AKU INI ANAK KAMU "AYAH"
Part 01
_______
Lola Elakshi, berumur 15 tahun, dulu gadis kecil yang kini tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, bermata coklat, rambut ikal bawah, namun sedikit terdapat luka bakar di bagian lengan kanan 10%, jenjang leher yang putih mulus 0,5%. 40% lainnya terdapat luka mulai dari bagian dada, sampai pusar. 10% lainnya terdapat di bagian pahan depan kanan/kiri.
Dari sinilah kisahnya di mulai.
...Di ruang tamu....
...✨✨...
Tak!
Tak!
Terdengar suara langkah kaki sepatu pansus pria dan sandal wanita datang mendekati ruang tamu. Lola Elakshi atau sebut saja Elakshi berumur 15 tahun sedang duduk diruang tamu dengan buku-buku pelajaran yang berserakan di atas meja tamu.
Elakshi menolehkan wajahnya menatap suara langkah kaki sepatu pria dan sandal wanita yang terdengar mendekati ruang tamu, Elakshi membulatkan kedua bola matanya menatap kedatangan sang Ayah yang membawa seorang wanita beserta anak perempuan yang berusia 9 tahun.
Ayah Lola Elakshi sebut saja Presdir Seafood yang bernama Ararya berumur 35 tahun berjalan melewati Elakshi yang sedang duduk dengan buku pelajaran yang berserakan di atas meja ruang tamu.
“Ucapkan salam pada tante Anna.” Ucap Ararya datar tanpa menoleh menatap wajah putrinya Elakshi.
Elakshi berdiri menyambut wanita yang bernama Anna. “Selamat sore tante Anna, saya Lola Elakhsi.” Ucap Elakshi wajah polos menyambut dengan penuh senyuman manis seorang wanita yang berdiri di hadapannya dengan seorang anak kecil bersembunyi di balik tubuh wanita yang tersenyum manis menatap dirinya.
Tante Anna tersenyum melihat sambutan hangat, wajah polos dan manis dari Elakshi. Wanita tersebut menggandeng tangan anak perempuan yang dibawanya dan duduk berdekatan dengan Elakshi. Anak perempuan yang dibawa oleh tante Anna hanya diam dengan wajah yang terlihat tidak senang.
Elakshi mengulurkan tangan mendekati tubuh anak dari wanita yang disebut tante Anna. “Hai. Namaku Lola Elakshi, kalau kamu siapa?” sapa Elakshi dengan hangat tersenyum manis, tangan tetap mengulur berharap balas jabat tangan dari anak yang di bawa tante Anna.
Anak yang dibawa tante Anna menekuk wajahnya, bersembunyi kembali di balik tubuh tante Anna yang kini duduk di samping Elakshi. Tante Anna tersenyum manis mengulurkan tangannya memegang dagu Elakshi.
“Maaf. Anak tante memang seperti ini, dia tidak terbiasa berjabat tangan dengan orang yang tidak dikenalnya.” Ucap tante Anna dengan nada lembut.
Elakshi menatap wajah tante Anna. Menyimpan kembali tangan mungil yang berharap balas jabat tangan dari anak yang tak beda jauh dari usia dirinya. Elakshi tersenyum manis menatap gadis tak jauh usianya dari dirinya yang masih bersembunyi di balik tubuh tante Anna.
Baru kali ini Ayah membawa seorang wanita masuk kedalam rumah.
Apa tante ini akan menggantikan sosok Ibu yang Ayah cintai, dan akan menemani Ayah yang selalu kesepian saat sedang di rumah.
Jika memang benar, semoga Ayah tidak lagi menghujani aku dengan perkataan anak pembawa sial ... buruk rupa.
Gumam Elakshi di dalam hati karena ia berharap jika kehadiran tante Anna akan merubah keadaan di dalam rumah dan merubah Ayahnya Ararya yang selalu menghujani kata yang sangat menyakitkan hati.
