Duka Nelam

Bab 2

."Darah Daging Yang Di Benci.."

1 Minggu sudah kepergian Yusuf,.tapi Nelam masih terus mengurung dirinya di kamar..menyesali semua kesalahannya,, karena selama 6 tahun mensia-sia kan dan tidak pernah mengakui Yusuf sebagai anaknya.

Kadang dia tersenyum sendiri..tertawa..menangis dan kadang menjerit histeris sambil memanggil nama Yusuf sambil dengan memandangi foto putera nya.,iya putera yang sama sekali tidak pernah dia akui apa lagi menyayanginya padahal banyak sekali orang yang terpikat pesona Yusuf.

Keadaan Nelam yang semakin mengkhawatirkan, membuat bibi nya bingung dan sedih., dia tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan keponakan nya ini.

.

Apa lagi jika dia teringat dengan pesan Almarhumah kakaknya agar selalu menjaga Nelam.

Para tetangga menyarankan Nelam untuk di bawa ke Rumah Sakit Jiwa karena Nelam membutuhkan perawatan khusus dan Nelam sangat membutuhkan seorang Psikiater.

Tapi sang bibi bingung..,dia tidak mempunyai biaya yang cukup untuk membawa Nelam ke Rumah Sakit Jiwa apa lagi berobat yang membutuhkan jasa seorang Psikiater.

Penghasilannya sebagai penjual sayur hanya cukup untuk biaya sehari hari mereka,sang bibi hanya mampu berdo'a untuk kesembuhan keponakannya.

Air matanya selalu mengalir di setiap do'anya.

Akhirnya sang bibi memutuskan hanya mengurung Nelam didalam kamar saja.

*****************************

Sementara itu..,

Jauh dari tempat tinggal Nelam dan bibinya....

Disebuah RS besar yang terkenal., tepatnya di ruang VIP terbaring sesosok pria tampan lengkap dengan peralatan medis di tubuhnya dalam keadaan koma..

Disampingnya ada seorang pria setengah baya yang masih terlihat tampan dengan aura yg berwibawa dan seorang wanita setengah baya yg masih cantik meskipun di usia nya yang hampir memasuki angka 50.

"...Pah...aku tidak mau terjadi apa apa dengan Bima...dia anak kita satu satu nya pah!!."Ucap wanita itu dengan terisak.

"..Iya papah tahu...mama yang sabar...Dokter Ali dokter terbaik..dia akan memberikan pengobatan yang maksimal untuk Bima..."ucap pria itu dengan menghela napas berat dan mengusap pundak istri nya.

".. Seandainya waktu itu mama tidak meminta Bima cepet cepet pulang..Bima tidak akan seperti ini..Bima tidak akan mengalami kecelakaan.!!.."wanita itu berkata sambil kembali menangis terisak Isak.

"...Sudahlah mah..jangan menyalahkan diri sendiri ini sudah takdir..."balas pria itu sambil mengecup kepala sang istri.

"Drttt..Drtt... Drtttt.."

.Tiba -tiba ponsel pria itu berbunyi..

.".. Sebentar mah..papah angkat telpon dulu."".Ucap pria itu .

Sang istri hanya mengangguk masih dengan tangisannya.

."...Hallo..ada apa ben..??."Tanya pria itu saat mengangkat ponselnya.

."..Hallo pak..saya sudah dapat informasi lengkap tentang anak yang ditabrak oleh Tn Bima seminggu yang lalu....!"Jawab pria di seberang sana yang bernama Beni..yang merupakan asisten pria tersebut.

".Oke kita ketemu sekarang ,..tunggu aku di Kafe XX , sekarang juga aku berangkat.."Jawab pria itu sambil memutuskan panggilan di ponselnya.

"...Mah...aku mau bertemu dengan Beni di Kafe XX..,"Ucap pria itu sambil mendekati sang istri.

"Mamah sebaiknya pulang dulu untuk istirahat sebentar."Ucap pria itu sambil mengelus lembut pundak istrinya.

.

