5. Emelda Kecelakaan

Siang itu beberapa kali Adam menelepon Emelda untuk mengajaknya makan siang bersama tapi tak kunjung ada jawaban. Tak biasanya Emelda seperti itu. Sesibuk apapun dengan urusan butiknya, Emelda pasti mengangkat telepon Adam atau paling tidak membalas pesannya.

Sejak pemeriksaan di rumah sakit Emelda sedikit berubah. Ia tak terlalu intense berkomunikasi dengan Adam. Entah apa yang terjadi padanya, hanya dia lah yang tau.

Adam terlihat muram. Padahal ia sedang memeriksa beberapa laporan perusahaan di laptop nya tapi matanya sesekali melirik handphone yang tergeletak di atas meja kerjanya. Ia masih menunggu kabar dari tunangannya itu.

Rasanya tak sabar sekali. Kalau bukan karena pekerjaan yang sedang diurusnya bersifat urgent, mungkin dia sudah melaju dengan mobilnya menuju ke butik Emelda.

Beberapa menit berlalu akhirnya yang ditunggu menelepon juga. Dengan senyum mengembang Adam cepat-cepat menekan tombol hijau yang ada di handphone nya.

“Halo Sayang, kau kemana saja dari tadi tidak ada kabarnya? Aku bahkan sudah menelepon mu berkali-kali dari pagi tadi.” Adam langsung to the point saja menggambarkan kekhawatirannya.

“Maaf Sayang. Hari ini aku agak sibuk. Ada masalah dengan kain yang aku pesan. Jadi aku harus menghandle nya. Aku minta maaf jika membuatmu khawatir.” Kata Emelda berusaha menenangkan Adam dengan suara lembutnya.

“Hmmm baiklah.  Kau tidak perlu minta maaf Sayang. Tapi lain kali setidaknya kau balas pesanku agar aku tidak khawatir.”

Padahal sudah aku bilang aku sibuk, tapi tetap saja Tuan Muda satu ini masih memaksa memberi kabar. Hmmm baiklah Tuan Mudaku.

“Iya, lain kali aku akan mengirimu pesan. Sekali lagi maaf ya. Jadi ada apa kau menelepon ku berkali-kali?” tanya Emelda.

“Kau bertanya ada apa? Aku ini tunangan mu Sayang, jelas saja aku ingin tau bagaimana kabarmu.  Lagipula beberapa hari ini kau selalu sibuk dan menolak makan siang denganku. Mengalahkan kesibukanku saja.” Kata Adam mulai cemberut.

“Hmmmm itu... aku hanya sedang sibuk saja belakangan ini. Ada beberapa pesanan pakaian yang harus segera ku selesaikan.”

“Sampai mengabaikan tunanganmu sendiri? Apakah pesananmu lebih penting dariku? Apa karyawanmu sudah pada resign semua Sayang?” Adam memberikan pertanyaan bertubi-tubi membuat Emelda memijit kepalanya yang mulai pusing dengan interogasi dari tunangannya itu.

“Sayang, masa kau cemburu pada pekerjaanku? Aku hanya sedang sibuk saja. Setelah pesanan ini selesai kita bisa makan bersama nanti.” Emelda mulai membujuk Adam. Ia tak ingin terlalu kelihatan sedang menghindari Adam.

“Hmmm bagaimana kalau aku kesana membawa makan siang untuk kita? Kita makan bersama di butikmu.” Tawar Adam.

“Jangan, Dam. Tidak usah. Tidak usah repot-repot begitu. Percayalah padaku. Setelah pekerjaan ku selesai, kita akan makan siang bersama di luar.”

“Tapi aku sangat ingin bertemu denganmu. Sudah berapa hari ini aku tidak melihatmu langsung. Entah kenapa aku sangat ingin bertemu denganmu, Sayang.”

“Adam, please... Kali ini saja tolong dengarkan aku. Kita masih punya banyak waktu untuk bertemu setelah ini. Aku benar-benar sedang sibuk sekarang, Sayang.”

“Hufftt, ya baiklah. Kau yang menang. Hari ini selesaikan lah pekerjaan mu. Tapi besok aku tidak mau ada penolakan lagi.”

“Siap Tuan Mudaku. Sudah dulu ya. Aku harus melanjutkan pekerjaanku. Bye Adam. I love you.”

“I love you more, Emelda.”

Emelda melihat handphone yang ada di genggaman  nya. Layar depan handphone nya memperlihatkan foto dirinya dan Adam saat acara pertunangan mereka. Entah kenapa ada rasa sedih yang muncul saat melihat foto itu.

