku kehilangan mendiang istriku dulu. Lebih baik aku kehilangan gadis itu dari pada kamu dan Qaila.”

Ararya memeluk erat tubuh tante Anna dengan kedua mata yang basah. Tante Anna tersenyum sinis, entah apa yang di pikirkan oleh tante Anna. Tapi yang jelas senyuman itu seperti penuh makna dan maksud tersembunyi.

Bibi pembantu yang sedang membersihkan sisa makanan yang berada di atas meja makan keluarga hanya menunduk diam tanpa bersuara sama sekali.

Bibi pembantu yang biasa mengurusi Elakshi berjalan menuju dapur dengan kedua tangan yang memegang gelas dan piring kotor dan meletakkannya di atas tempat pencucian piring.

Bibi pembantu yang biasa mengurusi Elakshi menarik nafas panjang dan duduk di sudut meja yang berada di dapur. Meja khusus buat para pembantu dan penjaga rumah.

“Aku tidak percaya jika tuan Ararya benar-benar sangat membenci nona muda Elakshi. Padahal nona muda Elakshi sangat menyayanginya setulus hati, meskipun tuan Ararya tidak membalas rasa kasih sayang antara anak dan Ayah tapi nona muda Elakshi tetap menyayangi tuan Ararya.”

Ucap bibi pembantu yang biasa mengurus Elakshi kepada teman lainnya mengurus dapur dan rumah.

...Bersambung........

Terpopuler

Comments

MommyAtha

MommyAtha

jangan gitu lah pak

2022-11-02

0

MommyAtha

MommyAtha

aq panggil Ela aja, susahhh namanya

2022-11-02

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Bibi saja kayanya tidak usah bibi pembantu. Hehe cm saran....

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah menikah.
2 Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3 Percakapan Tante Anna dan Ayah
4 Pelelangan
5 Isi rekaman suara.
6 Mencari Dokter terbaik.
7 Brosur operasi.
8 Mengumpulkan tekad.
9 Operasi dan kembali ke tanah air.
10 Tertusuk duri bunga mawar.
11 Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12 Kediaman Ararya
13 Usus buntu pecah.
14 Hotel mewah.
15 Pesta.
16 Meski aku tahu.
17 Kamu tetap Ayahku.
18 Aswin turun tangan.
19 Aku sudah muak
20 Kehebohan wartawan.
21 Qaila botak.
22 Mulai detik ini....
23 Kantor Sipil
24 Membuka segel
25 Restoran Mewah buat Elakshi.
26 Kalau soal itu aku tidak lelah
27 Insiden Pembukaan Restoran baru.
28 Sulit mengendalikan ketegangan.
29 Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30 Ceraikan wanita ini!
31 Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32 London.
33 Rooftop Aviary.
34 Apa pria itu menaruh dendam?
35 Coppa Club, Thames.
36 Aku akan bertanggung jawab besok.
37 Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38 Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39 Aku bukan seorang pecundang.
40 Tuan muda Andra terang-terangan.
41 Aku sangat mencintai kamu
42 London Eye
43 Pulang ke tanah air.
44 Tingkah konyol Elakshi
45 Elakshi berkelahi.
46 Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47 Kenapa aku yang dicueki
48 Apa yang di lakukan Tante Utllika
49 Elakshi di culik saat Revival pergi
50 Aswin sangat marah
51 Kemurkaan Aswin.
52 7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53 Apa kamu sudah siap?
54 Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55 Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56 Mau kemana kamu gadis ..
57 Apa aku harus memecat semua mereka!
58 Presdir. Kenapa Anda menangis?
59 Perkelahian mertua dan menantu.
60 Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61 Kenapa jenjang leher kamu.
62 Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63 Balas dendam yang tersalurkan.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ayah menikah.
2
Waktu cepat berlalu. (4 tahun kemudian)
3
Percakapan Tante Anna dan Ayah
4
Pelelangan
5
Isi rekaman suara.
6
Mencari Dokter terbaik.
7
Brosur operasi.
8
Mengumpulkan tekad.
9
Operasi dan kembali ke tanah air.
10
Tertusuk duri bunga mawar.
11
Apapun aku lakukan demi berjumpa Ayah.
12
Kediaman Ararya
13
Usus buntu pecah.
14
Hotel mewah.
15
Pesta.
16
Meski aku tahu.
17
Kamu tetap Ayahku.
18
Aswin turun tangan.
19
Aku sudah muak
20
Kehebohan wartawan.
21
Qaila botak.
22
Mulai detik ini....
23
Kantor Sipil
24
Membuka segel
25
Restoran Mewah buat Elakshi.
26
Kalau soal itu aku tidak lelah
27
Insiden Pembukaan Restoran baru.
28
Sulit mengendalikan ketegangan.
29
Sudah 6 bulan (Flashback/Flash of)
30
Ceraikan wanita ini!
31
Pertemuan Tante Anna dan Mama Aswin.
32
London.
33
Rooftop Aviary.
34
Apa pria itu menaruh dendam?
35
Coppa Club, Thames.
36
Aku akan bertanggung jawab besok.
37
Niat Revival ingin membantu, tapi.....
38
Aku tidak ingin berselingkuh tapi aku ingin merebutnya.
39
Aku bukan seorang pecundang.
40
Tuan muda Andra terang-terangan.
41
Aku sangat mencintai kamu
42
London Eye
43
Pulang ke tanah air.
44
Tingkah konyol Elakshi
45
Elakshi berkelahi.
46
Apa yang dipikirkan Tante Anna.
47
Kenapa aku yang dicueki
48
Apa yang di lakukan Tante Utllika
49
Elakshi di culik saat Revival pergi
50
Aswin sangat marah
51
Kemurkaan Aswin.
52
7 hari telah berlalu tanpa dirimu, istriku
53
Apa kamu sudah siap?
54
Sering-seringlah lalai, maka aku akan merebutnya dari Anda
55
Meskiku tahu kau tidak bisa ku miliki.
56
Mau kemana kamu gadis ..
57
Apa aku harus memecat semua mereka!
58
Presdir. Kenapa Anda menangis?
59
Perkelahian mertua dan menantu.
60
Saya sebenarnya tahu jika Anda sedang susah.
61
Kenapa jenjang leher kamu.
62
Menjebloskan Tante Utllika (Mama mertua)
63
Balas dendam yang tersalurkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!