Bel pulang tiba.
Kami berdua menunggu Alisa di parkiran.
"Kemana tuh anak kenapa tidak menampar batang hidungnya juga" kata ku.
"Mungkin sebentar lagi juga Alisa akan datang btw aku heran loh kok bisa gitu kamu sama Alisa semirip itu" jawab Angkasa.
"Ya begitu aku juga gak tau kadang ayah sama bunda sering keliru dengan kita berdua wajar aja kamu bilang kayak gini" kata ku.
"Menurut aku mata kamu dengan mata Alisa itu berbeda loh aku bisa membedakan kalian berdua hanya dengan itu" jawab Angkasa.
"Masa sih kok aku baru tau" kata Alisa baru datang.
"Beneran coba deh kalian perhatikan" jawab Angkasa.
"Sini za" kata Alisa.
Alisa memperhatikan betul-betul bentuk mata ku dengan matanya di kaca spion.
"Iya tau mata kita berbeda wah ini patut di sebarkan biar orang-orang bisa tau mana Alisa mana Aliza" kata Alisa.
"Sstt jangan bersisik ayo kita langsung pulang aja kita pastikan dulu apakah hantu tadi itu benaran warga di desa kita atau bukan" ajak ku.
"Tunggu apa lagi ayo kita langsung ke sana" jawab Alisa.
Kami bertiga mengendari motor masing-masing menuju desa.
"Kok gak nongol ya mbk Hilda itu biasanya kan nongol kalau memang mau kita bantuin" kata Alisa.
"Gak tau juga dia kemana mungkin saja dia takut dengan Tiger mangkanya tidak berani nongol" jawab ku.
Motor terus saja melaju kini ketiga motor itu masuk ke jalanan desa.
Sampai di rumah.
"Assalamualaikum kakek nenek" salam ku.
"Wa'alaikum salam loh kalian bawa siapa ini?" tanya kakek.
"Ini teman aku yang kecelakaan itu kek dia katanya mau ikut berpetualang bareng kami tadi itu kami sudah berhasil bertanya pada hantu kemarin malam yang ngikutin aku dia bilang kalau dia itu orang sini juga tapi anehnya kami berdua tidak pernah melihatnya" jawab ku.
"Ajak masuk ke dalam saja" kata kakek.
"Ayo sa masuk ke dalam" ajak ku.
"Kamu duduk di sini saja dulu mbk Rinda tolong buatkan minuman untuk Angkasa" tintah ku.
"Baik non" jawab mbk Rinda.
"Gak usah za aku gak haus kok" tolak Angkasa.
"Udah gpp kamu duduk di sini dulu ya aku mau mandi sebentar bye" pamit ku lalu menaiki tangga.
Angkasa menjadi ketar-ketir saat kakek Deri terus saja memerhatikannya.
"Kamu bisa lihat juga?" tanya kakek.
"Bisa kakek" jawab Angkasa.
"Aura mu berbeda dengan Alisa maupun Aliza lebih sedikit pekat aura seperti ini biasanya mengundang mereka yang tak kasat mata untuk mendekati mu mereka menyukai aura seperti mu kamu harus hati-hati" kata kakek.
"Iya kek Angkasa akan hati-hati kok ini baru pertama kalinya Angkasa terjun ke dunia gaib dari dulu Angkasa tidak pernah meladeni mereka" jawab Angkasa.
"Tapi kalau di lihat-lihat muka kamu ini gak asing mirip siapa ya" kata nenek.
"Oh mirip Darmo teman nenek" sambung nenek.
"Itu kakek aku nenek" jawab Angkasa.
"Owh pantesan mukanya sama ternyata cucunya kemana dia sekarang nenek kangen banget sama dia?" tanya nenek.
"Sudah meninggal nek" jawab Angkasa.
"Inalillahi wa innailaihi rojiun ternyata Darmo sudah meninggal dulu rumahnya Darmo itu di situ di tanah lapang itu sekarang sudah roboh soalnya tidak ada yang menempati" kata nenek.
"Aku aja baru pertama kali ini datang ke desa ini kakek Darmo itu dari dulu berada di Surabaya sama eyang sampai beliau meninggal" jawab Angkasa.