“Maafkan aku Adam.”

Hanya itu yang keluar dari mulutnya.

Emelda mengambil kunci mobil yang ada di atas meja kerjanya. Padahal tadi dia bilang ke Adam bahwa dirinya sangat sibuk hari itu. Tapi nyata nya ia malah pergi meninggalkan butik tanpa berkata apapun.

Sambil menyetir mobil ia teringat kembali beberapa hal yang terjadi di hidupnya belakangan ini. Mulai dari makan malam spesial bersama Adam, acara pertunangan, sampai pemeriksaan nya ke rumah sakit. Mata nya nampak berkaca-kaca mengingat semua kejadian itu.

Terlalu terbawa perasaan yang sedang bercampur aduk, Emelda tak sadar bahwa ia mengemudikan mobil nya dengan sangat cepat. Saat berada di pertigaan jalan tiba-tiba ada mobil dari arah lain yang melintas di depannya.

Ciiitttttttttt braaakkkkkkk!!!

Rem mobil yang diinjak dengan terburu-buru menghasilkan suara ban yang berdecit keras. Lalu disusul dengan suara hentaman yang lebih keras lagi. Lalu bagaimana dengan nasib pengemudi mobil?

***

“Tuan...Tuan Adam...” panggil Ian dengan tergesa-gesa sambil terengah-engah masuk ke dalam ruangan atasannya tanpa mengetuk pintu dulu.

“Ada apa denganmu? Kenapa kau mengagetkanku?” tanya Adam yang terkejut sambil refleks berdiri dari tempat duduknya.

“Tuan....” Ian menggantung kata-katanya. Ia tak tega menyampaikan itu kepada atasannya.

“Ada apa? Kau jangan membuatku penasaran. Apa yang terjadi?” Bentak Adam mulai tak sabaran.

“Nona...Nona Emelda, Tuan.”

“Ada apa dengan Emelda? Aku baru saja menelepon nya tadi.”

“Nona Emelda kecelakaan Tuan.”

“Apaaaaaa?”

Adam terkejut bukan main. Ia menggelengkan kepalanya tidak percaya. Baru saja mereka saling bertelepon. Bagaimana mungkin sekarang Emelda sudah kecelakaan.

Adam mendekat ke arah Ian. Dengan penuh kekesalan ia mencengkeram kerah baju Ian.

“Itu tidak mungkin. Dia baru saja teleponan denganku. Omong kosong apa ini. Kau jangan main-main denganku, Ian.”

“Saya tidak main-main, Tuan. Saya baru saja mendapat kabar bahwa Nona Emelda baru saja mengalami kecelakaan. Dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit.”

Adam melepaskan kerah baju Ian. Matanya mendadak memanas. Ia masih tidak bisa mencerna kenyataan yang diterimanya barusan.

“Mari saya antar Tuan ke rumah sakit sekarang.” Ajak Ian yang melihat atasannya mulai bersedih.

Dengan langkah terburu-buru mereka menyusul ke rumah sakit untuk melihat langsung keadaan Emelda. Sepanjang perjalanan Adam masih berharap bahwa yang kecelakaan bukan Emelda.

Aku yakin itu bukan Emelda. Pasti ada kesalahan disini. Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Emelda ku pasti baik-baik saja. Tunangan ku pasti baik-baik saja. Dia pasti sedang berada di butiknya, bukan di rumah sakit. Begitulah Adam terus menyemangati dirinya sendiri, seolah tak mau menerima jika sesuatu yang buruk menimpa tunangan nya.

Ian melirik atasan nya lewat spion. Dilihatnya Adam terlihat begitu gelisah dan sedih. Bahkan matanya sudah terlihat memerah karena menahan air matanya.

Terpopuler

Comments

mommyanis

mommyanis

apakah Emelda diam2 pny hubungan dg tmnx Adam d belakang Adam ????