Elakshi tidak bisa lama-lama mengobrol karena ia tahu tugas sekolah yang menumpuk di atas meja sudah menunggu dirinya, dan harus segera di selesaikan. Elakshi segera mengakhiri pembicaraannya. “Kalau begitu aku lanjutkan dulu membuat tugas sekolah ya? tante Anna.” Ucap Elakshi sambil melangkahkan kaki kanannya mendekati meja ruang tamu dan duduk di atas lantai.
Tante Anna menundukkan sedikit tubuhnya mendekati Elakshi dengan tangan kanan yang mengambil salah satu buku tugas sekolah Elakshi dan membuka buku tugas Elakshi.
“Tugas kamu sangat menumpuk, jika kamu tidak keberatan boleh tidak tante membantu kamu mengerjakan tugas sekolah kamu, agar cepat selesai.”
“Dengan senang hati tante.” Jawab Elakshi tanpa menolak penawaran dari tante Anna.
Elakshi menolehkan wajahnya menatap wanita cantik, lemah lembut bertubuh harum. Tangan putih mulus, berkutek putih kilat berhias bunga merah muda memegang pensil membantu Elakshi mengerjakan tugas sekolahnya.
.
.
.
.
Selama 15 tahun Elakshi berdiri, bermain dan tinggal di rumah yang mewah bak Istana. Baru kali ini ia mendengar, melihat langsung ada kehangatan yang terpancar dari ucapan seorang wanita yang dimana selama ini tidak didapatkannya.
Mungkin menurut anak seusia dia pada umum, seorang wanita dewasa atau seorang Ibu yang sudah memiliki anak itu hal biasa membantu pekerjaan tugas sekolah anaknya. Tapi menurut Lola Elakshi itu perkataan, perbuatan yang sangat luar biasa yang selalu ingin di dengarnya dan selalu ia harapan selama 15 tahun lamanya.
Melihat kedekatan antara Ibunya Anna dan Elakshi, anak perempuan yang dibawa tante Anna menaikkan sudut bibir atasnya menatap tajam wajah Elakshi yang sedang berbahagia karena sedang dibantu menyelesaikan tugas sekolah oleh Ibunya Anna.
Waktu terus berjalan hingga jam menunjukkan pukul 06:00 sore, tugas sekolah Elakshi yang menumpuk sudah selesai. Saatnya tante Anna dan anak perempuan yang dibawanya harus segera pulang.
Tante Anna berdiri. “Elakshi. Berhubung sudah sore, saatnya tante dan anak tante pulang dulu.” Tante Anna berpamitan pulang, tangan kanan di letakkan di atas rambut Elakshi.
Elakshi tersenyum manis, menganggukan kepalanya.
Kedua mata Elakshi menatap kedatangan Ararya berjalan mendekati sofa ruang tamu. Elakshi berlari sambil membawa buku tugas pelajarannya mendekati Ararya. Dengan penuh kegembiraan dan rasa cinta, Elakshi membuka buku tugasnya didepan Ararya. Wajah polos, senyum manis. Kedua tangan memegang buku mengulur tinggi ke atas, sejajar dengan dada Ararya berharap pujian dari sang Ayah.
“Ayah. Coba lihat, tugas sekolah yang sulit sudah terpecahkan karena dibantu oleh tante Anna. Cobalah Ayah lihat.”
Ararya berbalik badan seperti tidak perduli dengan ucapan sang anak yang dimana berharap dapat pujian dari bibir orang tua yang dicintainya. Melihat Ararya tidak membalas, atau pun menoleh sedikit ke arahnya. Elakshi menundukkan pandangannya menatap buku tugas sekolah yang dipegang.
Apakah Ayah sangat membenciku hingga tak menghiraukan perkataanku.
Ayah. Ini aku anak kamu, hasil dari buah cinta istri yang kamu sayangi.
Tidak bisakah Ayah sedikit saja memujiku.
