Aku sampai di rumah sakit aku langsung masuk ke dalam kamar perawatan Angkasa.
"Loh kok kamar ini di beresin suster Angkasa kemana sus?" tanya ku.
"Sudah pulang dek baru saja di jemput sama keluarganya" jawab suster.
"Owh gitu baguslah kalau keluarga Angkasa sudah balik ke kota ini lagi kasihan dia sakit tanpa di temani oleh keluarganya" kata ku sendiri.
Aku melangkah meninggalkan kamar lalu mengendari motor ku.
Aku mengerem mendadak suasana jalan sangat padat kemacetan panjang terjadi.
"Duh gimana ini kok macet banget bisa malam aku sampai ke rumah kalau seperti ini" kata ku.
Pengendara roda dua maupun roda empat berjalan bagaikan siput lambat sekali.
"Duh sudah sejam aku di sini kenapa gak selesai-selesai kemacetan ini ada apa sebenernya kenapa kok bisa macet begini" kata ku.
2 jam kemudian barulah jalanan kembali normal aku melajukan motor dengan kecepatan lumayan tinggi biar segera sampai di rumah.
"Udah magrib ini aku lebih baik langsung pulang ke rumah saja gak ke restoran dulu" kata ku di perjalanan.
Motor melaju masuk ke dalam jalanan desa.
Aku melihat ke kanan dan kiri ku takut keluarga gaib itu masih mengikuti ku.
"Huft aman tidak ada keluarga gaib itu sekarang aku bisa bernafas lega ini semua berkat Tiger" kata ku.
Sampai di rumah aku memasukkan motor ke dalam garasi.
"Assalamualaikum kakek nenek" kata ku.
"Wa'alaikum salam kok pulang bawa dia" jawab kakek Deri.
"DIA dia siapa kek?" tanya ku.
"Lihat itu" tunjuk kakek ke bawah pohon mangga.
Seorang wanita berambut panjang dengan tangan dan kakinya yang di ikat oleh tali serta wajahnya yang terdapat luka lebam berdiri di bawah pohon mangga.
"Siapa dia kenapa aku gak sadar dia mengikuti aku?" tanya ku.
"Kakek rasa dia hantu biasa kamu cari tau saja tanyakan dia mau apa biar dia tidak gangguin kamu" jawab kakek Deri.
"Baik kek besok aku akan tanyain malam ini aku mau istirahat saja" kata ku.
"Sana kamu masuk ke dalam gih mandi setelah itu sholat" perintah nek Darmi.
"Baik nek" jawab ku.
Aku masuk ke dalam kamar membersihkan tubuh lalu menunaikan sholat.
Di sisi lain.
Alisa ayah dan juga bunda pulang ke rumah mobil masuk ke dalam jalanan desa.
"Alamak siapa dia" kata Alisa pelan.
Seorang wanita berpakaian putih berdiri di pinggir jalan.
"Bukan siapa-siapa dia hanya makhluk yang ingin meminta bantuan mu dia bukan keluarga gaib itu kok kamu bantu saja dia biar dia bisa kembali ke alamnya" jawab Tiger.
"Menyeramkan sekali dia aku akan kasih tau Aliza tentang masalah ini biar dia yang nanya siapa sebenarnya makhluk itu eh beneran kan Tiger dia makhluk halus biasa?" tanya Alisa.
"Beneran dia tidak akan mencelakai kalian kok ada aku di sini dia takut pada ku mangkanya dia cuman berdiri di sana tidak berani mendekat" jawab Tiger.
"Syukurlah kalau seperti itu aku juga tidak seberani Aliza kalau masalah hantu-hantuan" kata Alisa.
"Ada apa sa kamu ngomong sama siapa?" tanya ayah.
"Sama Tiger ayah barusan itu ada makhluk halus di pinggir" jawab Alisa.
"Apa keluarga gaib itu?" tanya bunda.
"Kata Tiger bukan dia cuman makhluk biasa kok Bun" jawab Alisa.
"Syukurlah kalau bukan keluarga gaib itu" kata bunda.
Mobil sampai di rumah dengan cepat Alisa berlari masuk ke dalam rumah.
"Aliza, Aliza, Aliza, Aliza di mana kamu" teriak Alisa heboh.
"Ada apaan kok kamu teriak-teriak kayak gitu?" tanya ku membuka mata.
"Za kamu tau gak tadi itu ada makhluk halus berpakaian putih di pinggir jalan dia berdiri di tempat yang sama seperti hantu yang waktu itu kita temui" jawab Alisa.
