Kisah Tentang Kita
Minggu pagi yang terasa sangat membosankan untuk seorang Parto, lelaki berusia dua puluh lima tahun dengan ciri-ciri seperti manusia pada umumnya. Baginya tak apa tidak setampan Lee Min Ho karena emaknya selalu berkata dia seperti Lemi_neral yang ada manis-manisnya itu.
Saat dia akan beranjak dari singgah sana kebesarannya yaitu kasur yang sudah kucel dan dekil serta tercium aroma-aroma aneh lainnya karena seringnya kasur itu ditiduri dan diileri, dia mendadak mendapatkan ide yang luar binasa menurutnya.
Dia buka aplikasi pacebuk, awalnya dia liat komen dan postingan teman-temannya.
"Heleh pamer, aku juga bisa ko posting kek gitu. Meski aku jomblo, aku enggak mau kalah saing sama kelian untuk ikutan piral di pacebuk."
Parto memilih foto tergantengnya menurut versi dia tentunya, berharap akan banyak like dan komen yang bertengger di berandanya.
Ya.. itulah ide berlian yang dia maksud. Update di aplikasi pacebuk dulu, ngasih tau ke semua temannya di dunia virtual kalo dia masih hidup dan ganteng.
Lima belas menit menunggu.. dia terus memperhatikan hape kesayangannya untuk memastikan bakal ada yang komen atau sekedar like di berandanya.
"Jane wong-wong matane kero opo piye, aku uwes update lho ko oda ono sing like kawit mau"
(sebenarnya orang-orang ini pada buta apa gimana,aku udah update lho ko enggak ada yang like dari tadi)
Ngedumel.. iya hanya itu yang bisa Parto lakukan saat realita tak sesuai ekspektasi.
Dia putuskan keluar dari kamar. Dilihat jam menunjukkan pukul 07.00, sebelum memutuskan mandi dia kembali mengecek notif hapenya.
"Bang_ke" umpatnya karena memang tidak ada satupun teman virtualnya yang mau komen postingannya.
"To.. Parto, kowe arep ndekem nok kamar wae opo hmm?"
(To..Parto, kamu mau diem diri di kamar terus apa hmm?)
Teriakan Emak Parto membuat dirinya bergegas meninggalkan kamar tempat kaporitnya.
Parto adalah pemuda slengean tapi sangat menyayangi keluarganya. Boleh nakal tapi tidak boleh durhaka. Makanya daripada membuat Emaknya emosi dia putusin cepat-cepat keluar kamar. Sebelum Malin Kundang punya saudara lebih baik dia segera temui Emaknya untuk mengetahui kenapa beliau keluarkan toanya.
"Dalem Mak.. ada apa?" Parto menghampiri Emaknya yang berada di dapur, dilihatnya sang Mamak sedang menaruh pisang goreng ke dalam piring.
Dia pun mengambil sebuah pisang goreng
dan memasukkan ke dalam mulutnya.
"Kamu itu kok jorok banget to To.. belum mandi, belum sikat gigi, raup juga belum. Kok itu mulut udah srotopan aja"
"Mak.. Jangan bilang aku mau punya adik lagi ya, perasaan dari tadi Mak ngomel mulu. Lha kenapa to Mak kalau ambil sebiji, ga protes juga ko ini si pisgor"
Cengengesan, iya emang gaya Parto.
"Kamu mandi sana To ya Allah ambumu koyo demit keluar dari sarangnya"
"Lah.. Emak ko hafal banget bau demit yang keluar dari sarangnya, secara enggak langsung Emak ngatain Bapak lho ini"
sambil ngakak Parto sedikit berlari meninggalkan emaknya yang makin kesal karena ulahnya.
Selesai mandi dengan segala ritualnya, Parto kembali ke kamarnya dan melihat hapenya.
Mengecek apakah ada manusia budiman sekedar like dipostingannya tadi.
Iya.. dia masih kepikiran soal itu.
"Setan.. tau gini enggak bakal aku posting-posting.
yang komen cuma si Ali nagih utang paketannya minggu kemarin"
Kesel banget ya dia? Uring-uringan mulu, enggak ada yang komen manyun, ada yang komen lebih emosi lagi dia.
Cuba tolong jelaskan manusia kek gini harus digolongkan ke manusia jenis apa?
Jam 09.00 Parto putuskan pergi keluar menghilangkan kepenatan yang sebenarnya dia buat sendiri.
