"Abeell..."
Gubrak..gedubrakk..brakkk
Begitulah sekiranya suara gusti kanjeng mami Riya, bundanya Abel ketika pagi menjelang.
"Abeel yaa ampunn, udah jam 6 lho tumbenan belum bangun nanti telat." Teriak bunda Riya lagi..
"Euuunggghhh.iyaa bentaran Bun udah bangun kok." Sahut Abel sambil menuju kamar mandi. 15 menit kemudian dia turun untuk sarapan dan segera berangkat supaya tidak telat.
Brukkk
Braakk
Dugghhhh
"Aduhh, maaf yah kak gak sengaja keburu soalnya." Suara Abel yang tak sengaja menabrak seseorang karena bel masuk hampir berbunyi, sontak Abel lari dengan tergesa.
"Hati2 nanti jatuh bahaya." Jawab cowok yang ditabrak Abel, segera Abel berpamitan menuju kelas pada cowok itu. Ehhh tadi siapa yahh lupa gak tanya namanya, ahh entaran aja tanya si Metta.batin Abel.
"Laaah ni bocah baru nyampe, telat bangun begadang, apa lagi sakit elo." Tanya Metta kontan membuat suasana dikelas mendadak senyap memperhatikan siapa yang dimaksud Metta.
"Iyaa telat bangun ngerjain PR soalnya pulang sekolah langsung tidur, bangun2 udah jam 7 malam belom kena khotbah nyai (Bunda Abel yang dimaksud), mana PR nya banyak." Jelas Abel panjang dan langsung diangguki sahabat2nya.
"Nihh pada gerombol nyalin PR semua dimariii sana kayak kagak ada tempat duduk aja." Teriak Metta pada teman2nya yang ingin menyalin PR Abel, sedangkan Abel kicep dengan bentakan Metta yang mengagetkan.
"Yaa ampuun luu mahh Mett pelit amat yang punya buku aja selow." Sahut Andika teman Yandi yang posisi duduk dibelakang Metta sambil nunjuk ke arah Abel.
"Udahh buruan kalau mo nulis kagak usah bacot keburu bel masuk."sela Dekka mengurai pertikaian Metta dan yang lainnya.
*****
Teet
Toottt
Teettttt
Bel istirahat berbunyi
"Yuu kantin nggak Bell." Tanya Dekka pada Abel dan langsung dianggukinya. Mereka berempat menuju kantin, tiba2 Abel menyadari sosok yang tadi dia tabrak di depan gerbang sedang melintas. "Mett tuh yang di depan tinggi namanya sapa, kenal nggak kamu." Tanya Abel pada Metta
"Ohh itu kak rendi kelas XI-IPA2, mang napa Bell luu kenal." Jawab Metta dan Abel langsung menggeleng. "Tadi nggak sengaja nabrak pas aku lari ke kelas." Balas Abel dan mendapat hadiah gebrakan Metta di meja
Gubrakk
Gedebraak
"Yee itu mahh bukan gak sengaja tapi rejeki, secara tuhh kak rendi ganteng cool idaman ciwi2." Jelas Metta yang langsung dapat jitakan dari Dekka, sedangkan Abel dan Cindy hanya mengelus dada karena masih kaget dengan ulah Metta.
"Heyy Tukinem luu yahh bikin orang jantungan kagak usah gebrak2 meja kelesss, dahh sono pesenin bakso sama es jeruk 4."balas Dekka dan Metta langsung lari terbirit menghindari amukan dari sahabatnya Dekka sambil mengelus jidatnya yang terkena molotov dari Dekka.
Kehebohan yang terjadi disaksikan beberapa orang disekitar mereka termasuk Rendi yang sejak kejadian tadi pagi dia penasaran dengan siapa gadis yang menabraknya tadi. Rendi duduk hanya berjarak 3 kursi di seberang Abel sambil mencuri pandang padanya, disisi lain ada Yandi dan BG yang menatap lekat moment ini dimana senior dan junior berhamburan.
"Duhhh Dekk hawa2 panas nih kayaknya." Celetuk Cindy yang segera Abel dan Dekka minta penjelasan dari sang sahabat. "Apaan sihh Cin kagak jelas banget."sergah Dekka dan Abel hanya menghendikan bahu.
