"Iya dong" jawab mbk Kunti.
"Mbk Kunti kita mau bersihin taman, mbk jangan marah ya"
"Enggak marah kok, malahan mbk senang taman ini ada yang bersihin juga setelah sekian lama tidak ada orang yang berani
ngebersihinnya" jawab mbk Kunti.
"Emang mbk Kunti selama ini selalu jaga taman?" penasaran Alisa.
"Iya tapi ya begini, kagak ada yang mau ke taman, orang-orang pada takut semua" jawab mbk Kunti.
"Lebih baik mbk Kunti bersarang di pohon dekat lapangan itu aja, biar banyak yang datang ke sana, jangan di sini" secara halus Alisa mengusir mbk Kunti itu, karena ia tidak mau mbk Kunti mengganggunya.
"Iya juga ya, baiklah aku akan ke sana saja, bye kalian, sapu sampai bersih ya" jawab mbk Kunti terbang dan hinggap di pohon dekat lapangan.
"Bereskan, kalau aku mau ke taman tak usah bertemu dengan kuntilanak itu, hebat kan aku ngusir dia" bangga Alisa karena berhasil mengusir kuntilanak itu.
"Hebat ayo cepat bersihin taman ini, setelah itu kita kembali ke kelas, aku sudah capek di hukum terus"
"Iya" jawab Alisa.
Aku dan Alisa terus membersihkan taman sampai semuanya bersih.
Kami mendekati pak Abi lagi untuk melaporkan bahwa taman sudah selesai di bersihkan.
"Sudah"
"Sana masuk ke dalam kelas" jawab pak Abi.
Kaki kami melangkah dan-
Teet
"Yah kok udah tet aja, gimana ini, pak Abi sih sukanya ngukum kita, lihat noh sekarang sudah istirahat" amuk Alisa.
"Suruh siapa kalian telat, ya sudah terima saja hukuman kalian, masalah pelajaran yang tidak kalian ikuti, tidak apa-apa, guru kalian sudah tau kalau kalian lagi di hukum" jawab pak Abi.
"Akan kalau begitu, ayo sa kita ke kantin aja aku lapar" .
Kami berdua berjalan beriringan melewati koridor.
"Eh kalian berdua itu katanya anak indigo ya" gadis berkaca mata mendekati kami bersama dengan teman-temannya.
"Yes, kenapa emangnya" jawab Alisa tak bersahabat.
"Menakutkan sekali, ayo kita pergi saja, jangan ganggu mereka, kalau kita tidak mau di ganggu sama teman gaib mereka, iih menakutkan" ajak temannya.
Mereka semua pergi meninggalkan kami.
"Dasar mereka itu, mencari malapetaka saja kerjaannya, awas saja sampai datang lagi, ku hajar mereka" amuk Alisa.
"Sudahlah, ayo kita ke kantin aja, aku sudah lapar banget, belum makan"
"Kamu kan sudah makan di keluarga gaib itu, masa masih lapar lagi" merasa aneh Alisa.
"Kamu tau gak, aku itu muntah kembang setelah siuman,aku rasa kembang itu yang ku makan bersama dengan keluarga gaib itu"
"Enak gak rasanya?" Alisa selama ini tidak pernah makan kembang apapun.
"Enak, enak sekali, apa kamu mau coba juga" geram ku yang mendengar pertanyaan konyol itu.
"Enggak, aku masih normal, aku gak mau makan kembang, itu kantinnya?" tunjuk Alisa ketika melihat papan yang bertuliskan kantin.
"Ya iyalah, gak lihat apa ada tandanya di depan yang bertuliskan kantin, gimana kamu ini, masih pake nanya lagi"
"Kan aku nanya doang, ayo masuk" ajak Alisa.
Kami duduk di dalam kantin yang ramai itu.
"Sa kenapa mereka semua liatin kita, aku kan jadi gak nyaman"
"Bodo amat, jangan pedulikan, mereka manusia, makan nasi sama seperti kita, kita jangan takut, ada Allah yang jaga kita" jawab Alisa.
"Halo kemari lah" panggil Alisa.
Mbk kantin itu mendekat dengan tangan yang gemetaran.
"Mbk saya pesan ini dua dan ini dua" Alisa menunjuk pada bakso dan jus jeruk.
"Di tunggu ya" jawab mbk kantin.
"Fix ini kalau mereka semua sudah tau bahwasannya kita itu adalah anak indigo"
"Bagus lah, aku tidak susah payah nyimpen rahasia, aku kan orangnya gak bisa nyimpen rahasia" jawab Alisa.
