ketika istriku tak lagi meminta uang (3)

" Kamu...."

" Ratih, ngapain kamu disini?" Tanya seseorang yang sangat ku kenal. Bahkan, aku pernah jatuh cinta dengan lelaki yang sekarang berada tepat di depanku.

" Seharusnya, aku yang nanya ? Kenapa kamu ada di disini."

Ya, lelaki itu bernama Anggara , yang memenuhi relung hati ini tapi dulu. Setelah dia meneruskan kuliahnya di luar negri. Kami putus dan hari ini , aku di pertemukan dengannya kembali.

Eh, jangan-jangan ini kantornya lagi. Bukannya, ini pemilik perusahaan pak Sanjaya ." Gumam ku dalam hati , sambil mengingat-ingat siapa pemilik perusahaan ini sekarang.

Aku ingat betul , perusahaan ini milik pak Sanjaya tapi kenapa Anggara ada disini.

" Ini kantor papa, ku. Beliau tidak lagi mengurus kantor 2 tahun yang lalu. Semenjak itu, aku yang menggantikan papa ." Ujar Anggara, aku masih berdiri dengan kaki yang pegal. Bukannya, disuruh duduk dulu tapi malah di ajak bicara. Masak perempuan cantik begini di suruh berdiri. Puji diri sendiri.

" Jadi, pak Sanjaya itu papa kamu." Kata ku, Anggara hanya mengangguk . Sekali-kali , menatap ku bikin risih saja.

" Oh ya , duduk dulu. Aku jadi lupa nyuruh kamu duduk saking terkejutnya aku kita bisa bertemu kembali ." Ujar Anggara, menyuruh Ratih duduk di sofa yang ada dalam ruangannya.

Ratih duduk di sofa dengan kaki yang sudah pegal, ia letakkan tas selempang nya di samping .sedangkan, Anggara duduk berhadapan dengan nya.

" Kenapa, kamu bekerja lagi !" Tanya Anggara.

Duh, aku cerita gak ya. Kalau aku cerita kenapa aku berkerja itu sama saja aku membuka aib rumah tangga ku sendiri. Ahh , biarlah.

" Aku bekerja untuk memenuhi kebutuhan ku dan juga anakku." Ucapku, rasa sakit yang sudah tertoreh menganga kembali disaat mengingat bagaimana sikap mas Rahman yang pelitnya nggak ketulungan.

" Suamimu kan bekerja ,Tih? Kenapa, kamu ikut bekerja juga." Tanya Anggara penasaran.

" Aku tak di nafkahi dengan layak dan semua ini, ku lakukan semata untuk putriku." Ucap ku, menoleh ke samping lalu menghembuskan napas dengan kasar.

" Ya sudah, kamu besok sudah boleh bekerja disini ? Kamu saya tempatkan di tempat kamu dulu. Di bagian keuangan dan untuk hari ini, kamu boleh cepat." Kata Anggara.

Rasanya sangat bahagia dan bersyukur . akhirnya, aku di terima lagi dan bahagia akhirnya aku bisa bertemu dengan masa lalu ku alias mantan.hehe, sedikit tidaknya, perasaan ini masih ada sampai sekarang.

" Makasih ya pak. Bapak sudah menerima saya kembali di kantor ini, kali gitu saya ijin pulang pak." Ucap ku, sengaja ku panggil pak karena tidak baik memanggil nama karena kami atasan dan bawahan.

Lalu, aku keluar dari ruangan itu. Ku lihat Sinta sedang mengerjakan sesuatu di kubikelnya.

" Gimana, di terima gak," tanya Sinta antusias. Aku hanya tersenyum dan mengangguk bahwa aku di terima bekerja disini.

"Alhamdulillah, aku seneng dengernya kita bisa kerja bareng seperti dulu lagi," ujar Sinta memeluk ku, aku hanya tersenyum.

Hari keberuntungan akan di mulai, sebelum pulang aku akan belanja beberapa pakaian untuk ke kantor dan juga pashmina.

Aku pergi ke mall untuk berbelanja keperluan ku ke kantor. Aku harus menjaga penampilan ku agar aku tidak malu jika kekantor. Setelah membeli beberapa pakaian, aku pulang menjemput putri ku yang ku titipkan pada Tini.

*** **** *****

Matahari sangat terik, akhirnya aku sampai kerumah . Aku turun dari taxi setelah membayarnya, ku gendong putri kecilku yang sedikit rewel mungkin haus karena belum ku beri ASI.

Aku melihat ibu sedang bersantai di depan tv . sementara, aku langsung menuju kamar untuk menyusui putriku. Selesai menyusui rania, aku mengantikan pakaian dengan daster yang sudah beberapa kali di jahit .

Mas Rahman tak pernah membelikan aku baju.semenjak menikah, ia hanya membeli baju di waktu lebaran setelah itu dia tidak berinisiatif membeli nya mungkin takut uangnya akan habis.

Tiba-tiba, ku dengar suara motor mas Rahman di luar. Ku lihat jam pukul 12 siang , pantesan suami pelit ku sudah pulang. Rupa-rupanya , waktu ia makan siang sudah tiba. Aku keluar dari kamar, ku lihat mas Rahman masuk kerumah dengan wajah yang di tekuk.

Tak biasa-biasa nya ,ia begini pasti terjadi sesuatu dengan nya kalau tidak mana mungkin wajah kusut gitu kayak benang kusut.

" Kamu kenapa ,mas ? Kok kusut gitu." Tanya ku.

" Bukannya suami pulang di kasih minum, ini malah banyak tanya. Sana, ambil minum untuk mas." Bentak mas Rahman padaku, aku yang biasa mendengar bentakan nya tidak takut lagi, bahkan aku jadikan nyanyian merdu setiap hari.

' iya, tunggu sebentar ,mas." Ujar ku berlalu ke dapur mengambil air minum untuknya. Setelah mengambil minuman, aku kembali ke depan untuk memberi minuman pada mas Rahman.

" Kamu kenapa , muka di tekuk gitu ,man." Ku dengar ibu bertanya pada mas Rahman.aku masih berjalan di mana bg Rahman duduk lalu memberikan pada mas Rahman.ia habiskan minuman tadi dengan tandas mungkin haus.

" Aku di PHK, Bu ." Ujar mas Rahman.

Ibu yang mendengar anaknya di PHK melonjak kaget, hampir mata itu melotot keluar. Mungkin syok, ATM berjalan ibu tidak menghasilkan uang lagi.

" Kok bisa kamu di PHK, selama kamu konsisten dengan pekerjaan kamu." Ujar ibu dengan tegap. Aku yang masih berdiri langsung duduk, penasaran apa yang akan di katakan sama mas Rahman lagi.

" Perusahaan tempat ku bekerja , hampir gulung tikar Bu dan aku salah satu di antara mereka yang di PHK." Ujar mas Rahman. Ibu hanya melongo mungkin bingung kalau mas Rahman tak bekerja lagi siapa yang memberikan uang.

🌷🌷🌷

" Kalau kami berhenti bekerja, siapa yang akan membiayai kita makan dan uang untuk ibu, siapa yang memberikan." Ujar mertuaku, matanya melirik sana sini mungkin bengong tidak ada lagi ATM berjalan.

Aku yang duduk dan diam memperhatikan mereka berdua.

" Makanya , jangan pelit sama anak dan istri. Itu akibat kamu pelit sama anak istri, masak istri di kasih jatah 20 ribu sehari." Cibir ku mendelik kearah ibu dan mas rahman.kemudian , aku berlalu meninggalkan mereka.

Mas Rahman menyugar rambut nya dengan kasar, dapat ku lihat ia seperti stress mungkin bingung setelah ini dari mana ia mendapatkan uang untuk di berikan pada ibunya.

Biarlah, itu sebuah karma untuk suami yang pelit pada istrinya tak ketulungan, kalau sama ibunya royal tak ketulungan membuat ku geram. Tapi, baguslah kalau mas Rahman tak bekerja lagi setidaknya aku akan memberikan pelajaran padanya.

**** **** *****

Sebulan sudah aku bekerja di kantor Anggara dan hari ini aku pertama menerima gaji. Sementara mas Rahman semenjak berhenti bekerja, dia tak mau bekerja bahkan untuk kebutuhan dapur dia tak perduli lagi.

" Dek, mas minta uang dong buat beli rokok." Pinta mas Rahman menadahkan tangan padaku.

Aku membuka dompet dan melihat uang 20 ribu ada di dompetku, aku tersenyum getir untuk mengerjainya sedikit agar ia merasakan seperti yang aku rasakan.

" Ini mas uangnya." Aku memberikan uang padanya.

" Ratih kamu jangan menghina mas, ya ? Mentang-mentang kamu kerja ,kamu memberi mas uang 20 ribu, dapat apa ?" Ucap mas Rahman , menggebu dengan amarah yang sudah memuncak.

" Dapat permen lah, mas ! Bukannya dulu kamu berikan aku uang segitu . bagaimana, sakit kan di kasih uang 20 ribu, itulah yang aku rasakan dulu." Ucapku menatap manik matanya dengan tajam, bahkan aku sudah muak dengan sikapnya yang ongkang-ongkang kaki di ruang dan bermain perempuan.

Ku dengar dari tetangga, kalau mas Rahman sekarang bermain perempuan tapi aku tak percaya karena aku tak melihat dengan nyata. Takutnya, hanya fitnah angin lalu.

" Ya sudah lah mas, aku mau berangkat kerja." Ucapku berlalu keluar kamar.

Di depan pintu, ku lihat ibu mulai mondar mandir seperti orang kebingungan. Aku yang melihatnya saja pusing.

" Ada apa sih, Bu. Kok mondar mandir gitu." Ujar ku membuat mertua ku kaget. Mungkin dia tidak tahu kalau aku sudah ada di belakangnya.

" Ehh Ratih, itu ibu..eemm...ibu mau minta uang. Semenjak Rahman tak bekerja lagi, ia tidak memberikan ibu uang lagi. " Ujar ibu.

Dasar mertua mata duitan, kalau masalah uang saja beliau baik padaku. Dulu saja, ia sekongkol dengan mas Rahman tak memberi ku uang.

" Ini uangnya ,Bu." Ucapku memberikannya uang 200 ribu, mata nya mendelik melihat uang ku berikan. Mungkin, marah karena hanya segitu yang ku berikan.

" Kenapa, gak mau sini kalau ibu gak mau.' tanya ku memasukkan kembali uang dalam dompet ku.sana minta sama anak ibu, selama ini kan ia lebih banyak memberikan uang pada ibu dari pada istrinya sendiri.

bersambung

Terpopuler

Comments

Siti Uhanita

Siti Uhanita

balasan suami celaka mertua setan

2024-01-19

0

Firtrian Delli

Firtrian Delli

dasar mertua tak tau diri kasih racun biar cepat mati suaminya bisr jd babu d rmh

