Chapter 02 : Hukuman Bagi Seorang Penghianat"

"Dimana putriku, Bajingan?" Tuan Gerald mengcengkram kera baju Tuan Jackson. Sorot mata Tuan Gerald begitu menusuk namun tidak membuat Tuan Jackson takut.

"Tsk. Kau memang ayah yang baik, Gerald. Hanya dalam waktu sesingkat ini kau bisa menemukan keberadaan putri mu," Tuan Jackson menyeringgai melepaskan cengkraman Tuan Gerald. "Hei tidak perlu cemas. Putri mu baik-baik saja bersama anak buahku, itupun jika kau mau bekerja sama denganku."

Tuan Gerald berkacak pinggang, berbagai macam umpatan keluar dari mulutnya, "Kau? Katakan apa yang kau inginkan?!"

"Sebuah pertanyaan yang bagus, Teman. Ini yang aku suka darimu," Salah-satu anak buah Jackson mendekat dan memberikan sebuah dokumen pada Tuan Gerald. "Ini bukan permintaan yang sulit. Aku hanya ingin kau menyerahkan dragon padaku!"

Tuan Gerald menyeringgai, lalu menjatuhkan dokumen tersebut kedalam api yang berada tidak jauh darinya, "Cih. Jangan pernah bermimpi, bajingan. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyerahkan dragon pada sampah sepertimu."

Tuan Gerald mengeluarkan pistol yang sudah dia sembuyikan dari balik baju dan melepaskan tembakan kearah Tuan Jackson. Mendengar suara tembakan pengikut Tuan Gerald yang berjaga di luar menerobos masuk untuk membantu ketua mereka. Kelompok mafia yang sama-sama berasal dari dragon kini saling menyerang dan menyakiti demi memperebutkan kekuasaan di dragon. Baku tembak tidak dapat dihindari lagi oleh kedua pihak, baik Tuan Gerald maupun Tuan Jackson keduanya sama- sama terluka.

Melihat Tuan Jackson terluka parah, salah-satu anak buahnya segera membantu Tuan Jackson dan membawa beliau keluar dari tempat itu. Sebelum meninggalkan tempat itu Tuan Jackson memerintahkan anak buahnya membakar gudang sebelah bangunan. Api berkobar disekitar tempat itu, seorang anak prempuan berteriak ketakutan melihat api yang semakin membesar. Hart's yang melihat adiknya berada didalam gudang tersebut langsung berteriak memanggil Tuan Gerald.

"AYAH? AYAH, SEVILLE ADA DIDALAM SANA!!" Tuan Gerald yang mendengar teriakan putranya langsung belari menuju tempat Hart's.

Tuan Gerald mendobrak paksa pintu gudang tersebut, nalurinya sebagai seorang ayah membuatnya bertekad untuk menyelamatkan putrinya tanpa memperdulikan api yang semakin membesar. Tanpa memperdulikan tubuhnya yang terluka parah Tuan Gerald menerobos masuk kedalam kobaran api. Tuan Gerald menyusuri semua tempat untuk menemukan keberadaan putrinya.

Begitu menemukan putrinya Tuan Gerald langsung mengendongnya dan membawanya keluar dari tempat berbahaya itu. Reruntuhan kayu hampir saja menimpa ayah dan anak itu kalau saja Tuan Gerald tidak memiliki reflek cepat. Melihat perjuangan sang ayah membuat Hart's membenarkan perkataan Tuan Gerald dan bertekad untuk lebih kuat agar bisa menjaga dan melindungi kedua adiknya.

*****

Tuan Gerald menepati janjinya pada Nyonya Hanna membawa putri mereka pulang dalam keadaan selamat, Nyonya Hanna segera mengobati luka tembak dilengan suaminya. Air mata Nyonya Hanna seketika mengalir deras tak kala dia melihat luka bakar dibahu suaminya. Luka bakar yang Tuan Gerald dapatkan saat ia menyelematkan putrinya.

