ketika Istriku tak lagi meminta uang (16)

"Apa, PT Sanjaya Abadi!," Kata ku sedikit menaikkan suaraku.

"Kenapa kok kaget begitu, apa kamu juga bekerja disana," kata Mas Rahman lagi menatap ku tersenyum.

Tuh kan, ia tahu aku bekerja tapi tunggu mas Rahman kan tahunya aku bekerja di kantor dan tidak tahu jika tempat ia melamar bekerja akan satu kantor dengan ku, sebaiknya besok akan ke berikan ia kejutan agar jingkrak - jingkrak kalau istrinya lebih tinggi jabatannya pasti ia akan merasa terhina dan sifat aslinya itu pasti akan keluar lagi, maaf aku masih meragukan perubahan mu Mas.

"Ahh .. tidak apa-apa, aku hanya kaget saja," aku kembali melanjutkan makan karena sempat terhenti gara-gara mas Rahman melamar bekerja di kantor tempatku bekerja juga.

Selesai makan, mas Rahman pergi ke kamar dan bermain dengan Rania sedangkan aku membawa piring bekas makan ke dapur untuk di cuci. Hari ini cuaca sangat panas, aku berniat membuat sirup es kelapa rasanya pasti di dingin di tenggorokan ku. Ahh, aku kok jadi ngiler, sebaiknya aku percepat saja mencuci piring biar bisa menikmati segelas es kelapa muda.

Selesai mencuci piring, aku pun berjalan ke kamar untuk meminta Mas Rahman untuk mengambil buah kelapa yang ada di belakang rumah. Namun, langkah ku terhenti tat kala mendengar suara berisik di luar.

"Kok ribut-ribut diluar, ada apa Mas?" tanya ku tat kala mas Rahman berdiri di depan pintu.

"Bagus kamu ada disini, pasti gara-gara kamu kan Rahman tidak mau tinggal lagi di rumah," cerca ibu mertuaku langsung.

Aku yang tidak tahu apa-apa bingung kemana arah pembicaraan ibu mertuaku, aku menatap mas Rahman lalu kembali menatap ibu. Apa hari ini ia tetap akan membela ibunya.

"Tolong Ibu pulang ya, aku tinggal di sini bukan karena permintaan Ratih tapi aku yang menginginkan untuk tinggal disini," kata Mas Rahman.

Lagi-lagi aku tercengang menatap ke arah mas Rahman, ia tidak membela ibunya sama sekali. Apa mas Rahman kejedot tiang sehingga berubah sifat yang dulu kasar menjadi baik begini. Alhamdulillah jika ia benar berubah untuk kebaikannya juga.

"Kamu belain dia, kamu kenapa sih? Hari ini kamu berubah drastis setelah pulang dari rumah sakit," kata ibu mertuaku.

Apa, rumah sakit? Memang mas Rahman sakit apa bukannya selama ini dia baik-baik saja, atau karena dia sakit mau berubah menjadi orang lebih baik. Ahh pusing aku memikirkannya.

"Memangnya kamu sakit apa, Mas?" tanya ku penasaran.

"Hanya sakit kepala, kamu masuk saja ke dalam dan ibu biar mas antar pulang," kata mas Rahman menyuruh ku berbalik badan.

Sementara mas Rahman mengajak ibu mertuaku pulang ke rumahnya, mas Rahman dan ibu masih beradu mulut dan terus berlalu tanpa peduli ibu yang terus mengoceh. Sementara aku masuk ke kamar untuk melihat putriku, aku masih memikirkan Rania jika aku dan mas Rahman siapa yang menjaganya, aku hanya tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali.

******

Suasana malam sangat dingin, bintang terlihat terang di langit malam. Aku yang sedang duduk di luar masuk ke dalam, aku lihat mas Rahman sudah rapi begitu juga dengan putriku. Apa dia akan membawa pergi Rania lagi.

"Mau bawa kemana Rania, Mas?" tanyaku.