2022-05-28

0

Sukarmi Iskandar

Sukarmi Iskandar

masih mending di kasih juga

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 ketika istriku tak lagi meminta uang
2 ketika istriku tak lagi meminta uang (2)
3 ketika istriku tak lagi meminta uang (3)
4 ketika istriku tak lagi meminta uang (4)
5 ketika istriku tak lagi meminta uang (5)
6 ketika istriku tak lagi meminta uang (6)
7 ketika Istriku tak lagi meminta uang (7)
8 Ketika istriku tak lagi meminta uang (8)
9 Ketika istriku tak lagi meminta uang (9)
10 Ketika istriku tak lagi meminta uang 10
11 ketika istriku tak lagi meminta uang (11)
12 ketika istriku tak lagi meminta uang (12)
13 ketika istriku tak lagi meminta uang (13)
14 ketika istriku tak lagi meminta uang (14)
15 ketika istriku tak lagi meminta uang (15)
16 ketika Istriku tak lagi meminta uang (16)
17 ketika istriku tak lagi meminta uang (17 )
18 ketika istriku tak lagi meminta uang (18)
19 ketika istriku tak lagi meminta uang (19)
20 ketika istriku tak lagi meminta uang 20
21 ketika Istriku tak lagi meminta uang 21
22 ketika istriku tak lagi meminta uang 22
23 ketika istriku tak lagi meminta uang 23
24 ketika istriku tak lagi meminta uang 24
25 ketika istriku tak lagi meminta uang 25
26 ketika istriku tak lagi meminta uang 26
27 ketika istriku tak lagi meminta uang 27
28 ketika istriku tak lagi meminta uang 28
29 ketika istriku tak lagi meminta uang 29
30 ketika istriku tak lagi meminta uang 30
31 ketika istriku tak lagi meminta uang 31
32 ketika istriku tak lagi meminta uang 32
33 ketika istriku tak lagi meminta uang 33
34 ketika istriku tak lagi meminta uang 34
35 ketika istriku tak lagi meminta uang 35
36 Ketika istriku tak lagi meminta uang 36
37 ketika istriku tak lagi meminta uang 37
38 Ketika istriku tak lagi meminta uang 38
39 Ketika istriku tak lagi meminta uang 39
40 ketika istriku tak lagi meminta uang 40
41 ketika istriku tak lagi meminta uang 41
42 Ketika istriku tak lagi meminta uang 42
43 ketika istriku tak lagi meminta uang 43
44 Ketika istriku tak lagi meminta uang 44
45 Ketika istriku tak lagi meminta uang 45
46 ketika istriku tak lagi meminta uang 46
47 Ketika istriku tak lagi meminta uang 47
48 Ketika istriku tak lagi meminta uang 48
49 Ketika istriku tak lagi meminta uang 49
50 Ketika istriku tak lagi meminta uang 50
51 Ketika istriku tak lagi meminta uang 51
52 Ketika istriku tak lagi meminta uang 52
53 ketika istriku tak lagi meminta uang 53
54 ketika istriku tak lagi meminta uang 54
55 Ketika istriku tak lagi meminta uang 55
56 Ketika istriku tak lagi meminta uang 56
57 ketika istriku tak lagi meminta uang 57
58 ketika istriku tak lagi meminta uang 58
59 ketika istriku tak lagi meminta uang 59
60 ketika istriku tak lagi meminta uang 60
61 Ketika istriku tak lagi meminta uang 61
62 Ketika istriku tak lagi meminta uang 62
63 Ketika istriku tak lagi meminta uang 63
64 Ketika istriku tak lagi meminta uang 64
65 Ketika istriku tak lagi meminta uang 65
66 ketika istriku tak lagi meminta uang 66
67 Ketika istriku tak lagi meminta uang 67