Batin Elakshi yang terasa sedih melihat perlakuan Ayahnya selalu berbuat seperti itu kepadanya. Seperti tidak pernah melihat dirinya, berbicara kepada dirinya hanya ada setiap masalah dan melampiaskan kekesalan dan amarah berucap kasar pada Elakshi.
Anna berjalan mendekati Ararya dengan tangan yang menggenggam tangan anak perempuan yang dibawanya. Melihat wajah Elakshi yang bersedih, tante Anna berjalan mendekati Elakshi.
Tante Anna menundukkan sedikit tubuhnya.
“Elakshi.Tante Anna pulang dulu, kamu harus semangat belajar supaya Ayah Ararya bangga melihat kamu.”
Elakshi yang tadinya hampir meneteskan air mata melihat perlakuan cuek Ararya, kini tersenyum manis dengan kedua tangan yang menghapus setitik air mata yang mulai jatuh di pipinya.
Tante Anna berbalik badan melambaikan tangan kanannya dengan bibir yang tersenyum manis menatap wajah sendu dari Elakshi.
“Tante dan anak tante yang bernama Qaila pulang dulu.”
Elakshi tersenyum membalas lambaian tangan dari tante Anna.
Ararya tetap tidak memperdulikan Elakshi, putri semata wayang hasil dari buah cinta istri yang ia sayang. Ararya terus berjalan, melangkah pergi meninggalkan Elakshi.
Ararya mengantarkan tante Anna dan Qaila pulang kerumahnya. Sedangkan Elakshi hanya diam dengan tangan yang terus melambai menatap kepergian mereka yang sudah hilang dari pandangan mata.
Elakshi berbalik badan dengan penuh kegembiraan ia menyusun buku-buku pelajarannya yang berserakan di atas meja ruang tamu. Setelah mengumpulkan semua buku pelajaran, ia berjalan sambil tersenyum menaiki anak tangga yang menuju kamar miliknya.
Pembantu yang rumah yang sedang membersihkan bekas minuman dan sampah bekas pelajaran Elakshi yang berada di atas meja ruang tamu tersenyum manis menatap kepergian Elakshi yang kala itu terlihat ceria.
“Baru kali ini aku melihat nona muda Elakshi tersenyum bahagia dan ceria, biasanya ia hanya diam dan mengurung diri setelah Tuan Ararya pergi.”
...3 bulan kemudian....
...👰🤵...
3 bulan sudah berlalu saat kedatangan tante Anna ke rumah. Ararya telah resmi menikah dengan Anna dan tinggal bersama di kediaman mewah bak istana milik Ararya.
Saat melihat Ayahnya sudah menikah, Elakshi begitu sangat senang karena ia berharap jika takdir Tuhan akan merubah hidupnya dan Ayahnya tidak lagi menghujani dirinya dengan ucapan anak pembawa sial... buruk rupa.
Akhirnya Ayah resmi menikah dengan tante Anna.
Aku berharap Ayah tidak lagi menghujaniku dengan kata-kata aku adalah anak pembawa sial yang buruk rupa.
Dan aku berharap Ayah bisa mengerti jika semua itu adalah takdir Tuhan.
Bukan kemauan aku dan ibu yang mengandungku dan melahirkan aku yang sudah meninggal dunia.
Tinggal anak perempuan yang dibawa oleh tante Anna, bagaimana caranya aku harus melakukan pendekatan diri kepada Qaila. Aku harus mencuri hatinya supaya ia mau berteman dan menganggap aku sebagai saudara sambungnya.
Gumam Elakshi di dalam hati yang sedang duduk diruang makan keluarga menatap Ayah dan tante Anna yang kini telah resmi menjadi Ibu sambung. Kemudian beralih pandang menatap wajah anak tante Anna yaitu Qaila yang sedang menyantap makan bersama di meja makan keluarga.
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
MommyAtha
namanya susah2 thor
2022-10-24
0
yossi
hadir
2022-10-04
0
Inru
Saya pindah kesini ya thor, takut yang horor... horor.. 😁
2022-07-27
1