"Mau jalan-jalan, kamu ganti baju juga dan aku tunggu di luar sana Rania," kata mas Rahman tersenyum pada ku.

Hah, jalan-jalan. Bukannya selama ini mas Rahman tidak suka membawa kami jalan-jalan lalu malam ini dia mengajak kami jalan-jalan, untuk apa? Apa yang sebenarnya terjadi pada mas Rahman, aku harus selidiki ini semua. Bisa saja ini sudah direncanakan.

Aku berjalan ke kamar mengantikan baju dengan gamis berwarna abu-abu dan pashmina yang senada, selesai memberikan bedak tipis dan lipstik agar bibir tidak terlihat. Aku berjalan keluar kamar menuju ruang tamu.

"Ayo, aku sudah siap,"

Aku menghampirinya yang sedang duduk dengan Rania di atas sofa, ia menatap ku tanpa berkedip membuat jantung berdetak walaupun tidak sama seperti dulu.

"Kamu cantik sekali malam ini?"

"Sejak kapan mas pandai merayu seperti ini?" tanya ku mengulum senyum.

Mas Rahman bukannya menjawab, lebih memilih keluar dan mengajak Rania keluar dan menaikkan ke atas motor matic miliknya sedangkan aku hanya mengekornya di belakang.

"Ayo naik nanti kemalaman di jalan," kata mas Rahman. Aku hanya mengangguk lalu naik berbonceng di belakangnya tapi sepeda motor juga belum jalan.

"Kok belum jalan, Mas?" tanya ku.

"Pegang yang erat biar tidak jatuh baru mas bawa," kata Mas Rahman.

Tumben benar dia romantis, seandainya dulu kami seperti ini mungkin aku tidak akan terluka tapi sayang kamu sudah menghancurkan harapan ku selama ini, waktu kita untuk bersama hanya sebentar lagi mas.

Aku memegang erat pinggang mas Rahman dengan erat seperti keinginannya, malam ini aku merasakan mas Rahman yang dulu sebelum menikah, ia begitu romantis tapi tunggu, apa dia punya uang membawa kami jalan-jalan. Takutnya dia menyuruh aku yang bayar, aku kan tidak bawa dompet hanya bawa tas selempang.

Aduh, bagaimana ini? Apa aku tanyakan saja dari pada nanti malu di depan orang, biasanya mas Rahman kan pelit.

"Memangnya mas punya uang kita makan di luar?" tanyaku hati-hati takut dirinya tersinggung.

"Tenang saja, Mas bawa duit kok gak bahkan malu kamu," ucap mas Rahman. Aku bernafas lega, setidaknya kami tidak akan di ditertawakan oleh orang lain nanti.

Satu jam perjalanan, akhirnya kami memilih tempat di sebuah cafe favorit kami dulu saat masih pacaran dulu. Entah kenapa, kenangan itu kembali terbayang di pelupuk mataku.

"Kok kita makan disini, Mas?" tanyaku.

"Kenapa, bukankah ini tempat kita sering makan waktu kita masalah pacaran dulu, aku hanya ingin kita menghabiskan waktu yang singkat ini," kata Mas Rahman.

"Waktu singkat, maksud mas apa?"

"Ahh, bukan apa-apa? ayo kita masuk nanti keburu mejanya penuh loe," kata Mas Rahman menarik tangan ku masuk, aku hanya diam mengekornya dari belakang.

Aku melihat pengunjung sangat ramai, memang makanan di cafe junior terbilang enak dari yang lain. Dulu setiap harinya kami makan disini, hanya ada satu meja lagi yang kosong, kami pun berjalan untuk duduk karena mas Rahman sudah pegal menggendong Rania.

"Kamu kalau mau pesan, pesan saja duluan. Mas mau ke toilet dulu!" kata mas Rahman berjalan ke toilet, aku hanya mengangguk lalu menduduki Rania di sampingku agar aku bisa mengawasinya yang sedang aktif aktifnya.

