Supir yang biasanya mengantar jemput Angkasa sampai di sekolahan.
"Kok sudah sepi ya, kemana tuan Angkasa, apa dia sudah pulang ke rumah, apa jangan-jangan aku telat jemputnya, waduh bahaya ini, aku pasti akan kena omel sama nyonya, aku harus nanya sama satpam itu dulu apakah masih ada murid di dalam atau tidak"
Supir itu mendekati pak satpam yang berdiri di depan gerbang."Permisi pak, apa masih ada murid di dalam yang belum pulang?"
"Sudah gak ada pak, semua murid sudah pulang dari tadi, di dalam itu hanya tinggal guru-guru saja yang sedang rapat" jawab pak satpam.
"Oh begitu makasih pak" supir kembali mendekati mobil dengan wajah yang gelisah.
"Gimana ini, aku pulang aja dulu, cek apakah tuan Angkasa sudah pulang atau belum"
Supir melajukan mobil menuju rumah kembali, tak berselang lama dari itu mobil sampai di rumah Angkasa.
"Angkasa mana, kok kamu pulang sendirian?" tante Lani berdiri di ambang pintu, ia sengaja menunggu kedatangan Angkasa.
"Tadi pas saya sampai di sekolahan ternyata sekolahannya sudah sepi nyonya, saya pikir tuan Angkasa sudah pulang, mangkanya saya pulang saja, kata satpamnya sudah tidak ada murid di sekolahan itu" jawab supir.
"Gimana kamu ini, Angkasa itu belum pulang, kamu sudah cek sekolahan itu?" mulai gelisah tante Lani.
"Sudah nyonya, namun sepi sekali, murid-murid sudah pada pulang, hanya tinggal guru-guru yang sedang rapat" jawab supir.
"Gimana ini pa, perasaan mama gak enak banget, ada apa sebenernya ini pa" tante Lani melirik ke arah om Azril yang berdiri di sampingnya.
Tante Azril terus saja mengubungi nomor Angkasa namun operator yang terus menjawab.
"Gak aktif nomornya ma" jawab om Azril.
"Gimana dong pa, kalau ada apa-apa sama Angkasa bagaimana, mama gak mau dia terluka" cemas tante kami.
"Kamu sudah periksa kan sekolahan itu baik-baik?" om Azril kembali memastikan hal itu.
"Sudah tuan, tidak ada orang sama sekali di sana" jawab supir.
"Gimana dong pa, kalau Angkasa di culik" tak tenang Lani.
"Gak akan ada yang nyulik Angkasa kok ma, semua orang itu kan gak ada yang tau kalau Angkasa anak kita, kita kan dari awal sepakat untuk nyembunyiin anak-anak kita dari publik" jawab om Azril.
"Tapi wajah Angkasa itu sama persis seperti papa waktu muda, orang-orang pasti ngira kalau Angkasa itu anak kita, dan mereka akan nyulik Angkasa lalu bunuh dia, gimana ini pa, masa perjuangan mama hamil sembilan bulan sia-sia, gak mau lah" gelisah tante Lani.
"Mama jangan mikir yang macem-macem dulu, doakan saja semoga Angkasa baik-baik saja" jawab om Azril dengan terus menghubungi nomor Angkasa.
"Papa suruh anak buah papa buat cari Angkasa, mama takut dia kenapa-napa" titah tante Lani.
"Iya" jawab om Azril.
"Halo Hero, kamu cari anak saya Angkasa, dia tidak pulang ke rumah, dia hilang saat ini, cepat kamu cari dia sampai ketemu" titah om Azril saat penggilan terhubung.
"Baik bos, kami akan cari tuan Angkasa, kami akan segera hubungi bos kalau kami sudah nemuin tuan Angkasa" jawab Hero.
"Baik, saya tunggu secepatnya"
Setelah mendengar jawaban om Azril, Hero mematikan sambungan.
"Siapa yang telpon her?" Jackson teman Hero penasaran siapa yang barusan menghubungi Hero.
"Bos yang telpon, katanya tuan Angkasa hilang, ayo kita harus segera cari dia sebelum bos marah" jawab Hero.