".Jangan khawatir,,disini ada Dokter dan perawat yang akan menjaga Bima...nanti sore kita bisa balik lagi kesini untuk menjaga Bima..."Pria itu berkata sambil memeluk dan mencium kening istrinya.

"..Tidak mau ,,.!!Mamah ingin tetap disini menjaga Bima..!!!."ucap wanita itu masih terus menangis sambil memegangi tangan putera nya..

Pria itu menghela napas

".. Baiklah,, nanti papa akan bilang sama mang Ujang untuk membawa makanan dan semua keperluan mamah"". Jawab pria itu sambil melepaskan pelukan nya dengan pelan.

.".Papah berangkat sekarang ya?"Ucap pria itu sambil mengecup kembali kening istrinya

".Ya papah hati hati..."ucap wanita itu sambil mencium punggung tangan suaminya.

Pria itu mengusap kepala istri dan berlalu pergi keluar dari kamar perawatan puteranya.

45 menit sampailah pria itu di Kafe XX.,disana sudah terlihat asistennya yang bernama Beni sudah menunggu.

"...Selamat siang pak Antasari..".ucap Beni sambil menunduk hormat.

"...Iya siang..."ucap pria yang bernama Antasari itu sambil duduk di depan Beni...

.."..Ini pak data-data yang saya dapatkan..".Ucap Beni sambil menyerahkan berkas di amplop coklat tersebut.

Antasaripun menerimanya kemudian membuka dan membaca berkas berkas itu.

Keningnya mengerut dan menarik napasnya dalam-dalam.

."...Hmmm...nama anak itu Muhammad Yusuf...Ibunya Nelam Purnamasari...tanpa ada nama ayah yang tertera di sini,.. dan anak itu langsung meninggal ditempat..?."Ucap Antasari sambil mengusap wajahnya kasar,,,hatinya bergemuruh,, membayangkan betapa hancur hati orang tuanya,,harus menerima kenyataan jika anaknya di tabrak dan langsung meninggal ditempat.

."..Iya benar pak..".jawab Beni sambil mengangguk.

"Dan menurut informasi,, Kalau anak yang bernama Yusuf itu hasil perkosaan pak..,maka nya tidak ada nama ayahnya karena ibu anak ini juga tidak tahu siapa ayahnya."Jawab Beni lagi sambil menundukkan wajahnya.

Antasari sangat terkejut dengan penuturan Beni.

"Apa kamu yakin kebenaran informasi itu???"Tanya Antasari dengan menatap tajam Beni.

"Saya berani jamin kebenarannya pak"""Jawab Beni menyakinkan.

"Kasihan sekali nasib mereka..anak itu seandainya kejadian ini menimpa anak dan cucuku pasti aku sudah gila "Ucap Antasari mengusap wajahnya lagi dengan kasar, tiba-tiba dia merasakan sesak di dada nya.

."...Oke antar saya sekarang juga ke rumah wanita itu..."Ucap Antasari sambil merapikan berkas berkas yang di berikan Beni dan segera beranjak dari duduknya.

.".Baik pak..."Ucap Beni sambil ikut beranjak dari duduknya.

Antasari dan Beni pun pergi meninggalkan Cafe itu

Saat mereka sampai di parkiran.. Antasari meminta Beni untuk membawa mobilnya.

Antasari menyuruh supirnya untuk membawa mobil Beni langsung kekantor ,.

Mobil pun melaju membelah keramaian Ibukota.

Di dalam mobil Antasari hanya terdiam.. pikirannya melayang., membayangkan nasib malang yang menimpa anak dan ibu itu,,belum lagi dia memikirkan Bima puteranya yang masih terbaring koma dan membayangkan wajah istrinya yang terus menerus menangis.

Antasari menghela napas sambil memijit keningnya.

"Ben..kamu tahu di mana makam anak yang bernama Yusuf itu??"Tanya Antasari tiba-tiba sambil melirik Beni yang sedang menyetir.di sebelahnya.

"Tahu pak..apa bapak mau kesana dulu??"Tanya Beni.