"Terima kasih sudah menepati janjimu."

"Hanna, aku akan mengasingkan kedua putri kita keluar negeri." Tuan Gerald mengenggam tangan istrinya.

"A-pa? Lelucon apa lagi ini, Gerland?" Nyonya Hanna terkejut mendengar ucapan Tuan Gerald yang tiba-tiba ingin mengirim kedua putri mereka keluar negeri. "Kau ingin membuang putrimu sendiri? Begitu?"

"Hanna disini terlalu berbahaya untuk mereka. Banyak musuh yang mengincar nyawa mereka hanya untuk menghancurkan ku, menghancurkan dragon. Aku tidak mau apa yang dialami Seville hari ini juga menimpa Elektra dikemudian hari," Tuan Gerald mencoba menyakinkan Nyonya Hanna mengenai keputusan yang dia buat.

"Hanna, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika terjadi sesuatu pada anak-anak kita. Dengarkan aku Hanna, Hari ini aku bisa menyelamatkan Sevile tapi dihari selanjutnya? Aku tidak tahu apakah aku mampu menyelamatkan putri ku lagi. Hanna mengertilah ini bukan tempat yang aman untuk mereka." tutur Tuan Gerald

"Aku tidak ingin kehilangan mereka." lirih Nyonya Hanna.

"Kau tidak akan kehilangan mereka jika kau setuju untuk ini. Percayalah padaku ini demi kebaikan mereka. Aku juga sama sepertimu, aku tidak ingin hidup berjauhan dari kedua putriku tapi aku harus melakukannya demi melindungi mereka.”

Nyonya Hanna mengenggam ujung pakaiannya mencoba untuk tetap kuat menerima keputusan suaminya, "Baiklah, jika ini bisa membuat mereka tetap aman maka lakukanlah. Aku tidak sanggup berpisah dari mereka tapi aku tidak dapat hidup jika sampai sesuatu yang buruk menimpa mereka.”

Tuan Gerald menarik tubuh Nyonya Hanna kedalam pelukkannya. Membiarkan sang istri menangis, meluapkan kesedihannya, "Mereka akan baik-baik saja. Ini hanya untuk sementara waktu sampai mereka dewasa dan bisa menerima semua ini. Kau harus kuat demi anak-anak juga aku.”

"Suami ku. Berjanjilah kau akan menjaga mereka dengan baik."

"Ya. Orang kepercayaanku yang akan menjaga mereka

selama disana. Aku akan berkunjung untuk melihat mereka. Maafkan aku Hanna. Aku harus melakukan ini karena aku tidak ingin kehilangan kedua putriku. Aku harap kau mengerti.”

Ini adalah awal dari kisah mereka. Kisah seorang anak yang membuang rasa empatinya demi menjadi kuat agar bisa melindungi keluarganya. Ini adalah kisah seorang anak dan saudara yang hidup dengan kebohongan.

Ini adalah kisa seorang anak yang berusaha mencari keberadaan kedua suadaranya dan ini adalah kisa sahabat yang rela mempertaruhkan nyawa demi menepati janji yang dia buat dan Ini hanyalah sebuah kisah sederhana mengenai kepercayaan antara keluarga dan sahabat. Akankah kisah ini berakhir dengan bahagia atau justru sebaliknya? Entahlah tidak ada yang tahu pasti akhir kisah seseorang selain sang pencipta.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Berapa tahun kemudian ...???

Tiga pria tampan turun dari mobil mewah mereka masing-masing, dengan angkuhnya ketiga pria itu berjalan santai memasuki loby hotel. Untuk menghindari kecurigaan orang-orang yang berada dihotel, Mereka bertiga pergi kearah yang berlawanan dan dengan santainya mereka masuk kedalam lift menuju lantai tujuh, ketiga pria tersebut sampai dilantai tujuh dalam waktu bersamaan melalui lift yang berbeda.