"Mama minum," ucap Rania dengan cadelnya, umur satu tahun putriku sudah bisa berbicara walaupun cadel.

"Ratih...!"

Hah, siapa yang memanggilku!

Terpopuler

Comments

Hi Hii

Hi Hii

hmm gimana sih ceritanya kan udan di gugatan cerai sing Rahman 😕.

2023-07-01

0

Asri Perwati

Asri Perwati

bingung ko msh bs balikan...pdhl sll berkata aku bukan wanita yg bodoh ,aku tidak mudah di tindas,sampa jumpa di pengadilan....tp ga da satupun yg bener

2022-11-02

0

Sarfi Hanum

Sarfi Hanum

Entah knp aq gak suka ratih kembali sa rahman 🤭

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 ketika istriku tak lagi meminta uang
2 ketika istriku tak lagi meminta uang (2)
3 ketika istriku tak lagi meminta uang (3)
4 ketika istriku tak lagi meminta uang (4)
5 ketika istriku tak lagi meminta uang (5)
6 ketika istriku tak lagi meminta uang (6)
7 ketika Istriku tak lagi meminta uang (7)
8 Ketika istriku tak lagi meminta uang (8)
9 Ketika istriku tak lagi meminta uang (9)
10 Ketika istriku tak lagi meminta uang 10
11 ketika istriku tak lagi meminta uang (11)
12 ketika istriku tak lagi meminta uang (12)
13 ketika istriku tak lagi meminta uang (13)
14 ketika istriku tak lagi meminta uang (14)
15 ketika istriku tak lagi meminta uang (15)
16 ketika Istriku tak lagi meminta uang (16)
17 ketika istriku tak lagi meminta uang (17 )
18 ketika istriku tak lagi meminta uang (18)
19 ketika istriku tak lagi meminta uang (19)
20 ketika istriku tak lagi meminta uang 20
21 ketika Istriku tak lagi meminta uang 21
22 ketika istriku tak lagi meminta uang 22
23 ketika istriku tak lagi meminta uang 23
24 ketika istriku tak lagi meminta uang 24
25 ketika istriku tak lagi meminta uang 25
26 ketika istriku tak lagi meminta uang 26
27 ketika istriku tak lagi meminta uang 27
28 ketika istriku tak lagi meminta uang 28
29 ketika istriku tak lagi meminta uang 29
30 ketika istriku tak lagi meminta uang 30
31 ketika istriku tak lagi meminta uang 31
32 ketika istriku tak lagi meminta uang 32
33 ketika istriku tak lagi meminta uang 33
34 ketika istriku tak lagi meminta uang 34
35 ketika istriku tak lagi meminta uang 35
36 Ketika istriku tak lagi meminta uang 36
37 ketika istriku tak lagi meminta uang 37
38 Ketika istriku tak lagi meminta uang 38
39 Ketika istriku tak lagi meminta uang 39
40 ketika istriku tak lagi meminta uang 40
41 ketika istriku tak lagi meminta uang 41
42 Ketika istriku tak lagi meminta uang 42
43 ketika istriku tak lagi meminta uang 43
44 Ketika istriku tak lagi meminta uang 44
45 Ketika istriku tak lagi meminta uang 45
46 ketika istriku tak lagi meminta uang 46
47 Ketika istriku tak lagi meminta uang 47
48 Ketika istriku tak lagi meminta uang 48
49 Ketika istriku tak lagi meminta uang 49
50 Ketika istriku tak lagi meminta uang 50
51 Ketika istriku tak lagi meminta uang 51
52 Ketika istriku tak lagi meminta uang 52
53 ketika istriku tak lagi meminta uang 53
54 ketika istriku tak lagi meminta uang 54
55 Ketika istriku tak lagi meminta uang 55
56 Ketika istriku tak lagi meminta uang 56
57 ketika istriku tak lagi meminta uang 57
58 ketika istriku tak lagi meminta uang 58
59 ketika istriku tak lagi meminta uang 59
60 ketika istriku tak lagi meminta uang 60
61 Ketika istriku tak lagi meminta uang 61
62 Ketika istriku tak lagi meminta uang 62
