Isma anak SMK

Hari ini hari pertama Isma datang ke sekolah SMK favorit. Ia datang bersama ibu nya. Ya... Hari ini Isma akan daftar ulang ke sekolah itu. Jarak yang ditempuh dari rumah kesekolah tak main-main, menghabiskan waktu sampai 45 menit lebih.

Ibu Isma berpikir bagaimana nanti kalau sehari-hari Isma sekolah. Jam berapa Isma harus berangkat ke sekolah, kalau jam masuk sekolah adalah jam 07.00 pagi.

"Isma... Bagaimana kalau kamu coba kost disekitar sekolah..?" Tanya ibu

"Kost Bu...?" Tanya Isma pada ibunya

"Iya... Jarak dari rumah ke sekolah itu sangat jauh. Ibu takut setiap pagi kamu akan kesiangan. Kamu juga pasti cape kalau harus bolak-balik ke rumah dengan jarak yang jauh." Jelas ibu.

Dan Isma pun menuruti pendapat ibu.

"Baik Bu, Isma akan coba kost. Kalau gitu sekalian saja hari ini kita cari kostan disekitar sini Bu."

Akhirnya setelah selesai urusan sekolah, ibu dan Isma berjalan ke daerah sekitar sekolah. Dan ternyata memang banyak kost-an. Akhirnya Isma memilih satu kostan yang disana masih ada 2 kamar kosong. Ngobrol-ngobrol lah ibu Isma dengan pemilik kostan.

"Oke.. Isma, kalau kamu suka disini, lusa kita bawa perlengkapan kost ke sini ya." Jelas ibu.

"Iya.. Bu."

Sesampainya dirumah, Isma dengan semangat beres-beres perlengkapan yang akan ia bawa ke kost-an. Sangat bahagia nya ia saat itu, tanpa ia berpikir nanti disana ia akan kangen rumahnya disini.

Keesokan hari nya ia beserta kakak pertama nya pergi ke kost-an. Membawa pakaian dan perlengkapan lain nya.

Kakak pertama Isma bernama Zikri. Isma memang dekat dengan kakaknya. Saat itu Zikri bekerja yang memang tempat kerjanya melewati sekolah Isma.

Setelah semua barang dibereskan, Isma kembali pulang dan berpamitan pada ibu kost.

"Ibu... Isma pulang dulu. Semua perlengkapan sudah Isma simpan dan bereskan. Insyaallah sekolah mulai Minggu depan, nanti Isma kembali ya Bu." Kata Isma pada ibu kost.

"Iya nak.."

Lalu pulanglah Isma dan kakaknya, Zikri.

Hari pertama sekolah... Isma diantar oleh Zikri naik sepeda motor. Mereka berangkat jam 05.30 pagi. Langit masih gelap, Isma sudah berangkat dengan seragam lengkapnya.

"Semangat...!!!! Hari pertama sekolah. Sekolah baru... Teman baru.. lingkungan baru..."

Satu persatu Isma berkenalan dengan teman sekelasnya. Hari ini dan lima hari ke depan adalah Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD).

Lelah rasanya, pulang sekolah langsung pulang ke kost-an. Barulah Isma merasa sedih. Biasa nya ia pulang kerumah sudah ada Nasi & lauknya yang biasa ibu siapkan dari pagi sebelum berangkat ke pasar. Di kost-an Isma harus mandiri. Kalau tidak masak sendiri, ya harus beli sendiri.

Ketika tiba malam hari, Isma pun merasa kangen dengan suasana rumahnya. Biasanya setelah shalat Maghrib ia berkumpul dan bercanda dengan keluarga nya.

Ketika pagi datang, biasa nya ada ibu yang membangunkan dan menyiapkan sarapannya. Tapi tidak kali ini.

Satu.. dua bulan terus Isma lalui. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk tidak kost lagi. Dia memilih lelah asalkan pulang kerumahnya.

"Kalau kamu sanggup.. ya silahkan saja. Tapi kalau nanti bikin kamu kelelahan lebih baik kost aja." Kata ibu.

"Insyaallah Isma sanggup Bu... Isma mau coba. "

Dengan semangat Isma bangun pagi-pagi sekali. Jam 05.30 ia sudah berangkat sekolah. Jam 06.30 ia sudah berada disekolah. Karena masih masa orientasi, pulang sekolahpun agak sore. Jam 16.00 kadang ia baru keluar sekolah. Dihabiskan waktu dijalan kurang lebih satu jam. Sampai rumah sudah jam 17.00.