"Kenapa bisa hilang, siapa yang sudah culik dia?" Soni langsung panik mendengar hal itu.
"Tidak tau, ayo kita cari saja dulu" jawab Hero.
Mereka yang berjumlah 7 orang berangkat mencari Angkasa.
"Gimana pa?" wajah tante Lani semakin cemas, ia benar-benar takut Angkasa di culik.
"Mereka sedang cari Angkasa, kita tunggu saja kabar dari mereka" jawab om Azril.
"Ya Allah lindungilah anak hamba, jangan sakiti dia, hamba tidak mau dia di celakai oleh siapapun" doa tante Lani.
Mereka semua menunggu kabar dari anak buahnya om Azril terkait Angkasa.
Di rumah sakit Angkasa menatap malas kuntilanak yang terus saja berdiri di dekat pintu.
"Mbk bisa pergi gak, aku malas lihatin mbk terus, aku pengen istirahat, capek"
"Istirahat saja, mbk gak akan ganggu kamu kok, oh ya kamu udah punya pacar belum?"
"Sudah, tadi itu pacar aku"
Wajah yang di hiasi senyuman itu mendadak menjadi manyun.
"Jadi kamu sudah punya pacar?" tak percaya mbk kunti.
"Sudah, mbk jangan ganggu aku, cari saja pacar yang sebangsa dengan mbk, jangan goda aku karena aku tak akan tergoda"
"Selingkuh yuk" ajak mbk Kunti.
"Oh tidak, aku ini tipe lelaki setia, tidak tukang selingkuh, cari saja yang lain ya, jangan aku" jawab Angkasa.
"Ish kamu ini tega sekali nolak aku, tau ah aku mau pergi saja, gak mau di sini, bikin sakit hati aja" mbk kunti tiba-tiba menghilang dari hadapan Angkasa.
"Nah kan enak kalau seperti ini, aku kan bisa tidur dengan nyaman kalau kayak gini, eh gimana dengan mama sama papa, aku kasih tau gak ya kalau aku ada di sini, tapi percuma, mereka memang pasti akan datang, tapi akan ngomel terus, biarin aja aku gak mau kasih tau mama sama papa, lagian mereka pasti akan langsung bawa aku keluar negeri kalau mereka tau aku kecelakaan, bisa-bisa aku akan kehilangan teman-teman ku dalam waktu singkat, aku gak aku itu terjadi, aku harus cari cara untuk bisa berada di Indonesia"
"Eh Aliza mana ya, kenapa dia gak ke sini, apa dia lupa, aku juga bukan siapa-siapanya, aku gak yakin kalau dia mau ke sini"
Angkasa istirahat di dalam kamar perawatan itu, ia bisa tidur dengan tenang karena mbk kunti yang sedari tadi mengganggunya pergi.
Malam harinya.
"Bunda aku mau ke rumah sakit, teman aku lagi di rawat di sana, aku mau jagain dia saja, kasihan keluarganya gak ada di sini" aku meminta izin pada bunda yang sedang duduk di ruang tamu.
"Memang kemana keluarganya, sudah berada di surga?" tebak bunda.
"Bunda ini gak boleh ngomong gitu, mungkin saja keluarganya lagi ada di luar kota, aku mau ke sana, aku mau nginap, besok aku akan berangkat ke sekolah dari sana saja, sa kamu mau ikut aku apa enggak"
"Enggak, aku besok mau berangkat sama Tiger aja, ya kan Tiger" Alisa terus mengelus bulu Tiger.
"Loh emang motor kamu udah selesai di servis?"
"Sudah, baru saja di ambil sama ayah, besok aku bisa berangkat sekolah dengan tenang, gak akan takut mati kalau kamu yang nyetir" jawab Alisa.
"Syukurlah kalau seperti itu, aku mau berangkat dulu semua assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam, kamu jangan ngebut, hati-hati saja kalau ada apa-apa tinggal panggil Tiger, dia akan datang bantu kamu" jawab kakek.
"Baik kakek"
Aku mengendarai motor dengan tenang tak takut lagi dengan keluarga gaib yang mau mencelakai ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
izu hasyim
aku bacanya pas mlm jumat..😬
2022-05-20
1