63 Ketika istriku tak lagi meminta uang 63
64 Ketika istriku tak lagi meminta uang 64
65 Ketika istriku tak lagi meminta uang 65
66 ketika istriku tak lagi meminta uang 66
67 Ketika istriku tak lagi meminta uang 67
68 Ketika istriku tak lagi meminta uang 68
69 Ketika istriku tak lagi meminta uang 69
70 Ketika istriku tak lagi meminta uang 70
71 Ketika istriku tak lagi meminta uang 71
72 Ketika istriku tak lagi meminta uang 72
73 Ketika istriku tak lagi meminta uang 73
74 ketika istriku tak lagi meminta uang 74
75 Ketika istriku tak lagi meminta uang 75
76 ketika istriku tak lagi meminta uang 76
77 Ketika istriku tak lagi meminta uang 77
78 Ketika istriku tak lagi meminta uang 78
79 Ketika istriku tak lagi meminta uang 79
80 Ketika istriku tak lagi meminta uang 80
81 Ketika istriku tak lagi meminta uang 81
82 Ketika istriku tak lagi meminta uang 82
83 Ketika istriku tak lagi meminta uang 83
84 Ketika istriku tak lagi meminta uang 84
85 Ketika istriku tak lagi meminta uang 85
86 Ketika istriku tak lagi meminta uang 86
87 Ketika istriku tak lagi meminta uang 87
88 Ketika istriku tak lagi meminta uang 88
89 Ketika istriku tak lagi meminta uang 89
90 Ketika istriku tak lagi meminta uang 90
91 Ketika istriku tak lagi meminta uang 91
92 Ketika istriku tak lagi meminta uang 92
93 Ketika istriku tak lagi meminta uang 93
94 Ketika istriku tak lagi meminta uang 94
95 Ketika istriku tak lagi meminta uang 95
96 Ketika istriku tak lagi meminta uang 96
97 Ketika istriku tak lagi meminta uang 97
98 Ketika istriku tak lagi meminta uang 98
99 Ketika istriku tak lagi meminta uang 99
100 Ketika istriku tak lagi meminta uang 100
101 Ketika istriku tak lagi meminta uang 101
102 Ketika istriku tak lagi meminta uang 102
103 Ketika istriku tak lagi meminta uang 103
104 Ketika istriku tak lagi meminta uang 104
105 Ketika istriku tak lagi meminta uang 105
106 Ketika istriku tak lagi meminta uang 106
107 Ketika istriku tak lagi meminta uang 107
108 Ketika istriku tak lagi meminta uang 108
109 ketika istriku tak lagi meminta uang 109
110 Ketika istriku tak lagi meminta uang 110
111 Ketika istriku tak lagi meminta uang 111
112 Ketika istriku tak lagi meminta 112
113 ketika istriku tak lagi meminta uang 113
114 Ketika istriku tak lagi meminta uang 114
115 Ketika istriku tak lagi meminta uang 115
116 ketika istriku tak lagi meminta uang 116
117 Ketika istriku tak lagi meminta uang 117
118 Ketika istriku tak lagi meminta uang 118
119 Ketika istriku tak lagi meminta uang 119
120 ketika istriku tak lagi meminta uang 120
121 Ketika istriku tak lagi meminta 121
122 ketika istriku tak lagi meminta uang 122
123 Ketika istriku tak lagi meminta uang 123
124 Ketika istriku tak lagi meminta uang 124
125 Ketika istriku tak lagi meminta 125
126 Ketika istriku tak lagi meminta uang 126
127 Ketika istriku tak lagi meminta 127
128 Ketika istriku tak lagi meminta uang 128
129 istriku tak lagi meminta uang 129
130 ketika istriku tak lagi meminta uang 130
131 Terkuaknya Rahasia
132 Ketika istriku tak lagi meminta uang 132
133 Ketika istriku tak lagi meminta uang 133
134 bab 134
135 Bu Sekar di tangkap
136 Bab 136
137 bab 137
138 Memadu kasih
139 Ada polisi
140 Innalilahi
141 bab 141
142 Kepulangan Aira
143 Rindu teman masa kecil
144 Jadi nyamuk
145 Dilon
Episodes