Mereka menyusuri koridor mencari kamar dimana Zack berada, begitu menemukan kamar yang dicari mereka langsung menerobos masuk kedalam kamar tersebut. Salah-satu dari pria itu berdecak kesal saat indera penciumannya menangkap aroma menusuk. Bau rokok, alkohol lengkap dengan cairan sisa percintaan berbeda jenis kelamin membuat pria itu mual.

Zack langsung berhenti bersenang-senang saat melihat kedatangan ketiga pria itu. Zack mendorong wanita yang berada diatas tubuhnya dengan kasar. Zack mengambil celana bokser yang berserakan dilantai dan memakainya kembali. Zack meminta wanita itu keluar, karena takut wanita itu langsung mengambil pakaiannya dan bergegas keluar.

"Ternyata kalian? Seingatku ketua tidak pernah memberitahuku kalau kalian akan berkunjung kemari menemuiku.”

"Itu tidak penting. Kami kemari atas perintah langsung dari ketua, jika kau keberatan dengan hal ini kau bisa bicarakan pada ketua!" Pria yang mengenakan jaket kulit itu menarik tungkainya, berjalan melewati Zack menuju jendela, manik coklat miliknya sibuk mengamati situasi dibawah sana melalui jendela kamar tersebut.

"Untuk apa ketua mengirim kalian kemari?" Zack menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asap rokok tersebut keudara.

"Mengambil nyawamu!" Hart's menjawab pertanyaan Zack dengan sorotan mata penuh kebencian, sejenak Zack terdiam mendengar ucapan Hart's namun tidak lama kemudian Zack menertawakan jawaban Hart's.

"Haha. Mengambil nyawaku? Jangan bercanda? Atas dasar apa ketua ingin melenyapkanku?”

"Sebuah penghianatan.” Hart's langsung mengambil botol bir yang ada diatas meja dan melemparkannya kearah Zack, beruntung Zack bisa menghindari serangan mendadak dari Hart's. Melihat bos mereka diserang, anak buah Zack ikut melayangkan pukulan kearah Hart's.

Fernando yang melihat hal tersebut langsung melompat menerjang anak buah Zack. Terjadi perkelahian diantara pengikut dragon, inilah dunia yang mereka jalani penuh ambisi, dendam dan berbagai jenis kebencian yang membuat mereka tanpa ragu saling membunuh. Tidak ada satupun diantara mereka yang mau menghentikan perkelahian itu. Tidak! Sampai salah satu dari mereka tewas dan menjadi pemenangnya.

Setelah menghabisi Zack dan anak buahnya, Hart's langsung menghubungi seseorang melalui ponselnya. Orang-orang suruhan mereka yang sejak tadi berjaga di sekitar hotel segera masuk begitu mendapat perintah dari Hart's. Lima pria masuk kedalam kamar dimana Hart's dan teman-temannya berada, kelima pria itu adalah orang kepercayaan Hart's yang sedang melakukan penyamaran.

Pria yang menyamar sebagai cleaning service memasukan tubuh anak buah Zack kedalam kotak yang telah dia persiapkan, sedangkan pria yang menyamar sebagai seorang pekerja kantoran memasukkan tubuh Zack kedalam koper. Sementara tiga pria lainnya membersihkan tempat itu, menghilangkan bercak darah dan barang bukti.

Setelah memastikan orang-orangnya bekerja dengan baik, Hart's dan kedua sahabatnya bergegas meninggalkan tempat itu. Lagi-lagi mereka mengambil jalan berbeda keluar dari hotel tersebut, mereka segera meninggalkan hotel tersebut dengan mengendarai mobil mereka masing-masing. Dipersimpangan jalan raya  Hart's dan kedua temannya berpisah, Hart's mengambil jalur lurus sedangkan kedua temannya memilih jalur lain, dimana Danil's mengambil jalur kanan sedangkan Fernando memilih jalur kiri.