Sampai di tempat tujuan, yaitu warung kopi tempat dia biasa nongkrong bareng teman-teman gabutnya dia langsung pesan kopi kepada pemilik warung.
"Ngapa To, mukamu semprawut banget?"
Tanya Seno yang memperhatikan gelagat temannya itu sedari muncul di antara mereka.
"Lah gabut aku Sen," Jawab Parto sekenanya.
"Modelan rupamu kui tiada hari tanpa gabut To" Beni yang tadinya diam jadi ikut nimbrung juga obrolan mereka.
"Aku kesini buat cari hiburan.. kelian ini temen apa setan sebenarnya? bukan hibur malah bikin makin emosi"
"Aku yo koncomu yo nyambi dadi setan juga To sewaktu-waktu khusus kanggo kowe"
Perkataan Seno ditimpali dengan gelak tawa teman-temannya.
"Udah jangan ledekin Parto mulu, kelian apa enggak kesihan itu muka Parto dah berubah jelek banget"
Mbok Yuni si pemilik warung yang dikira bakal membelanya malah ikut membully Parto dengan ucapannya.
"Kalau jelek emang gawan bayi Mbok"
Parto diam saja saat orang yang pada ngaku sebagai teman-temannya malah asyik mengejek dirinya.
"Cari pacar sana biar enggak surem idup kelian" Ucapan Mbok Yuni makin bikin Parto geleng kepala. Bukan efek dugem, tapi makin ngelu aja rasanya.
"Aku udah punya ko Mbok"
"Aku kan ngasih tau sama Seno dan Parto itu Ben yang dari dulu enggak pernah Mbok lihat bawa cewek"
"Jangan salah Mbok.. aku ini jomblo bukan sembarang jomblo" Kata Seno membela diri.
"Hooh bener ya Sen kita istimewa" Ucap Parto, dirinya tidak mau jadi bahan bullyan Beni.
"Iya bukan sembarang jomblo karena emang enggak ada yang mau sama kelian kan?"
Ancen lucknut arek siji iki mentang-mentang udah punya gandengan sendiri, sombonge astaghfirullah.
"Aku jomblo karena pilihan" Seno berkata lagi dengan semangat.
"Nah bener iki Sen.. aach kamu emang temenku banget Sen, tau isi hatiku. Aku kok terharu"
"Iya pilihannya cuma dua brother.. karena kelian enggak laku atau enggak ada yang mau"
Beni benar-benar bahagia karena bisa membuat kedua temannya diam membisu.
"Suatu saat akulah orang yang tertawa paling akhir Ben.. camkan!" Ucap Parto kesal.
"Iya dan suatu saat itu gatau kapan brother hahahaha"
"Lucknut"
"Njiir"
Mbok Yuni pun ikut ngakak karena ulah para pemuda yang selalu meramaikan warungnya tersebut.
"Ben kalau bunuh orang enggak dosa kok rasanya aku pengen banget nyekik kamu"
Mendengar perkataan Parto makin membuat Beni terpingkal-pingkal.
"Sabar ya jomblowers siapa tau jodoh kelian juga menanti untuk di temukan, atau mungkin mereka belum lahir hahahaha"
"Tak beleh (sembelih) kowe Ben tak beleh"
"Sabar To sabar.. ayo pergi aja, kita beli apotas"
"Mau nangkep ikan ya kelian ko cari-cari apotas?"
"Mau racun kamu Bang_ke!"
Gelak tawa selalu mewarnai obrolan enggak jelas mereka. Meski kelihatan sering membully dan mencaci satu sama lain tapi sebenarnya mereka selalu kompak. Kompak dalam menjahili satu sama lain maksudnya.
...Hai gaess.. ini kali pertama aku bikin nopel✌️🤣...
...Kalau suka bisa di like, komen and di kaporitin ya😆...
Salam mengsad✌️😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Diandra Kirana
awalnya baca novelnya yang lain, ngakak habis terus aku cari novelmu yang lain buat bacaan. Aku suka selera humormu dan gaya tulisanmu. Menghibur banget. Saat penat aku.lebih butuh bacaan yang begini timbang yang sibuk menceritakan persoalan orang, Iso nambah mumet.
2025-03-06
1
yhoenietha_njus🌴
wkwkwkwk....hai kak ntoor aq mampir mau kenalan lebih lanjut ama parto and de gengs😂😂😂
2024-03-05
3
🍾⃝ɪͩɴᷞᴅͧɪᷠʀᷧᴀ
ni othor yang lucu.apa parto n gengs yah😌
2023-11-23
2