"Dia berdiri di tempat hantu Alisa itu?" tanya ku.
"Hantu doang jangan bawa nama aku juga" teriak Alisa.
"Iya hantu itu" kata ku.
"Kamu tau gak siapa hantu itu?" tanya Alisa.
"Gak tau gak ngurus besok aja aku ngantuk yang jelas hantu itu ngikutin aku pulang dari rumah sakit besok aja aku akan tanyain mau apa dia sana kamu balik ke kamar mu jangan di sini" usir ku.
"Gak mau aku mau tidur di sini saja aku tak mau kalau nanti hantu itu datangin aku boleh ya za aku tidur di sini" mohon Alisa.
"Terserah sana cuci kaki dulu biar seprai aku gak kotor" jawab ku.
"Iya" setuju Alisa.
Setelah selesai mencuci kaki dan menggosok gigi Alisa tidur di samping ku.
Keesokan paginya.
"Bunda ayah kakek nenek kita berangkat dulu assalamualaikum" pamit ku menyalami punggung tangan mereka.
"Wa'alaikum salam hati-hati ya" kata nenek.
"Baik nek" jawab kami.
Kami berdua berangkat ke sekolahan memakai motor masing-masing.
Saat melewati jalanan desa aku celingukan mencari keberadaan makhluk itu.
"Tidak ada di sini tau sa kemana dia sebenarnya" kata ku.
"Gak tau juga mungkin dia lagi berkeliaran di sekitaran desa kalau dia butuh bantuan kita dia pasti akan datangin kita kok" jawab Alisa.
"Iya kita nanti cari dia setelah pulang sekolah" kata ku.
Motor terus melaju meninggalkan rumah.
"Loh kamu mau kemana?" tanya Lani.
"Mau sekolah lah ma mau kemana lagi" jawab Angkasa merapikan rambutnya.
"Kamu masih sakit nak istirahat saja jangan sekolah nanti setelah sembuh baru deh kamu ke sekolah kondisi kamu itu belum sembuh total jangan napa" larang Lani.
"Gak mau ma aku bisa kok aku juga sudah sembuh cuman luka di kepala aku aja yang masih belum kering mama jangan khawatir ya aku gak akan kenapa-napa kok" jawab Angkasa.
"Kamu di anterin sama mang Asep aja ya nak jangan pakai motor" kata Lani.
"Enggak mau ma aku mau pakai motor aja mama jangan cemas napa aku baik-baik aja kok aku mau berangkat dulu assalamualaikum" pamit Angkasa.
"Wa'alaikum salam eh sarapan dulu baru berangkat" kata Lani.
"Gak usah deh ma aku akan beli di sekolahan nanti aku juga bawa obat kok kalau sewaktu-waktu kepala aku sakit aku hanya tinggal minum doang" tolak Angkasa.
"Gak kamu makan dulu nanti kamu tambah sakit makanan di luar itu gak sehat kalau kamu gak mau sarapan di rumah kamu bawai bekal aja biar kamu makan di sekolahan" kata Lani.
"Enggak ma gak usah aku bukan anak TK bawa bekal ke sekolah" tolak Angkasa.
"Gak bisa gak boleh nolak kamu harus bawa bekal kalau tidak mau kamu gak boleh sekolah" syarat Lani.
"Ya sudah aku akan bawa ayo cepatan siniin bekalnya aku mau cepat-cepat berangkat" kata Angkasa.
"Nih habisin ya lalu minum obat kalau kamu sakit di sekolahan tinggal ke UKS saja" jawab Lani memasukkan bekal itu ke dalam tas Angkasa.
"Iya ma aku berangkat dulu assalamualaikum" kata Angkasa.
"Wa'alaikum salam" jawab Lani.
Motor beat itu membawa Angkasa pergi meninggalkan rumah.
"Loh itu Azlan kenapa dia sekolah dia kan masih sakit?" tanya Azril.
"Bandel di bilangin dia mah tadi itu mama juga sudah melarang dia buat jangan sekolah tapi dia ngeyel ya udah mama biarin saja dia juga bawa obat dan bekal kok" jawab Lani.
"Begitu mama mau berangkat bareng papa apa gimana?" tanya Azril.
"Mau lah tungguin mama mau ambil tas dulu" jawab Lani.
Selesai mengambil tas keduanya berangkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Mia Aramor
kok kek gak sabaran banget angkasa nyampe ke sekolah. ada angin apa nih
2022-10-10
0