BAB 3 Teman baru

Bab 3

(Teman baru)

"Aduh maaf aku ga lihat jalan tadi, jadi aja nabrak. "

Seorang gadis berkulit putih, rambutnya lurus sebahu, terlihat begitu cantik di tambah mata coklat nya itu ia tampak begitu sempurna. Namun kini ia jatuh terduduk di hadapan ku sambil memegangi dahinya. Dilihat dari seragam yang ia kenakan ia bukan lah murid dari sekolah ini. Aku bangun dan mengulurkan tanganku

"Aku juga minta maaf, kamu mau ke mana?"

"Ke kelas 12 IPA 1," Meraih tangan Arisya lalu berdiri.

"Ayo aku juga mau kesana, itu kelas ku. "

"Betulkah, kenalin namaku Camilla, pake C ga pake k, dan jangan lupa dobel L ya. " Ia memperkenalkan diri dengan penuh percaya diri

"Aku baru pindah kesekolah ini eh malah terlambat,"

"Kenapa ga ke kantor cari Bu Viona dulu? "

"Udah tadi, tapi bu Vionanya ga ada."

"Eh nama mu siapa? "

"Arisya, gadis cupu berambut gembel. Kamu pasti jijik kan, tenang aja kita ga harus berteman kok, aku cuman mau tunjukan kelasnya setelah itu kamu boleh pura-pura ga kenal dengan ku. " ucapku dengan suara lirih. Aku harus mengatakan itu karena aku tau pasti tak mudah baginya menerima aku dengan rambutku yang seperti ini. Jujur aku takut jika menganggap nya teman, takut jika setelah pertemuan ini ia akan menghindariku dan mungkin ia akan menjadi bagian dari orang-orang itu yang setiap hari memandang rendah dan hina pada ku

Gadis itu berjalan di belakangku dengan tatapan bingung, dari pantulan kaca jendela aku melihat ia memandangku dari atas sampai bawah kemudian mengamati rambutku.

" Itu kelasnya aku masuk dulu! "

"Kenapa? " Ia memegang tanganku

"Sudah, nanti juga tau, " Sebenarnya jika dilihat dari caranya menatap ku dan memperlakukan ku, sepertinya ia gadis yang baik tapi dalam lingkungan sekolah ini semua memusuhi ku aku takut jika ia merasa tak nyaman jika harus berteman dengan ku.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru namanya Camilla, ia pindahan dari LN jadi tolong bantu dia menyesuaikan diri ya," Bu Viona datang bersama Camilla yang entah bertemu di mana mereka.

"Camilla silahkan duduk di.... " Bu Viona tampak berpikir ada 2 kursi kosong yang satu di samping ku dan yang satu di samping Dewi.

"Saya duduk di sana saja bu, " Camilla menyela sambil menunjuk kearah ku

"Camilla jangan di sana! Di sini aja nih, masa kamu mau duduk sama gembel kaya dia? Coba kamu bayangin deh, klo kamu duduk ama dia trus ketularan kutu gimana? Hi. " Dewi berdiri sambil menarik kursi di sampingnya

"Camilla.... Klo kamu duduk disana kami akan merasa bersalah karena membiarkan gadis cantik sepertimu terkontaminasi virus gembel, " Aldo tertawa di ikuti murid yang lain.

"Sudah... Sudah! Camilla silahkan kamu pilih saja tempat yang cocok untuk mu ya. " Camilla berjalan kearah ku dan duduk disampingku.

" Hii...Klo nanti kamu mau pindah bilang aja ya, " Alcy yang duduk didepanku berbisik kepada Camilla

"Trimakasih, tapi aku suka kok di sini. " Alcy mencibir kan bibirnya.

Saat istirahat

"Camilla ke kantin yuk, aku traktir deh,, "

" Ga terimakasih, aku mau ke kantin bareng temen duduk ku aja, Arisya kamu mau kan anter aku ke kantin? aku ga tau tempatnya nih." Camilla menatap ku sambil memegang tangan ku, terasa ada sedikit tarikan di sana sehingga mau tak mau aku mengiyakan, meski filling ku mengatakan akan terjadi sesuatu yang tidak baik.