"Punya anak berapa Darmo itu?" tanya nenek.
"2 nek papa sama Aunty Kirana" jawab Angkasa.
"Eyang mu masih hidup kan dulu kami itu teman sekolah" kata nenek.
"Alhamdulillah eyang masih hidup tapi sering sakit-sakitan nek" jawab Angkasa.
"Biasa orang yang sudah berumur memang selalu begitu" kata kakek.
"Aku udah selesai ayo kita langsung menyelidiki mbk Hilda" kata ku.
"HILDA" kata seseorang terkaget.
"Iya ada apa Bun apa bunda kenal?" tanya Alisa.
"Hilda anaknya Bu Lina bukan?" tanya bunda.
"Iya kita mau nolongin dia emang ada apa Bun?" tanya ku.
"Gpp tapi aneh tau gak ada berita-berita apa-apa tentang Hilda kalian gak salah orang kan" jawab bunda.
"Enggaklah Bun orang dia tadi bilang kalau namanya itu Hilda dia juga bilang kalau dia itu anak Bu Lina kita mau ke jalanan desa yang sepi itu katanya jasadnya ada di sana" kata Alisa.
"Hubungi Heru om kalian gih biar dia juga bantuin kalian mencari jasadnya Hilda itu" suruh bunda.
"Dengan senang hati" jawab Alisa.
"Halo om" kata Alisa saat panggilan terhubung.
^^^"Ada apaan?" tanya pak Heru.^^^
"Om ada jasad di dalam hutan ayo kita cari dan evakuasi mayatnya om kan polisi bisa dengan mudah mencarinya bukan" jawab Alisa.
^^^"Hutan mana?" tanya pak Heru.^^^
"Hutan dekat jalanan desa yang sepi itu om kata hantunya jasadnya ada di sana ayo kita ke sana aku tunggu di jalanan desa om ke sana saja jangan lama-lama terimakasih" jawab Alisa lalu mematikan sambungan.
"Aku belum bilang mau kenapa main di matiin aja dasar keponakan yang menyebalkan" kata pak Heru.
"Pak Abu pak Gerry ayo ikut saya" kata pak Heru.
"Kemana pak?" tanya keduanya.
"Ada laporan kalau di dalam hutan ada jasad ayo kita evakuasi jasad itu" jawab pak Heru.
"Baik pak" setuju keduanya.
Mereka berdua berangkat menuju desa Kamboja.
"Sudah selesai ayo kita ke sana saja om mungkin lagi berangkat ke sana" ajak Alisa.
"Hati-hati ya" perintah bunda.
"Siap Bun ayo sa kita berangkat ke sana" ajak ku pada Angkasa.
Kami bertiga berangkat menuju jalanan desa itu.
"Mana om ya kok gak keliatan" kata Alisa saat sampai di sana.
"Gak tau juga mungkin bentar lagi om akan sampai di sini eh mbk Hilda itu kemana kok gak muncul?" tanya ku.
"Entahlah dia masih malu-malu mungkin kalian selidiki saja tanpa bantuannya kalian kan sudah tau jasadnya ada di mana" jawab Tiger.
"Kamu sih garang sangat lihat noh sekarang korbannya tidak mau menampakkan diri di depan kita" kata Alisa.
"Bodo amat aku kan di perintahkan buat jaga kalian berdua kalau kalian gak suka ya udah aku mau bobo aja gak mau jaga kalian lagi" jawab Tiger.
"Dasar ngambekkan udah diam aja di sini gak usah kemana-mana" tahan ku.
"Di mana jasadnya?" tanya pak Heru baru sampai.
"Di dalam hutan om ayo kita masuk ke sana cari bareng-bareng" jawab ku.
"Kalian belum tau keberadaan jasad itu?" tanya pak Heru.
"Ya belum lah om kita cuman tau kalau jasad hantu itu ada di dalam hutan kita masih nungguin om di sini begitu" jawab Alisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Mia Aramor
sekitaran siapa yang udah bunuh mbk Hilda?
2022-10-10
0