2022-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Makan Malam Spesial
3 3. Pertunangan
4 4. Rumah Sakit
5 5. Emelda Kecelakaan
6 6. Luka Mendalam
7 7. Terpuruk
8 8. Harus bangkit
9 9. Karyawan Baru
10 10. Bertemu Adam
11 11. Serupa Tapi Tak Sama
12 12. Ciuman Kedua
13 13. Resign
14 14. Gelisah
15 15. Mencari Pekerjaan
16 16. Hari Pertama dan Terakhir Bekerja
17 17. Bekerja sebagai Penjual Roti
18 18. Emilia Terluka
19 19. Menjaganya di Rumah Sakit
20 20. Menjaganya di Rumah Sakit (2)
21 21. Pulang ke Apartemen
22 22. Kepribadian Ganda
23 23. Kecurigaan Ibu
24 24. Masakan Emilia
25 25. Membuat Kenangan yang Indah
26 26. Kenangan Indah di Balkon
27 27. Kembali ke Kontrakan
28 28. Bertemu Kembarannya.
29 29. Dunia Tak Selebar Daun Kelor
30 30. Sengaja ingin bertemu
31 31. Bertemu lagi di Pesta
32 32. Hukuman dari Adam
33 33. Hadiah dari Adam
34 34. Pantas Bahagia
35 35. Pertemuan yang tak diduga
36 36. Risau
37 37. Adam curiga
38 38. Rahasiakan dari Adam
39 39. Kesalah pahaman
40 40. Tak ingin kau terluka.
41 41. Rahasia yang terkuak
42 42. Orang Ketiga.
43 43. Cerita Sebenarnya
44 44. Kejadian beberapa bulan lalu.
45 45. Putusnya persahabatan
46 46. Kau yang memintaku pergi.
47 47. Masih berharap
48 48. Berharap kau melupakanku.
49 49. Awal Kehancuran
50 50. Cemburu
51 51. Masih Ada Rasa
52 52. Rencana Jahat
53 53. Tidak Ada Cara Lain
54 54. Emilia Hilang
55 55. Dimana Emilia
56 56. Bukti Rekaman CCTV
57 57. Menyelamatkan Emilia
58 58. Menyelamatkan Emilia (2)
59 59. Menukar Nyawaku Untukmu
60 60. Menyuapi Emilia
61 61. Tinggal Bersama
62 62. Membujuk Adam
63 63. Iri pada Emilia
64 BUMI TANPA SENJA
65 64. Kesukaan Adam
66 65. Saran dari Ian
67 66. Tidak Sesuai Rencana
68 67. Lamaran di Mobil
69 68. Harus Kembali Padaku
70 69. Panggilan Sayang
71 70. Belanja dengan Calon Menantu
72 71. Firasat Emilia
73 72. Pertengkaran di Pagi Hari
74 73. Petuah Ian
75 74. Menunggunya Pulang
76 75. Jangan Buat Aku Ragu
77 76. Siapa Yang Lebih Dia Cintai
78 77. Jawaban Adam
79 78. Pilihan Adam
80 79. Hatiku Milikmu
81 80. Kejutan
82 81. Ingin Menjadi Nyonya Adam
83 82. Ibunya atau Bayinya?
84 83. Keputusan yang Terbaik
85 84. Putri Kecil Yang Kuat Dan Tangguh
86 85. Bertemu Calon Mertua
87 86. Pergi
88 87. Kejadian di Kereta
89 88. Menginap di Rumah Emilia
90 89. Meminta Restu
91 90. Tak Bisa Jauh Darimu
92 91. Ingin Terus Bertemu
93 92. Perawatan Bersama Mertua
94 93. Persiapan Pernikahan
95 94. Dokter Pengganti
96 95. Hari Pernikahan
97 96. Pangeran dan Permaisuri
98 97. Bunga Pengantin
99 98. Menjadi Yang Pertama
100 99. Mengerjai Istri Sendiri
101 100. Pupusnya Sebuah Harapan
102 101. Penyambutan Nyonya Adam Smith
103 102. Rencana Bulan Madu
104 103. Venesia dan Keindahannya
105 104. Menghindar
106 105. Meminta Bantuan Dokter Harris
107 106. Mengembalikan Dompet
108 107. Bulan Madu Akan Segera Berakhir
109 108. Kedatangan Orang Tua Ian
110 109. Lamaran
111 110. Pernikahan Ian dan Alyssa
112 111. Kabar Gembira
113 112. Masa Kehamilan
114 113. Bayi Kembar
115 114. Leon dan Lyla
116 115. Keluarga Bahagia (Episode Terakhir)
117 Surat Cinta Penulis Untuk Pembaca
118 PROMO NOVEL BARU : CINTA ABANG KURIR
119 CUPLIKAN EPISODE 1 : CINTA ABANG KURIR
120 CUPLIKAN EPISODE 1 : NOVEL BUMI TANPA SENJA
Episodes