Updated 145 Episodes

1
ketika istriku tak lagi meminta uang
2
ketika istriku tak lagi meminta uang (2)
3
ketika istriku tak lagi meminta uang (3)
4
ketika istriku tak lagi meminta uang (4)
5
ketika istriku tak lagi meminta uang (5)
6
ketika istriku tak lagi meminta uang (6)
7
ketika Istriku tak lagi meminta uang (7)
8
Ketika istriku tak lagi meminta uang (8)
9
Ketika istriku tak lagi meminta uang (9)
10
Ketika istriku tak lagi meminta uang 10
11
ketika istriku tak lagi meminta uang (11)
12
ketika istriku tak lagi meminta uang (12)
13
ketika istriku tak lagi meminta uang (13)
14
ketika istriku tak lagi meminta uang (14)
15
ketika istriku tak lagi meminta uang (15)
16
ketika Istriku tak lagi meminta uang (16)
17
ketika istriku tak lagi meminta uang (17 )
18
ketika istriku tak lagi meminta uang (18)
19
ketika istriku tak lagi meminta uang (19)
20
ketika istriku tak lagi meminta uang 20
21
ketika Istriku tak lagi meminta uang 21
22
ketika istriku tak lagi meminta uang 22
23
ketika istriku tak lagi meminta uang 23
24
ketika istriku tak lagi meminta uang 24
25
ketika istriku tak lagi meminta uang 25
26
ketika istriku tak lagi meminta uang 26
27
ketika istriku tak lagi meminta uang 27
28
ketika istriku tak lagi meminta uang 28
29
ketika istriku tak lagi meminta uang 29
30
ketika istriku tak lagi meminta uang 30
31
ketika istriku tak lagi meminta uang 31
32
ketika istriku tak lagi meminta uang 32
33
ketika istriku tak lagi meminta uang 33
34
ketika istriku tak lagi meminta uang 34
35
ketika istriku tak lagi meminta uang 35
36
Ketika istriku tak lagi meminta uang 36
37
ketika istriku tak lagi meminta uang 37
38
Ketika istriku tak lagi meminta uang 38
39
Ketika istriku tak lagi meminta uang 39
40
ketika istriku tak lagi meminta uang 40
41
ketika istriku tak lagi meminta uang 41
42
Ketika istriku tak lagi meminta uang 42
43
ketika istriku tak lagi meminta uang 43
44
Ketika istriku tak lagi meminta uang 44
45
Ketika istriku tak lagi meminta uang 45
46
ketika istriku tak lagi meminta uang 46
47
Ketika istriku tak lagi meminta uang 47
48
Ketika istriku tak lagi meminta uang 48
49
Ketika istriku tak lagi meminta uang 49
50
Ketika istriku tak lagi meminta uang 50
51
Ketika istriku tak lagi meminta uang 51
52
Ketika istriku tak lagi meminta uang 52
53
ketika istriku tak lagi meminta uang 53
54
ketika istriku tak lagi meminta uang 54
55
Ketika istriku tak lagi meminta uang 55
56
Ketika istriku tak lagi meminta uang 56
57
ketika istriku tak lagi meminta uang 57
58
ketika istriku tak lagi meminta uang 58
59
ketika istriku tak lagi meminta uang 59
60
ketika istriku tak lagi meminta uang 60
61
Ketika istriku tak lagi meminta uang 61
62
Ketika istriku tak lagi meminta uang 62
63
Ketika istriku tak lagi meminta uang 63
64
Ketika istriku tak lagi meminta uang 64
65
Ketika istriku tak lagi meminta uang 65
66
ketika istriku tak lagi meminta uang 66
67
Ketika istriku tak lagi meminta uang 67
68
Ketika istriku tak lagi meminta uang 68
69
Ketika istriku tak lagi meminta uang 69
70