"Ya aku ingin melihat makam Yusuf"Ucap Antasari dengan menahan sesak di dada nya.

Antasari bingung , padahal dia tidak pernah mengeluarkan anak yang bernama Yusuf, melihat wajah nya pun belum pernah.

Tapi Antasari merasakan hatinya pedih saat membayangkan bagaimana tubuh kecil Yusuf tertabrak oleh mobil Bima putera nya yang melaju kencang.

Sekuat mungkin Antasari sekuat mungkin untuk menahan air mata yang hampir saja lolos dari sudut matanya.

Beni pun mengarahkan mobilnya ke arah TPU (Tempat Pemakaman umum ).

Jantung Antasari berdetak kencang saat langkah kaki nya memasuki area pemakaman,apa lagi saat dia sudah sampai di depan makam Yusuf.

Tanah yang masih merah,,sebuah nisan dengan nama Yusuf..taburan bunga yang sudah layu Karena sudah seminggu Yusuf berada di alam sana.

"Anak malang.. maafkan kelalaian anakku yang menyebabkan kamu kehilangan nyawa dan berpisah dengan ibumu"".. Antasari berkata sambil menghapus air matanya yang tidak bisa di bendung lagi.

"Bapak baik-baik saja??"Tanya Beni yang khawatir dengan keadaan Antasari.

"Iya saya baik-baik saja"Jawab Antasaripun sambil menghapus air matanya.

"Saya berdo'a dulu.."Ucap Antasari lagi

Beni hanya mengangguk dan duduk disamping Antasari ikut mendo'akan Yusuf.

***********************

Ikuti yuk part selanjutnya.

Di jamin semakin seru.

Minta Vote..like dan komennya ya...