"Biasanya aku ga pernah ke kantin, jadi semoga kamu ga kecewa mengajak ku. " Kami berjalan kearah kantin, membuat semua mata menatap kami, mungkin dalam pandangan mereka ini sesuatu yang kontras dimana ada sicantik dan si gembel,

"Apa ada yang salah dengan ku? Kenapa mereka melihat ku seperti itu ya? "

"Karena kamu jalan sama aku, dan itu kesalahan yang fatal bagi mereka. "

"Apa salahnya jalan sama kamu? Kita kan teman memangnya kamu mau makan aku? "

"Haa... Apa kamu tidak melihat keadaanku, rambut ku ini bahkan lebih menjijijan dibanding sampah itu tu." Aku tertawa miris sambil menujuk tempat sampah dedepan ku

"Aku ga ngerasa gitu deh, Setiap orang itu terlahir unik dan indah. Tapi memang terkadang orang-orang memandang aneh atas keunikan itu mereka sulit menerima perbedaan. Tapi, sebagai sosok unik kita juga harus menghargai diri kita. Klo kita aja ga bisa menghargain diri sendiri apalagi orang lain." Setiap kata yang di ucapkan Camilla benar-benar menohok hatiku hingga kerelung terdalam.

Sesampainya di kantin kami mengambil 2 botol air mineral namun saat akan memesan makanan giovani yang membawa donat dengan sengaja menabrak ku hingga baju ku penuh noda coklat.

"Eh maaf ya gembel, aku ga sengaja, " Suara mengejek gio itu membuat ku sedih dan marah. Aku berbalik dan akan berlari pergi, tapi ada tangan yang menarikku

"Cuur"

"Eh maaf jugaaa gio, kirain botolnya udah ku tutup ternyata belum sory yaa.." Camilla menuang sebotol air mineral keatas kepala gio hingga tak tersisa, baru setelahnya kami pergi meninggalkan tempat itu.

"Maaf ya mill," ucapku dengan menunduk

"Jangan menunduk tegakkan kepala mu kamu bukan pesakitan yang selalu merasa bersalahkan. " Camilla diam sejenak

"untuk apa kamu minta maaf?"

"Bukannya gara-gara aku kamu ga jadi jajan, dan gara-gara aku juga kamu punya musuh."

Ketika sampai di kelas

"Nih aku bawa bekel dari nenek yuk kita makan! "

Ku buka kotak makan ku dan ternyata didalamnya berisi 4 buah burger.

" Wah banyak amat bekel mu sya? "

"Iya nenek selalu membawa kan ku bekal ekstra takut Rian datang, "

"Siapa Rian? "

"Emm, dia itu sahabat ku, saudara ku, pelindung ku dan tukang ojek ku. "

Tiba-tiba Rian datang dengan berlari

"Katanya gio ngisengin kamu ya? Apa kamu luka? Apa perlu kuantar pulang sekarang?"

Rian bertanya dengan wajah khawatir

"Rian, aku ga papa semua ini berkat bantuan Camilla, " Sambil ku tunjuk Camilla yang duduk disampingku sedangkan Rian menatap Camilla.

"Murid baru ya? Paling dia juga sama kayak yang lain. Siap-siap aja di abaikan kamu sya," Rian duduk menghadap kearah ku lalu mengambil Burger.

"Hist, kebiasaan, ayo Camilla ambillah sebelum diabisin Rian. "

Setelah selesai makan aku dan Camilla ke perpustakaan, Camilla sangat tertarik dengan kebudayaan Indonesia dia meminjam banyak buku tentang budaya dan kehidupan di Indonesia.

"Kamu tuh pinjam buku banyak banget sih Mill, " Ucap ku sambil melihat Camilla yang membawa setumpuk buku.

Saat di kelas bel berbunyi pertanda kelas akan dimulai kembali, kali ini aku merasa kelas tak seburuk biasanya, hari ini ada seseorang yang bisa ku sebut teman. Satu hari ini benar-benar terasa lebih cepat dari biasanya.

"Kriiiiing" Bel pulang terdengar, terlihat Rian yang berjalan kedalam kelas, mungkin dia masih takut kalau ada yang menggangguku seperti tadi dan kemarin.

"Yuk.. " Rian mengambil tasku

"Ayo mill turun bareng, " Ajakku pada Camilla

"Ayooo" Kami pun pulang bersama, sesampainya di area parkir tampak Camilla dijemput sebuah mobil sedangkan aku dan Rian seperti biasa pulang dengan menunggangi kuda besi ini.

Ditengah perjalanan pulang

"Sya, kamu ga lupakan sore ini aku ada pertandingan basket."

"Apa hubungannya dengan ku, toh ga ada yang mengharapkan aku datang, "

"Hei kamu ga mau nyemangati aku atau jangan-jangan kamu mau aku kalah ya, ingat aku berjuang demi blok kita sya, "

"Aku ga datang pun pasti banyak yang nyemangati kamu, bukannya kamu idola para gadis kompleks, hah, "

"Pokoknya nanti sore kita berangkat bareng, kamu harus ikut! "

"Heem, "

"Bukan hem tapi ok! ok sya, ok gitu! "

"Ya, ok"

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

Mampir Thor 👍

2022-05-16

0

Lee

Lee

Next kak othor..

2022-04-04

1

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

lanjut kak
semangat

2022-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!