🍂 🍂 🍂

"Bagus. Kalian memang hebat, tidak sia-sia aku melatih Kalian selama ini."Tuan Gerald menyambut kedatangan mereka diruang kerjanya.

"Ketua terlalu berlebihan memuji kami. Kami hanya melakukan tugas kami saja. Benarkan Hart's?" ujar salah satu sahabat baik Hart's, dia adalah Fernando pemilik seribu pesona yang dapat memikat belasan wanita cantik dengan mudah. Jika pria diluar sana harus mengeluarkan uang banyak untuk tidur dengan wanita, namun tidak dengan Fernando. Cukup mengedipkan mata para ****** akan langsung menyerahkan diri mereka dengan mudah.

"Tsk. Dasar mata keranjang, pintar sekali menjilat dihadapan ketua pada hal dia tidak melakukan apapun," umpat Inner Danil's, netranya tidak lepas dari Fernando yang asyik menikmati segelas wine mahal diatas sofa. "Selain bergulat di tempat tidur bersama wanita, keahliannya yang lain adalah menjadi penjilat.”

"Ya. Kau benar Fernando. Hukuman yang pantas bagi seorang penghianat adalah kematian. Tidak ada tempat bagi penghianat didunia ini." Hart's menggenggam erat gelas yang ada ditangannya dengan kuat hingga pecah. Melihat telapak tangan Hart's berdarah membuat Fernando bergidik ngeri.

"Sayang sekali Aldric  dan Alan tidak ada bersama kita," kata Fernando membuat raut wajah kedua sahabatnya menjadi suram seketika termasuk dirinya.

Tolong siapapun ingatkan Danil's untuk menahan amarahnya agar dia tidak lepas kendali dan memukul kepala Fernando. Danil's geram melihat kebodohan Fernando yang tidak bisa membaca situasi. Situasi seperti ini sempat-sempatnya dia membicarakan sahabat mereka yang menghilang tanpa kabar.

"Hei ada apa dengan wajah Kalian berdua? Mereka berdua akan segera kembali, mereka tidak bisa meninggalkan tanggung jawab mereka pada dragon begitu saja. Kalian lupa eoh? Disinilah tempat mereka berada." Danil's mencoba mencairkan suasana, kalau saja Tuan Gerald tidak ada disana mungkin saat ini Danil's sudah memukul Fernando. Jujur saja selain wajahnya yang tampan, Fernando tidak memiliki kelebihan apapun selain mulutnya tanpa filter.

"Sebaiknya Kalian bersiap-siap, seminggu lagi dragon akan kedatangan anggota baru!" Perkataan Tuan Gerald berhasil menarik perhatian ketiga pria itu, mereka bertiga saling bertanya melalui mata mereka.

"Siapa orang itu ketua?" Danil's memberanikan diri bertanya.

"Seseorang yang sangat berarti bagi dragon juga Kalian."Tuan Gerald tersenyum tipis melihat wajah penasaran ketiga pemuda itu.

"Seseorang yang sangat berarti bagi dragon juga kami?" ujar ketiga penerus dragon serentak, mereka bertiga larut dalam pikiran mereka mencari tahu orang yang dimaksud oleh Tuan Gerald.

"Kalian akan mengenalinya saat melihatnya nanti. Tidak perlu khawatir, orang ini sama hebatnya seperti Kalian. Aku menghabiskan separuh waktuku untuk menyelidikinya dan aku yakin Kalian akan senang bertemu dengannya. Sebaiknya Kalian kembali bekerja, selesaikan tugas Kalian.”

"Baiklah. Kami permisi dulu, Ketua.” Fernando dan kedua sahabatnya menundukkan kepala mereka seraya memberi hormat pada Tuan Gerald.