68 Ketika istriku tak lagi meminta uang 68
69 Ketika istriku tak lagi meminta uang 69
70 Ketika istriku tak lagi meminta uang 70
71 Ketika istriku tak lagi meminta uang 71
72 Ketika istriku tak lagi meminta uang 72
73 Ketika istriku tak lagi meminta uang 73
74 ketika istriku tak lagi meminta uang 74
75 Ketika istriku tak lagi meminta uang 75
76 ketika istriku tak lagi meminta uang 76
77 Ketika istriku tak lagi meminta uang 77
78 Ketika istriku tak lagi meminta uang 78
79 Ketika istriku tak lagi meminta uang 79
80 Ketika istriku tak lagi meminta uang 80
81 Ketika istriku tak lagi meminta uang 81
82 Ketika istriku tak lagi meminta uang 82
83 Ketika istriku tak lagi meminta uang 83
84 Ketika istriku tak lagi meminta uang 84
85 Ketika istriku tak lagi meminta uang 85
86 Ketika istriku tak lagi meminta uang 86
87 Ketika istriku tak lagi meminta uang 87
88 Ketika istriku tak lagi meminta uang 88
89 Ketika istriku tak lagi meminta uang 89
90 Ketika istriku tak lagi meminta uang 90
91 Ketika istriku tak lagi meminta uang 91
92 Ketika istriku tak lagi meminta uang 92
93 Ketika istriku tak lagi meminta uang 93
94 Ketika istriku tak lagi meminta uang 94
95 Ketika istriku tak lagi meminta uang 95
96 Ketika istriku tak lagi meminta uang 96
97 Ketika istriku tak lagi meminta uang 97
98 Ketika istriku tak lagi meminta uang 98
99 Ketika istriku tak lagi meminta uang 99
100 Ketika istriku tak lagi meminta uang 100
101 Ketika istriku tak lagi meminta uang 101
102 Ketika istriku tak lagi meminta uang 102
103 Ketika istriku tak lagi meminta uang 103
104 Ketika istriku tak lagi meminta uang 104
105 Ketika istriku tak lagi meminta uang 105
106 Ketika istriku tak lagi meminta uang 106
107 Ketika istriku tak lagi meminta uang 107
108 Ketika istriku tak lagi meminta uang 108
109 ketika istriku tak lagi meminta uang 109
110 Ketika istriku tak lagi meminta uang 110
111 Ketika istriku tak lagi meminta uang 111
112 Ketika istriku tak lagi meminta 112
113 ketika istriku tak lagi meminta uang 113
114 Ketika istriku tak lagi meminta uang 114
115 Ketika istriku tak lagi meminta uang 115
116 ketika istriku tak lagi meminta uang 116
117 Ketika istriku tak lagi meminta uang 117
118 Ketika istriku tak lagi meminta uang 118
119 Ketika istriku tak lagi meminta uang 119
120 ketika istriku tak lagi meminta uang 120
121 Ketika istriku tak lagi meminta 121
122 ketika istriku tak lagi meminta uang 122
123 Ketika istriku tak lagi meminta uang 123
124 Ketika istriku tak lagi meminta uang 124
125 Ketika istriku tak lagi meminta 125
126 Ketika istriku tak lagi meminta uang 126
127 Ketika istriku tak lagi meminta 127
128 Ketika istriku tak lagi meminta uang 128
129 istriku tak lagi meminta uang 129
130 ketika istriku tak lagi meminta uang 130
131 Terkuaknya Rahasia
132 Ketika istriku tak lagi meminta uang 132
133 Ketika istriku tak lagi meminta uang 133
134 bab 134
135 Bu Sekar di tangkap
136 Bab 136
137 bab 137
138 Memadu kasih
139 Ada polisi
140 Innalilahi
141 bab 141
142 Kepulangan Aira
143 Rindu teman masa kecil
144 Jadi nyamuk
145 Dilon
Episodes