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Rizki Anis

Rizki Anis

baru nmu thor, awal yang mnarik, nysekkk

2022-04-18

2

Lisa Z

Lisa Z

syukur deh, orang tua bima bertanggung jawab

2022-03-23

1

Lisa Z

Lisa Z

betul bawa aja bibi, kasian juga nelam nya

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Nelam
2 Duka Nelam
3 Kedatangan Antasari
4 Pengobatan Nelam
5 Perbincangan Antasari dan Malik
6 Sadar nya Bima 1
7 Sadar nya Bima 2
8 Kepulangan Bima dan Kesembuhan Nelam
9 Pertemuan Sinta dan Nelam
10 Rencana Sinta
11 Realita untuk Bima
12 Pertemuan Bima dan Nelam 1
13 Pertemuan Bima dan Nelam 2
14 Keputusan Nelam
15 Rencana Pernikahan Bima dan Nelam
16 Kehadiran Aluna
17 Rencana Licik Aluna
18 Kemarahan Bima
19 Penjelasan Bima
20 Kejujuran Bima dan Nelam
21 Kegundahan Antasari
22 Fitting baju pengantin dan persiapan pernikahan Bima dan Nelam.
23 Masa lalu Antasari
24 Masa lalu yang terkuak
25 Rahasia Besar menjelang Pernikahan Bima dan Nelam
26 Fakta Dokter Malik
27 Misteri yang terkuak di Pernikahan Bima dan Nelam
28 Fakta yang semakin terkuak
29 Masa lalu Antasari..Sinta.. Sekar..Dokter Malik dan Rossa
30 Keputusan Bima dan Nelam
31 Kemarahan Antasari
32 Cerita tentang Robert dan Aluna
33 Usaha Bima 1
34 Usaha Bima 2 dan kedatangan Aluna
35 Kedatangan dan rencana Aluna
36 Pertemuan Aluna dengan seseorang
37 Kembali nya Antasari dan siapa lelaki yang bersama Aluna
38 Terkuak nya lelaki yang bersama Aluna
39 Kejujuran Bayu
40 Penyelidikan Bima dan kedatangan Robert
41 Pertemuan Dokter Malik dan Sinta
42 Kejujuran Sinta dan Dokter Malik
43 Keputusan Antasari 1
44 Keputusan Antasari 2
45 Perubahan sikap Bima
46 Ancaman Aluna
47 Permintaan Antasari kepada Bima
48 Kesedihan Nelam
49 Keputusan Bima yang menyakitkannya
50 Antara Bima,,Nelam,,Bayu dan Aluna
51 Bayu dan Dokter Intan
52 Lamaran Bayu
53 Dokter Malik kritis
54 Dokter Malik meninggal
55 Kepergian Aluna
56 Hilangnya Aluna
57 Derita Aluna
58 Rencana pembebasan Aluna
59 Tragedi berdarah di New York
60 Kematian Robert
61 Kegalauan hati Nelam
62 Permintaan maaf Bima kepada Nelam
63 Bima keceplosan
64 Kedatangan orang tua Bayu
65 Lamaran orang tua Bayu
66 Kegalauan Hati Bayu
67 Keputusan Bayu yang mengejutkan
68 Keputusan Nelam untuk Bayu
69 Bima dan Bayu
70 Sikap manis Bayu ke Dokter Intan
71 Pernikahan Bayu dan Dokter Intan
72 Hari bahagia Nelam dan Bima 1
73 Hari bahagia Nelam dan Bima 2
74 Penjelasan Antasari dan Bayu
75 Pertengkaran Bayu dan Mayang
76 Kepergian Salsa
77 Hari yang berduka
78 Penyakit Dokter Intan
79 Dokter Intan
80 Bayu kembali berduka
81 Bayu menghilang
82 Di Bayangi Kesalahan
83 Kegelisahan hati Nelam 1
84 Kegelisahan hati Nelam 2
85 Bayangan Malam Naas untuk Bima dan Nelam
86 Pesta pernikahan
87 Pengobatan Bima
88 Mencoba 1
89 Mencoba 2
90 Kecelakaan di gudang
91 Bi Nur dan penyesalan Nelam
92 Semangat Nelam
93 Panti Asuhan Nur Muhammad Yusuf
94 Kehamilan Nelam
95 Pertemuan Nelam dan Sakti
96 Usaha Sakti
97 Bertemu dengan Sakti Kembali
98 Rencana Licik Sakti
99 Kaki Bima
100 pengobatan Bima di Australia dan pencarian Nelam
101 Rencana pembebasan Nelam
102 Penyelamatan Nelam..Tentang Sakti dan Pertemuan
103 Pertemuan yang mengharukan
104 Kebenaran yang terungkap
105 Kekecewaan
106 Hati yang hancur
107 Aku ingin berpisah
108 Talak
109 Keikhlasan
110 Kesedihan dan Kedukaan
111 Penyerahan Diri Bima
112 Lamaran Bayu dan Penyerahan Diri Bima 2
113 Proses hukum Bima
114 Rencana Masa depan Nelam 1
115 Kesabaran yang berbuah Manis dan rencana masa depan Nelam 2
116 Keikhlasan Bima
117 Adelio dan Adelia