Mereka meninggalkan ruangan Tuan Gerald, berjalan gontai

menyusuri koridor menuju ruangan mereka. Semua karyawan yang berpapasan dengan mereka langsung membungkukkan badan mereka seraya memberi hormat, meskipun dragon adalah sarang mafia namun tidak semua karyawan yang bekerja disini juga seorang mafia. Para penerus dragon terdahulu menjadikan dragon sebagai perusahaan properti untuk menutupi pekerjaan kotor mereka.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Saat melintasi kamar kedua putri kecilnya Hart's tidak sengaja melihat pintu kamar Seville yang berada disamping kamarnya sedikit terbuka. Hart's melangkahkan kakinya memasuki salah satu kamar adiknya, menghampiri sosok wanita paruh baya yang duduk diatas tempat tidur Seville sambil memeluk foto kedua putri kecilnya. Nyonya Hanna segera menghapus air matanya ketika melihat kedatangan putranya.

"Ibu, merindukan mereka?" Hart's mendudukkan bokongnya disamping Nyonya Hanna.

"Ya, sama sepertimu yang merindukan kedua putri kecilmu. Sepuluh tahun? Sudah sepuluh tahun Ibu tidak bertemu mereka. Selama ini Bu hanya bisa melihat mereka melalui layar ponsel. Bagaimana keadaan mereka selama ini? Ibu tidak tahu sama sekali. Sekarang mereka sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang pintar juga cantik.”

"Tapi bagiku mereka tetaplah gadis kecil yang harus aku lindungi," senyum Hart's sambil merangkul pundak Nyonya Hanna. "Mmmh. Aku penasaran, apa mereka masih sama seperti dulu? Apa Seville masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu begitu manja dan cengeng? Apa Elektra masih sama keras kepala dan sulit diatur?"

"Mereka tetaplah putri kecilmu, adik-adikmu Hart's.”

"Ya. Putri kecil manja dan keras kepala,” ucap Hart's pelan namun masih tertangkap oleh rungu Nyonya Hanna.

"Sudah malam. Ibu harus segera istirahat, kau juga harus istirahat dan jangan tidur larut. Ibu tidak ingin kau sampai sakit." Nyonya Hanna mencium kening putranya. "Selamat malam.”

Sepeninggalan Nyonya Hanna, Hart's tidak beranjak dari tempatnya. Hart's memperhatikan sekeliling kamar Seville, kamar yang masih sama seperti dulu. Setelah puas berada dikamar Seville, Hart's kemudian pergi kekamar Elektra yang berada tepat didepan kamar Seville. Hart's tersenyum kecil memperhatikan keadaan kamar adiknya, kamar yang telah lama kosong tanpa penghuni.

To Be Continued ....