Mandi.. bersih-bersih... Sudah tiba waktu Maghrib lagi.

"Ngga cape is... " Tanya ibu

"Cape sih Bu... Tapi ga apa-apa yang penting pulang kesini...". Jawab Isma

"Oke baiklah... Sekarang istirahatlah....ya nak, besok harus bangun pagi-pagi lagi."

"Iya Bu.... Bangunkan Isma jam 03.00 ya Bu, nanti Isma mau belajar dulu. "

"Iya... " Jawab ibu

Keesokan harinya... Ibu mulai membangunkan Isma. Dan Isma pun langsung beranjak dari tempat tidurnya. Lalu ia ambil buku dan mulai membaca nya. Isma sering belajar diwaktu itu, katanya otak mudah menyerap apa yang dihalalkan pada waktu itu.

Selesai belajar, Isma kemudian pergi ke kamar mandi.

Lalu ia shalat subuh. Tentunya ia sudah memakai seragam sekolahnya.

Jam 05.00 segelas susu coklat dan sarapan sudah ada di meja.

"Isma.... Ayo sarapan dulu." Panggil ibu.

"Iya Bu... "

Setelah selesai sarapan. Isma langsung menggendong tasnya. Dan ibu membawa tas jinjingnya.

Lalu Isma dan ibu berangkat bersama. Mereka berangkat dengan bertiga berjalan kaki.

Ibu dan ayah Isma membuka warung dagangannya, dan Isma menuju mobil yang akan berangkat mengantarkannya ke sekolah.

"Isma berangkat dulu ya... Pa.. Bu..."

"Iya.. hati-hati ya nak.."

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam..." Jawab ayah dan ibu

Begitulah kegiatan sehari-hari Isma. Walaupun lelah, ia tetap semangat dan sabar menjalaninya demi keinginannya bersekolah di sekolah favoritnya.

Hari Sabtu tiba, biasanya kak Zikri pulang dari tempat kerjanya seminggu sekali.

Pulang sekolah, Isma berjalan menuju gerbang sekolah. Dan ia melihat kakaknya sudah menunggunya di gerbang dengan sepeda motor tua nya.

Isma riang melihat kakaknya.

" Mana kak... ?" Tanya Isma sambil menengadahkan kedua tangannya.

"Tenang... Ada... Sudah kakak belikan kok."

Iya.. setiap kakaknya pulang, kakaknya selalu membelikannya tabloid favorit Isma yang terbit setiap hari Jumat.

"Hore... Makasih ya kak..."

"Iya.. sama-sama. Ayo sekarang kita pulang." Ajak sang kakak

"Let's go.... Kak... "

Tiba dirumah ibu Isma terlihat bahagia.

"Kok kalian bisa pulang bareng..?" Tanya ibu.

"Iya.. Bu tadi ternyata kakak sudah nunggu Isma di gerbang sekolah. Katanya sekalian aja.. " jawab Isma

"Nanti Senin Isma juga mau berangkat sekolah bareng kakak ya Bu..." Sambung Isma

"Iya.. boleh...kalau kakak mu tidak keberatan." Jawab ibu.

"Lihat ini Bu... Kakak beliin lagi aku tabloid ini..". Isma menunjukan tabloid pada kakaknya.

"Doain aja... Biar kakak sehat.. banyak rezekinya." Jawab sang kakak

"Iya..kak... Aamiin. Nanti beliin lagi ya.. hehe..." Sambung Isma

Senin pagi...

Isma berangkat sekolah diantar kak Zikri. Kebetulan satu arah ketempat kerjanya.

Lalu ia mengantarkan adiknya itu ke sekolah.

Setelah sampai disekolah, selang 10 menit ia mendapati kabar kalau kakaknya jatuh dari motor. Kaget Isma saat itu. Lalu ia telpon kakaknya. Tapi Alhamdulillah kak Zikri tak apa-apa, tidak ada luka serius, hanya luka memar sedikit saja. Dan ka Zikri pun tetap melanjutkan perjalanan dan kembali bekerja.

"Alhamdulillah kak kalo kakak ga apa-apa. Sekarang kakak dimana..?" Tanya Isma ditelpon.

"Kakak.. sudah ditempat kerja ini.. ga apa-apa cuma lecet sedikit.."jawab Zikri

"Oh iya... Hati-hati ya kak."