118 Sebuah Surprise
119 Pertemuan yang mengharukan
120 Tamat Pertemuan yang membahagiakan
121 Bonus Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Tentang Nelam
2
Duka Nelam
3
Kedatangan Antasari
4
Pengobatan Nelam
5
Perbincangan Antasari dan Malik
6
Sadar nya Bima 1
7
Sadar nya Bima 2
8
Kepulangan Bima dan Kesembuhan Nelam
9
Pertemuan Sinta dan Nelam
10
Rencana Sinta
11
Realita untuk Bima
12
Pertemuan Bima dan Nelam 1
13
Pertemuan Bima dan Nelam 2
14
Keputusan Nelam
15
Rencana Pernikahan Bima dan Nelam
16
Kehadiran Aluna
17
Rencana Licik Aluna
18
Kemarahan Bima
19
Penjelasan Bima
20
Kejujuran Bima dan Nelam
21
Kegundahan Antasari
22
Fitting baju pengantin dan persiapan pernikahan Bima dan Nelam.
23
Masa lalu Antasari
24
Masa lalu yang terkuak
25
Rahasia Besar menjelang Pernikahan Bima dan Nelam
26
Fakta Dokter Malik
27
Misteri yang terkuak di Pernikahan Bima dan Nelam
28
Fakta yang semakin terkuak
29
Masa lalu Antasari..Sinta.. Sekar..Dokter Malik dan Rossa
30
Keputusan Bima dan Nelam
31
Kemarahan Antasari
32
Cerita tentang Robert dan Aluna
33
Usaha Bima 1
34
Usaha Bima 2 dan kedatangan Aluna
35
Kedatangan dan rencana Aluna
36
Pertemuan Aluna dengan seseorang
37
Kembali nya Antasari dan siapa lelaki yang bersama Aluna
38
Terkuak nya lelaki yang bersama Aluna
39
Kejujuran Bayu
40
Penyelidikan Bima dan kedatangan Robert
41
Pertemuan Dokter Malik dan Sinta
42
Kejujuran Sinta dan Dokter Malik
43
Keputusan Antasari 1
44
Keputusan Antasari 2
45
Perubahan sikap Bima
46
Ancaman Aluna
47
Permintaan Antasari kepada Bima
48
Kesedihan Nelam
49
Keputusan Bima yang menyakitkannya
50
Antara Bima,,Nelam,,Bayu dan Aluna
51
Bayu dan Dokter Intan
52
Lamaran Bayu
53
Dokter Malik kritis
54
Dokter Malik meninggal
55
Kepergian Aluna
56
Hilangnya Aluna
57
Derita Aluna
58
Rencana pembebasan Aluna
59
Tragedi berdarah di New York
60
Kematian Robert
61
Kegalauan hati Nelam
62
Permintaan maaf Bima kepada Nelam
63
Bima keceplosan
64
Kedatangan orang tua Bayu
65
Lamaran orang tua Bayu
66
Kegalauan Hati Bayu
67
Keputusan Bayu yang mengejutkan
68
Keputusan Nelam untuk Bayu
69
Bima dan Bayu
70
Sikap manis Bayu ke Dokter Intan
71
Pernikahan Bayu dan Dokter Intan
72
Hari bahagia Nelam dan Bima 1
73
Hari bahagia Nelam dan Bima 2
74
Penjelasan Antasari dan Bayu
75
Pertengkaran Bayu dan Mayang
76
Kepergian Salsa
77
Hari yang berduka
78
Penyakit Dokter Intan
79
Dokter Intan
80
Bayu kembali berduka
81
Bayu menghilang
82
Di Bayangi Kesalahan
83
Kegelisahan hati Nelam 1
84
Kegelisahan hati Nelam 2
85
Bayangan Malam Naas untuk Bima dan Nelam
86
Pesta pernikahan
87
Pengobatan Bima
88
Mencoba 1
89
Mencoba 2
90
Kecelakaan di gudang
91
Bi Nur dan penyesalan Nelam
92
Semangat Nelam
93
Panti Asuhan Nur Muhammad Yusuf
94
Kehamilan Nelam
95
Pertemuan Nelam dan Sakti
96
Usaha Sakti
97
Bertemu dengan Sakti Kembali
98
Rencana Licik Sakti
99
Kaki Bima
100
pengobatan Bima di Australia dan pencarian Nelam
101
Rencana pembebasan Nelam
102
Penyelamatan Nelam..Tentang Sakti dan Pertemuan
103
Pertemuan yang mengharukan
104
Kebenaran yang terungkap
105
Kekecewaan
106
Hati yang hancur
107
Aku ingin berpisah
108
Talak
109
Keikhlasan
110
Kesedihan dan Kedukaan
111
Penyerahan Diri Bima
112
Lamaran Bayu dan Penyerahan Diri Bima 2
113
Proses hukum Bima
114
Rencana Masa depan Nelam 1
115
Kesabaran yang berbuah Manis dan rencana masa depan Nelam 2
116
Keikhlasan Bima
117
Adelio dan Adelia
118
Sebuah Surprise
119
Pertemuan yang mengharukan
120
Tamat Pertemuan yang membahagiakan
121
Bonus Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!