"Terus gimana sa, aku gak akan bisa lawan mereka, aku kan anak IPA, kamu anak IPS, kelas kita jauh, kamu pindah aja ke IPA ya"
"Emang bisa za?" merasa tak yakin Alisa.
"Mungkin, setelah selesai makan kita ke kantor aja, mumpung masih baru juga kita sekolah di sini"
"Menurut feeling ku gak akan bisa deh, udah ah kamu duduk manis saja, kalau ada yang nyakiti kamu, tinggal hajar balik, simpelkan, masa kamu gak bisa" suruh Alisa.
"Bukannya gak bisa tapi-
"Tapi penakut" jawab Alisa.
"Bukan"
"APA kalau bukan penakut diam lah, duduk manis saja jangan banyak bacot, masalah manusia tidak berguna itu tinggal laporkan pada ku saja, aku yang akan bantai mereka semua" jawab Alisa.
Aku menghela napas, aku melirik ke sebelah kiri.
Sosok perempuan yakni hantu Alisa tersenyum ke arah ku.
"Sa lihat itu hantu yang aku temui tadi" Alisa melihat ke arah yang aku tunjukkan.
"Oh itu orangnya, ngapain dia datang ke sini, apa dia cuman mau gangguin kita saja" tebak Alisa.
"Gak tau juga, yang jelas dia pasti punyai maksud tertentu, gimana ini sa, aku gak mau di bawa sama dia lagi"
"Ada aku kan di sini, dia gak akan macem-macem kok, nah itu dia sudah pergi" jawab Alisa yang melihat hantu itu pergi.
"Aku pengen cepat-cepat pulang aja, aku gak mau dia bawa aku ke sana lagi, aku pengen ketemu sama kakek"
"Iya nanti aku tunggu di parkiran aja, kamu langsung ke sana" jawab Alisa.
Aku mengangguk lalu kemudian pesanan datang, kami memakan pesanan itu dengan tenang.
Setelah selesai membayar kami keluar dari dalam kantin.
"Aku mau masuk ke kelas bye" pamit Alisa.
"Bye"
Aku berjalan menuju kelas ku.
"Oh ini yang katanya anak indigo itu, kenalin aku anak Indomie" seorang pemuda mendekati ku dengan mengulurkan tangannya, terdengar kalimat ejekan yang keluar dari bibirnya.
"Huft Aliza, kamu harus bisa lawan mereka itu, pokok harus" batin ku.
"Hai nama ku manusia berkaki dua punya mata dua dan hidup di dua dunia" aku mencekal tangan pemuda itu dan memutarnya ke belakang.
"Aerrgg sakit lepaskan" teriak pemuda itu.
"Mangkanya gak usah cari gara-gara, kalau kau itu hanya lelaki lembek"
"APA LEMBEK, wah ngajak perang dia ini, rasakan ini" pemuda melayangkan pukulan, aku langsung memejamkan mata karena takut.
"Jangan beraninya sama cewek, kamu itu laki-laki, seharusnya kamu melindungi wanita, bukan malah menyakitinya" Angkasa mencekal kuat tangan pemuda itu.
"Lepaskan tangan ku" tintah pemuda itu.
Angkasa melepaskan tangan pemuda itu.
"Pergi sana, jangan ganggu dia" usir Angkasa.
Dengan secepat kilat mereka bertiga berlari.
"Makasih"
"Sama-sama, ayo kembali ke kelas" ajak Angkasa.
Aku mengekor di belakangnya.
"Untung aku ketemu sama, Angkasa kalau tidak aku pasti sudah di celakai oleh manusia tidak berguna itu" batin ku yang senang karena masih ada orang baik yang mau membantu ku.
"Kamu harus bisa jaga diri, jangan lemah, harus kuat, gak boleh diam saja saat ada orang yang nyakiti kamu" nasihat Angkasa.
"Aku akan berusaha"
"Itu siapa kok dari tadi kayaknya ngikutin kamu terus" aku langsung menatap ke arah Angkasa dengan terkejut.
"Yang mana?"
"Itu yang berdiri di koridor" tunjuk Angkasa.
Aku melihat ke arah apa yang Angkasa tunjuk.
"Gak tau juga, kayaknya dia mau nyakiti aku, tadi saja aku bisa telat ke sekolah karena di bawa sama dia, eh tapi kok kamu bisa lihat dia"
Aku terkejut saat sadar pada keanehan itu.
"Aku sama seperti kamu" jawab Angkasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Cinta Arabela
ya iyalah gak ada yang mau ke taman orang di ada ente di sana
2022-10-11
0