Updated 145 Episodes

1
ketika istriku tak lagi meminta uang
2
ketika istriku tak lagi meminta uang (2)
3
ketika istriku tak lagi meminta uang (3)
4
ketika istriku tak lagi meminta uang (4)
5
ketika istriku tak lagi meminta uang (5)
6
ketika istriku tak lagi meminta uang (6)
7
ketika Istriku tak lagi meminta uang (7)
8
Ketika istriku tak lagi meminta uang (8)
9
Ketika istriku tak lagi meminta uang (9)
10
Ketika istriku tak lagi meminta uang 10
11
ketika istriku tak lagi meminta uang (11)
12
ketika istriku tak lagi meminta uang (12)
13
ketika istriku tak lagi meminta uang (13)
14
ketika istriku tak lagi meminta uang (14)
15
ketika istriku tak lagi meminta uang (15)
16
ketika Istriku tak lagi meminta uang (16)
17
ketika istriku tak lagi meminta uang (17 )
18
ketika istriku tak lagi meminta uang (18)
19
ketika istriku tak lagi meminta uang (19)
20
ketika istriku tak lagi meminta uang 20
21
ketika Istriku tak lagi meminta uang 21
22
ketika istriku tak lagi meminta uang 22
23
ketika istriku tak lagi meminta uang 23
24
ketika istriku tak lagi meminta uang 24
25
ketika istriku tak lagi meminta uang 25
26
ketika istriku tak lagi meminta uang 26
27
ketika istriku tak lagi meminta uang 27
28
ketika istriku tak lagi meminta uang 28
29
ketika istriku tak lagi meminta uang 29
30
ketika istriku tak lagi meminta uang 30
31
ketika istriku tak lagi meminta uang 31
32
ketika istriku tak lagi meminta uang 32
33
ketika istriku tak lagi meminta uang 33
34
ketika istriku tak lagi meminta uang 34
35
ketika istriku tak lagi meminta uang 35
36
Ketika istriku tak lagi meminta uang 36
37
ketika istriku tak lagi meminta uang 37
38
Ketika istriku tak lagi meminta uang 38
39
Ketika istriku tak lagi meminta uang 39
40
ketika istriku tak lagi meminta uang 40
41
ketika istriku tak lagi meminta uang 41
42
Ketika istriku tak lagi meminta uang 42
43
ketika istriku tak lagi meminta uang 43
44
Ketika istriku tak lagi meminta uang 44
45
Ketika istriku tak lagi meminta uang 45
46
ketika istriku tak lagi meminta uang 46
47
Ketika istriku tak lagi meminta uang 47
48
Ketika istriku tak lagi meminta uang 48
49
Ketika istriku tak lagi meminta uang 49
50
Ketika istriku tak lagi meminta uang 50
51
Ketika istriku tak lagi meminta uang 51
52
Ketika istriku tak lagi meminta uang 52
53
ketika istriku tak lagi meminta uang 53
54
ketika istriku tak lagi meminta uang 54
55
Ketika istriku tak lagi meminta uang 55
56
Ketika istriku tak lagi meminta uang 56
57
ketika istriku tak lagi meminta uang 57
58
ketika istriku tak lagi meminta uang 58
59
ketika istriku tak lagi meminta uang 59
60
ketika istriku tak lagi meminta uang 60
61
Ketika istriku tak lagi meminta uang 61
62
Ketika istriku tak lagi meminta uang 62
63
Ketika istriku tak lagi meminta uang 63
64
Ketika istriku tak lagi meminta uang 64
65
Ketika istriku tak lagi meminta uang 65
66
ketika istriku tak lagi meminta uang 66
67
Ketika istriku tak lagi meminta uang 67
68
Ketika istriku tak lagi meminta uang 68
69
Ketika istriku tak lagi meminta uang 69
70
Ketika istriku tak lagi meminta uang 70
71
Ketika istriku tak lagi meminta uang 71
72
Ketika istriku tak lagi meminta uang 72
73
Ketika istriku tak lagi meminta uang 73
74
ketika istriku tak lagi meminta uang 74
75
Ketika istriku tak lagi meminta uang 75
76
ketika istriku tak lagi meminta uang 76
77
Ketika istriku tak lagi meminta uang 77
78
Ketika istriku tak lagi meminta uang 78
79
Ketika istriku tak lagi meminta uang 79
80
Ketika istriku tak lagi meminta uang 80
81
Ketika istriku tak lagi meminta uang 81
82
Ketika istriku tak lagi meminta uang 82
83
Ketika istriku tak lagi meminta uang 83
84
Ketika istriku tak lagi meminta uang 84
85
Ketika istriku tak lagi meminta uang 85
86
Ketika istriku tak lagi meminta uang 86
87
Ketika istriku tak lagi meminta uang 87
88
Ketika istriku tak lagi meminta uang 88
89
Ketika istriku tak lagi meminta uang 89
90
Ketika istriku tak lagi meminta uang 90
91
Ketika istriku tak lagi meminta uang 91
92
Ketika istriku tak lagi meminta uang 92
93
Ketika istriku tak lagi meminta uang 93
94
Ketika istriku tak lagi meminta uang 94
95
Ketika istriku tak lagi meminta uang 95
96
Ketika istriku tak lagi meminta uang 96
97
Ketika istriku tak lagi meminta uang 97
98
Ketika istriku tak lagi meminta uang 98
99
Ketika istriku tak lagi meminta uang 99
100
Ketika istriku tak lagi meminta uang 100
101
Ketika istriku tak lagi meminta uang 101
102
Ketika istriku tak lagi meminta uang 102
103
Ketika istriku tak lagi meminta uang 103
104
Ketika istriku tak lagi meminta uang 104
105
Ketika istriku tak lagi meminta uang 105
106
Ketika istriku tak lagi meminta uang 106
107
Ketika istriku tak lagi meminta uang 107
108
Ketika istriku tak lagi meminta uang 108
109
ketika istriku tak lagi meminta uang 109
110
Ketika istriku tak lagi meminta uang 110
111
Ketika istriku tak lagi meminta uang 111
112
Ketika istriku tak lagi meminta 112
113
ketika istriku tak lagi meminta uang 113
114
Ketika istriku tak lagi meminta uang 114
115
Ketika istriku tak lagi meminta uang 115
116
ketika istriku tak lagi meminta uang 116
117
Ketika istriku tak lagi meminta uang 117
118
Ketika istriku tak lagi meminta uang 118
119
Ketika istriku tak lagi meminta uang 119
120
ketika istriku tak lagi meminta uang 120
121
Ketika istriku tak lagi meminta 121
122
ketika istriku tak lagi meminta uang 122
123
Ketika istriku tak lagi meminta uang 123
124
Ketika istriku tak lagi meminta uang 124
125
Ketika istriku tak lagi meminta 125
126
Ketika istriku tak lagi meminta uang 126
127
Ketika istriku tak lagi meminta 127
128
Ketika istriku tak lagi meminta uang 128
129
istriku tak lagi meminta uang 129
130
ketika istriku tak lagi meminta uang 130
131
Terkuaknya Rahasia
132
Ketika istriku tak lagi meminta uang 132
133
Ketika istriku tak lagi meminta uang 133
134
bab 134
135
Bu Sekar di tangkap
136
Bab 136
137
bab 137
138
Memadu kasih
139
Ada polisi
140
Innalilahi
141
bab 141
142
Kepulangan Aira
143
Rindu teman masa kecil
144
Jadi nyamuk
145
Dilon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!