Episodes
1 Chapter 01 : Tragedi
2 Chapter 02 : Hukuman Bagi Seorang Penghianat"
3 Chapter 03 : Mereka Kembali
4 Chapter 04 : Alasan Hart's Melakukannya
5 Chapter 05 : Siapa Wanita itu?
6 Chapter 06 : Kehidupan Wanita Sekarang
7 Chapter 07 : Danil's Vs Elektra
8 Chapter 08 : Bertemu kembali
9 Chapter 09 : Aku Akan Menjagamu, Jangan Takut
10 Chapter 10 : Pengacau
11 Chapter 11 : Ini Janjiku Padamu
12 Chapter 12 : Aku Akan Melindungi Adik-Adikmu.
13 Chapter 13 : Mengutarakan Perasaan
14 Chapter 14 : Melindungi
15 Chapter 15 : Penolakan
16 Chapter 16 : Selalu Ada Pilihan
17 Chapter 17 : Keputusan Fernando
18 Chapter 18 : Selalu Bertengkar
19 Chapter 19 : Jangan Mengikat Hidup Anak-anakmu.
20 Chapter 20 : Aku Tidak Bisa Melibatkannya.
21 Chapter 21 : Kalian Adik yang egois
22 Chapter 22 : Kebenaran yang terungkap
23 Chapter 23 : Tidak ada yang salah dalam cinta
24 Chapter 24 : Persiapan Pesta
25 Chapter 25 : Pertunagan Hart's dan Shena
26 Chapter 26 : Maafkan Aku
27 Chapter 27 : Cinta Yang Salah
28 Chapter 28 : Kenyataan Yang Menyakitkan
29 Chapter 29 : Waktu yang akan mengubah segalanya
30 Chapter 30 : One Night Stand
31 Chapter 31 : Bagaimana bisa?
32 Chapter 32 : Saudara yang gagal
33 Chapter 33 : Aku percayakan adikku padamu
34 Chapter 34 : Pernikahan berdarah
35 Chapter 35 : Amarah Elektra
36 Chapter 36 : Mereka kekuatanku
37 Chapter 37 : Aku harus bagaimana
38 Chapter 38 : Siapa kau sebenarnya, Alan?
39 Chapter 39 : Apa itu kau, Kak?
40 Chapter 40 : Tolong selamatkan istri dan bayiku
41 Chapter 41 : Biarkan aku membunuh mereka
42 Chapter 42 : Jangan pergi
43 Chapter 43 : Wanita cacat
44 Chapter 44 : Ternyata kau?
45 Chapter 45 : Kebenaran penghianat
46 Chapter 46 : Dalam bahaya
47 Chapter 46 : Aku tidak bisa membunuh mereka
48 Chapter 47 : The End
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Chapter 01 : Tragedi
2
Chapter 02 : Hukuman Bagi Seorang Penghianat"
3
Chapter 03 : Mereka Kembali
4
Chapter 04 : Alasan Hart's Melakukannya
5
Chapter 05 : Siapa Wanita itu?
6
Chapter 06 : Kehidupan Wanita Sekarang
7
Chapter 07 : Danil's Vs Elektra
8
Chapter 08 : Bertemu kembali
9
Chapter 09 : Aku Akan Menjagamu, Jangan Takut
10
Chapter 10 : Pengacau
11
Chapter 11 : Ini Janjiku Padamu
12
Chapter 12 : Aku Akan Melindungi Adik-Adikmu.
13
Chapter 13 : Mengutarakan Perasaan
14
Chapter 14 : Melindungi
15
Chapter 15 : Penolakan
16
Chapter 16 : Selalu Ada Pilihan
17
Chapter 17 : Keputusan Fernando
18
Chapter 18 : Selalu Bertengkar
19
Chapter 19 : Jangan Mengikat Hidup Anak-anakmu.
20
Chapter 20 : Aku Tidak Bisa Melibatkannya.
21
Chapter 21 : Kalian Adik yang egois
22
Chapter 22 : Kebenaran yang terungkap
23
Chapter 23 : Tidak ada yang salah dalam cinta
24
Chapter 24 : Persiapan Pesta
25
Chapter 25 : Pertunagan Hart's dan Shena
26
Chapter 26 : Maafkan Aku
27
Chapter 27 : Cinta Yang Salah
28
Chapter 28 : Kenyataan Yang Menyakitkan
29
Chapter 29 : Waktu yang akan mengubah segalanya
30
Chapter 30 : One Night Stand
31
Chapter 31 : Bagaimana bisa?
32
Chapter 32 : Saudara yang gagal
33
Chapter 33 : Aku percayakan adikku padamu
34
Chapter 34 : Pernikahan berdarah
35
Chapter 35 : Amarah Elektra
36
Chapter 36 : Mereka kekuatanku
37
Chapter 37 : Aku harus bagaimana
38
Chapter 38 : Siapa kau sebenarnya, Alan?
39
Chapter 39 : Apa itu kau, Kak?
40
Chapter 40 : Tolong selamatkan istri dan bayiku
41
Chapter 41 : Biarkan aku membunuh mereka
42
Chapter 42 : Jangan pergi
43
Chapter 43 : Wanita cacat
44
Chapter 44 : Ternyata kau?
45
Chapter 45 : Kebenaran penghianat
46
Chapter 46 : Dalam bahaya
47
Chapter 46 : Aku tidak bisa membunuh mereka
48
Chapter 47 : The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!