Updated 120 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Makan Malam Spesial
3
3. Pertunangan
4
4. Rumah Sakit
5
5. Emelda Kecelakaan
6
6. Luka Mendalam
7
7. Terpuruk
8
8. Harus bangkit
9
9. Karyawan Baru
10
10. Bertemu Adam
11
11. Serupa Tapi Tak Sama
12
12. Ciuman Kedua
13
13. Resign
14
14. Gelisah
15
15. Mencari Pekerjaan
16
16. Hari Pertama dan Terakhir Bekerja
17
17. Bekerja sebagai Penjual Roti
18
18. Emilia Terluka
19
19. Menjaganya di Rumah Sakit
20
20. Menjaganya di Rumah Sakit (2)
21
21. Pulang ke Apartemen
22
22. Kepribadian Ganda
23
23. Kecurigaan Ibu
24
24. Masakan Emilia
25
25. Membuat Kenangan yang Indah
26
26. Kenangan Indah di Balkon
27
27. Kembali ke Kontrakan
28
28. Bertemu Kembarannya.
29
29. Dunia Tak Selebar Daun Kelor
30
30. Sengaja ingin bertemu
31
31. Bertemu lagi di Pesta
32
32. Hukuman dari Adam
33
33. Hadiah dari Adam
34
34. Pantas Bahagia
35
35. Pertemuan yang tak diduga
36
36. Risau
37
37. Adam curiga
38
38. Rahasiakan dari Adam
39
39. Kesalah pahaman
40
40. Tak ingin kau terluka.
41
41. Rahasia yang terkuak
42
42. Orang Ketiga.
43
43. Cerita Sebenarnya
44
44. Kejadian beberapa bulan lalu.
45
45. Putusnya persahabatan
46
46. Kau yang memintaku pergi.
47
47. Masih berharap
48
48. Berharap kau melupakanku.
49
49. Awal Kehancuran
50
50. Cemburu
51
51. Masih Ada Rasa
52
52. Rencana Jahat
53
53. Tidak Ada Cara Lain
54
54. Emilia Hilang
55
55. Dimana Emilia
56
56. Bukti Rekaman CCTV
57
57. Menyelamatkan Emilia
58
58. Menyelamatkan Emilia (2)
59
59. Menukar Nyawaku Untukmu
60
60. Menyuapi Emilia
61
61. Tinggal Bersama
62
62. Membujuk Adam
63
63. Iri pada Emilia
64
BUMI TANPA SENJA
65
64. Kesukaan Adam
66
65. Saran dari Ian
67
66. Tidak Sesuai Rencana
68
67. Lamaran di Mobil
69
68. Harus Kembali Padaku
70
69. Panggilan Sayang
71
70. Belanja dengan Calon Menantu
72
71. Firasat Emilia
73
72. Pertengkaran di Pagi Hari
74
73. Petuah Ian
75
74. Menunggunya Pulang
76
75. Jangan Buat Aku Ragu
77
76. Siapa Yang Lebih Dia Cintai
78
77. Jawaban Adam
79
78. Pilihan Adam
80
79. Hatiku Milikmu
81
80. Kejutan
82
81. Ingin Menjadi Nyonya Adam
83
82. Ibunya atau Bayinya?
84
83. Keputusan yang Terbaik
85
84. Putri Kecil Yang Kuat Dan Tangguh
86
85. Bertemu Calon Mertua
87
86. Pergi
88
87. Kejadian di Kereta
89
88. Menginap di Rumah Emilia
90
89. Meminta Restu
91
90. Tak Bisa Jauh Darimu
92
91. Ingin Terus Bertemu
93
92. Perawatan Bersama Mertua
94
93. Persiapan Pernikahan
95
94. Dokter Pengganti
96
95. Hari Pernikahan
97
96. Pangeran dan Permaisuri
98
97. Bunga Pengantin
99
98. Menjadi Yang Pertama
100
99. Mengerjai Istri Sendiri
101
100. Pupusnya Sebuah Harapan
102
101. Penyambutan Nyonya Adam Smith
103
102. Rencana Bulan Madu
104
103. Venesia dan Keindahannya
105
104. Menghindar
106
105. Meminta Bantuan Dokter Harris
107
106. Mengembalikan Dompet
108
107. Bulan Madu Akan Segera Berakhir
109
108. Kedatangan Orang Tua Ian
110
109. Lamaran
111
110. Pernikahan Ian dan Alyssa
112
111. Kabar Gembira
113
112. Masa Kehamilan
114
113. Bayi Kembar
115
114. Leon dan Lyla
116
115. Keluarga Bahagia (Episode Terakhir)
117
Surat Cinta Penulis Untuk Pembaca
118
PROMO NOVEL BARU : CINTA ABANG KURIR
119
CUPLIKAN EPISODE 1 : CINTA ABANG KURIR
120
CUPLIKAN EPISODE 1 : NOVEL BUMI TANPA SENJA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!