"Iya..."

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam...".

Lalu Isma menutup telpon nya.

Episodes
1 Isma
2 Isma anak SMK
3 Tidak kuliah karena kasihan orang tua
4 memilih bekerja
5 ibu jatuh sakit
6 Surat peringatan untuk Isma
7 Tunangan mendadak
8 sosok bayangan hitam
9 Persiapan pernikahan & Ibu jatuh sakit lagi
10 Pernikahan Isma
11 kista dirahim Isma
12 stroke
13 Surga tempat ibu kembali
14 Ibu meninggal ketika Isma mengandung
15 Ruang Operasi
16 Zikri kakak yang penyabar
17 Zikri kecelakaan
18 Pengunduran diri Zikri
19 Pelatihan security
20 Pelatihan security ke 2
21 Zikri lulus pelatihan
22 Zikri ditugaskan diluar kota
23 Zikri diperantauan
24 Tidur di Mushola
25 Kontrakan sederhana Zikri
26 Sakit Kepala Zikri
27 Bekerja dengan Pak Abi
28 Malam ke Tiga Zikri
29 Pindah tugas
30 Hari pertama kerja di tempat baru
31 Supervisor yang jutek
32 Rezeki dari Pak tua
33 Menahan lapar karena gak ada uang
34 Tugas malam
35 Pulang
36 Zikri kembali kerja
37 Pak Komandan
38 Tempat kerja baru Zikri
39 Hari pertama di tempat baru
40 Iri pada Zikri
41 Zikri tetap bersabar
42 Sikapnya membuat naik darah
43 Tidak masuk lagi tanpa keterangan
44 Arul ikut ke perantauan
45 Arul melakukan interview
46 Arul memilih pekerjaan lain
47 Melamar kerja
48 Menunggu panggilan
49 Interview Pertama
50 Masa Training
51 Peserta training
52 Training hari kedua
53 Baju semata wayang
54 Gaji pertama Arul
55 Perjalanan pulang
56 Kembali beraktivitas
57 Menunggu gajian
58 Belum gajian
59 Masih menunggu gajian
60 Siomay penolong perut Zikri
61 Sate pemberian Zikri
62 Perdana masuk shift malam
63 Pulang kerja
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Isma
2
Isma anak SMK
3
Tidak kuliah karena kasihan orang tua
4
memilih bekerja
5
ibu jatuh sakit
6
Surat peringatan untuk Isma
7
Tunangan mendadak
8
sosok bayangan hitam
9
Persiapan pernikahan & Ibu jatuh sakit lagi
10
Pernikahan Isma
11
kista dirahim Isma
12
stroke
13
Surga tempat ibu kembali
14
Ibu meninggal ketika Isma mengandung
15
Ruang Operasi
16
Zikri kakak yang penyabar
17
Zikri kecelakaan
18
Pengunduran diri Zikri
19
Pelatihan security
20
Pelatihan security ke 2
21
Zikri lulus pelatihan
22
Zikri ditugaskan diluar kota
23
Zikri diperantauan
24
Tidur di Mushola
25
Kontrakan sederhana Zikri
26
Sakit Kepala Zikri
27
Bekerja dengan Pak Abi
28
Malam ke Tiga Zikri
29
Pindah tugas
30
Hari pertama kerja di tempat baru
31
Supervisor yang jutek
32
Rezeki dari Pak tua
33
Menahan lapar karena gak ada uang
34
Tugas malam
35
Pulang
36
Zikri kembali kerja
37
Pak Komandan
38
Tempat kerja baru Zikri
39
Hari pertama di tempat baru
40
Iri pada Zikri
41
Zikri tetap bersabar
42
Sikapnya membuat naik darah
43
Tidak masuk lagi tanpa keterangan
44
Arul ikut ke perantauan
45
Arul melakukan interview
46
Arul memilih pekerjaan lain
47
Melamar kerja
48
Menunggu panggilan
49
Interview Pertama
50
Masa Training
51
Peserta training
52
Training hari kedua
53
Baju semata wayang
54
Gaji pertama Arul
55
Perjalanan pulang
56
Kembali beraktivitas
57
Menunggu gajian
58
Belum gajian
59
Masih menunggu gajian
60
Siomay penolong perut Zikri
61
Sate pemberian Zikri
62
Perdana masuk shift malam
63
Pulang kerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!