Ketika istriku tak lagi meminta uang 70
71
Ketika istriku tak lagi meminta uang 71
72
Ketika istriku tak lagi meminta uang 72
73
Ketika istriku tak lagi meminta uang 73
74
ketika istriku tak lagi meminta uang 74
75
Ketika istriku tak lagi meminta uang 75
76
ketika istriku tak lagi meminta uang 76
77
Ketika istriku tak lagi meminta uang 77
78
Ketika istriku tak lagi meminta uang 78
79
Ketika istriku tak lagi meminta uang 79
80
Ketika istriku tak lagi meminta uang 80
81
Ketika istriku tak lagi meminta uang 81
82
Ketika istriku tak lagi meminta uang 82
83
Ketika istriku tak lagi meminta uang 83
84
Ketika istriku tak lagi meminta uang 84
85
Ketika istriku tak lagi meminta uang 85
86
Ketika istriku tak lagi meminta uang 86
87
Ketika istriku tak lagi meminta uang 87
88
Ketika istriku tak lagi meminta uang 88
89
Ketika istriku tak lagi meminta uang 89
90
Ketika istriku tak lagi meminta uang 90
91
Ketika istriku tak lagi meminta uang 91
92
Ketika istriku tak lagi meminta uang 92
93
Ketika istriku tak lagi meminta uang 93
94
Ketika istriku tak lagi meminta uang 94
95
Ketika istriku tak lagi meminta uang 95
96
Ketika istriku tak lagi meminta uang 96
97
Ketika istriku tak lagi meminta uang 97
98
Ketika istriku tak lagi meminta uang 98
99
Ketika istriku tak lagi meminta uang 99
100
Ketika istriku tak lagi meminta uang 100
101
Ketika istriku tak lagi meminta uang 101
102
Ketika istriku tak lagi meminta uang 102
103
Ketika istriku tak lagi meminta uang 103
104
Ketika istriku tak lagi meminta uang 104
105
Ketika istriku tak lagi meminta uang 105
106
Ketika istriku tak lagi meminta uang 106
107
Ketika istriku tak lagi meminta uang 107
108
Ketika istriku tak lagi meminta uang 108
109
ketika istriku tak lagi meminta uang 109
110
Ketika istriku tak lagi meminta uang 110
111
Ketika istriku tak lagi meminta uang 111
112
Ketika istriku tak lagi meminta 112
113
ketika istriku tak lagi meminta uang 113
114
Ketika istriku tak lagi meminta uang 114
115
Ketika istriku tak lagi meminta uang 115
116
ketika istriku tak lagi meminta uang 116
117
Ketika istriku tak lagi meminta uang 117
118
Ketika istriku tak lagi meminta uang 118
119
Ketika istriku tak lagi meminta uang 119
120
ketika istriku tak lagi meminta uang 120
121
Ketika istriku tak lagi meminta 121
122
ketika istriku tak lagi meminta uang 122
123
Ketika istriku tak lagi meminta uang 123
124
Ketika istriku tak lagi meminta uang 124
125
Ketika istriku tak lagi meminta 125
126
Ketika istriku tak lagi meminta uang 126
127
Ketika istriku tak lagi meminta 127
128
Ketika istriku tak lagi meminta uang 128
129
istriku tak lagi meminta uang 129
130
ketika istriku tak lagi meminta uang 130
131
Terkuaknya Rahasia
132
Ketika istriku tak lagi meminta uang 132
133
Ketika istriku tak lagi meminta uang 133
134
bab 134
135
Bu Sekar di tangkap
136
Bab 136
137
bab 137
138
Memadu kasih
139
Ada polisi
140
Innalilahi
141
bab 141
142
Kepulangan Aira
143
Rindu teman masa kecil
144
Jadi nyamuk
145
Dilon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!