"Syuttt, nihh yahh belakang elu ada kak Rendi lagi liatin Abel trus noh ada BG dkk sama Yandi dkk." Bisik Cindy sambil menunjukan dengan dagu, segera Abel dan Dekka menoleh pada apa yang ditunjuk Cindy.
"Emang siapa aku sampe mereka merhatiin aku, dahlahh biarin aja tuh makminnya datang."sahut Abel dan sahabatnya pun terdiam tidak melanjutkan pembicaraan mereka.
"Gue ada berita nih." Timpal Metta yang tiba2 nyerocos begitu datang membawa pesanan mereka, sedangkan ketiga sahabatnya memandang serius pada Metta. "apaan Mett penting ng." Tanya Dekka
"Tuhh si penggemar Abel ngumpul ditambah ada kak Rendi, secara banyak yang tau kejadian elu tadi pagi Bell, fans fanatiknya kak Rendi yang nyebarin, heeemm situasinya jadi panas menggelora."jawab Metta dannn..."Uhuuuuks." Tiba2 Abel tersedak gak berhenti2 saat mendengar penjelasan panjang kali lebar Metta, dan membuat sahabat dan orang disekitarnya khawatir.
"Duhh Abella hati2 dong kalo makan jangan sambil ngomong." Ucap BG yang tiba2 datang menyodorkan minum pada Abel, ketiga sahabatnya terbengong melihat kegesitan BG saat melihat Abel tersedak.
"Ehhmmm iyaa makasih yah BG, gak sengaja tadi." Jawab Abel parau.
"Iyaa pelan2 makan nya, dihabiskan dulu baru ngobrol." Seru BG, Abel hanya mengangguk pelan sambil mengucap terima kasih, tentunya kejadian ini tak luput dari sorot tajam Yandi dan Rendi bergegas meninggalkan kantin menghindari agar tidak terbawa perasaan.
"Okee anak2 kerjakan tugas LKS halaman 50-55 dikumpulkan selesai jam pelajaran, saya tinggal rapat dulu yahh jangan bikin kegaduhan, ketua kelas tanggung jawab kalau ada apa2." Ucap pak Herman guru Biologi dan diangguki BG sebagai ketua kelas sekaligus membawa angin surga bagi beberapa siswa.
"Siaappp pak"
"Aduhh makasihh yah pak"
"Besok2 lagi yahh"
"Pak Herman sering2 gini yah"
"Si bapak baik banget deh"
Begitulah kira2 perkataan teman2 Abel. Tapi tidak buat Abel dia yang curiga dengan pandangan yang ditujukan padanya sontak langsung berkata
"Kalian kerjakan dulu aja, kalo mau sini bareng2 jangan cuma tinggal copas, masak iyaa sekelas jawabannya sama." Ucap Abel sambil menghela napas.
"Yahh Abel mahh gitu."jawab Metta yang langsung dapat toyoran dari Dekka dan Cindy.
"Otak elu sekali2 dipanasin dikit biar nggak karatan Mett, jangan kayak bemo bang Ucok jarang dipanasin sering mogok mau tuhh otak jadi tetanus kalo dah karatan." Sahut Dekka
1jam Berlalu.
"Dah ada yang kelar kumpulin sini, boleh keluar kelas asal jangan kantin woyyy." Ucap BG pada Warganya kelas X-4 dan langsung disahuti beberapa teman2nya.
"Woless pak ketu"
"Gue ke Toilet kok mampir kantin bentaran gpp kan"
"Yahh padahal mo pesen somay nih"
"Kantin bentaran lah pak ketu mo beli minum nihh auss"
"Gak asik luu BG"
Dan banyak lagi sahutan yang membuat BG geleng2..
"Dahlahhh sono terserah luu pada, kalau ada apa2 jangan nyalahin gue." Jawab BG yang langsung meninggalkan kelas menuju ruangan pak Herman, sempat melirik ke arah Abel yang dibalas Abel dengan senyuman mwaaniss. Duhh y Alloh ajian semar mesem Abel bikin diabetes, kata BG dalam hati.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments